Semua orang tentu pernah kentut. Ini adalah pelepasan gas usus yang terbentuk sebagai hasil pencerna makanan. Gas dapat ditemukan di seluruh saluran pencernaan, termasuk perut, usus halus, usus besar, dan rektum.

Mengapa orang kentut? Ini karena adanya penumpukan gas di tubuh akibat menelan udara sepanjang hari, pertumbuhan bakteri berlebih di usus kecil, bisa juga karena karbohidrat dari makanan yang belum sepenuhnya dicerna.

Ketika sebagian karbohidrat yang dicerna mencapai usus besar, bakteri mengubah sebagian makanan itu menjadi gas hidrogen dan gas karbon dioksida.

Sebuah unggahan di Facebook pada laman FACT mengumumkan bahwa sekali kentut dapat membakar 67 kalori, yaitu jumlah kalori terbakar yang sama saat berjalan 15 menit atau burpees selama enam menit berturut-turut.

Mesin pencari Google mencatat ada 49.500 orang per bulan mencari informasi apakah kentut dapat membakar kalori. Data ini diambil dari riset yang dilakukan Digitaloft.

Meski banyak orang mencari kebenaran dari informasi tersebut, banyak pihak menilai rumor tersebut tidak masuk akal. "Saya lebih memilih seseorang untuk berjalan tujuh menit dan melakukan aktivitas fisik," kata Gina Van Luven, seorang konselor kesehatan holistik bersertifikat.

Jika sekali kentut membakar 67 kalori, berarti seseorang yang kentut 21 kali sehari akan membakar 1.407 kalori.

Spencer Nadolsky, DO, dokter bariatric (bidang kedokteran yang berkaitan dengan penurunan berat badan, obesitas, diet, dan nutrisi) dari American Board of Obesity Medicine mengatakan bahwa kentut tidak membakar kalori.

Menurut Spencer, rata-rata orang memiliki sekitar 0,5 sampai 1,5 liter gas yang tergantung di saluran pencernaan mereka per hari.

"Orang bisa kentut sampai 20 kali per hari dan masih dipertimbangkan dalam kisaran 'normal' untuk kentut per hari," ujar Spencer. Jadi jika setiap kentut benar-benar membakar 67 kalori, maka satu hari kentut akan membakar hingga 1.340 kalori.

Suara kentut, baik pelan maupun keras tidak membuat perbedaan jumlah kalori yang terbakar. Sebab, apa pun suara yang keluar, kentut terdiri dari bahan yang sama: nitrogen, hidrogen, metana, oksigen, dan air.

Matthew R. Pittman, M.D., direktur medis manajemen berat badan dan program bedah bariatric di Northwestern Medicine Delnor Hospital mengatakan bahwa ini merupakan hal konyol.

Kentut bukanlah alat penurunan berat badan yang praktis dan tidak bisa digunakan sebagai pengganti latihan rutin, kata Matthew.

Dilansir Healthline, rata-rata orang kentut sekitar 15 kali per hari, meskipun Anda mungkin kentut lebih sering atau kurang. Sebab, Anda mungkin tidak menyadari saat tertidur atau pelepasan gas sangat kecil.

Saat Anda kentut lebih banyak dalam sehari, ada beberapa kondisi medis yang mendasarinya. Kehamilan, misalnya, dapat meningkatkan produksi gas. Perubahan ini adalah hasil aktivitas hormon yang meningkat yang cenderung memperlambat pencernaan sehingga memungkinkan lebih banyak gas untuk terbentuk di usus.

Perempuan haid juga bisa kentut lebih sering karena adanya perubahan hormonal selama menstruasi. Pada saat bersamaan, bisa terjadi perubahan bakteri pada saluran pencernaan dan menyebabkan kembung meningkat.

Jika merasa kembung dan tidak nyaman setelah makan, salah satu penyebabnya bisa jadi karena Anda belum kentut. Gas menunggu untuk dikeluarkan dan dapat mengurangi kembung dan ketidaknyamanan.

Kentut juga merupakan bagian penting dan biasa untuk mencerna makanan, karena perut dan usus Anda memecah kalori untuk nutrisi. Malah, akan jauh lebih mengkhawatirkan jika Anda tidak kentut.

Meski Anda mungkin kurang nyaman mengeluarkan gas ini, kentut dapat memprediksi masalah kesehatan lebih awal dan memberi pertanda bahwa Anda harus memeriksakan diri ke dokter.

Kentut sering dilepaskan bersama bebauan. Aroma ini biasanya dari hidrogen sulfida, dipecah dari berbagai makanan yang bisa dimasukkan ke dalam tubuh. Senyawa ini, bila dicerna, merupakan bagian dari proses dalam menciptakan bau yang akan menyertai kentut.