- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Agan pernah mersa tuli mendadak? Nih ane kasih tau penyebab dan cara mencegahnya


TS
kangjati
Agan pernah mersa tuli mendadak? Nih ane kasih tau penyebab dan cara mencegahnya

Meski hal begini gak terjadi ama semua orang, malah terbilang dikit. Namun gak ada salahnya dong kita tau apa yang jadi penyebab kenapa pendengaran seseorang bisa hilang mendadak, serta cara mencegahnya biar kita gak kena nantinya

Biar jelas, langsung aja simak dibawah artikelnya gan

Quote:

Ilustrasi : Perempuan yang kesulitan mendengar | Shutterstock /9nong
Aktris Olla Ramlan baru-baru ini mengatakan kehilangan pendengaran pada telinga sebelah kanan. Diakui olehnya, kehilangan pendengaran mendadak itu terjadi sejak tahun 2003 saat dirinya masih aktif melakukan olahraga bela diri.
Menurut Dr. Mahatma T. Bawono, Sp.THT-KL, M.Sc. dari Rumah Sakit Akademik Yogyakarta, benturan keras pada kepala berisiko membuat cidera telinga bagian dalam.
"Bisa karena benturan ke telinga atau tulang telinganya pernah patah. Karena benturan udara juga bisa. Jadi seperti kena tepukan di telinga tapi tak sampai menyebabkan tulang cedera, dan udaranya hanya melubangi gendang telinga," ujarnya dinukil detikhealth.
Kondisi tuli mendadak atau dalam medis dikenal dengan istilah Sudden Sensorineural Hearing Loss (SSHL) ini terjadi karena ada gangguan organ sensorik telinga bagian dalam. Tuli mendadak juga sering hanya terjadi pada satu telinga.
Ahli memperkirakan enam dari 5.000 orang, setiap tahun menderita gangguan ini. Namun angka itu dikhawatirkan lebih besar, sebab banyak orang yang enggan melaporkan kondisi ini dan mencari pertolongan dokter.
Dalam catatan US National Library of Medicine National Institutes of Health, ada setidaknya 66 ribu warga Amerika Serikat (AS) yang menderita gangguan ini.
Tuli mendadak juga dapat terjadi pada orang segala usia. Terutama orang dewasa dengan usia 40-50 tahun.
Infeksi dan radang, cedera kepala, melemahnya kekebalan tubuh, masalah sirkulasi darah dan saraf dikaitkan dengan keadaan tuli mendadak.
Gejala yang menyertai kondisi tuli mendadak biasanya adalah perasaan telinga selalu tersumbat, pusing, dan atau sering mendengar suara dengung di telinga mereka, seperti gejala tinnitus.
Tinnitus adalah suara denging di telinga, tetapi juga dapat terdengar seperti suara menderu, mengeklik, mendesis, atau berdengung.
Ada beberapa kondisi yang juga dikaitkan dengan tuli sebagian dan total. Misal, penumpukan cairan di belakang gendang telinga, lubang di gendang telinga, dan masalah dengan tulang telinga bagian tengah.
Tuli mendadak juga dikaitkan dengan sakit diabetes, "Gangguan sirkulasi darah membuat kekurangan oksigen pada bagian koklea di telinga dalam, yang akhirnya menimbulkan kerusakan permanen pada saraf-saraf pendengaran di telinga dalam," terang Armelia AR, dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) dinukil MediaIndonesia.com.
Penelitian menunjukkan pasien diabetes dengan kadar gula per tiga bulan (HbA1C) lebih besar daripada delapan persen, maka dalam kurun waktu lebih dari 10 tahun, prevalensi tuli sarafnya mencapai 85 persen.
Dalam kasus yang jarang terjadi, tumor pada otak juga dapat menyebabkan gangguan pendengaran.
Dinukil Vox, Aaron Remenschneider, dokter dan peneliti di Massachusetts Eye and Ear mengatakan bila dokter mengetahui gejala penyakit ini lebih awal, maka besar kemungkinan untuk dapat mengembalikan pendengaran para penderita.
Sayang, kebanyakan orang tidak menganggap masalah pada telinga ini mendesak dan pergi berminggu-minggu kemudian untuk mencari pertolongan dokter jika akhirnya merasa terganggu.
Bahkan, Dr. Elliot Kozin, Kepala Department of Otolaryngology di Harvard Medical School, menegaskan para dokter lebih khawatir jika menderita sakit dan nyeri pada dada, lalu bergegas pergi ke ruang gawat darurat.
Sementara dalam kasus gangguan pada telinga, diagnosis biasanya akan mengejutkan karena pasien tidak tahu hal semacam itu ternyata ada.
Untuk mengetahui fungsi telinga masih berjalan normal, Anda dapat melakukan tes sederhana. Coba tutup kedua telinga dengan tangan lalu bergumam atau bicara normal.
Jika Anda mendengar suara terdengar lebih keras, maka fungsi telinga masih normal. Namun, jika suara terdengar keras meski kondisi telinga tidak ditutup, maka sebaiknya segera pergi ke dokter.
Untuk menghindari kondisi ini, kurangi mendengarkan musik melalui pelantang telinga (earphone atau headphone).
Agar telinga tetap sehat, gunakan rumus 60 per 60, seperti ditegaskan oleh dr Damayanti Soetjipto, Ketua Komnas Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian (PGPKT), dinukil Brilio.net.
"Jadi volumenya maksimal 60 untuk kiri dan kanan. Pilih juga earphone yang memiliki peredam kebisingan dan ingat, batas maksimal mendengarkan musik lewat earphone itu satu jam per hari," tutur dr Dama.
