Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ashibnuAvatar border
TS
ashibnu
Masumi Hayashi Dan Resep Kari Kematian

Insiden keracunan kari pada tahun 1998 adalah kasus pembunuhan massal terkenal di Jepang yang masih dibahas sampai sekarang karena sifat kejahatannya yang mengerikan. Di daerah Sonoma di Wakayama, Jepang, ada festival musim panas tahunan yang selalu diadakan di setiap bulan Juli. Acara festifal di Sonoma adalah perayaaan yang relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan festival daerah lain, tetapi tempat itu selalu menarik perhatian orang karena adanya hidangan kari lezat yang berbeda dari tempat lain.

Shazam! dan Semua Anggotanya

Agak tampak aneh bahwa hidangan khas India seperti kari sangat populer di Jepang. Kari Jepang yang rasanya cenderung lebih ringan dan tidak terlalu menyengat adalah hidangan yang sangat populer di sana terutama untuk kalangan anak-anak. Orang-orang datang ke festival hanya untuk merasakan hidangan yang dibuat oleh sekelompok sukarelawan dan itu adalah sesuatu yang semua orang nantikan. Hari itu seperti biasa, orang-orang dari segala usia berbaris menunggu seporsi kari lezat yang dituangkan di atas nasi yang baru dikukus.

Lusinan mangkuk disajikan dan dimakan pada hari itu, tetapi tidak lama kemudian orang-orang mulai merasa sakit, muntah dan jatuh tak sadarkan diri. Menyadari kemungkinan bahwa itu terjadi akibat keracunan makanan, maka semua korban segera dilarikan ke rumah sakit tetapi staf di sana bingung dengan gejala yang tidak menyerupai keracunan makanan.


Sayangnya, ada empat orang yang tak tertolong dan akhirnya meninggal dengan rasa sakit yang menyiksa, dua orang dewasa serta dua anak-anak. 63 korban lainnya tetap dirawat di rumah sakit karena menunjukkan gejala keracunan akut. Penyelidikan polisi dengan cepat dilakukan dan sebuah cangkir kertas kecil dengan jejak arsenik ditemukan di tempat kejadian.

Perhatian dengan cepat terfokus pada seorang ibu beranak 4 yang berusia 37 tahun bernama Masumi Hayashi. Pada waktu itu para saksi melihatnya sedang melayani orang dengan panci kari dan diketahui bahwa dia memiliki akses mudah untuk mengambil zat arsenik karena suaminya adalah petugas pembasmi serangga yang mempunyai beberapa jenis racun.


Hayashi adalah pekerja sales asuransi bersama suaminya mereka sebelumnya pernah didakwa atas sejumlah tuduhan penipuan asuransi. Hayashi juga pernah diadili atas tiga percobaan pembunuhan lainnya dengan racun yang terjadi 10 tahun sebelumnya dengan motif memanfaatkan asuransi jiwa. Keluarganya yang dikenal mempunyai sikap tidak baik selalu dijauhi oleh tetangga yang tidak tertarik bersosialisasi dengan mereka dan takut dikaitkan dengan mereka. Jaksa penuntut berpendapat bahwa itulah yang memotivasi Hayashi untuk meracuni kari pada festivalitu.

Analisis laboratorium menunjukkan bahwa racun arsenik yang ditemukan dalam kari identik dengan arsenik yang dia miliki di rumahnya sendiri dari bisnis suaminya. Hayashi mengaku tidak bersalah, meskipun dia bersikeras tidak bersalah hanya karena kurangnya barang bukti. Meskipun begitu pengadilan tetap memutuskan bahwa dia dinyatakan bersalah karena mencampurkan arsenik yang cukup untuk membunuh 100 orang.


Hayashi dijatuhi hukuman mati, dia mengajukan banding dua kali pada tahun 2005 dan 2009. Namun pengadilan tinggi Osaka menolak bandingnya dan menguatkan hukuman matinya. Hayashi menunggu eksekusi hukuman mati selama delapan tahun sebelum mengajukan petisi untuk terakhir kalinya untuk persidangan ulang pada bulan Juni 2017. Namun lagi-lagi permintaan itu ditolak.

Tragisnya pada bulan Juli keluarganya mengalami pertengkaran hebat di rumah mereka. Putri Hayashi yang berusia 37 tahun ketika itu berkendara menuju bandara Kansai dengan anaknya yang berusia 4 tahun. Namun, tiba-tiba mobil mereka berhenti di jembatan akses bandara, dia sambil memeluk anaknya melompat bunuh diri dengan putrinya yang berusia 4 tahun meninggal seketika.


Setelah kejadian itu, petugas kepolisian mendatangi kediaman putri Hayashi lainnya di kota Wakayama. Mereka menemukan putri Hayashi yang berusia 16 tahun bernama Kokoro Surusaki terbaring dalam genangan darahnya sendiri. Beberapa hari kemudian ayah Kokoro ditemukan tergeletak di sisi jalan dalam upaya percobaan bunuh diri. Semua kejadian itu adalah akhir yang sangat tragis bagi keluarga yang sangat bermasalah. Sampai hari ini Mayumi Hayashi masih tinggal di balik jerusi penjara menunggu eksekusi hukuman mati.


KOLEKSI THREAD MENARIK

Quote:
Diubah oleh ashibnu 10-06-2022 02:08
fachri15Avatar border
battleofmurderAvatar border
screamo37Avatar border
screamo37 dan 11 lainnya memberi reputasi
12
2.6K
22
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan