Yaaa ganja sebenernya tanaman obat yang baik sih, asal di tangan dokter yang tepat.
Nah karena penyalahgunaan dan takaran yang gila-gilaan juga bisa bikin nge-fly orang, makanya ganja dilarang di Indo.
Ada sih beberapa negara yang bolehin Ganja (tapi tetap masih ilegal) kayak Belanda, tapi itu juga di distrik atau cafe gitu, dengan syarat gaboleh di iklanin dan gak sembarang orang bisa beli.
Dan karena banyakan orang Indonesia "alay", makanya ganja ane rasa gabakal bisa dilegalin di negara ini
Sejauh ini, setidaknya ada tiga tujuan suatu negara melegalkan kepemilikan ganja, yakni untuk kepentingan medis, nonmedis (kepentingan rekreasi), dan campuran keduanya (sepenuhnya).
Sementara kepentingan medis dan nonmedis cukup jelas, negara yang melegalkan ganja sepenuhnya berarti memiliki regulasi yang mengizinkan penjualan dan budidaya, termasuk untuk konsumsi medis maupun rekreasi.
Kanada dan Uruguay adalah dua negara di dunia yang telah melegalkan ganja sepenuhnya.
Tanggal
10 Desember 2013, Uruguay menjadi negara pertama di dunia yang melegalkan ganja dan mulai mengizinkan penjualan ganja di apotek lokal
pada 2017.
Berdasarkan
hukum yang berlaku, pembeli ganja haruslah warga negara asli berusia 18 tahun ke atas yang telah mendapat izin dari pihak berwenang. Lalu, meski tak ada batasan jumlah kepemilikan pribadi, penduduk dilarang membudidayakan lebih dari
enam pohonganja.
Peraturan di Kanada bahkan jauh lebih ketat. Pasalnya, sejak
melegalkan ganja pada 17 Oktober 2018 sebagai upaya memperkecil tindak kriminal, kebijakan Kanada selaku negara maju pertama yang diprediksi menjadi panutan negara-negara lain, banyak memunculkan
pertanyaan dari kalangan ahli terkait kekhawatiran soal dampak penyalahgunaan Narkotika Golongan I tersebut.
Sebagai gambaran,
studi baru oleh Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS, menyebutkan bahwa negara-negara bagian AS yang telah melegalisasi kebijakan ganja rekreasi mengalami peningkatan jumlah kecelakaan lalu lintas fatal akibat pengemudi kecanduan ganja.
Klaim peningkatan itu didapat dewan setelah melakukan dua studi. Studi pertama, membandingkan dengan negara tetangga yang tidak melegalkan ganja. Studi kedua, membandingkan sebelum dan sesudah ganja dilegalkan.
Bahkan, ada
bukti bahwa konsumsi ganja bisa menurunkan produktivitas pekerja, pun menurunkan
prestasi pendidikan remaja hingga memperdalam masalah keluarga.
Oleh karena itulah, Kanada yang kini menjadi
pasar legal ganja terbesar di dunia mengeluarkan
The Cannabis Act—hukum penggunaan ganja di Kanada, berisi aturan beragam di 10 provinsi dan 3 wilayah.
Singkatnya, ganja cuma bisa dibeli secara daring di Ontario. Lalu, di wilayah Yukon hanya diizinkan mengonsumsi ganja di tempat tinggal pribadi. Usia pengonsumsi harus 18 tahun ke atas—Ontario meningkatkan batas minimum usia menjadi
19 tahun dan
21 tahun di Quebec.
Batas maksimal pembelian di toko-toko hanyalah 30 gram dan masih ada aturan lain soal jumlah konsumsi di beberapa wilayah. Penjualan ganja untuk ditanam dibatas pada kuncup, minyak, dan biji.
Lalu, mengemudi di bawah pengaruh ganja dan obat-obatan lain masih 100 persen ilegal dan dinyatakan
melanggar hukum.
Bagi pelancong, jangan harap bisa membawa pulang ganja. Bagaimanapun,
hukum federal AS menindak tegas peredaran ganja dengan tuduhan kepemilikan atau penyelundupan narkoba.
Meski begitu,
46 negara bagian di AS tercatat melegalkan ganja dengan berbagai tujuan.
Ganja rekreasi dilegalkan di Washington DC, juga sembilan negara bagian AS seperti Alaska, California, Colorado, Maine, Massachusetts, Nevada, Oregon, negara bagian Washington, dan Vermont.
Sementara itu, Oklahoma menjadi negara ke-30 yang melegalkan ganja medis pada Rabu (17/10).
Selain negara-negara bagian di AS, mayoritas negara di dunia juga
melegalkan penggunaan ganja medis. Bahkan, ada beberapa negara yang melarang penggunaan ganja rekreasi, tetapi menetapkan kebijakan
dekriminalisasi ataupun menoleransi sebagai pelanggaran nonpidana.
Sejak 2014,
Chili melegalkan penanaman ganja medis dan pada 2015, obat-obatan turunan ganja boleh dibeli di apotek menggunakan resep.
Semenjak 2016, hukum di Chili juga
menolerir penanaman dan kepemilikan sejumlah kecil ganja untuk kepentingan rekreasi dan spiritual.
Di Peru, kepemilikan ganja diperbolehkan asalkan untuk penggunaan pribadi, tidak dipakai di muka umum, dan bersifat segera.
Kongres Peru meloloskan RUU untuk melegalkan ganja medis, sekaligus memungkinkan produksi, penjualan, dan impor minyak ganja.
Argentina memperbolehkan ganja medis, pun mendiskriminalisasi sejumlah kecil ganja yang dikonsumsi di tempat pribadi. Di
Spanyol, ganja boleh ditanam dan dipakai di tempat pribadi sejak tahun 1990-an. Negara ini juga memiliki ratusan klub ganja, meskipun penjualan bertujuan komersial
tetap ilegal.
Belgia memperbolehkan orang berusia 18 tahun ke atas memiliki ganja maksimal tiga gram. Membudidayakan pun diperbolehkan, walaupun cuma satu pohon.
Di
Inggris, ganja medis untuk kepemilikan dan pembudidayaan akan
dilegalkan per 1 November 2018. Syaratnya, ketika tidak ada obat lain yang terbukti bekerja.
Kendati ganja ilegal di Belanda, warga negaranya diizinkan untuk merokok ganja di kedai-kedai kopi. Pemakaian publik juga didekriminalisasi hingga lima gram.
Syaratnya, kedai kopi tidak boleh mengiklankan soal ganja dan pengunjung tidak menyebabkan gangguan.
Hal serupa terjadi di
Kamboja Meski kepemilikan ganja resmi ilegal, larangan itu
sering lalai ditegakkan.
Banyak restoran yang terletak di
Phnom Penh, Siem Reap, dan Sihanoukville, dimasak dengan ganja atau sebagai hiasan tambahan.
Nah apakah sobat Rastafara ada yang mao pindah ke salah satu negara yang ane sebutin di atas?
Bae-bae gan makenya, tau-tau ente keciduk team Jaguar berabe dah jadinya kalo masuk Net tv