- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Siapa Ahok Sebenarnya? Inilah Fakta Tentang Ahok Yang Jarang Diungkap


TS
ntahwei
Siapa Ahok Sebenarnya? Inilah Fakta Tentang Ahok Yang Jarang Diungkap
Spoiler for Siapakah Ahok Sebenarnya?:

Hi agan - agan semuanya..di thread pertama ane kali ini, ane ingin mengulas sedikit mengenai sisi lain Ahok yang tak banyak orang ketahui. Setidaknya ane ingin menyegarkan penilaian kita ditengah hiruk pikuk Pilkada DKI Jakarta yg semakin tidak sehat dan provokatif, Jadi marilah kita sejukkan hati kita dengan info - info yang lebih positif..
Btw..bantu ane juga ya gan untuk




Quote:
Dalam beberapa hari belakangan ini, pemberitaan mengenai Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama atau biasa disapa Ahok, sepertinya tidak ada habis – habisnya. Profil etnisnya sebagai keturunan Tionghoa dan beragama Nasrani seolah – olah menjadi dosa yang terus – terusan menyerang kesehariannya, dan paling terdekat adalah kontroversi mengenai ucapan beliau tentang Surat Al-Maidah ayat 51 yang terdapat di Kitab Suci Al-Quran milik Umat Islam. Seperti yang pernah disampaikan oleh salah satu ulama, KH. Abdullah Gymnastiar saat menanggapi kontroversi tersebut, Ahok tidak pernah memilih lahir sebagai seorang Tionghoa, dan juga tidak pernah memilih lahir dari orangtua yang beragama Nasrani, semua itu adalah takdir dari Allah SWT yang tidak bisa kita ganggu gugat dan sudah menjadi bagian dari hidupnya sebagai manusia.
Tetapi, disamping profilnya yang berasal dari etnis Tionghoa dan seorang Nasrani, ada sisi lain dari kehidupan Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok yang sebenarnya patut kita ketahui lebih mendalam sehingga kita lebih mengenali, siapa sih Ahok yang sebenarnya? Bagaimana kehidupannya dulu. Karena bagaimanapun ceritanya, pengalaman hidup tentunya akan sangat berpengaruh pada kepribadian serta visi nya terutama dalam kapasitasnya sebagai seorang pemimpin. Dan yang paling penting juga adalah kenapa beliau selama ini memiliki banyak sekali musuh politik khususnya di kalangan pejabat di Ibukota, semuanya akan kita bahas disini. Berikut ringkasannya.
Tetapi, disamping profilnya yang berasal dari etnis Tionghoa dan seorang Nasrani, ada sisi lain dari kehidupan Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok yang sebenarnya patut kita ketahui lebih mendalam sehingga kita lebih mengenali, siapa sih Ahok yang sebenarnya? Bagaimana kehidupannya dulu. Karena bagaimanapun ceritanya, pengalaman hidup tentunya akan sangat berpengaruh pada kepribadian serta visi nya terutama dalam kapasitasnya sebagai seorang pemimpin. Dan yang paling penting juga adalah kenapa beliau selama ini memiliki banyak sekali musuh politik khususnya di kalangan pejabat di Ibukota, semuanya akan kita bahas disini. Berikut ringkasannya.
Quote:
1. Dibesarkan di Lingkungan Mayoritas Muslim di Belitung Timur
Basuki Tjahaja Purnama (nama Tionghoa: Zhōng Wànxué / 鍾萬學) atau yag lebih dikenal dengan panggilan Ahok dilahirkan di Manggar, Belitung Timur, pada tanggal 29 Juni 1966 dari pasangan Alm. Indra Tjahaja Purnama (Tjoeng Kiem Nam) dan Buniarti Ningsing (Boen Nen Tjauw). Ahok memiliki tiga orang adik, yaitu Basuri Tjahaja Purnama, Fifi Lety, dan Harry Basuki. Keluarganya adalah keturunan Tionghoa-Indonesia dari suku Hakka (Kejia).
Ahok kecil dibesarkan di Desa Gantung, Belitung Timur yang merupakan wilayah bermayoritas muslim dan merupakan salah satu basis massa Masyumi terbesar di Indonesia. Makanya tidak heran, jika saat bersekolah SD dulu, dia sempat mengikuti mata pelajaran agama Islam di sekolahnya.
Nama panggilan "Ahok" awal mulanya berasal dari ayahnya, yakni "Banhok". Kata "Ban" sendiri berarti puluhan ribu, sementara "Hok" memiliki arti belajar. Ayahnya berharap, dari namanya itu dia bisa menjadi orang yang belajar dan sukses di segala bidang.
Spoiler for Tanah Kelahiran Ahok di Belitung Timur:
Ahok kecil dibesarkan di Desa Gantung, Belitung Timur yang merupakan wilayah bermayoritas muslim dan merupakan salah satu basis massa Masyumi terbesar di Indonesia. Makanya tidak heran, jika saat bersekolah SD dulu, dia sempat mengikuti mata pelajaran agama Islam di sekolahnya.
Nama panggilan "Ahok" awal mulanya berasal dari ayahnya, yakni "Banhok". Kata "Ban" sendiri berarti puluhan ribu, sementara "Hok" memiliki arti belajar. Ayahnya berharap, dari namanya itu dia bisa menjadi orang yang belajar dan sukses di segala bidang.
Quote:
2. Memiliki Ibu Angkat Seorang Bugis Muslim Selama Berkuliah di Jakarta
Setelah menyelesaikan pendidikan hingga tingkat SMA di Desa Gantung, Belitung Timur, Ahok kemudian merantau ke Jakarta untuk menempuh pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Saat itu, Ahok diterima untuk melanjutkan kuliah di Jurusan Teknik Geologi, Universitas Trisakti.
Selama berkuliah di Jakarta itulah, Ahok ternyata tinggal dan dirawat oleh seorang wanita Bugis beragama Islam bernama Misribu Andi Baso Amier binti Acca (Alm) yang juga adalah Ibu Angkatnya. Kedekatan diantara keduanya sudah layaknya antara Ibu dan Anak, hingga sampai pada akhir hayat Ibu Angkatnya tersebut, Ahok sampai rela meninggalkan semua pekerjaan – pekerjaan pentingnya di pemerintahan hanya untuk mengantarkan jenazah sang Ibu hingga ke pemakaman sembari memberikan penghormatan terakhirnya. Jasa sang Ibu tidak bisa dilupakannya, khususnya saat Ayahnya meninggal, Ibu Angkatnya inilah yang akhirnya menggantikan untuk mengurus Ahok sebagai anak angkat. "Waktu kuliah dulu, keluarga dia juga sudah bantu keluarga kami. Bu Misribu bilang, 'sudah kamu kuliah saja, kami yang bisnis mencari uang untuk hidup'," kenang Basuki atau yang biasa dipanggil Ahok ini.
Spoiler for Ahok Saat Mengantar Jenazah Sang Ibu Angkat:

Selama berkuliah di Jakarta itulah, Ahok ternyata tinggal dan dirawat oleh seorang wanita Bugis beragama Islam bernama Misribu Andi Baso Amier binti Acca (Alm) yang juga adalah Ibu Angkatnya. Kedekatan diantara keduanya sudah layaknya antara Ibu dan Anak, hingga sampai pada akhir hayat Ibu Angkatnya tersebut, Ahok sampai rela meninggalkan semua pekerjaan – pekerjaan pentingnya di pemerintahan hanya untuk mengantarkan jenazah sang Ibu hingga ke pemakaman sembari memberikan penghormatan terakhirnya. Jasa sang Ibu tidak bisa dilupakannya, khususnya saat Ayahnya meninggal, Ibu Angkatnya inilah yang akhirnya menggantikan untuk mengurus Ahok sebagai anak angkat. "Waktu kuliah dulu, keluarga dia juga sudah bantu keluarga kami. Bu Misribu bilang, 'sudah kamu kuliah saja, kami yang bisnis mencari uang untuk hidup'," kenang Basuki atau yang biasa dipanggil Ahok ini.
Quote:
3. Pernah Menjadi Korban Sistem dan Birokrasi yang Korup
Ahok berasal dari keluarga yang tergolong dermawan terhadap masyarakat di kampungnya. Warisan kedermawanan dan keinginan untuk membantu masyarakat terus dibawanya dalam berbisnis. Setelah menyelesaikan pendidikan tingginya di Universitas Trisakti, Ahok bercita – cita untuk membangun kampung halamannya dengan mendirikan perusahaan CV. Panda yang bergerak di bidang kontraktor pertambangan bekerjasama dengan PT. Timah (Persero), Tbk.
Awalnya Basuki meyakini bahwa melalui bisnislah dia nantinya akan turut membangun daerahnya yang tergolong tertinggal dengan memaksimalkan potensi alam di Belitung Timur dalam manajerial atau pengelolaan yang professional. Namun, sebagai pengusaha, Ahok pernah mengalami pengalaman pahit saat menghadapi sistem politik dan birokrasi yang korup. Pabriknya ditutup karena ia melawan kesewenang-wenangan pejabat dan birokrasi. Saat terpikir untuk hijrah saja keluar negeri, namun keinginannya itu akhirnya dicegah oleh ayahnya meyakinkan dirinya agar tetap mengabdi di Indonesia dan kelak nantinya harus melawan sistem korup tersebut dengan terjun dalam dunia politik, karena memang itulah jalan yang efektif untuk melawan kesewenangan sistem yang korup tersebut.
Spoiler for Ahok Melawan Praktek Korupsi dan Mafia:

