Terkuak! Koloni penguin langka ditemukan di Antartika
TS
kangjati
Terkuak! Koloni penguin langka ditemukan di Antartika
Agan- sis tahu kan salah satu dampak global warmingadalah berkurangnya spesies- spesies hewan.
Penguin adalah salah satu spesies hewan yang semakin langka karena ulah manusia yang membuat global warming.
Namun ada kabar gembira mengenai spesies burung yang tak dapat terbang ini.
Sekumpulan penguin yang dinyatakan langka ini ditemukan di Antartika, dengan jumlah lebih dari lima ratus ribu ekor.
Untuk tahu kisahnya lebih lanjut langsung aja cek artikel di bawah ini!
Quote:
Spoiler for Penguin Adelie yang Langka ditemukan di Antartika:
Penguin Adelie di Antartika. | Axily /Shutterstock
Satu setengah juta penguin tentu bukan jumlah yang sedikit. Namun, tim periset benar-benar sempat "melewatkannya", hingga mereka mengadakan ekspedisi ilmiah. Periset pun terkejut mendapati adanya koloni besar penguin di pedalaman Antartika yang semula dinyatakan semakin langka.
Penguin yang dimaksud adalah Adelie, spesies penguin terkecil yang bisa dikenali lewat lingkar putih di kedua matanya. Penguin Adelie dikenal hidup berkelompok dalam komunitas besar yang disebut koloni. Mereka merupakan penghuni lama benua Antartika dan pulau kecil yang mengelilinginya.
Berdasarkan keterangan Organisasi Lingkungan Dunia (WWF), populasi Adelie telah menurun lebih dari 65 persen dalam 25 tahun terakhir. Ancaman terbesar mereka adalah terkikisnya habitat akibat perubahan iklim, karena Adelie hanya mampu bertahan di hawa sangat dingin. Dan pemanasan global disalahkan atas melelehnya es laut.
Bukan hanya itu, ilmuwan Prancis juga pernah mengungkap bahwa antara tahun 2010-2017 terjadi "bencana pembiakan", di mana ribuan anak penguin mati akibat kelaparan massal.
Terbatasnya ketersediaan mangsa jadi penyebab. Lantaran lautan es yang luar biasa tebal memaksa orang tua penguin mencari makan ke tempat jauh. Sumber makanan utama Adelie adalah hewan-hewan laut kecil seperti sejenis udang bernama krill, juga ikan dan cumi-cumi.
Akibatnya, dari 18 ribu pasang penguin Adelie di Antartika Timur yang dipantau ilmuwan pada 2017, cuma dua anak penguin yang ditemukan selamat.
Jadi, tak mengherankan betapa kagetnya tim periset ketika menemukan sejumlah besar koloni penguin yang sebelumnya tidak diketahui, ternyata memenuhi Laut Weddell, sisi timur Semenanjung Antartika.
Lebih spesifik, dalam laporan temuan yang dirilis pada 2 Maret 2018 di jurnal Scientific Reports, mereka menyebut bahwa "Kepulauan Danger" yang mencakup sembilan rantai pulau kecil berbatu di ujung utara Laut Weddell adalah "Seabird Hotspot".
Periset memperkirakan Kepulauan Danger memiliki koloni penguin Adelie terbesar di Antartika, serta koloni ketiga dan keempat terbesar di dunia. Bahkan, penguin Adelie juga diprediksi telah berkembang stabil di wilayah itu selama beberapa dekade sejak 1959.
Ini berbanding kontras dengan jumlah Adelie di bagian Antartika lain, terutama di sisi Barat yang populasinya terus menurun.
Alasannya jelas. Sesuai namanya yang berarti bahaya, akses menuju Kepulauan Danger sedemikian berisiko dan letaknya sangat terpencil. Hampir sepanjang tahun kawasan ini ditutupi lautan es yang tebal, bahkan di musim panas.
Akan tetapi, bahaya itulah yang memungkinkan penguin tetap tersembunyi dari dunia, terlindung dari dampak perubahan iklim dan aktivitas manusia.
Ditemukannya penguin Adelie di Kepulauan Danger
Quote:
Lantas, bagaimana penguin Adelie ditemukan?
Melansir Science Daily, Kisah berawal pada 2014. Kala itu, Heather Lynch, Profesor Ekologi & Evolusi di Stony Brook University bersama rekannya dari NASA melihat sesuatu yang menarik dalam citra satelit NASA. Mereka menemukan kotoran penguin yang disebut guano dalam jumlah banyak, mengisyaratkan adanya sejumlah besar penguin misterius.
Untuk memastikan data tadi bukan suatu kesalahan, sekaligus menghitung penguin secara langsung, Lynch kemudian mengajak ilmuwan lain dari Woods Hole Oceanographic Institution (WHOI), Louisiana State University, Northeastern University, dan Oxford University mengadakan ekspedisi ilmiah.
Pada 2015, mereka berhasil sampai ke sana. Tim periset menemukan ratusan ribu keluarga penguin bersarang di tanah berbatu, dan segera menghitung jumlahnya dengan tangan.
Agar lebih akurat, mereka juga menggunakan pesawat nirawak (drone) komersial yang telah dimodifikasi untuk mengambil gambar pulau secara keseluruhan dari atas. Dan ternyata, totalnya ada 751.527pasang penguin.
Lewat temuannya periset menyimpulkan, jumlah penguin di Kepulauan Danger memberikan wawasan bukan hanya pada dinamika populasi penguin, tapi juga dampak perubahan suhu dan es laut pada ekologinya.
"Ini tentu mengejutkan dan memiliki konsekuensi nyata bagaimana kita mengelola kawasan ini. Implikasi terpenting terkait dengan desain Kawasan Konservasi Laut," ujar Lynch kepada AFP (h/t Inquirer.net)
Selain itu, mengutip Time.com, temuan ini juga menjadi tolok ukur berharga bagi perubahan penelitian masa depan. Untuk memahami mengapa ada lebih banyak penguin di sisi timur Antartika dibanding sisi barat. Apakah terkait dengan melimpahnya kondisi es laut di sana, ketersediaan makanan, atau sesuatu yang saat ini belum diketahui.
Kepada The Guardian, Rod Downie dari WWF berkomentar, "Penemuan menarik ini menunjukkan kepada kita betapa masih banyak yang harus dipelajari tentang spesies es yang menakjubkan dan ikonis ini. Tapi ini juga memperkuat urgensi untuk melindungi perairan Antartika dari ancaman ganda penangkapan berlebih dan perubahan iklim. "
Lebih dari semua, temuan yang digadang sebagai perkembangan besar bagi ilmuwan kutub itu juga memberi pelajaran penting agar kita tak lagi abai pada sekitar. Nyatanya selama ini spesies yang perlahan menghilang masih ada, tapi kita tak tahu, apalagi mau berusaha melakukan perbaikan.
"Saya pikir orang sudah terbiasa mengetahui dari mana sesuatu berasal, jadi mereka berhenti mencari," pungkas Dr Hart, peneliti dari Oxford pada Telegraph.co.uk.
Ditemukannya penguin Adelie di Antartika merupakan kabar yang sangat baik untuk masa depan.
Semoga penguin- penguin tersebut dapat mempertahankan 'kerajaan'nya di Antartika sana ya.
Selain sebagai pengingat bahwa kita harus terus menjaga habitat satwa- satwa yang imut itu, kita juga dapat belajar untuk lebih menghargai alam.
Karena kalau bukan kita yang menjaga alam di bumi ini, siapa lagi? #savepenguin #saveworld #savenature
Quote:
Buat liat informasi menarik lainnya seperti artikel di atas bisa liat di sini
Jangan lupa rate bintang 5, tinggalin komentar dan bersedekah sedikit cendol buat ane dan ane doain agan makin ganteng dan cantik deh