Lebih lanjut dr Dama menuturkan, kebiasaan menggunakan pelantang telinga saat akan tidur juga memicu rusaknya sel rambut halus di dalam telinga.
"Kalau tidur otak istirahat, tapi gendang telinga dan sel rambutnya terpapar suara keras terus-menerus dari earphone. Lama-lama nanti sel rambutnya bisa rontok dan akhirnya mengalami gangguan pendengaran," pungkasnya.
Menurut Dr. Mahatma T. Bawono, Sp.THT-KL, M.Sc. dari Rumah Sakit Akademik Yogyakarta, benturan keras pada kepala berisiko membuat cidera telinga bagian dalam.
"Bisa karena benturan ke telinga atau tulang telinganya pernah patah. Karena benturan udara juga bisa. Jadi seperti kena tepukan di telinga tapi tak sampai menyebabkan tulang cedera, dan udaranya hanya melubangi gendang telinga," ujarnya dinukil detikhealth.
Kondisi tuli mendadak atau dalam medis dikenal dengan istilah Sudden Sensorineural Hearing Loss (SSHL) ini terjadi karena ada gangguan organ sensorik telinga bagian dalam. Tuli mendadak juga sering hanya terjadi pada satu telinga.
Ahli memperkirakan enam dari 5.000 orang, setiap tahun menderita gangguan ini. Namun angka itu dikhawatirkan lebih besar, sebab banyak orang yang enggan melaporkan kondisi ini dan mencari pertolongan dokter.
Dalam catatan US National Library of Medicine National Institutes of Health, ada setidaknya 66 ribu warga Amerika Serikat (AS) yang menderita gangguan ini.
Tuli mendadak juga dapat terjadi pada orang segala usia. Terutama orang dewasa dengan usia 40-50 tahun.
Infeksi dan radang, cedera kepala, melemahnya kekebalan tubuh, masalah sirkulasi darah dan saraf dikaitkan dengan keadaan tuli mendadak.
Gejala yang menyertai kondisi tuli mendadak biasanya adalah perasaan telinga selalu tersumbat, pusing, dan atau sering mendengar suara dengung di telinga mereka, seperti gejala tinnitus.
Tinnitus adalah suara denging di telinga, tetapi juga dapat terdengar seperti suara menderu, mengeklik, mendesis, atau berdengung.
Ada beberapa kondisi yang juga dikaitkan dengan tuli sebagian dan total. Misal, penumpukan cairan di belakang gendang telinga, lubang di gendang telinga, dan masalah dengan tulang telinga bagian tengah.
Tuli mendadak juga dikaitkan dengan sakit diabetes, "Gangguan sirkulasi darah membuat kekurangan oksigen pada bagian koklea di telinga dalam, yang akhirnya menimbulkan kerusakan permanen pada saraf-saraf pendengaran di telinga dalam," terang Armelia AR, dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) dinukil MediaIndonesia.com.
Penelitian menunjukkan pasien diabetes dengan kadar gula per tiga bulan (HbA1C) lebih besar daripada delapan persen, maka dalam kurun waktu lebih dari 10 tahun, prevalensi tuli sarafnya mencapai 85 persen.
Dalam kasus yang jarang terjadi, tumor pada otak juga dapat menyebabkan gangguan pendengaran.
Dinukil Vox, Aaron Remenschneider, dokter dan peneliti di Massachusetts Eye and Ear mengatakan bila dokter mengetahui gejala penyakit ini lebih awal, maka besar kemungkinan untuk dapat mengembalikan pendengaran para penderita.
Sayang, kebanyakan orang tidak menganggap masalah pada telinga ini mendesak dan pergi berminggu-minggu kemudian untuk mencari pertolongan dokter jika akhirnya merasa terganggu.
Bahkan, Dr. Elliot Kozin, Kepala Department of Otolaryngology di Harvard Medical School, menegaskan para dokter lebih khawatir jika menderita sakit dan nyeri pada dada, lalu bergegas pergi ke ruang gawat darurat.
Sementara dalam kasus gangguan pada telinga, diagnosis biasanya akan mengejutkan karena pasien tidak tahu hal semacam itu ternyata ada.
Untuk mengetahui fungsi telinga masih berjalan normal, Anda dapat melakukan tes sederhana. Coba tutup kedua telinga dengan tangan lalu bergumam atau bicara normal.
Jika Anda mendengar suara terdengar lebih keras, maka fungsi telinga masih normal. Namun, jika suara terdengar keras meski kondisi telinga tidak ditutup, maka sebaiknya segera pergi ke dokter.
Untuk menghindari kondisi ini, kurangi mendengarkan musik melalui pelantang telinga (earphone atau headphone).
Agar telinga tetap sehat, gunakan rumus 60 per 60, seperti ditegaskan oleh dr Damayanti Soetjipto, Ketua Komnas Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian (PGPKT), dinukil Brilio.net.
"Jadi volumenya maksimal 60 untuk kiri dan kanan. Pilih juga earphone yang memiliki peredam kebisingan dan ingat, batas maksimal mendengarkan musik lewat earphone itu satu jam per hari," tutur dr Dama.
Lebih lanjut dr Dama menuturkan, kebiasaan menggunakan pelantang telinga saat akan tidur juga memicu rusaknya sel rambut halus di dalam telinga.
"Kalau tidur otak istirahat, tapi gendang telinga dan sel rambutnya terpapar suara keras terus-menerus dari earphone. Lama-lama nanti sel rambutnya bisa rontok dan akhirnya mengalami gangguan pendengaran," pungkasnya.
Itu dia beberapa faktor penyebab kenapa kuping bisa kehilangan pendengarannya secara mendadak, dan untuk mencegahnya juga sudah dijelasin diatas, yaitu salah satunya kurang-kurangin denger music pake earphone dengan volume suara tinggi

Semoga info dari ane bermanfaat yah gan

Quote:


Jangan lupa rate bintang 5, tinggalin komentar dan bersedekah sedikit cendol buat ane dan ane doain agan makin ganteng dan cantik deh

SUMUR :
Beritagar.id
Quote:
Jangan lupa kunjungi thread ane yang lain gan 

Terjawab sudah kenapa ente selalu bokek gan! (khusus orang baik)
Wasiat Stephen Hawking : Munculnya Manusia Super dan Menghancurkan Umat Manusia
10 kehebohan Anies Baswedan di media dalam setahun
Tiga film baru tak mampu kalahkan Venom
Bukti Bumi itu datar menurut penganutnya
Dari Marvel, James Gunn menyebrang ke DC dengan sutradarai Suicide Squad 2
Jangan remehkan cuaca panas. Berikut penyakit yang bisa agan derita karenanya
Kurang atau terlalu lama tidur berdampak negatif pada tubuh
Doyan mangga? jangan ampe kulitnya kemakan gan!
Portugal Tanpa Ronaldo? Gak Masalah Tuh~~~


Terjawab sudah kenapa ente selalu bokek gan! (khusus orang baik)
Wasiat Stephen Hawking : Munculnya Manusia Super dan Menghancurkan Umat Manusia
10 kehebohan Anies Baswedan di media dalam setahun
Tiga film baru tak mampu kalahkan Venom
Bukti Bumi itu datar menurut penganutnya
Dari Marvel, James Gunn menyebrang ke DC dengan sutradarai Suicide Squad 2
Jangan remehkan cuaca panas. Berikut penyakit yang bisa agan derita karenanya
Kurang atau terlalu lama tidur berdampak negatif pada tubuh
Doyan mangga? jangan ampe kulitnya kemakan gan!
Portugal Tanpa Ronaldo? Gak Masalah Tuh~~~

0
1.4K
Kutip
5
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan