- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Mitos dan fakta soal vaksin yang perlu Agan ketahui


TS
kangjati
Mitos dan fakta soal vaksin yang perlu Agan ketahui

Pemberian vaksin di Indonesia masih menjadi kontroversial, di mana sebagian amsyarakat masih memgang teguh terhadap mitos yang beredar terkait vaksin.

Biar masyarakat tambah paham mengenai vaksih, nih ane aksih artiker tentang vaksing terkait mitos dan faktanya

Quote:

Seorang balita menangis ketika dokter menyuntikkan vaksin Measle-Rubella (MR) di salah satu Puskesmas di Kota Kupang, NTT, Rabu (19/9). Sampai dengan saat ini cakupan imunisasi MR di Nusa Tenggara Timur (NTT) baru mencapai 69,1 persen atau 1.204.700 anak dari target 1.743.359 anak. |Kornelis Kaha /Antara Foto
Pemberian vaksin pada anak masih menjadi hal yang kontroversial di Indonesia. Walau telah terbukti efektif untuk mengurangi kemungkinan anak terserang penyakit, masih banyak yang menentangnya karena beragam hal, mulai dari mitos yang masih dipercaya hingga terkait agama.
Penolakan karena kepercayaan terhadap mitos dan perbedaan penafsiran ajaran agama itu, menurut pengajar Departemen Sejarah dan Filologi Universitas Padjadjaran, Gani A. Jaelani, dalam tulisannya di Telatah Beritagar.id, sudah berlangsung sejak zaman kolonial Belanda, bahkan hingga memicu terjadinya pemberontakan.
Tak hanya di Indonesia, yang notabene masih masuk negara berkembang, mitos mengenai vaksin dan kandungan zat-zat pembuatnya juga menjadi alasan penolakan sejumlah warga di negara-negara maju, termasuk Amerika Serikat.
Padahal ada beberapa vaksin yang penting untuk diberikan guna mencegah merebaknya penyakit berbahaya, seperti hepatitis B, polio, dan campak.
Berikut ini awan mitos dan miskonsepsi soal vaksin, serta fakta berdasarkan tinjauan ilmiah yang kami rangkum dari berbagai sumber.
Mitos 1. Vaksin mengandung banyak bahan berbahaya
Fakta: Semua bahan, bahkan air minum, akan menjadi berbahaya jika dikonsumsi berlebihan. Oleh karena itu produsen vaksin telah memastikan semua bahan pembuatnya bisa dipakai dengan aman oleh masyarakat.
Pengawasan dan uji coba secara ketat juga terus dilakukan oleh pemerintah terhadap pembuat vaksin.
Menurut American Academy of Allergy Asthma and Immunology, kalaupun mengandung zat yang dianggap berbahaya bagi manusia-- seperti themirosal, formaldehida, dan almunium--kandungannya lebih rendah dari yang biasa dihadapi sehari-hari di lingkungan.
Sementara, mengenai kandungan zat pada babi, yang haram bagi umat Islam namun digunakan beberapa vaksin, Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui Komisi Fatwa telah menyatakan vaksin itu boleh digunakan hingga ditemukan bahan vaksin lain yang lebih halal.
Mitos 2. Vaksin akan membuat sistem kekebalan tubuh bayi kelebihan muatan (overload)
Fakta: Hanya sedikit bagian dari sistem kekebalan tubuh bayi yang digunakan oleh vaksin untuk balita dan anak-anak. Anak-anak, dijelaskan National Health Service (NHS) Inggris, bahkan lebih sering kontak langsung dengan banyak serangga dalam kehidupan sehari-hari. Seorang anak, menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), lebih banyak terpapar antigen dari salesma atau nyeri tenggorokan ketimbang vaksin.
Vaksinasi kombinasi seperti MMR (measles-mumps-rubella/campak-gondongan-rubela) bisa menghemat waktu, uang, dan anak juga mendapat suntikan lebih sedikit.
Mitos 3. Anak justru bisa sakit setelah divaksin
Fakta: Mitos ini muncul karena beberapa orang menderita sakit atau demam usai divaksin. Hello Sehat menjelaskan, vaksinasi adalah memasukkan bibit penyakit yang telah dilemahkan ke dalam tubuh.
Gunanya agar sistem kekebalan tubuh bisa mengenalinya lalu memicu respon kekebalan (antibodi). Sakit dan demam itu adalah efek samping yang tidak berbahaya jika dibandingkan terkena penyakit akibat tak divaksin.
Selain itu, sebagian besar vaksin adalah vaksin yang tidak aktif (dibunuh) sehingga nyaris tak mungkin terpapar penyakit akibat vaksin.
Beberapa vaksin memang mengandung organisme hidup yang bisa mengakibatkan penerimanya sakit, tapi tidak berbahaya.
Mitos 4. Vaksin bisa menyebabkan autisme dan sindrom kematian mendadak bayi (sudden infant death syndrome/SIDS), terutama vaksin kombinasi difteri, tetanus, batuk rejan, dan polio.
Fakta: Reaksi tubuh terhadap vaksin biasanya sementara dan tak berbahaya, seperti demam dan sakit pada lengan. Jarang sekali orang yang sakit berat usai vaksinasi. Hingga saat ini penyebab sesungguhnya autisme dan SIDS belum ditemukan.
Belum ada bukti ilmiah mengenai kaitan antara vaksinasi dengan autisme dan SIDS. walau memang diagnosis biasa dilakukan pada usia yang berbarengan dengan pemberian vaksin pada anak.
Mitos 5. Berbagai penyakit di dunia sudah mulai hilang dari dunia, bahkan sebelum vaksin digunakan, karena gaya hidup yang lebih bersih
Fakta: Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan memang ada periode naik dan turun dalam wabah penyakit, sehingga mitos di atas banyak didengungkan kelompok anti-vaksin. Namun hasil beberapa penelitian menunjukkan periode turunnya penderita suatu penyakit justru terjadi ketika vaksinasi gencar dilakukan.
Bahkan, merujuk kepada kasus di Inggris pada 1974, wabah pertusis kembali merebak di negara itu ketika jumlah warga yang divaksinasi pertusis. Hal yang sama terjadi di Jepang.
Jadi, memang ada penyakit yang perlahan menghilang meskipun tanpa vaksin, tetapi jika vaksinasi tak dilakukan, peluang mereka untuk merebak lagi jadi lebih besar.
Nah sekarang agan tau dong fakta dibalik mitos yang beredar selama ini.

Semoga dengan artikel ini, bisa nambah wawasan kita yah gan. Terutama generasi penerus bangsa.

Soalnya vaksin itu penting buat si anak kelak, jadi jangan ragu yah kalo punya keponakan atau anak yang masih kecil suapa di ajak vaksinasi

Quote:


Jangan lupa rate bintang 5, tinggalin komentar dan bersedekah sedikit cendol buat ane dan ane doain agan makin ganteng dan cantik deh

SUMUR :
Beritagar.id
Quote:
Jangan lupa kunjungi thread ane yang lain gan 

Negara-negara yang melegalkan ganja (Sobat Rastafara Yoomand~ wajib baca)
Menggali harta karun (ngupil) ternyata bisa bikin infeksi paru-paru
Halloween menurut para kritikus
Gak cuman sehat buat kesehatan mata, wortel juga bisa bikin beton jadi lebih kuat
Langkah yang perlu dilakukan untuk menjadi sekaya Hotman Paris
Agan pernah mersa tuli mendadak? Nih ane kasih tau penyebab dan cara mencegahnya
Terjawab sudah kenapa ente selalu bokek gan! (khusus orang baik)
Wasiat Stephen Hawking : Munculnya Manusia Super dan Menghancurkan Umat Manusia
10 kehebohan Anies Baswedan di media dalam setahun
Tiga film baru tak mampu kalahkan Venom


Negara-negara yang melegalkan ganja (Sobat Rastafara Yoomand~ wajib baca)
Menggali harta karun (ngupil) ternyata bisa bikin infeksi paru-paru
Halloween menurut para kritikus
Gak cuman sehat buat kesehatan mata, wortel juga bisa bikin beton jadi lebih kuat
Langkah yang perlu dilakukan untuk menjadi sekaya Hotman Paris
Agan pernah mersa tuli mendadak? Nih ane kasih tau penyebab dan cara mencegahnya
Terjawab sudah kenapa ente selalu bokek gan! (khusus orang baik)
Wasiat Stephen Hawking : Munculnya Manusia Super dan Menghancurkan Umat Manusia
10 kehebohan Anies Baswedan di media dalam setahun
Tiga film baru tak mampu kalahkan Venom

Diubah oleh kangjati 23-10-2018 15:50
0
811
Kutip
1
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan