ashibnuAvatar border
TS
ashibnu
Prajurit Jepang Yang Telat Menyerah Sampai Perang Dunia II Berakhir

Selama 29 tahun setelah konflik berakhir, tentara Jepang Hiroo Onoda bersembunyi di hutan dan terus mengobarkan perang yang telah lama berakhir. Dia sama sekali tidak percaya bahwa perang telah lama berakhir! Hiroo Onoda adalah seorang prajurit Jepang yang tidak menyerah sampai beberapa dekade setelah Perang Dunia II.
Menjadi seorang pemuda berusia 20 tahun, Hiroo dipanggil untuk bergabung dengan tentara kekaisaran Jepang. Di akademi ketentaraan dia secara khusus diajari untuk melakukan peperangan gerilya. Pada 26 Desember 1944, Onoda dikirim ke Pulau Lubang di Filipina. Perintah dari komandannya sederhana, yaitu untuk bertahan dan jangan sampai mati.


Pada 28 Februari 1945 pasukan Amerika mendarat di Pulau Lubang. Pasukan Jepang di sana berusaha untuk melawan tentara sekutu tetapi dengan cepat Jepang dapat dikalahkan. Melihat kekalahan kompi mereka, Onoda dengan tiga rekan prajurit memutuskan untuk melanjutkan perang gerilya mereka. Dan mereka terus melakukannya selama 29 tahun ke depan. Mereka bertahan hidup dengan mengkonsumsi santan, pisang, dan mencuri binatang ternak penduduk lokal.
Pertama kali mereka melihat selebaran yang mengumumkan bahwa Jepang telah menyerah adalah pada bulan Oktober 1945. Namun mereka menyimpulkan bahwa selebaran itu adalah propaganda Sekutu. Pada bulan September 1949 salah satu dari tiga rekan Onoda memisahkan diri dari yang lain dan menyerah. Pada tahun 1952 surat dan foto keluarga mereka dikeluarkan dari pesawat yang mendesak mereka untuk menyerah. Tetapi ketiga prajurit itu menyimpulkan bahwa itu adalah tipuan.

Jadi mereka melanjutkan perang pribadi mereka yang juga sempat terlibat baku tembak dengan polisi Filipina. Pada tahun 1954 dan 1972 kedua sahabat Onoda yang tersisa terbunuh, jadi dia sekarang sendirian. Jepang kemudian mengirim regu pencari untuk mencoba menemukan Onoda di hutan. Sayangnya, Onoda terlalu pandai bersembunyi dengan 27 tahun pengalamannya di hutan. Pada 20 Februari 1974, seorang pelajar Jepang, Norio Suzuki berhasil menemukannya. Onoda masih menolak untuk menyerah, karena dia sedang menunggu perintah dari seorang atasan. Suzuki kembali ke Jepang dengan bukti foto-foto dirinya bersama Onoda. Kemudian pemerintah Jepang menemukan komandan Onoda yang saat itu sudah berprofesi sebagai penjual buku. Dia terbang ke Pulau Lubang di mana pada tanggal 9 Maret 1974, dia akhirnya bertemu dengan Onoda. Hiroo Onoda dengan demikian dibebaskan dari tugas dan dia menyerah.
Dalam perang gerilya di hutan selama 29 tahun.  Onoda menewaskan sekitar 30 orang yang dia yakini sebagai tentara musuh. Meskipun demikian, dia diampuni oleh presiden Filipina waktu itu, Ferdinand Marcos. Onoda kembali ke Jepang pada Maret 1974 di mana dia dipandang sebagai pahlawan. Dia juga diberikan gajinya selama 30 tahun terakhir.


Kehidupan di Jepang sudah jauh berbeda daripada yang diingatnya dan tidak sesuai dengan keinginannya. Onoda memutuskan untuk berimigrasi ke Brasil pada tahun 1975 membeli sebuah peternakan di sana dan menjalin pernikahan. Dia kembali ke Jepang 10 tahun kemudian dan membuka kamp-kamp alam untuk anak-anak. Pada bulan Mei 1996 dia mengunjungi kembali Filipina dan menyumbang $10.000 untuk sekolah-sekolah setempat. Hiroo Onoda meninggal karena gagal jantung di usia 91 tahun pada 6 Januari 2014.


KOLEKSI THREAD MENARIK

Quote:

Diubah oleh ashibnu 26-06-2020 08:05
0
3.8K
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan