Kaskus

Entertainment

ashibnuAvatar border
TS
ashibnu
Klub Sepakbola Eropa Yang Dulunya Lembaga Spionase
Klub Sepakbola Eropa Yang Dulunya Lembaga Spionase
Dalam sejarah sepakbola, klub-klub di negara komunis sulit dilepaskan dari campur tangan pemerintah. Sejumlah instansi negara memiliki klubnya masing-masing, termasuk lembaga intelijennya. Itulah yang terjadi di Uni Soviet dan Jerman Timur. Dua lembaga itu punya klub bola, dan pimpinannya pun sering campur tangan didalamnya. Seperti apakah ceritanya? Lembaga apakah itu dan siapakah orangnya? Dan bagaimana nasib klubnya kini? Check it out!


Sebagai sesama negara komunis, Uni Soviet dan Jerman Timur memiliki banyak kesamaan, termasuk dalam hal urusan sepakbola. Seperti kebiasaan di negara komunis Eropa, dimana nama klub-klub sepakbola berawalan Lokomotiv, Shaktar, Dynamo dan lain sebagainya. Mengacu pada tempat dimana klub tersebut didirikan.


Khusus mengenai nama klub yang berawalan Dynamo, kedua negara ternyata mempunyai kemiripan yang identik. Mereka sama-sama dimiliki oleh lembaga intelijen atau polisi rahasia negara masing-masing. Pertama adalah klub dari Jerman Timur yaitu Dynamo Berlin yang dimiliki oleh STASI. Kedua adalah Dynamo Moscow dari Uni Soviet yang memiliki keterkaitan erat dengan dinas rahasia KGB.

Klub Sepakbola Eropa Yang Dulunya Lembaga Spionase
Ministerium Fur Staatssicherheit atau kementerian keamanan negara yang biasa dikenal dengan singkatan STASI merupakan badan intelijen yang sangat populer di Jerman Timur. STASI didirikan pada Februari 1950 atau 4 bulan setelah pendirian negara Jerman Timur. Tak hanya sebegai lembaga intelijen luar negeri. STASI juga bertugas mematai-matai sekitar 17 juta warga Jerman Timur.
Klub Sepakbola Eropa Yang Dulunya Lembaga Spionase
Sejak tahun 1956, STASI dipimpin oleh Erich Mielke. Jabatan itu berada ditangannya selama 33 tahun hingga tahun 1989. Mielke mengubah STASI menjadi polisi rahasia negara yang efektif dalam mengawasi rakyat Jerman Timur. Mielke dan STASI masuk ke berbagai sendi kehidupan masyarakat Jerman Timur, termasuk sepakbola. Dia mengambil alih klub sepakbola milik Volkspolizei, Dynamo Dresden kemudian mengubahnya menjadi Dynamo Berlin.


Para pemain dan pelatih dari Dresden ini dibajak oleh Mielke. Dia pun juga menjadi presiden klub baru tersebut. Mielke melakukan berbagai cara agar klub kesayangannya tetap dominan di Oberliga kasta tertinggi liga sepakbola Jerman Timur. Melalui jejaring STASI, trik-trik kotor dimainkan agar Dynamo Berlin menang dan menguasai liga. Wasit pun disuap dan tak segan mengancam apabila menolak. Lewat cara-cara licik itulah Dynamo Berlin menjuarai Oberliga selama 10 tahun berturut-turut antara tahun 1979-1988. Dan Mielke punya andil sangat besar.

Klub Sepakbola Eropa Yang Dulunya Lembaga Spionase

Seiring dengan krisis politik yang mendera Jerman Timur pada akhir 1980an, Dynamo Berlin pun terkena imbasnya. Pada tahun 1989 klub ini dibubarkan. Pada tahun yang sama pula, sang presiden seumur hidup, Erich Mielke juga dicopot dari jabatannya sebagai kepala STASI dan diadili setahun kemudian. Kini klub yang lebih dikenal dengan Berliner FC Dynamo ini mesti merangkak lagi dari bawah dan berkompetisi di liga regional.

Klub Sepakbola Eropa Yang Dulunya Lembaga Spionase

Sementara Dynamo Moscow berdiri pada April 1923. Klub tersebut mulanya dibentuk oleh para pegawai perusahaan listrik negara yang menjadi klub tertua di Rusia sampai kini. Dynamo Moscow selanjutnya dimiliki oleh instansi kepolisian. Lalu diambil alih oleh NKVD yang menjadi cikal bakal KGB. Polisi rahasia milik Soviet itu sering berganti nama. Mulanya bernama Cheka pada Desember 1917 kemudian berganti menjadi NKVD, MVD, NKGB hingga menjadi KGB pada pertengahan 1950an. Kepala lembaga ini yang paling terkenal dan sekaligus terkejam adalah Lavrentiy Beria (1899-1953). Dia juga merupakan tangan kanan Stalin.

Klub Sepakbola Eropa Yang Dulunya Lembaga Spionase

Orang Georgia itu diangkat pada tahun 1938 dan memulai serangkaian pembersihan besar-besaran sebelum dan ketika Perang Dunia II berlangsung. Salah satu kejahatannya yang paling diingat adalah pembantaian Katyn yang menewaskan 15.000 orang Polandia. Beria menjadi orang yang paling ditakuti sekaligus paling dibenci oleh publik Soviet setelah Stalin. Serupa dengan Mielke, dia banyak terlibat dalam sepakbola lewat Dynamo Moscow.


Sebagai presiden klub, segara cara dia tempuh agar dominasi Dynamo Moscow tak tergoyahkan. Atas bantuan KGB dan Beria, Dynamo merajai liga Soviet. Di liga dia bersaing ketat dengan Spartak Moscow yang lebih disukai oleh rakyat. Salah satu legenda besar Soviet yang pernah membela Dynamo Moscow adalah kiper terhebat era 50an dan 60an bernama Lev Yashin yang berjuluk laba laba hitam.
Klub Sepakbola Eropa Yang Dulunya Lembaga Spionase
Klub tersebut berjaya hingga dekade 70an dengan memenangkan liga pada 1979. Setelah itu Dynamo Moscow terseok-seok dan baru meraih gelar lagi pada tahun 1994. Pasca bubarnya Soviet, Dynamo Moscow tetap tak berubah dan kalah bersaing dengan klub-klub Rusian lainnya seperti CSKA Moscow, Zenit St. Petersburg dan Spartak Moscow. Tragisnya pada tahun 2016, Dynamo Moscow yang didera krisis keuangan akhirnya harus terdegradasi ke kasta kedua liga Rusia setelah menempati urutan dua terbawah. Peristiwa itu adalah kali pertama Dynamo Moscow terdegradasi setelah hampir 92 tahun bertahan di kasta tertinggi liga Soviet dan kemudian Rusia.
Klub Sepakbola Eropa Yang Dulunya Lembaga Spionase
Itulah 2 klub sepakbola Eropa yang dulunya terlibat dengan polisi rahasia. Olahraga saat itu tidak lagi menjunjung sportifitas melainkan untuk kepuasan segelintir penguasa. Dikotomi antara klub penguasa dan klub rakyat pun makin terasa. Bila Dynamo Berlin dan Dynamo Moscow adalah simbol penguasa. Maka Union Berlin dan Spartak Moscow adalah representasi dari klub rakyat.


KOLEKSI THREAD MENARIK

Quote:

Diubah oleh ashibnu 30-07-2020 07:06
yosiyahuAvatar border
yosiyahu memberi reputasi
1
1.8K
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan