Pada tahun 1989, sebuah tragedi yang memilukan terjadi, 101 penumpang dan enam awak semuanya tewas dalam ledakan di Avianca Flight 203, yang menuju ke Cali. Boeing 727 jatuh di dekat Bogota, dan peristiwa itu merupakan serangan kriminal tunggal paling mematikan yang terjadi di Kolombia selama beberapa dekade. Escobar telah merencanakan ledakan itu dengan harapan bahwa teror tersebut akan membunuh calon presiden, Cesar Gaviria Trujillo. Namun, Trujillo tidak dalam penerbangan itu yang kemudian menjadi presiden Kolombia. Pemboman tersebut juga mengakibatkan kematian dua orang Amerika, yang menyebabkan pemerintahan Bush memulai perburuan mereka untuk Escobar dan berencana membawanya ke pengadilan. Seorang saksi yang menelepon Stasiun Radio Caracol tak lama setelah kecelakaan itu merinci, "Saya mendengar ledakan dan saya pikir ada masalah dengan transformer di stasiun listrik, tapi saya melihat ke atas dan melihat sebuah pesawat meledak di udara, serta potongan-potongan tubuh dan  koper berjatuhan. "

Pada tahun 1976, sebelum kariernya di kartel benar-benar dimulai, Pablo Escobar menikahi gadis muda Maria Victoria Henao. Dia berusia 26 tahun, dan Maria berusia 15 tahun. Hubungan Escobar dengan gadis-gadis muda terus berlanjut hingga pernikahannya. Gadis di bawah umur dari lingkungan miskin dikumpulkan oleh sekelompok anak buahnya yang bernama Los Senuelos— yang berarti “umpan” —kemudian dibawa ke pesta. Menurut majalah Semana di Kolombia, setelah salah satu pesta pora yang brutal, polisi menemukan mayat 24 gadis muda yang berusia di bawah 19 tahun. Pada tahun 1991, ia membangun penjara mewah pribadinya, La Catedral, di mana ia bisa menjalani hukumannya setelah menyerahkan diri, tetapi masih melanjutkan operasi ilegalnya. Bahkan polisi Kolombia tidak diizinkan berada dalam jarak 5 kilometer (3 mil) dari fasilitas tersebut. Juga telah dilaporkan bahwa Escobar terus mengirim gadis-gadis muda ke penjara mewahnya untuk hiburan pribadinya sendiri. superrrrrb sekaliiii....
Noh...penampakan salah satu sudut penjara mewahnya

Agar Escobar naik ke puncak permainannya, ia harus membuat hasutan teror untuk kedua rekan dan pesaingnya. Escobar jarang sekali menggunakan tanganya untuk membunuh para "batu sandungannya" sebaliknya, Escobar mengendalikan jaringan pembunuh bayaran. Salah satu Tokoh utamanya adalah John Jairo Velasquez, juga dikenal sebagai "Popeye." Velasquez adalah aktor utama pembunuhan calon presiden dan anti-perdagangan obat bius  Luis Carlos Galan pada tahun 1989. Setelah Popeye dihukum karena perannya dalam pembunuhan tersebut, ia juga mengakui berpartisipasi dalam sekitar 300 pembunuhan dan memesan sekitar 3.000 orang lain.  Berikut kutipan kalimatPopeye kepada majalah Bocas, “Saya harus membunuh seorang sopir bus. Ibu seorang teman Pablo Escobar, berada di bus supir tersebut dimana melaju dengan kecepatan tinggi dan membuat sang ibu tersebut terjatuhersebut hanya meninggalkannya tergeletak di lantai, dia tidak membantu dan ibu tersebut meninggal.  "Popeye"menambahkan " Orang itu meminta Pablo Escobar untuk membantunya membalas dendam. Lalu Saya menemukan pengemudi tersebut dan membunuhnya. Saya tidak merasakan apapun. Saya belum kehilangan tidur atas tindakan yang telah saya lakukan. ” Pada tahun 1992, Popeye dijatuhi hukuman 52 tahun penjara, namun meskipun hukuman yang diterimanya mengejutkan, Popeye dibebaskan pada tahun 2014.

nih..dia orangnya gan end sis...

John Jairo Velasquez alias Popeye

The Kingpin Escobar dalam masa kariernya telah berhasil mengubah Medellin Menjadi Ibukota Pembunuhan di Kolombia Pada tahun 1989. Medellin dilaporkan memiliki tingkat pembunuhan tertinggi di Kolombia. Pada tahun itu saja, lebih dari 2.600 orang dibunuh secara brutal di sebuah kota dengan populasi dua juta. Menurut Charles Anthony Gillespie, yang merupakan duta besar AS untuk Kolombia antara 1985 hingga 1988, kota ini berada di bawah kendali kerajaan narkotika, dan pembunuhan harian di luar kendali. Dia berkata: Sekolah pembunuh telah dikembangkan di Kolombia. Mereka disebut "sicarios" (pembunuh bayaran) dalam bahasa Spanyol. Mayoritas dari mereka adalah anak-anak, kebanyakan mereka direkrut dari anak-anak jalanan yang pada dasarnya dibesarkan di geng-geng kecil tempat mereka belajar cara membunuh orang. Mereka diuji dengan diberi pistol. Mereka akan keluar dan naik sepeda motor, naik di belakang seseorang, meletakkan senjata mereka sedekat mungkin ke belakang kepala seseorang atau jendela belakang mobil, dan meledakkan kepala target. Atau mereka akan melakukannya ketika mobil berhenti di lampu merah. Jika mobil tidak berlapis baja atau tidak memiliki pelat baja, ucapkan selamat tinggal...jika target telah dibidik. Nah, tau kah anda...dalang dibelakang layar ini  ternyata dipromotori oleh The Tsar of Cocaine Pablo Escobardan salah satu lulusan terbaiknya (caiiiileeee.....udah macam kuliah ajee..) adalah John Jairo Velasquez alias Popeye .

Pada awal 1993, teror bom yang dilakukan Pablo Escobar  menewaskan 20 pembeli termasuk empat anak dan melukai sekitar 70 korban lainnya. Bom dilakukan dimasa  waktu puncak kepadatan di Northern Bogota’s Center 93 mall (Bogota Utara). Sebuah bom yang dikendalikan dari jarak jauh ditempatkan di sebuah van curian diledakkan di luar toko buku tempat anak-anak muda berbelanja perlengkapan sekolah. Seorang juru bicara kepresidenan mengatakan, "Kami sekarang telah mendapat konfirmasi dari intelijen militer bahwa Escobar merencanakan dan melakukan pemboman" . Escobar yang merupakan buronan pada saat itu, telah memperingatkan pemerintah Kolombia bahwa dia akan menyebabkan kepanikan massal kecuali dia diberi hak politik yang sama dengan gerilya sayap kiri negara. Presiden Gaviria mengatakan tentang serangan itu, “Informasi intelijen menunjukkan bahwa narco-teroris Pablo Escobar dan apa yang tersisa dari organisasi pembunuhnya bertanggung jawab atas tindakan pembunuhan ini. Tetapi pemerintah dan warga negara tidak akan membiarkan diri mereka diintimidasi".