Salam dari newbie kepada senior semua, bener baget entah kenapa sepi, mungkin generasi masa kini pada mengira saya ini nerd dengan cerita yang aneh-aneh dan ga logis, tapi entah kenapa eh malah di media lain supranatural ini laris manis, video/rekaman suara itu laris, jadi kesimpulan saya secara pr
Tidak terasa hampir jam 22.00 perutku mulai lapar, dan baru teringat dengan nasgorku yang mulai dingin, segera saja aku buka bungkusan nasgor, aku duduk di pasir sebelah pancingku, syukurnya lampu taman dibelakang cukup terang sehingga aku bisa makan tanpa bantuan senter. https://s.kaskus.id/image
Selamat pagi sahabat saya akan habiskan cerita ini entah berapapun pembacanya supaya kutukan tukang ketik "Kentang-er" lekas sembuh:1thumbup “Apa ye to? (apa itu?)”, Arix sangat ketakutan sampai mengambil patahan ranting untuk ngelanteg (memukul) kalau ada yang aneh terjdi. Beberpa ...
............ditempat seperti ini terlebih lagi dekat dengan pohon bambu yang lebat dan lembab ditambah suasana remang ditutupi dedaunan tanaman yang begitu rimbun sejuknya tempat itu tidak dapat meredakan kucuran keringat Arix yang ketakutan membayangkan segala kenangan yang pern
Sore ketemu lagi, ini ternyata nulis pake spoiler ribet juga, tapi gak apa yang penting rapi lah Kak Tut memilih warung yang agak ditengah karena ia liat masih ada sela kosong di tempat duduk kursi panjang dimana pelanggan lain sibuk menyeruput kopi dan menikmati nasi yang dibungkus daun pisang, ...
Terimakasih buat para senior sudah mau singgah di thread Pionic24 “Aduh ratu betara!!, (aduh ya Tuhan)” Kak Tut terperajat menyaksikan tubuh2 manusia yang terpisah mengalir perlahan kearahnya, mulai dari tangan, kaki, jari tangan, jeroan, usus, dan lain sebagainya. Kak Tut bersiap dengan sabi...
Beberapa tahun yang lalu sebelum air menyapu sabana terluas di Bali sebut saja namanya Kak Tut (Kak dalam bahasa bali adalah pekak yang artinya kakek) masih sering mengembalakan sapinya di daerah tersebut meski sapi yang dia gembalakan adalah sampi ngadasin (sapi milik orang tap
“Wahyu”, panggilan itu membuat langkahku memiklul cangkul menuju garasi terhenti, aku balikan badan melangkah kembali kedalam rumah, mencari sumber suara yang ternyata dari ibuku yang tengah duduk di sofa. “Kenapa me (bu)?”, tumben pagi seperti ini beliau memanggil
GhostParade iya gan, kalau jarum untuk melukai, semntara sabut itu menyumbat jarum supaya susah dikeluarin dari pencernaaan,