Membunuh dengan pisau berbahan besi atau baja sudah terlalu mainstream, berbeda dengan kawan-kawan kita di Papua Nugini, pisau yang dimiliki mereka berasal dari tulang paha manusia.
Jauh sebelum agan-agan hidup, penggunaan tulang manusia berkaitan dengan tradisi kanibalisme kuno lhoo gan.

Penasaran dengan suku ini? Mari disimak saja dibawah sokin gan

Ilustrasi kelompok suku Papua Nugini | Pixabay
Quote:
Para arkeolog menemukan tulang belulang pejuang Longobard di Italia dengan
tangan pisau, tetapi ia telah meninggal lebih dari seribu tahun yang lalu. Sementara, suku-suku di Papua Nugini membuat belati mematikan dari tulang paha leluhur, setidaknya sampai abad ke-20 (tahun 1900an).
Para peneliti yang mempelajari budaya Papua Nugini menemukan, penduduk setempat lebih menyukai belati yang berasal dari tulang manusia ketimbang dari tulang binatang. Padahal fakta menunjukkan, kasuari--burung besar yang tidak bisa terbang, endemik Papua Nugini dan Australia--memiliki tulang kaki yang sama baiknya sebagai bahan belati.
Salah satu alasan penggunaan tulang manusia terkait dengan tradisi kanibalisme kuno. Belati tulang itu tampaknya digunakan untuk menusuk musuh di leher atau menghabisi mereka setelah mereka terluka dengan tombak atau panah. Belati juga digunakan untuk melemahkan musuh yang akan dikonsumsi kemudian dalam "pesta kanibal."
Dalam kasus melemahkan musuh tersebut, ia akan ditusuk di bagian pinggul, lutut, atau pergelangan kaki agar lemah tidak bisa bergerak. Belati ini juga bisa digunakan untuk membunuh sekutu yang terluka dan tidak bisa dibawa kembali oleh kelompoknya.
Para peneliti menemukan, bagian paha manusia memungkinkan terciptanya pisau terbaik. Mereka menunjukkan ini menggunakan gambar, simulasi komputer dan berbagai tes, membandingkan pisau tulang tulang burung dan manusia. Hasilnya diterbitkan dalam jurnal
Royal Society Open Science.
Nathaniel J. Dominy, seorang antropolog dari Dartmouth College, Amerika Serikat, sekaligus penulis utama studi ini, menggambarkan belati di Papua Nugini sebagai alat yang "mengerikan, kejam, sekaligus indah."
Belati memang dirancang untuk pertempuran, namun untuk faktor estetik, senjata mengerikan ini dihiasi dengan pola tertentu. Pemiliknya tidak hanya melihat belati sebagai senjata tapi juga penanda utama kemakmuran dan gengsi.
Belati itu diukir dengan rumit dan biasanya disimpan di ban lengan yang dikenakan oleh pemiliknya. Dipercayai bahwa pemiliknya akan memperoleh kekuatan dari siapa pun pemilik tulang itu diambil, apakah itu leluhur seperti ayah mereka atau anggota masyarakat yang terkemuka.
Para peneliti menganalisis belati yang terbuat dari tulang tulang paha manusia dan yang terbuat burung kasuari. Spesies ini adalah burung terbesar kedua di planet ini dan yang paling berbahaya karena ganas.
Perbandingan belati dari tulang manusia (a) dan yang terbuat dari tulang kasuari (b) | Hood Museum of Art, Dartmouth College /Royal Society Open Science
Quote:
Tulang burung yang dapat terbang pada dasarnya kopong, diisi dengan kantong udara jala. Namun, tulang burung kasuari lebih padat dari tulang manusia.
Ternyata, belati yang terbuat dari tulang manusia, memiliki kelengkungan besar karena lenturnya tulang paha. Hal ini memberikan fungsionalitas terbaik.
Melalui proses yang mendetail, para peneliti menemukan belati ini melengkung untuk memastikannya bertahan menghadapi tekanan selama pertempuran dan penggunaan berat.
Dalam analisisnya, peneliti melakukan tes tekanan belati tulang kasuari yang dibuat pada tahun 1970-an. Kemudian mereka melakukan pemindaian CT 11 belati, yang disimpan dalam koleksi Hood Museum of Art di Dartmouth College, Amerika Serikat. Lima di antaranya terbuat dari tulang manusia, enam tulang kasuari.
Pada model tiga dimensi yang diperoleh, para ilmuwan melakukan tes stres virtual. Dengan bantuan pencitraan komputer, mereka memperkirakan kepadatan material dan geometri pisau.
Menggunakan penguji mekanik uniaxial (hanya memiliki satu sumbu) dan simulasi komputer guna mengungkap seberapa besar kekuatan yang diperlukan untuk mematahkan belati.
Para ilmuwan kemudian sampai pada kesimpulan bahwa belati yang terbuat dari tulang manusia, terbukti lebih tahan terhadap lentur. Untuk menghancurkannya, uji virtual harus mengerahkan kekuatan 30 persen lebih tinggi.
Pada saat yang sama, para peneliti mencatat bahwa belati tulang kasuari sengaja dibuat lebih rapuh. Dalam pembuatannya suku Papua Nugini memotong lapisan tulang yang lebih tebal, sehingga belati lebih pipih dibandingkan dengan belati tulang manusia. Hal tersebut dilakukan untuk membuatnya lebih mudah dibawa selama pertempuran.
Belati yang terbuat dari tulang manusia didesain secara berbeda dengan belati yang terbuat dari tulang burung, kata Dominy. "Belati tulang manusia memiliki bentukan yang berbeda pada pangkalan di bawah pegangan (gagang)," katanya kepada
MailOnline. "Mereka juga sedikit lebih melengkung memanjang sama pada penampang dalam (seperti separuh batang bambu)," katanya.
Foto suku Papua Nugini yang diambil pada bulan September 1909. (a) Sebuah belati tulang melekat pada lengan kiri pria di tengah-tengah kano. (b) Ban lengan dari anyaman rotan digunakan untuk menyimpan belati beserta perhiasan lainnya, seperti cincin kerang. (c) Asmat juga memproduksi belati tulang; belati tulang kasuari melekat pada lengan kiri pria Asmat. (d) Pandangan bagian dalam mengungkapkan penghilangan sebagian tulang untuk membuat belati pipih. | Hood Museum of Art, Dartmouth College /Royal Society Open Science
Quote:
Menurut Dominy, "Alasan lain mengapa menyukai belati tulang manusia selain untuk memberikan daya tahan yang baik adalah karena belati tulang manusia memberikan pamor sosial yang lebih besar."
Nilai pamor sosial sebagian ditentukan oleh fakta bahwa sumber yang cocok sebagai bahan belati tulang manusia tidak banyak tersedia.
Bagi kebanyakan orang, kanibalisme adalah sisa cerita dari masa lalu, tetapi menurut
VICE, suku kanibal masih ada di Papua Nugini hingga sekarang.
Tulang manusia yang mereka pakai untuk menunjukan status mereka disana gan, entah itu tulang dari leluhur mereka atau hasil dari orang yang mereka bunuh.
Jadi gimana gan? Mengerikan juga yaaa...
Semoga informasi ini bermanfaat untuk agan dan sistah sekalian....

Quote:

Buat liat informasi menarik lainnya seperti artikel di atas bisa liat
di sini
Jangan lupa rate bintang 5, tinggalin komentar dan bersedekah sedikit cendol buat ane dan ane doain agan makin ganteng dan cantik deh
SUMUR:
Beritagar.id
