Kaskus

News

a70n98Avatar border
TS
a70n98
Pesawat Terbang Rendah Cari MH370 di Samudera Hindia
Pesawat Terbang Rendah Cari MH370 di Samudera Hindia


Pesawat Terbang Rendah Cari MH370 di Samudera Hindia
Foto yang memperlihatkan lokasi dua serpihan yang diduga sebagai serpihan pesawat MH370 di Samudera Hindia.

TRIBUNNEWS -Regu pencari dari Australia melaporkan perkembangan terbaru dari lokasi di selatan Samudera Hindia yang menjadi tempat ditangkapnya citra satelit yang memperlihatkan dua serpihan yang diduga sebagai serpihan Malaysia Airlines MH370, Jumat (21/3/2014).

Andrew Dempsey, General Manager Maritime Search Agency Australia melaporkan melalui rekaman video, pencarian dilakukan dengan memfokuskan pada metode visual basis, yang akan memakan waktu lama.

Kemarin, tim sudah berangkat ke sana namun tidak menemukan apapun karena kondisi cuaca yang tidak bersahabat.

Upaya pencarian dilakukan Jumat pagi ini. Lokasi cukup jauh, sekitar empat jam terbang dari Australia. Bila pencarian dilakukan dua jam di lokasi, maka butuh waktu 10 jam pulang-pergi.

Dempsey melaporkan, kondisi cuaca diperkirakan bagus walaupun ada awan tipis.
Pesawat yang berusaha menemukan serpihan berusaha terbang rendah untuk melihat objek yang dimaksud. Belum ada kemajuan berarti.

Sebelumnya, Australia mengumumkan, dua objek yang terekam satelit komersial tersebut memiliki panjang sekitar 24 meter dan 5 meter. Lokasi kedua objek berjarak sekitar 2.500 kilometer dari Perth, berada di perairan terpencil yang kerap dilanda badai.

Kompas.com melaporkan, dua pesawat P-3 Orion milik Australia dan satu unit dari Selandia Baru telah menjalani penerbangan delapan jam pergi pulang, dengan dua jam pencarian sebelum harus kembali ke darat.

Orion, pesawat buatan Lockheed Martin, pernah digunakan mencari kapal selam yang hilang, tetapi pada hari-hari ini lebih kerap dipakai sebagai pesawat patroli maritim.

Pesawat ini juga dipakai membantu penanganan dampak badai Katrina dan bencana kilang minyak BP Horizon. Sensor dari armada P-3 Orion dapat melacak benda-benda di atas maupun bawah permukaan air.

Satu pesawat pencari lain adalah P-8 Poseidon milik Angkatan Laut Amerika Serikat. Pesawat ini adalah modifikasi dari Boeing 737 yang dirancang untuk menjadi pesawat intai dan anti-kapal selam.

Australia juga menyertakan satu pesawat angkut Hercules C-130 untuk menjatuhkan pelampung bertanda merah bila pencarian mendapatkan titik terang.

Selain kelima pesawat tersebut, India mengirimkan pesawat patroli maritim jarak jauh P8i dengan fasilitas optik elektrik dan gelombang inframerah. Lalu, negara ini mengirimkan pula pesawat Hercules C-130J. Kedua pesawat dipakai mencari di area perairan 8.000-an kilometer dari Jakarta, Indonesia.

Kapal
Sebuah kapal dagang Norwegia yang menanggapi permintaan bantuan pada Senin (17/3/2014) menargetkan pemindaian menggunakan radar pada Kamis malam. Lalu, pada Jumat pagi mereka akan menyapu area secara visual. AMSA menginformasikan pula, saat ini satu lagi kapal dagang sedang bergerak menuju lokasi yang terekam citra satelit.

Angkatan Laut Australia juga sudah mengirimkan kapal HMAS Success, kapal terbesar yang mereka miliki dan akan cukup luas untuk menampung semua puing pesawat bila ditemukan. Kapal ini masih dalam perjalanan dari Ausralia dan masih butuh beberapa hari untuk sampai ke lokasi yang terekam satelit.