Awalnya Basuki meyakini bahwa melalui bisnislah dia nantinya akan turut membangun daerahnya yang tergolong tertinggal dengan memaksimalkan potensi alam di Belitung Timur dalam manajerial atau pengelolaan yang professional. Namun, sebagai pengusaha, Ahok pernah mengalami pengalaman pahit saat menghadapi sistem politik dan birokrasi yang korup. Pabriknya ditutup karena ia melawan kesewenang-wenangan pejabat dan birokrasi. Saat terpikir untuk hijrah saja keluar negeri, namun keinginannya itu akhirnya dicegah oleh ayahnya meyakinkan dirinya agar tetap mengabdi di Indonesia dan kelak nantinya harus melawan sistem korup tersebut dengan terjun dalam dunia politik, karena memang itulah jalan yang efektif untuk melawan kesewenangan sistem yang korup tersebut.
Quote:
4. Menjadi Bupati Belitung Timur yang Mayoritas Muslim Tanpa Politik Uang
Pasca kekecewaannya saat menghadapi sistem yang korup di daerahnya, ayahnya berpesan melalui ilustrasi, Jika seseorang ingin membagikan uang 1 milyar kepada rakyat masing-masing 500 ribu rupiah, ini hanya akan cukup dibagi untuk 2000 orang. Tetapi jika uang tersebut digunakan untuk berpolitik, bayangkan jumlah uang di APBD yang bisa dikuasai untuk kepentingan rakyat. APBD kabupaten Belitung Timur saja mencapai 200 milyar di tahun 2005. Hingga dengan modal keyakinan untuk melawan kesewenangan itulah, Basuki atau Ahok akhirnya memutuskan untuk berpolitik.
Ahok mengawali karir politiknya saat terpilih menjadi Anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur periode 2004-2009, dengan modal politik yang sangat minim. Karena kiprahnya dalam memberantas praktek KKN, menolak SPPD fiktif, dan sering berinteraksi langsung dengan masyarakat di Belitung Timur pada saat itu, akhirnya membuat masyarakat turut merasa senang. Karena kedekatannya dengan rakyat yang membuatnya disenangi, ia secara mengejutkan akhirnya berhasil mengantongi suara 37,13 persen dan menjadi Bupati Belitung Timur periode 2005-2010.
sebagai Bupati ia mampu melaksanakan pelayanan kesehatan gratis, sekolah gratis sampai tingkat SMA, pengaspalan jalan sampai ke pelosok-pelosok daerah, dan perbaikan pelayanan publik lainya. Prinsipnya sederhana: jika kepala lurus, bawahan tidak berani tidak lurus. Selama menjadi bupati ia dikenal sebagai sosok yang anti sogokan baik di kalangan lawan politik, pengusaha, maupun rakyat kecil. Ia memotong semua biaya pembangunan yang melibatkan kontraktor sampai 20 persen. Dengan demikian ia memiliki banyak kelebihan anggaran untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat.
Spoiler for Ahok Saat Mengunjungi Warganya Belitung Timur:

