Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

natgeas2Avatar border
TS
natgeas2
Berbeda Agama
~Berbeda Agama~



Saya cuma seorang anak penjual pastel yang mencoba mencari peruntungan untuk mengubah nasib dimulai dengan kuliah di Universitas Gedhe Mbayare, salah satu kampus tertua di yogyakarta bahkan di indonesia. Langkah yang cukup berani menurut saya, karena bagi seorang anak penjual pastel yang penghasilannya hanya cukup untuk sehari-hari, tidak sedikit yang mencibir bahkan memandang rendah bahwa saya dan keluarga tidak akan mampu menyelesaikan kuliah saya.

Udah segitu aja, karena saya bingung mau bikin prolog apa, ga pernah bikin prolog, ngikutin thread lain bagus-bagus prolognya, tapi saya ga bisa ternyata emoticon-Ngakak (S)



Daftar Karakter :


Berbeda Agama
Arjuna
Karakter saya, ya bisa dilihat potongan saya seperti gambar diatas, tinggi, tegap, kepala cepak. ya walaupun gak mirip-mirip banget sama pak miller, tapi karena banyak orang yang bilang saya mirip pak miller ini, maka saya pasang saja foto pak miller sebagai representasi diri saya. emoticon-Ngakak (S)

Ibu&Ayah
Ibu saya bernamaSri Hartuti, ayah saya bernama lengkap Hendrikus Leon. ibu ras jawa, ayah ras indonesia timur. mereka berbeda agama, walaupun pas nikah ayah pindah menjadi muslim, tak beberapa lama setelah menikah ayah kembali ke keyakinan asalnya. Ayah saya dulunya pengusaha kontraktor di bidang maintenance elektrikal, namun saat ini nganggur. ibu saya penjual pastel yang dititipkan di setiap warung sarapan pagi disekitar rumah.

Adik-Adik
Saya punya dua adik, satu bernama Desi, perempuan usianya lebih muda dari saya yang lebih mirip ayah saya warna kulitnya sehingga sering dipanggil Rihanna, dan satu lagi Henrysepuluh tahun lebih muda dari saya, walau secara kasat lebih mirip ayah, namun warna kulitnya mengambil warna kulit ibu.


Berbeda Agama
Annisa
Perempuan idaman saya, berjilbab walaupun menurut sebagian manhaj tidak syar'i jilbabnya. wajahnya teduh, adem. siapapun yang memandangnya pasti akan jatuh cinta dengan wajah sendu-sendunya. pipinya bisa sangat merah jika tertawa dan malu. emoticon-Malu (S)

Ibu dan Ayah Annisa
Ayahnya bernama santoso, seorang pengacara yang cukup terkenal di jakarta. ibunya, kita panggil saja ibu. ayahnya merupakan teman baik ayah saya dan ibunya merupakan teman satu kampung masa kecil ibu saya.


Berbeda Agama
Dhanin
Walaupun wajahnya agak oriental, namun dhanin bukan lah ras china atau keturunan. dia lahir bandung, besar dijakarta. ayahnya seorang kristen yang taat dan seorang pengusaha besar yang bergerak dibidang properti dan perkebunan sawit. ibunya meninggal karena kecelakaan tragis di satu ruas jalan tol saat mengendarai mobil saat dhanin masih kecil.

Ayah Dhanin
Telah dijelaskan sebelumnya. oh iya tambahan, walaupun pengusaha yang bergerak dibidang properti, sebenarnya beliau adalah sarjana kedokteran hewan. keahlian bisnisnya didapat dari orang tuanya yaitu kakek dhanin yang berasal dari sumatra barat yang mempunyai bisnis kelapa sawit dan neneknya aseli bandung pengusaha properti yang masih merupakan keturunan raden patah.


Berbeda Agama
Felisiana
Seorang wanita aseli solo. wajahnya khas wajah aseli cantiknya seorang wanita jawa. siapapun yang didekatnya pasti jatuh cinta dibuatnya. ayah dan ibunya adalah seniman internasional dibidang seni lukis dan fashion designer. entah mengapa dia berkuliah dijurusan teknik tidak mengikuti kedua orang tuanya.


Berbeda Agama
Fauziyyah
Perempuan cantik berjilbab syar'i, walaupun kelakuannya agak sedikit maskulin. perbedaan keyakinan tidak menghalanginya menjadi "Teman baik" felisiana.

Yusuf
Teman felisiana dari SMA dulu, agak kemayu walaupun laki-laki. namun cukup bersih dan rapih dalam segala hal terutama perawatan wajah.


Berbeda Agama
Annchi / Angchi
Seorang wanita chinese yang energik. salah satu anggota resimen mahasiswa kampus. kakeknya seorang pedagang terkenal dikawasan malioboro dan saya bekerja paruh waktu disana. oh iya dia menyukai salah satu teman kos saya.

Berbeda Agama
Valerie
Agamis, professional, Pekerja Keras dan cantik, kombinasi sempurna dari seorang wanita idaman untuk pria yang mencari seorang istri, minus, menurut saya ya, walaupun sebenarnya bukan poin minus, pandangan islam dan politiknya bisa dibilang garis keras (PKS)

Band Saya
Berbeda Agama
Ini adalah band saya yang beranggotakan enam orang,
Intan: Vokalis, badannya tinggi putih, rambutnya agak ikal dibawah dan panjang terurai, suaranya kayak mulan jameela.
Galih : Gitaris yang skillnya setingkat paul gilbert. mantap lah pokoknya ni orang.
Adi: Tambun, gemuk berkacamata, gak ganteng, tapi dialah otak dibalik semua lagu band kami.
Tanco/Ardi: salah satu personil paling tampan, putih ganteng, cuma sayang agak telmi.
Arrie: Drummer bermuka arab, walau aselinya dari sumatra utara medan.


Berbeda Agama
Temen-temen Kos
Putra : Jawa timur, kalo ngomong kaya ngajak berantem bagi yang baru kenal, tapi sebetulnya baik.
Viki : Bocah gamers dari tangerang. pinter boy.
Mas Peri : Jenius. namanya memang benar2 hanya PERI, di KTPnya juga begitu, chinese.

Didit
Ternyata saudaranya fauziah, ga ada yang spesial

Berbeda Agama
Myrna
Saudara kembarnya indra, campuran sunda banjarmasin, wajahnya ayu dan sangat putih, putihnya putih bening ya, bukan kaleng-kaleng apalagi pake pemutih yang bikin muka kaya zombi, macem orang-orang kota lah, dia nih cantiknya 100% natural.

Indra
Saudara kembarnya myrna, wajahnya mirip, ini laki-laki tapi cantik kalo saya mau bilangg, bersih, pinter, kutu buku, tapi doyan mabok, aduh susah dah dibilanginnya

Berbeda Agama
Ciput
Si gingsul yang keibuan, pengertian dan penengah konflik yang handal

Nanti saya update lagi kalau ada tokoh-tokoh baru yang masuk dalam cerita, hehehe.. sementara itu dulu. mohon maaf jika ada kesalahan link pada index yang saya buat, karena baru dalam perapihan. biar enak dibaca awal-awalnya seperti thread2 yang lain hehehe... emoticon-Malu (S)

Quote:







Diubah oleh natgeas2 03-01-2020 14:28
8
105.2K
694
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
natgeas2Avatar border
TS
natgeas2
#390
Hunter

Mari ucapkan selamat pagi
Wujudkan mimpimu lagi
Semoga hari ini jadi hari yang indah

Hal yang sederhana dan yang apa adanya
Bagai cahaya mentari
Itu sesuatu yang paling berharga

Mimpi saat terjaga kan membawa
Ke esok hari yang tak pasti
Merry Go Round Goes

Berjalan bersama dirimu
Bergandeng tangan denganmu
Aku ingin menjadi sahabat selamanya

Ucapkan selamat pagi
Wujudkan mimpimu lagi
Marilah kita hidup seperti ini untuk selamanya

Teh hitam merupakan candu bagi saya. Dan pagi ini, saya sangat mengidamkannya bagai pecandu jalanan. saya terus mencoba segala varian teh untuk mengubah kebiasaan merokok saya sejak felisiana pergi dari hari-hari saya. dan, hasilnya saya adalah tehaholic sejati yang tidak mungkin mengawali aktifitas tanpa menenggaknya.

"aku buatkan kakak teh tarik hari ini" ucap dhanin membawa secangkir teh berwarna susu dengan asap mengepul membuat samar wajahnya.
"taro aja disitu dek," jawab saya sambil mengepak beberapa pakaian kedalam tas.
"Emang kakak mau kemana sih?"
"ke Sragen"
"masih ngurusin kak felisiana?" ucapnya ketus
"bukan dhanin, bukan masalah felisiana..." terang saya sambil menoleh ke arahnya dan menutup retsleting tas.
"terus apa? kakak ga cerita.."
"kamu sebaiknya ga usah terlibat..." jawab saya seraya mengambil teh tarik yang dibuatkannya dan menyeruputnya perlahan.

Mukanya terlihat cemberut, bibirnya ditekuk kebawah dan tangannya bertolak pinggang. namun sesekali matanya sinis menatap ke arah saya seperti mencurigai sesuatu (ga usah saya tampilin gambar patrick lagi curiga lagi ya?).

"kalau kakak ada apa-apa aku marah nanti" ujarnya masih bertolak pinggang.
"iya adikku yang manis..." jawab saya sambil tersenyum menghampirinya dan mencubit pipinya yang menggemaskan.
"hehehe..." kali ini rautnya berubah tersenyum lebar.

"tok...tok...tok...",Pintu diketuk dengan irama yang sudah tidak asing lagi,"ayo jun udah siap belum?"
"tunggu..." saya membuka pintu sambil membisikan sesuatu ke dhanin, "kakak jalan dulu ya...."

"loh kok cuma elu doang vik? yang lain kemana?" tanya saya yang heran ketika melihat viki berdiri seorang diri dari prakiraan saya yang minimal ber empat.

"Putra kan pulang kampung, mas peri jadi asisten dosen kelas tambahan sabtu ini, dan ini bagian gue dong, kan dicerita naik gunung gue gak ikut"

"oh iya bener, ayo dah berangkat..."

Saya dan viki meninggalkan dhanin yang masih menatap saya sinis dari kejauhan di lorong apartemen ketika sesekali saya menoleh. sepertinya dia masih mencurigai urusan ini ada kaitannya dengan felisiana dan tidak mempercayai pernyataan saya karena memang saya tidak menceritakan detailnya.

"zizi sama ucup mana?" tanya viki sambil mengenakan helm dan menngeluarkan motornya dari apitan sepeda motor lainnya.
"gue minta nunggu di lempuyangan aja"
"lah kita ga naik motor?"
"enggak, naik prameks aja, terlalu resiko naik motor, lagian jauh vik"
"terus motor gue diparkir dimana?"
"kan ada parkir harian di lempuyangan"
"oke lah"

Viki pun memacu motornya melewati selokan mataram mengarah ke stadion kridosono menuju lempuyangan. dari stasiun kridosono viki membelokan motornya ke tempat pompa bensin, mengerem untuk beberapa pemain skateboard yang seolah tak menyadari bahaya lalu-lintas maupun gravitasi. kami langsung ke tepi pompa bensin yang kosong antrian dan viki mengeluarkan dompet memberikan dua lembar uang sepuluh ribuan sambil memperhatikan meteran pompa bergerak cepat ditengah bau asap knalpot mobil angkutan umum kuning tua disebelah dan uap bensin.

"isi bensin dulu ya jun, biar ga ribet pulangnya"
"oke vik"

Setelah isi bensin, kami kembali memacu motoryangmahal vegan R biru langsung menerobos antrian pintu masuk parkir. di dalam parkiran, saya langsung menghampiri petugas parkir dengan memberikan selembar uang dua puluh ribu dan berbisik bahwa kami menitipkan motor ini semalam saja sampai minggu sore besok.

Suasana stasiun pagi masih sepi, sama seperti saat saya tiba pertama kali di jogja dulu. masih ada ibu penjual pecel yang sangat saya kenali wajahnya karena ialah kesan pertama saya di jogja. saya melempar senyum kepada ibu tua itu dan menghampirinya, memesan beberapa potong bakwan dan sayuran yang langsung disiram bumbu kacang merata di atasnya.

"sarapan dulu vik..."
"boleh juga jun, satu ya bu.."

Sambil mendorong beberapa lontong memasuki tenggorokan, saya menoleh ke kanan dan kekiri mencari tau keberadaan zizi dan ucup yang seharusnya mereka tiba lebih awal karena menurut saya mereka yang mempunyai kepentingan.

"kenapa elu mau bantuin zizi jun? bukannya dia udah ngecelakain elu jun, dan membaut elu nginep 2 hari di prodeo" tanyanya sambil mengunyah bayam yang meninggalkan beberapa serpihan digiginya.

"gue sebenernya ga mau vik, tapi ya perempuan, lagian yang minta tolong ini yusuf bukan zizinya"
"gue juga masih ga nyangka sih jun, si zizi kok sampe segitunya kisah hidupnya pas gue baca chapter sebelumnya"
"semua orang punya masa lalu gelap, itu pasti vik, namun kadang terlalu banyak cahaya sehingga mudah melupakan kegelapan itu bagi sebagian orang, namun mungkin tidak dengan zizi"
"lo ga marah sama zizi?"
"gue ga pernah bisa marah sama perempuan vik, gue sebenernya lemah banget sama perempuan"
"jadi lo maafin zizi?"
"mau gimana lagi?? kan emang tugas laki-laki memaafkan kesalahan wanita, kalau adam engga memaafkan hawa karena kecerobohannya menghasutnya, ga mungkin ada kita semua disini kan?"
"ya, kita akan terlahir di surga, dan pastinya sangat menyenangkan"
"bagaimana sesuatu bisa dianggap menyenangkan sedangkan kita tidak pernah mengalami kesusahan, adanya dunia yang penuh cobaan ini adalah perbandingan untuk bisa merasakan akhirat yang penuh kenikmatan"
"atau siksaan??" sanggahnya
"hahaha..."

Tanpa terasa piring kami hanya menyisakan serpihan-serpihan kacang yang tidak tergerus ulekan saat kami perhatikan dari kejauhan, ada melihat sepasang manusia menghampiri kami langkah perlahan dan ragu-ragu.

"jun maaf ya telat" ucap yusuf sambil menarik tangan zizi yang berjalan dibelakangnya dengan menunduk.
"gapapa cup, selow, lu bayarin nih pecel gue"
"oke...oke..."

zizi masih berdiri dibelakang yusuf dengan wajah menunduk tajam kebawah. nampaknya, ia masih belum berani menatap saya, wajar sih atas perbuatannya yang dilakukan kepada saya. itu menurut saya menunjukan bahwa dia tidak sepenuhnya berjiwa psikopat, masih ada sisi terang yang berusaha dia sebrangi.

Saya bangkit dari duduk dan langsung menghampiri zizi. Saya tarik tangannya dan membawanya menjauh dari yusuf. zizi awalnya berusaha menahan langkahnya walaupun pada akhirnya dia menyerah dan mengikuti tarikan saya. yusuf hanya memperhatikan dari jauh seperti menyangka bahwa saya akan memarahi zizi.

"pandang gue zi" saya mengeraskan genggaman saya di pergelangan tangannya.

Zizi mencoba mengangkat kepalanya yang tertahan dan menatap saya dengan tatapan rasa bersalah."maaf jun"

"ga perlu, gue udah maafin lo"
"terimakasih jun udah mau bantu aku"
"udah bilang kan ucup syarat akhirnya apa?"
"iya,"dia mengangguk pelan.
"tapi gue pencarian ayu ini berhasil juga, tapi syarat gue itu mutlak berhasil atau tidak"
"iya jun" tatapannya masih kosong.
"tidak usah segan untuk menceritakan masalah, jangan membiasakan diri memendam permasalahan terlalu lama, itu dapat mengganggu jiwa, jika jiwa sudah terganggu, sulit untuk menariknya kembali"

raut wajahnya seperti mengerti akan sesuatu, sepertinya dia sadar arah pembicaraan saya dan mengetahui bahwa yusuf telah menceritakan masalah kehidupannya dengan sangat rinci.

"Andai aku bertemu kami lebih dulu dari felisiana jun,"
"kenapa memang?? supaya lo bisa mukul gue pake balok lebih cepet sampe gue ga sadar?"
"itu didit sebenernya yang mukul.."

Pengumuman petugas stasiun mengenai kedatangan kereta prambanan ekspres yang menuju menuju solo menggema di seluruh ruangan. saya langsung menarik tangan zizi untuk bergabung bersama viki dan yusuf yang baru saja menerima kembalian receh dari ibu penjual pecel.

Kereta kuning datang dari arah barat berhenti tepat didepan kami dengan pintu yang terbuka otomatis. kami melangkah masuk kedalam kereta yang masih kosong dan duduk menyamping di kursi berbahan plastik keras berwarna hijau yang menempel ditembok dengan jendela yang membelakangi kamu.

Keretapun melaju dengan cepat seakan telah mengetahui bahwa kami sudah tak sabar untuk menyelesaikan masalah ini dan menemukan ayu yang entah keberadaannya dimana tanpa satu petunjuk pun.

Tapi sebenarnya dalam hati masih bertanya-tanya, kalau memang setelah ini kami menemukan ayu atau berhasil menangkap atau semacamnya lah, terus mau diapain si ayu ini?? apa kita mau ceramahin dengan tausiah nan menyejukan hati sehingga dia mengurungkan niatnya untuk mencelakai yusuf? atau melaporkannya dengan tuduhan berniat mencelakai yusuf?? tapi... menggunakan bukti apa? lagian, apa bisa cerita seorang psikopat seperti zizi dipercaya seratus persen kebenarannya?


*****

Suara tangis arjuna junior berhenti menggema namun tidak ada suara pintu kamar terbuka dan langkah terdengar meninggalkan kamar anak saya disebelah.

Saya masih menindih tubuhnya dengan desahan menderu diantara kami berdua. ketika saya bersikap munafik dan berusaha bangkit dari tubuhnya, dhanin menahan saya dengan memeluk punggung saya dengan erat.

kami masih melanjutkannya saling melumat bibir ketika saya mendengar dengkuran khas istri saya yang merdu nan indah dari kamar anak saya."pasti tertidur disamping junior" batin saya.

Ada keinginan untuk menolak, namun hasrat selalu berontak. ketika nafsu sudah mencapai ubun-ubun, jangankan terpikirkan dosa, rasa bersalah pun seakan hilang terhapus dari kosa-kata alam bawah sadar. rasa "takut dan bersalah karena istri berada dikamar sebelah" pun lenyap bercambur dengan air dibibir kami yang menyatu menjadi satu.

Sudah lima tahun lebih sejak terakhir saya seranjang dengan dhanin, memang rasanya baru kemarin dia meninggalkan saya tiba-tiba setelah perkataan dokter yang menyebutkan bahwa ia tidak memungkinkan untuk mengandung dan memberikan saya keturunan karena sangat akan beresiko pada nyawanya. Tumor jinak sisa operasi yang tumbuh lagi lah penyebabnya yang ditakutkan akan memberikan tekanan kepada otaknya. dioperasi? dokter tidak menjamin tumornya terangkat bersih dan tidak membahayakan dirinya.

Saya yang tidak ingin ambil resiko, membentaknya bahwa saya tidak mempermasalahkan jika tidak memiliki keturunan karena takut kehilangannya karena dia tetap ngotot ingin memiliki anak. namun, dia salah sangka dan menganggap saya sudah tidak mencintainya dan esoknya dia menghilang tiba-tiba tanpa jejak.

tidak ada kata cerai saat itu, karena memang dia menghilang dan tak kembali begitu lama hingga beberapa waktu yang lalu dia ingin kembali namun saya terpaksa menolaknya karena saya telah menikahi wanita lain. dan, taklama kemudian dia memberi kabar bahwa dia juga telah menikah dengan pria lain.

"kak..." nafasnya menggebu menatap saya dengan tatapannya yang memang selalu membuat saya luluh dan merasa kasihan.
"bisakah kita hentikan ini?"
"aku hanya sayang sama kakak, kakaklah satu-satunya suami aku"
"maksud kamu?"
"aku masih istrimu kak,"
"kakak ga bisa nin, walaupun begitu..."
"aku gak akan hamil kak, aku janji, aku senang kakak sudah memiliki keturunan, maka izinkan aku untuk terus bersama kakak, aku tidak akan hamil dan membuat kakak khawatir"

Karena rindu yang begitu tak tertahan dan birahi yang sudah di ubun-ubun, akhirnya lumatan bibir yang tadinya hanya sebagai pembuka berakhir dengan hubungan suami-istri. didalam hati bertanya-tanya apa maksudnya dhanin mengatakan bahwa ia tidak akan hamil dan saya satu-satunya suaminya, namun hanya sekilas pertanyaan itu dan langsung teralihkan oleh lekukan putih tubuhnya yang tak tertutup sehelai benang pun.

Apa yang bisa mengalahkan kenikmatan dalam seks di dunia ini? dan siapa yang bisa menahan? im the sinnerman actually.

Malam berlalu begitu cepat, keringat mengucur deras dan bersatu diantara sentuhan tubuh kami. udara musim dingin tak bisa menahan pori-pori keringat untuk terus membuka lebar melakukan penguapan karena aktifitas fisik kami yang begitu berat. sampai pada akhirnya, kami mencapainya bersama-sama dengan semburan cairan kami bercampur menjadi satu dan berhenti sesaat untuk tertawa kecil.

"aku sayang kakak"
"aku juga sayang kamu"

Kamu melanjutkannya dengan ciuman ringan sambil kembali mengenakan pakaian yang tadi sempat di jatuhkan ke lantai. saya masih belum memikirkan apapun selain perasaan senang yang selalu timbul setelah melakukan seks. ciuman pelan saya berikan terakhir sebelum saya beranjak meninggalkan kamarnya dan dia yang memposisikan diri untuk tidur karena kelelahan terlihat diwajahnya.

Saya menutup pintu kamarnya perlahan dan melangkah pelan menuju kamar anak saya. alangkah terkejutnya saya karena ketika membuka pintu kamar anak saya, saya hanya menemukan anak saya tertidur pulas seorang diri. kemana istri saya?

"kamu dari mana kakanda?" tanya istri saya yang tiba-tiba muncul dibelakang saya dan membuat jantung saya berdegup kencang.
1
Tutup