Pelampung
Pesawat Hercules yang terlibat dalam pencarian di kawasan selatan Samudra Hindia ini akan menurunkan pelampung penanda di lokasi sesuai citra satelit. Pesawat pencari kemudian akan melacak pelampung tersebut. Keberadaan pelampung ini akan sangat penting ketika cuaca dan jarak pandang menjadi halangan.

Sumber:
http://pontianak.tribunnews.com/2014...amudera-hindia


Data Armada Pencari Malaysia Airlines MH370 di Samudra Hindia

Pesawat Terbang Rendah Cari MH370 di Samudera Hindia
Diperlukan waktu hingga 48 jam untuk mengkonfirmasi bahwa puing-puing terlihat oleh satelit 2.500 km selatan-barat dari Perth milik hilang Malaysia Airlines penerbangan MH370, kata seorang ahli

TRIBUNNEWS, CANBERRA - Pencarian pesawat Boeing 777-200ER dengan kode penerbangan MH370 milik Malaysia Airlines di perairan selatan Samudra Hindia berlanjut pada Jumat (21/3/2014).

Pencarian ini menindaklanjuti pengumuman dari otoritas dan Pemerintah Australia, Kamis (20/3/2014), tentang temuan dua obyek dari citra satelit yang diduga terkait dengan pesawat itu, Kamis (20/3/2014).

Berikut ini adalah data terakhir terkait pencarian berdasarkan informasi Australia tersebut sebagaimana dirangkum Associated Press:

Citra satelit
Ahli dari Angkatan Laut Australia mengatakan, dua obyek yang terekam satelit komersial tersebut memiliki panjang sekitar 24 meter dan 5 meter. Lokasi kedua obyek berjarak sekitar 2.500 kilometer dari Perth, berada di perairan terpencil yang kerap dilanda badai.

Pencari tetap menekankan bahwa terbuka kemungkinan kedua obyek bukan bagian dari pesawat yang hilang. Manajer divisi tanggap darurat dari Otoritas Keselamatan Maritim Australia (AMSA) mengatakan, gambar relatif tidak jelas, tetapi penampakannya kredibel.

Young mengatakan, kedua benda tersebut memiliki ukuran yang masuk akal dan mungkin posisinya sekarang terendam air.

Namun, Peter Marosszéky, ahli penerbangan dari University of New South Wales di Sydney, Australia, berpendapat, citra satelit itu hanya merekam sebagian dari ribuan kontainer sampah laut.

Otoritas Malaysia mengarahkan satelit lain untuk mendapatkan gambar beresolusi lebih tinggi dari kedua obyek. Mereka berharap akan ada petunjuk lebih lanjut.

Pesawat
Pencarian lokasi yang terekam satelit melibatkan empat pesawat pencari dan satu pesawat pengangkut. Namun, Young sudah mengingatkan sejak awal bahwa jarak pandang merupakan kendala upaya pencarian.

AMSA mengatakan, awan hujan di atas perairan tersebut mengaburkan pandangan setidaknya dari satu pesawat pencari, Kamis. Daerah pencarian juga sangat jauh dari daratan.

Dua pesawat P-3 Orion milik Australia dan satu unit dari Selandia Baru telah menjalani penerbangan delapan jam pergi pulang, dengan dua jam pencarian sebelum harus kembali ke darat.

Orion, pesawat buatan Lockheed Martin, pernah digunakan mencari kapal selam yang hilang, tetapi pada hari-hari ini lebih kerap dipakai sebagai pesawat patroli maritim.

Pesawat ini juga dipakai membantu penanganan dampak badai Katrina dan bencana kilang minyak BP Horizon. Sensor dari armada P-3 Orion dapat melacak benda-benda di atas maupun bawah permukaan air.

Satu pesawat pencari lain adalah P-8 Poseidon milik Angkatan Laut Amerika Serikat. Pesawat ini adalah modifikasi dari Boeing 737 yang dirancang untuk menjadi pesawat intai dan anti-kapal selam.

Australia juga menyertakan satu pesawat angkut Hercules C-130 untuk menjatuhkan pelampung bertanda merah bila pencarian mendapatkan titik terang.

Selain kelima pesawat tersebut, India mengirimkan pesawat patroli maritim jarak jauh P8i dengan fasilitas optik elektrik dan gelombang inframerah. Lalu, negara ini mengirimkan pula pesawat Hercules C-130J. Kedua pesawat dipakai mencari di area perairan 8.000-an kilometer dari Jakarta, Indonesia.

Kapal
Sebuah kapal dagang Norwegia yang menanggapi permintaan bantuan pada Senin (17/3/2014) menargetkan pemindaian menggunakan radar pada Kamis malam. Lalu, pada Jumat pagi mereka akan menyapu area secara visual. AMSA menginformasikan pula, saat ini satu lagi kapal dagang sedang bergerak menuju lokasi yang terekam citra satelit.

Angkatan Laut Australia juga sudah mengirimkan kapal HMAS Success, kapal terbesar yang mereka miliki dan akan cukup luas untuk menampung semua puing pesawat bila ditemukan. Kapal ini masih dalam perjalanan dari Ausralia dan masih butuh beberapa hari untuk sampai ke lokasi yang terekam satelit.

Pelampung
Pesawat Hercules yang terlibat dalam pencarian di kawasan selatan Samudra Hindia ini akan menurunkan pelampung penanda di lokasi sesuai citra satelit. Pesawat pencari kemudian akan melacak pelampung tersebut. Keberadaan pelampung ini akan sangat penting ketika cuaca dan jarak pandang menjadi halangan.

Sumber:
http://pontianak.tribunnews.com/2014...samudra-hindia


Australia Terus Sisir Samudera Hindia Cari MH370

TRIBUNNEWS, CANBERRA -
Pesawat Australia terus menjelajahi Samudera Hindia Selatan dalam pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 setelah satelit memindai benda-benda yang "mungkin terkait" dalam pencarian pesawat yang hilang lebih dari sepekan lalu.

Otoritas Keselamatan Maritim Australia (AMSA) mengatakan pihaknya telah menerima penilaian ahli citra satelit komersial mengenai keberadaan benda yang diduga merupakan "bidang puing-puing" dari penerbangan, itu ditemukan mengambang di laut sekitar 2.500 kilometer selatan-barat dari Perth.

Empat pesawat pencari Australia serta pesawat dari Amerika Serikat dan Selandia Baru, telah dikirim untuk bergabung dalam pencarian.
Kamis (20/32014) malam, AMSA mengatakan tingkat penglihatan di kawasan itu sangat terbatas dan kru dari Angkatan Udara Australia (RAAF) P3 Orion yang diterjunkan tidak bisa menemukan serpihan apapun.

"Kru RAAF P3 tidak bisa menemukan lokasi serpihan. Awan dan hujan membuat jarak penglihatan sangat terbatas namun demikian kru tetap melanjutkan pencarian,”katanya dalam Tweetnya.

Dalam Konferensi persnya kemarin, Direktur AMSA, John Young mengatakan gambar satelit mengindikasikan salah satu objek itu berukurang panjang 24 meter.

Meski demikian Young menekankan kalau upaya menemukan objek tersebut sangat sulit dan mungkin saja tidak terkait dengan pencarian pesawat yang hilang tersebut.

"Objek yang tertangkap citra satelit tidak menunjukan bentuk yang jelas dan saya bukan ahli dalam menilai gambar citra satelit itu, tetapi orang-orang yang ahli menunjukkan kalau objek itu adalah penampakan yang kredibel, "katanya.

"Indikasi yang masuk akal bagi saya adalah benda-benda itu memiliki ukuran yang wajar dan mungkin terendam dalam gelombang arus bawah laut,” tambahnya.

Sejauh ini AMSA tidak mengkonfirmasi satelit mana yang merekam gambar objek tersebut namun mereka mengatakan sampai saat ini masih menunggu hasil analisis yang lebih jauh dari gambar citra satelit itu.

"Tugas menganalisa gambar citra satelit itu cukup sulit dilakukan dan membutuhkan penyelidikan gambar per gambar yang detail,” kata Young menegaskan.

Sebelumnya Perdana Menteri Tony Abbott, telah menghubungi mitranya pemerintah Malaysia dan mengatakan meski kedua objek itu belum bisa diidentifikasi, namun penemuan dugaan serpihan itu merupakan terobosan pertama yang paling maju dalam pencarian pesawat Malaysia Airline MH370.

"Kita belum tahu apakan objek yang tertangkap citra satelit itu apa sampai kita mengetahuinya lebih jauh, tetapi ini merupakan temuan pertama yang paling maju dalam misteri hilangnya pesawat MH370,” kata Tony Abbott setibanya di Papua Nugini untuk membicarakan kerjasama perdagangan, ekonomi dan Pulau Manus.

"Kita mengerahkan semua kemampuan yang kita miliki dan akan melakukan segalanya untuk berusaha mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi,”

Penjabat Menteri Transportasi Malaysia dalam jumpa persnya dengan pewarta di Bandara Internasional Kuala Lumpur mengatakan “semua temuan yang mengarah menjadi harapan” untuk mengetahui nasib pesawat miliki maskapai nasional negaranya.

"Kemarin saya mengatakan kami hendak memperkecil wilayah pencarian. Dan sekarang kita memiliki temuan yang cukup meyakinkan. Ada banyak tugas yang masih harus dilakukan untuk mengerahkan aset dan pencarian akan berlanjut sampai malam hari,” katanya.

Young mengatakan gambar citra satelit ini merupakan temuan paling meyakinkan yang dimiliki otoritas dalam pencarian ini.

"Ini temuan yang sangat maju dan mungkin yang terbaik yang kita miliki sejauh ini, tapi kita perlu mencari temuan itu lebih dahulu, menemukannya dan menganalisa mereka untuk mengetahui apakah temuan itu bermakna atau tidak,” katanya.

"Dan kembali saya tegaskan kalau upaya untuk mencari objek itu sangat sulit. Dan bisa jadi objek itu tidak terkait sama sekali dengan pesawat MH370 dan kami sering menghadapi hal itu dalam upaya pencarian lainnya,” tegas Young.

Ini bukan merupakan temuan pertama dalam pencarian pesawat MH370 yang diduga merupakan bagian dari serpihan pesawat tersebut namun belakangan diketahui tidak terkait sama sekali dengan pesawat tersebut.

Selama pencarian di Laut China Selatan, ada dua temuan minyak besar yang diduga berasal dari MH370, sementara itu ada juga laporan temuan yang diduga pelampung ternyata hanya untaian kabel yang diselimuti rumput laut.

Penerbangan MH370 hilang dalam perjalanan ke Beijing dari Malaysia pada tanggal 8 Maret 2014 lalu.

Sumber:
http://pontianak.tribunnews.com/2014...dia-cari-mh370


Warga Malaysia: Aku Yakin Lihat Pesawat MH370 Dekat Andaman

Pesawat Terbang Rendah Cari MH370 di Samudera Hindia
Raja Dalelah Raja Latife. (The Star.my)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Misteri apakah pesawat Malaysia Airlines MH370 kecelakaan di Laut Andaman, dan kemudian melayang ribuan kilometer ke Samudera Hindia selatan belum terpecahkan. Namun seorang ibu rumah tangga Malaysia mengaku melihat penampakan seperti pesawat di Laut Andaman, ketika terbang di atasnya.

Ibu rumah tangga itu, Raja Dalelah Raja Latife, mengklaim melihat pesawat Malaysia Airlines sebagian terendam di perairan kepulauan Andaman. Warga Johor itu melihatnya dalam perjalanan kembali ke Kuala Lumpur, setelah melakukan ibadah umrah ke Mekah pada 8 Maret.

Lalu, wanita berusia 53 tahun itu mengajukan laporan ke polisi pada hari yang sama.

