Pekan ini ramai gibah, seorang artis ternyata telah berganti kelamin. Semula transgender lantas menjadi transseksual. Sebelumnya secara lahiriah pria lalu setelah menjalani operasi ia menjadi wanita. Dari biduan menjadi biduanita -- dengan pengandaian jika sejak awal ia memang berprofesi penyanyi.

Artis itu, Lucinta Luna, penyanyi dari Duo Bungo. Manajernya, Didi, mengakui foto tersensor seseorang telah menjalani operasi adalah Lucinta. Namun itu bukan operasi ganti kelamin melainkan pengambilan "tonjolan di selangkangan" (TribunTimur.com, 22/3/2018).

Akan tetapi pada sore kemarin, hampir lima jam sebelum klarifikasi tadi, terbit kabar permohonan Lucinta untuk mengubah status kelamin kepada Pengadilan Negeri Jakarta Barat telah dicabut oleh pemohon, Januari 2017. Permohonan itu diajukan Oktober 2016 (h/t detikhot).

Penetapan pengadilan memang diperlukan dalam mengubah jenis kelamin seseorang. Setelah keluar penetapan, pemohon mendatangi kantor kependudukan dan pencatatan sipil untuk mengubah status kelaminnya.

Pencatatan sipil harus dilakukan, karena Pasal 97 ayat (2) Peraturan Presiden No. 25/2008 menyebutkan contoh "peristiwa penting lainnya", sebagai alasan mengubah status, adalah perubahan kelamin.

Istilah "peristiwa penting" itu berasal dari UU No. 24/2013 yang mengubah UU No. 23/2006 tentang Administrasi Kependudukan. Namun dalam UU tak disebut tentang perubahan kelamin.

Artikel ini dan infografik penyerta merupakan saji ulang dengan pengayaan dari arsip Beritagar.id tiga tahun silam: "Jika Anda ingin ganti status kelamin".