Kemampuan otak meningkat

Stres tingkat rendah bisa membantu otak kita dalam memproduksi bahan kimia yang disebut neurotrophins dan memperkuat hubungan antara neuron di otak. Bahkan, stres bisa menjadi mekanisme utama bagaimana otak berolahraga, yang membantu meningkatkan produktivitas dan konsentrasi. Stres psikologis jangka pendek juga memiliki efek yang sama.

Imunitas jangka pendek yang semakin membaik

Ada penelitian yang membuktikan bahwa stres jangka pendek dapat meningkatkan ketahanan tubuh kita. Jadi, pada saat kita mengalami stres, tubuh akan memproduksi hormon cortisol yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh kita.

Membuat kita lebih kuat

Mengelola stres dapat membuat kita memahami bagaimana menghadapi situasi yang akan agan hadapi di kemudian hari. Mengulang lagi kejadian-kejadian yang menyebabkan agan stres, membuat tubuh berkembang, baik secara fisik dan kontrol psikologis.[/FONT]

Membuat kita lebih kreatif

Mungkin agan pernah merasakan yang namanya hilang inspirasi, nggak tau apa yang mau dibuat atau dikerjain. Apalagi buat mereka yang bekerja sebagai seniman, atau penulis pasti sering mengalami hal ini. Akan tetapi saat lagi stres dan mentok karena berusaha mencari inspirasi, pikiran kita justru bisa melihat sudut pandang dengan cara yang nggak biasa.

Memotivasi kita untuk sukses

Eustress atau good stress dapat menjadi hal yang agan butuhkan ketika melakukan berbagai tugas di tempat kerja. Misalnya saat kamu berpikir tentang deadline pekerjaan. Ini akan mendorong perilaku agan untuk mengelola situasi efektif dan lebih produktif. Sukses dapat dicapai di tempat kerja, olahraga, atau dalam usaha kreatif jika itu didorong oleh beberapa tekanan.

Meningkatkan perkembangan anak dalam kandungan

Perempuan hamil sering banget ni khawatir bahwa kecemasan yang mereka rasakan akan berdampak negatif pada bayi mereka yang masih di dalam rahim. Padahal jika tingkat stres yang dialami hanya sebatas moderat, sebenarnya dapat menjadi baik untuk anak dalam kandungan. Sebuah studi menemukan bahwa anak-anak dari kebanyakan perempuan yang melaporkan mengalami stres ringan sampai sedang selama kehamilan, benar-benar menunjukkan motorik yang lebih besar dan mendapatkan perkembangan keterampilan pada usia dua tahun daripada mereka yang lahir dari ibu yang tanpa stres.