Dalam laporannya, Dalelah mengatakan kala itu ia dalam penerbangan SV2058 dari Jeddah pada pukul 03.30 waktu Saudi (08.30 waktu Malaysia). Dan setelah pesawat terbang melewati kota India selatan Chennai, ia melihat suatu benda aneh di laut.

"Itu tampak seperti sebuah pesawat. Sepanjang perjalanan, aku menatap keluar dari jendela pesawat, karena aku tidak bisa tidur selama penerbangan," ujar ibu beranak 10 itu.

"Bagiku, melihat keluar jendela jika tak bisa tidur selama penerbangan adalah hal bisa. Pada perjalanan pertamaku ke Beijing 2 tahun lalu, aku juga tetap terjaga dengan melihat ke luar jendela," ungkapnya.

Raja Dalelah mengatakan pesawat yang ditumpanginya terbang di atas Samudera Hindia saat ia melihat benda berwarna keperakan di laut. Ia mengetahui posisi tersebut, berdasarkan monitor di depannya yang menunjukkan pesawat itu sedang melintasi Samudra Hindia. Kota terakhir di daratan menunjukkan Chennai.

"Aku telah melihat beberapa pulau-pulau dari jendela sebelumnya. Kemudian aku melihat benda berwarna keperakan. Aku mencoba meneliti dan terkejut melihat apa yang tampak seperti ekor dan sayap pesawat terbang di atas air," urai Dalelah.

Raja Dalelah mengatakan, ia terus melihat dan yakin itu adalah pesawat di laut. "Aku membangunkan teman-teman, tetapi mereka hanya menertawaiku. Seorang pilot juga menertawai informasiku," ucapnya.

"Setiap jalur penerbangan, terutama jarak jauh seperti antara Jeddah dan Kuala Lumpur, ketinggian pesawat akan dipertahankan pada sekitar 35.000 kaki setelah berada di udara," kata pilot yang tak disebutkan identitasnya, saat menanggapi pernyataan Dalelah.

"Ini kira-kira 7 mil di atas permukaan laut. Bagaimana orang bisa melihat apa-apa, seperti perahu atau kapal di tanah dari atas begitu tinggi?" ujar si pilot.

Meski tak ada yang mendukungnya, dan menganggap apa yang dilihatnya hanyalah bualan, Raja Dalelah tetap yakin dengan penglihatannya.

"Aku tahu apa yang kulihat. Aku yakin bahwa aku melihat pesawat. Dan aku tidak akan berbohong. Aku baru saja kembali dari ibadah umrah," paparnya.

Kecewa
"Pesawat itu seperti mengapung di satu sisi, tetapi sebagian besar berada di bawah air. Aku melihatnya dengan jelas waktu itu, sekitar pukul 09.30 (02.00 waktu Malaysia)," rincinya.

Namun ia kecewa, ketika mengatakan hal itu kepada seorang pramugari, jendela yang ia gunakan melihat pemandangan malah ditutup. Dalelah pun disuruh tidur.

Sesampainya di KLIA pukul 04.00, Dalelah pun menceritakan apa yang dilihatnya di laut tadi kepada anak-anaknya. "Menantuku, seorang polisi, yakin bahwa aku telah melihat pesawat terbang dan memintaku untuk mengajukan laporan ke polisi pada hari yang sama, di markas polisi Sentul di Kuala Lumpur," tuturnya.

"Anak-anakku yang lain takut aku bisa ditahan karena memberikan laporan palsu, tentang pesawat yang menghilang di suatu tempat di Laut Cina Selatan. Banyak temanku di penerbangan itu meragukan awalnya, tetapi mereka mulai percaya sekarang bahwa pesawat dilaporkan berbalik dan memasuki Samudra Hindia," pungkas Dalelah. (Yus Ariyanto)

Sumber:
http://news.liputan6.com/read/202595...-dekat-andaman

Berita lainnya tentang MH370:
Spoiler for Berita lainnya:
0
2.3K
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan