Yang awalnya hanya sebuah masalah hubungan negara, masalah ini mulai tambah serius bagi keduanya. Warga Korea Selatan bereaksi atas memanasnya hubungan negaranya dengan Jepang. Warga Korea Selatan atas kesadaran sendiri, mulai mengkampanyekan untuk memboikot produk asal Jepang. Aksi boikot ini terjadi untuk semua produk, dari makanan, pakaian, bir, bahkan agen perjalanan.



Salah satu aksi boikot yang menjadi sorotan belakangan, aksi para warga Korea Selatan untuk mulai mengurangi belanja produk pakaian dari brand asal Jepang, UNIQLO. Dan ternyata aksi memboikot untuk tidak berbelanja pakaian dari UNIQLO, benar-benar terlihat dampaknya. Toko UNIQLO yang ada di Korea Selatan ada sebanyak 180 toko, dari semua toko itu mulai terlihat penurunan penjualan. Hal ini terlihat setelah ada laporan, penurunan pembelian sebanyak 26% dari pembelian menggunakan kartu kredit. Melihat hal ini, pihak dari Fast Reatailing Co, induk perusahaan UNIQLO memberikan tanggapan. Kepala Keuangan Fast Retailing Co, Takeshi Okazaki, mengungkapkan bahwa dampak dari aksi boikot yang di lakukan oleh warga Korea Selatan ini hanya bersifat sementara dan tidak akan bertahan lama.

Baca Lainnya: Dirasa Mengganggu, "Bikini Beijing" di Tempat Umum, Dilarang beberapa kota di China



Sayangnya tanggapan dari Takeshi Okazaki ini, membuat sentimen publik Korea Selatan. Mereka merasa, apa yang di katakan Takeshi Okazaki seperti meremehkan. Di picu dari sini, publik Korea Selatan mulai bereaksi lebih keras. Melihat kesalahan ini, melalui websitenya, pihak UNIQLO mengeluarkan permintaan maaf secara resmi. Sayangnya pihak publik Korea Selatan suda geram, dan permintaan maaf ini tidak di pedulikan oleh mereka. Bermunculan komentar pedas di sosial media, mengenai apa dilakukan oleh pihak UNIQLO, seperti:

"Kami tidak butuh permintaan maaf. Bawa semua produkmu kembali ke negaramu. Pergi saja dari Korea, kami tidak membutuhkanmu".

"UNIQLO harus kita usir dari negara kita, dengan cara tidak membeli produk mereka. Itulah cara satu-satunya agar kita bisa mendapatkan kemenangan".

Publik Korea Selatan benar-benar tidak mau menerima permintaan maaf dari pihak UNIQLO, bahkan publik Korea Selatan tetap tidak akan memberikan maaf, walau sang pendiri UNIQLO Tadashi Yanai yang langsung meminta maaf. Di sosial media sendiri terutama Instagram ada 2.400 postingan dengan memberikan tagar #BoycottJapan. Sebenarnya apa yangmenyebabkan hubungan antara Korea Selatan dan Jepang memanas?

Negara yang awalnya berhubungan baik dan baik-baik saja, tiba-tiba memanas. Korea Selatan dan Jepang mulai memanas, dikarenakan munculnya aturan yang di keluarkan oleh pihak pemerintah Jepang. Pada awal Juli lalu, pihak pemerintah Jepang mengeluarkan aturan pembatasan ekspor bahan-bahan untuk keperluan industri semi konduktor. Bahan-bahan yang di batasi ekspornya tersebut ada tiga, yaitu, Flourinated Polyimide, Hidrogen Fluorida, dan Resist. Bahan-bahan kimia ini dibutuhkan untuk memproduksi semikonduktor dan layar. Aturan yang di keluarkan pemerintah Jepang ini, berupa pemberlakuan izin sebelum melakukan ekspor tiga bahan tersebut ke Korea Selatan. Apa yang dilakukan oleh pemerintah Jepang ini, seperti memperlambat proses ekspor. Karena untuk mengurus izinnya membutuhkan waktu 90 hari kerja.

Baca Lainnya: Ini Baru Mabuk Durian, Whiskey rasa Durian. Produknya Menjadi Perdebatan di Singapura



Korea Selatan mendapat dampak dari aturan ini, karena Korea Selatan terkenal dengan perusahaan elektroniknya. Aturan ini membuat perusahaan elektronik Korea Selatan, tidak bisa melakukan produksi. Di khawatrikan akan terjadi peningkatan harga barang-barang elektronik produksi dari Korea Selatan. Apalagi Korea Selatan sebagai raksasa semikonduktor, Samsung Electronics dan SK Hynix, memasok 61% kebutuhan memori chip di seluruh dunia.

SUMBER
SUMBERR
SUMBERRR