Ahok mengawali karir politiknya saat terpilih menjadi Anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur periode 2004-2009, dengan modal politik yang sangat minim. Karena kiprahnya dalam memberantas praktek KKN, menolak SPPD fiktif, dan sering berinteraksi langsung dengan masyarakat di Belitung Timur pada saat itu, akhirnya membuat masyarakat turut merasa senang. Karena kedekatannya dengan rakyat yang membuatnya disenangi, ia secara mengejutkan akhirnya berhasil mengantongi suara 37,13 persen dan menjadi Bupati Belitung Timur periode 2005-2010.
sebagai Bupati ia mampu melaksanakan pelayanan kesehatan gratis, sekolah gratis sampai tingkat SMA, pengaspalan jalan sampai ke pelosok-pelosok daerah, dan perbaikan pelayanan publik lainya. Prinsipnya sederhana: jika kepala lurus, bawahan tidak berani tidak lurus. Selama menjadi bupati ia dikenal sebagai sosok yang anti sogokan baik di kalangan lawan politik, pengusaha, maupun rakyat kecil. Ia memotong semua biaya pembangunan yang melibatkan kontraktor sampai 20 persen. Dengan demikian ia memiliki banyak kelebihan anggaran untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat.
Quote:
5. Penghargaan Anti Korupsi
Atas komitmennya dalam memberantas praktek KKN dan mafia didalam sistem birokrasi pemerintahannya, Basuki Tjahaja Purnama atau biasa disebut Ahok beberapa kali menerima berbagai macam penghargaan sebagai Tokoh Anti Korupsi, diantaranya adalah dari Gerakan Tiga Pilar Kemitraan, yang terdiri dari Masyarakat Transparansi Indonesia, KADIN dan Kementerian Negara Pemberdayaan Aparatur Negara, pada tanggal 1 Februari 2007. Selain itu beliau juga terpilih menjadi salah seorang dari 10 tokoh yang mengubah Indonesia, yang dipilih oleh Tempo dan penghargaan anti korupsi dari Bung Hatta Anti Corruption Award, yang diterimanya pada tanggal 16 Oktober 2013.
Spoiler for Ahok Saat Menerima Penghargaan Bung Hatta Anti Corruption Awards:

Atas komitmennya dalam memberantas praktek KKN dan mafia didalam sistem birokrasi pemerintahannya, Basuki Tjahaja Purnama atau biasa disebut Ahok beberapa kali menerima berbagai macam penghargaan sebagai Tokoh Anti Korupsi, diantaranya adalah dari Gerakan Tiga Pilar Kemitraan, yang terdiri dari Masyarakat Transparansi Indonesia, KADIN dan Kementerian Negara Pemberdayaan Aparatur Negara, pada tanggal 1 Februari 2007. Selain itu beliau juga terpilih menjadi salah seorang dari 10 tokoh yang mengubah Indonesia, yang dipilih oleh Tempo dan penghargaan anti korupsi dari Bung Hatta Anti Corruption Award, yang diterimanya pada tanggal 16 Oktober 2013.
Spoiler for Baca Juga!:
Spoiler for UPDATE TERBARU GAN!!:
Ahok saat berziarah ke makam Ibunda Angkatnya bersama dengan keluarga angkatnya di DKI Jakarta..Begitu terlihat bagaimana harmonis serta damainya kehidupan diantara mereka, tanpa ada sekat2 perbedaan diantara mereka.. 



Spoiler for Jangan Lupa Gan!:
Spoiler for THREAD ANE YG LAEN GAN:
--- [HOT NEWS] PPP Djan Faridz Akhirnya Merapat Ke Ahok - Djarot, Ada Apakah?
--- Begini Nasehat Para Ulama Terkait Kisruh SARA Jelang Pilkada DKI Jakarta
--- [Inspirasi] Inilah Keteladanan Rasulullah Dalam Kepemimpinan dan Hubungan Sosial
--- Survei SMRC: 75 Persen Warga DKI Puas dengan Kinerja Ahok
Diubah oleh ntahwei 31-10-2016 16:47
0
22.4K
Kutip
254
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan