Spotify didirikan di Stockholm pada tahun 2006 oleh Daniel Ek dan Martin Lorentzon, meskipun kantor pusat perusahaan sekarang berada di London, banyak penelitian dan pengembangannya tetap berada di Stockholm. Layanan streaming diluncurkan pada 7 Oktober 2008 dan perusahaan pada awalnya membatasi pendaftaran untuk layanan gratis dengan membuatnya hanya untuk undangan tertentu. Langganan berbayar disediakan segera tetapi meskipun demikian, Spotify tetap mengalami kerugian pada tahun 2008. Pilihan mendaftar untuk akun gratis tidak dibuat secara umum di Inggris hingga tahun 2009.


Didirikan oleh Daniel Ek dan Martin Lorentzon, Spotify sebenarnya dimulai sebagai perusahaan kecil di Stockholm, Swedia. Mereka mengembangkan platform itu pada tahun 2006 sebagai tanggapan terhadap masalah pembajakan yang sedang meluas yang harus dihadapi industri musik. Diluncurkan dua tahun kemudian, Spotify menawarkan layanan iklan gratis kepada penggemar musik, dengan harapan mereka akan meningkatkan layanan berlangganan bebas iklan seharga Rp 2.000.000 per bulan.

Sebelum layanan streaming muncul, banyak yang menggunakan situs berbagi file ilegal seperti Napster, LimeWire dan The Pirate Bay untuk mengunduh musik. Ini merugikan industri musik jutaan uang setiap tahun karena tidak ada yang membayar untuk lagu-lagunya. Tak lama kemudian ada platform sejenis mencoba melakukan aksi streaming musik yang mirip dengan Spotify.


Pesaing utama Spotify dari perusahaan Apple yaitu Apple Music, tiba pada tahun 2015. Apple Music hadir dengan penawaran eksklusif bersama artis seperti Drake, Frank Ocean dan Taylor Swift yang mengalunkan musik mereka terlebih dahulu. Toko iTunes Apple selalu mengizinkan pengguna membayar per unduhan lagu atau album. Tetapi Apple Music memperkenalkan pembayaran berlangganan bulanan untuk akses tak terbatas ke perpustakaan musik.

Itu bukan satu-satunya platform yang menjadi pesaing Spotify untuk mengadaptasi model bisnis aslinya memberikan ruang bagi aplikasi streaming lain. SoundCloud meluncurkan SoundCloud Go pada tahun 2016. Perusahaan Spotify kemudian berkembang menjadi sebuah platform untuk musisi indie dan DJ baru yang tidak harus meneken kontrak untuk membagikan karya mereka. Namun kesuksesan Spotify sering dipertanyakan karena hanya memiliki setengah dari konten label musik terkenal yang ditemukan di Spotify dan harus bersaing dengan nama-nama besar lainnya. 

Terlepas dari kesuksesannya, ketenaran Spotify ke puncak atas belum tanpa beberapa masalah yang ada di tengah jalan. Spotify bekerja dengan mendapatkan kontennya dari label rekaman besar serta artis indie dan membayar para artis, penulis lagu dan royalti label untuk musik streaming. Taylor Swift adalah salah satu penyanyi pertama yang secara terbuka menentang Spotify atas bayaran yang dibayarkan kepada artis dan menyebut itu adalah hanya akal - akalan Spotify untuk meraup kekayaan. Taylor Swift bahkan memutuskan untuk menarik semua lagunya dari Spotify dan mengakhiri kerja sama dengan manajemen Spotify. Tetapi kemudian penyanyi itu mengakhiri perseteruan tiga tahun dengan Spotify dan mengembalikan semua musiknya ke platform. Jay Z adalah artis lain yang berseteru dengan Spotify. Dia kemudian membuat saingan dengan meluncurkan layanan streaming musiknya sendiri bernama Tidal pada tahun 2016. Sebagian besar musiknya dan musik istrinya Beyonce masih eksklusif di Tidal.

Spotify sebelumnya memberikan penawaran digitalnya terlebih dahulu sebelum aplikasi lain memulainya, tetapi dalam beberapa tahun terakhir Spotify lebih fokus pada pertunjukan langsung. Mengikuti jejak Apple dengan memutuskan untuk melakukan live music. Dan dengan genre hip hop yang sekarang paling populer di dunia, pada bulan Februari, Spotify mengumumkan akan mempekerjakan tim untuk bekerja secara khusus pada acara live untuk musik perkotaan dan Latin.


Meski begitu, perusahaan teknologi seperti Apple, Amazon dan Google terus mengembangkan layanan streaming mereka. Mereka telah mengeluarkan speaker, asisten rumah dan tablet yang memungkinkan orang untuk menggunakan aplikasi streaming mereka secara langsung dengan produk merek sendiri.

Raksasa streaming musik Spotify juga sudah memulai memperdagangkan sahamnya secara publik di New York Stock Exchange. Sekarang Spotify adalah layanan streaming musik terbesar yang digunakan di lebih dari 61 negara, memiliki lebih dari 159 juta pengguna aktif dan perpustakaan musik dengan lebih dari 35 juta lagu.

Sumber 2