Sekarang ini, orang menikmati sebuah game dengan membeli CD game atau mendownloadnya secara langsung ke media penyimpanan. Game juga akan berjalan sesuai dengan alat yang kita miliki, jika memang hanya memiliki console atau PC budget murah kualitas yang di peroleh hanya akan standar. Jika ingin lebih, harus keluar uang untuk membuat sebuah PC gaming seharga puluhan hingga ratusan juta.

Cloud Gaming berupa sebuah data center, dimana setiap game di simpan ke dalam sebuah server. Cara menikmatinya, sama seperti menikmati layanan YouTube atau Nettflix. Jadi dengan Cloud Gaming ini, tidak perlu lagi membeli CD game ataupun mendownload file game super besar. Kita serasa memiliki sebuah console atau PC gaming secara virtual, bisa memainkan dimana saja dari PC, TV, hingga Smartphone. Cloud gaming memberikan terobosan untuk semua orang bisa menikmati game, tanpa terbatas dengan alat.

Secara keseluruhan antara Google Stadia dan Microsoft xCloud itu sama. Keduanya berupa sebuah layanan streaming game berbasis data center. Beda dari kedua layanan ini ada pada data center atau servernya. Dimana Google Stadia menggunakan PC dengan spesifikasi gaming, dimana menggunakan prosesor dari AMD untuk setiap servernya. Sedangkan Microsoft xCloud, layanan streamingnya ini berbasis console Xbox milik Microsoft. Dimana setiap servernya berupa sebuah Xbox One S, bukan PC seperti milik Google Stadia. Nantinya xCloud di khususkan untuk menikmati game yang ada di console Xbox, sedangkan Google Stadia bisa menikmati semua game yang tersedia untuk PC.

Cara menggunakan layanannya, baik Google Stadia dan Microsoft xCloud tidak akan jauh beda. Keduanya bakal bisa di mainkan ke beberapa device, misalkan dari PC, Televisi, hingga Smartphone.

Google Stadia


Google sendiri memberikan beberapa cara agar bisa menikmati Stadia di setiap device. Untuk PC atau Laptop hanya memerlukan browser Chrome terbaru agar bisa menikmati layanan Google Stadia, jika ingin memainkan di televisi, membutuhkan alat tambahan berupa chromecast, dan controller dari Stadia atau menggunakan controller PS 4 dan Xbox. Kemudian di smartphone, Google Stadia sementara masih membatasi layanannya untuk device Pixel 3 dan Pixel 3a. Sebenarnya di smartphone ini juga sama seperti PC atau Laptop, tinggal mengakses melalui browser Chrome. Tapi entah kenapa tidak semua smartphone bisa langsung mencoba layanan ini.



Untuk biaya yang di butuhkan, Google Stadia memiliki dua pilihan, Base dan Pro. Base tidak perlu membayar biaya bulanan, hanya membayar saat akan memainkan sebuah game. Resolusi yang bisa di mainkan oleh pengguna Base, hanya bisa di 1080p/60fps/stereo. Sedangkan untuk Pro, perbulan harus membayar sebesar 9.99 USD jika di rupiahkan sekitar 142.000,-. Mendapat fasilitas yang sama seperti Base, tetapi mendapat penawaran menarik untuk game-game di Stadia. Resolusi game yang dimainkan bisa sampai 4K/60fps/HDR dengan 5.1 Surround Sound.

Microsoft xCloud


Untuk Microsoft xCloud cara menggunakannya belum jelas seperti apa. Tetapi ada kabar yang mengatakan bahwa Microsoft membuat sebuah alat seperti sebuah TV Box, untuk menikmati layanan xCloud di televisi. Sedangkan pada PC mungkin akan terintegrasi dengan Xbox Live, dan Smartphone belum jelas bagaimana caranya. Tetapi ada kabar jika Microsoft membuat controller seperti punya Nintendo Switch. Biaya layanan untuk berlangganan Microsoft xCloud juga belum jelas. Pihak Microsoft berencana meluncurkan layanan xCloud pada Oktober mendatang.

Xbox Game Pass dan xCloud itu berbeda. Karena Xbox Game Pass walaupun sama-sama membayar biaya bulanan, untuk menikmati gamenya harus mendownload terlebih dahulu. xCloud tidak perlu lagi memerlukan proses mendownload game, kita tinggal memilih gamenya dan langsung streaming. xCloud ini sama seperti layanan punya Playstation bernama Playstation Now. Dimana Playstation memberikan banyak pilihan game dari PS 1, PS 2, PS 3, dan PS 4, pengguna bisa menikmati semua game itu secara streaming tanpa perlu mendownloadnya. Sayangnya untuk menikmati Playstation Now harus punya console Playstation terlebih dahulu.

Untuk saat ini console memang menjadi pilihan tepat untuk menikmati game. Namun kedepannya console akan tetap ada, console akan menjadi sebuah alat paling mutakhir untuk bermain game. Mungkin saja Xbox dan Playstation mengharuskan penggunannya untuk memiliki console besutannya agar bisa menikmati layanan streaming, bedanya hanya di game yang tidak perlu di simpan ke dalam media penyimpanan atau membeli CD game. Bahkan Xbox juga memiliki teknologi, untuk menjadikan consolenya sebagai server. Pemilik Xbox tinggal menyimpan game di consolenya, kemudian mereka bisa memainkan game itu di manapun dengan memanfaatkan console Xbox di rumah sebagai server. Tapi yang pasti Cloud Gaming memiliki kelebihan sendiri, antara lain:

- Bisa memainkan game di semua device, mulai dari PC, Laptop, Televisi, Tablet, hingga Smartphone.

- Tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli console atau membangun sebuah komputer gaming, yang pastinya akan sangat mahal.

- Tidak perlu lagi yang namanya menunggu download game atau update game. Karena semuanya sudah siap untuk di mainkan.

- Khsusus untuk Stadia, kita bisa mencoba game baru hanya dengan klik banner ads yang muncul.

- Pengalaman bermain game akan lebih seru, karena tidak ada lagi cheater, ataupun tangan-tangan nakal yang memodifikasi game.

- Tidak ada lagi yang namanya upgrade device agar bisa bermain game lebih bagus. Karena yang upgrade bukan kita, tetapi para pemilik layanan. Kita tinggal berlangganan, saat mereka upgrade server, kita bisa langsung menikmati.

Cloud Gaming menjanjikan kemudahan dalam memainkan sebuah game, tidak ada lagi batasan alat untuk memainkan game kelas berat. Orang bisa bermain game hanya dari televisi, laptop spek standar, komputer di kantor, ataupun smartphone murah. Tetapi cloud gaming memiliki sebuah kekurangan yang cukup serius, mungkin ini akan di rasakan oleh banyak orang.



Cloud gaming bergantung sepenuhnya dengan jaringan internet, tidak semua tempat memiliki kecepatan internet yang memadai. Sebagai contoh, Google Stadia memberikan persyaratan minimal internet berkecepatan 10mbps untuk bisa memainkan game 720p 60fps, game 1080p 60fps butuh 20mbps. Di kecepatan 5mbps pun sebenarnya tetap bisa menikmati game di Stadia, tetapi rasanya akan berbeda.

Masalah internet juga akan di rasakan di Indonesia. Mungkin sebelum eranya cloud gaming benar-benar booming, dari sekarang mulai mempersiapkan jaringan internetnya. Untuk mereka yang berlangganan internet kabel atau rumahan tinggal menaikkan saja kecepatannya. Tapi mengingat cloud gaming ini juga bisa di mainkan di smartphone, mengharuskan para pemiliki smartphone mencari provider yang tepat. Segeralah cari provider yang bisa menjadi teman pintar smartphone mu, terutama untuk mengakses internet berkecepatan tinggi. Cloud gaming akan lebih rakus dalam memakan kuota, maka carilah teman pintar yang memberikan kuota besar atau kalau bisa unlimited. Yang terakhir, carilah provider sebagai teman pintar yang murah meriah tapi layanannya juga bagus. Tapi pengguna smartphone jangan berkecil hati, ingat di depan mata ada yang namanya teknologi 5G. Kecepatan internet di smartphone mu tidak akan kalah kencang dengan internet berkabel atau rumahan.

Kabarnya bukan hanya Google dan Microsoft saja yang membuat layanan cloud gaming. Sony dengan Playstationnya sudah jelas akan ikut ke dalam era cloud gaming. Playsation sudah punya layanan cloud gaming bernama Playsatation Now, kabarnya layanan ini akan di pecah. Kemudian ada perusahaan dari Perancis yang menawarkan layanan cloud gaming bernama Shadow. Apple ternyata juga tidak mau kalah, sayangnya tidak berbasis cloud gaming. Melainkan hanya layanan langganan untuk game lintas platform miliknya. Jadi pengguna tetap harus mendownload gamenya, dan mereka bisa memainkan di iPhone, iPad, maupun Laptop Macbook berikut iMac.

Sumber