Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tafakoerAvatar border
TS
tafakoer
Kuantitas tanpa Kualitas, Ironi Tontonan Masa Kini
Bukan rahasia umum lagi perkembangan zaman sudah semakin canggih, adat budaya dan etika mulai mengalami pergeseran. Arus informasi dan arus transportasi menjadi semakin deras dan cepat, butuh kabar tinggal buka hp, butuh kendaraan tumpangan tinggal buka hp. Tak dapat dipungkiri memang zaman sekarang semuanya mulai serba instan.


Credit : muvila.com

Gaya hidup pun mulai banyak pergeseran, seluruh sendi-sendi kehidupan saat ini sudah jauh berubah, Salah satunya tontonan. Dulu untuk menonton sebuah acara atau film kita hanya bisa melihatnya di televisi ataupun bioskop. Sejak munculnya internet mempengaruhi sendi kehidupan, kini nonton acara atau film bisa via internet dan streaming, bahkan acara-acara televisi yang terlewatkan di televisi bisa ditonton ulang di internet.

Konten televisi seiring perkembangan zaman terus berubah-ubah, perombakan konten acara sering dilakukan pihak saluran televisi demi meraih banyak penonton. Menjamurnya media televisi mau tak mau harus menyiapkan konten tayangan yang mampu menyedot lebih banyak penonton, rating yang tinggi menjadi tujuan umum setiap saluran televisi. Di satu sisi ada dampak positif yang didapat dengan berbagai macam acara di televisi, penonton akan dimanjakan dengan berbagai tayangan menarik, akan tetapi di sudut yang lain kualitas tayangan terkadang kurang diperhatikan dan berdampak negatif bagi penonton televisi terutama bagi mereka yang belum bisa membedakan mana yang baik dan buruk untuk dilakukan.

Wajar bila ada sebagian orang merindukan tayangan-tayangan televisi di masa lalu, banyak acara yang ramah untuk anak, banyak acara sinetron yang cuma mengedepankan cinta-cintaan dan acara musik zaman dulu benar-benar acara musik. Berbanding terbalik di masa kini banyak cerita sinetron percintaan yang menjamur dimana-mana, acara musik yang seperti acara lawak, dan terkadang acara lawak yang humornya terasa garing dan tak menghibur bahkan tak mendidik.


Credit : temanmarcell.files.wordpress.com

Sebenarnya banyak konten acara televisi yang berkualitas dan bahkan ada salah satu statiun televisi yang mengedepankan kualitas tontonan dibanding dengan rating, namun ironisnya minat masyarakat terkadang tidak terlalu antusias pada konten acara televisi yang berkualitas, banyak acara berkualitas di televisi  yang akhirnya di cut ditengah jalan karena ratingnya rendah.

Maraknya acara televisi yang tak sesuai genrenya seringkali ditemukan di acara televisi, seperti acara musik tapi konten acara musiknya dikit dan banyakan acara games dan lawak. Dan baru-baru ini kita mendengar keluhan salah seorang selebriti yang menjadi bintang tamu di acara talkshow karena arah acara talkshownya tak begitu jelas dan lebih di dominasi pihak hostnya. Ironis memang seharusnya bintang tamu yang diberi kesempatan banyak bicara malah dihabiskan waktu bicaranya oleh host acara tersebut.

Pihak televisi haruslah cepat berbenah untuk memperbaiki banyak konten acaranya agar lebih jelas arah tujuannya, bukan sekedar menghibur tapi juga berkualitas. Disinilah kreativitas di uji, saluran televisi harusnya bisa membuat acara kreatif dan original tanpa ada mencaplok, meniru acara atau bahkan mengadaptasi acara populer luar negeri. Sudah seharusnya saluran televisi bukan sekedar mengejar rating namun juga bisa menciptakan acara-acara berkualitas dan bisa menjadi contoh yang baik bagi masyarakat.


Credit : chip.cz

Bukan hanya televisi yang menjadi tontonan di masa kini, namun juga media sosial pun tak luput dari tontonan masyarakat di masa kini hingga muncullah seperti vloger. Tak jarang mereka mengunggah tontonan-tontonan yang beraneka ragam di media sosial, namun layaknya seperti tayangan televisi masa kini, terkadang kualitas konten yang diunggah kurang memiliki kualitas, seperti video prank yang cenderung melecehkan, video yang mengandung unsur SARA, video click bait atau video yang tidak memiliki faedahnya sama sekali. Hanya demi jumlah viewer bisa membuat seseorang gelap mata dan jarang memperhatikan kualitas kontennya.


Satu sisi memang ironis dengan tontonan baik di televisi atau media sosial yang jarang memperhatikan kualitas tayangan, namun memang tidak perlu berlebihan dalam melihatnya, karena masih banyak konten acara di televisi atau konten video di media sosial yang berkualitas. Akankan kualitas tayangan dan tontonan di televisi dan di media sosial bisa lebih baik lagi nanti? Entahlah.. kita lihat saja nanti.

Ada komentar, koreksi atau tanggapan? Silahkan sampaikan di kolom komentar, terima kasih dan sampai jumpa lagi di tulisan lainnya emoticon-Big Grin


Sumber Tulisan : Ide Sendiri dan inspirasi kehidupan
Sumber gambar via google images


Quote:







Diubah oleh tafakoer 06-03-2018 00:39
0
11.5K
141
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan