Ane mendengar pertama kali incivility dari dosen ane di kampus. Sejujurnya ane sangat tertarik dengan hal ini karena ini berhubungan dengan minat penjurusan kuliah ane yaitu Psikologi Industri Organisasi. Tulisan ane memang mungkin belum bisa menjelaskan secara rinci apa yang dimaksud dengan incivility di tempat kerja, tapi ane harap dengan berbagi dengan kaskuser, kita semua bisa belajar dan mendapatkan manfaat bersama-sama.
http://providenceonline.com/stories/...civility,25325 Quote:
Secara garis besar bisa dikatakan incivility adalah kata-kata atau perbuatan yang kasar dan tidak layak, kata incivility sendiri berasal dari bahasa latin incivilis(1). Incivility sebenarnya bisa dengan mudah kita temukan sehari-hari, contoh nyatanya adalah komentar pedas, sikap acuh dan sombong yang mungkin kita semua pernah lakukan baik itu di media sosial maupun dalam kehidupan kita sehari-hari. Karena tulisan ini secara khusus membahas tentang incivility di tempat kerja, penjelasan dalam tulisan ini akan fokus terhadap topik tersebut.
Incivility di tempat kerja sendiri bisa diartikan sebagai perilaku menyimpang berintensitas rendah dengan maksud ambigu yang merugikan orang yang menjadi korbannya, melanggar norma-norma ditempat kerja seperti saling menghormati dan menghargai(2). Seperti kata Dr. Jia Wang dari Texas A&M University, ketika kita memikirkan incivility, kita memikirkan sesuatu yang besar, tapi tidak selalu seperti itu. Sering kali hal-hal kecil yang terakumulasi dalam kehidupan sehari-hari memberi dapak yang besar. Banyak orang mengalami incivility, tapi mereka memilih untuk tidak mengutarakannya, karena mereka membutuhkan pekerjaan dan khawatir tentang ganjaran yang akan mereka terima(3).

Quote:
Mungkin sebagian besar dari para pekerja pernah mengalami tindakan incivility di tempat kerja mereka. Pernahkah kalian diteriaki oleh atasan? Mendengar orang lain berbicara tentang kalian dibelakang kalian? Atau ketika kalian pernah merasa membantu seseorang ditempat kerja, tapi orang itu lupa mengucapkan terima kasih? itu adalah sebagian kecil contoh incivility yang terjadi di tempat kerja(2).
Dalam sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Journal of Applied Psychology, para periset dari Michigan State University menjelaskan mengapa incivility menyebar. Mereka menemukan bahwa individu yang mengalami perilaku kasar, seperti sarkasme dan tekanan, mengalami sebuah kelelahan mental. Tidak seperti bullying di mana seseorang bermaksud menyakiti orang lain, perilaku tidak baik ini memiliki interpretasi yang jelas. Orang-orang yang menerima tanggapan acuh dan komentar sarkastis menghabiskan energi mental mereka untuk mencoba menafsirkan maksud individu tersebut(4).
Incivility mungkin rendah intensitasnya, namun frekuensinya cukup tinggi. Selama sepuluh tahun terakhir, penelitian yang menyelidiki incivility di tempat kerja memperkirakan bahwa tingkat prevalensi mungkin antara 75% dan 100%, yang berarti bahwa hampir semua karyawan telah mengalami beberapa tingkat incivility dari rekan kerja, supervisor, atau pelanggan / klien mereka. Hal ini mengkhawatirkan, karena dalam penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa efek dari incivility dapat meningkat seiring waktu(2).
Area permasalahan yang muncul akibat dari incivility di tempat kerja (5)

Quote:
- Performa di tempat kerja. Polling yang dilakukan oleh Christine Porath dan Christine Pearson yang melibatkan 800 manajer dan pekerja di 17 industri mengungkap bahwa 66 persen mengakui kinerja mereka menurun dan 78 persen mengatakan komitmen mereka terhadap organisasi tersebut telah menurun.
- Pengunduran diri karyawan. Banyak kerugian yang akan diderita karena hal ini, selain merugikan perusahaan atau organisasi ini juga merugikan pekerja. Pengeluaran untuk merekrut pekerja baru dan usaha untuk menemukan pekerjaan yang baru adalah contoh kecil dari kerugian ketika hal ini terjadi.
- Pengalaman pelanggan. Keganjilan mungkin akan berdampak pada hubungan dengan pelanggan. Penelitian Christine Porath dengan Valerie Folkes dan Debbie MacInnis di University of Southern California menunjukkan bahwa banyak konsumen cenderung tidak membeli sesuatu dari perusahaan yang mereka anggap uncivil.
- Kolaborasi. Ketika orang merasa tidak dihargai, itu menyia-nyiakan mereka dan potensinya. Keterlibatan, kerja tim, berbagi pengetahuan, inovasi, dan kontribusi berkurang bahkan di antara mereka yang memilih untuk bekerja keras.
Apa yang bisa kita lakukan untuk mencegah atau mengurangi incivility di tempat kerja(3)

Quote:
- Tentukan perilaku yang bisa diterima. Dimulai dengan kepemimpinan organisasi. Untuk membuat perubahan di tempat kerja, para pemimpin perlu mengembangkan pernyataan perilaku. Pernyataan ini mendefinisikan apa yang memenuhi syarat sebagai perilaku tidak beradab, baik pada tingkat pribadi dan organisasi.
- Terlibat dengan karyawan atau rekan kerja. Penting juga bagi pemimpin atau kita untuk melihat tindakan sendiri dan menentukan apakah mereka bersikap sopan terhadap karyawan atau rekan mereka. Tim harus bersedia untuk terlibat dalam percakapan dengan dan menerima umpan balik dari rekan kerja.
- Kenali pola perilaku. Membuat perubahan kecil dan harian seperti memulai rapat untuk mendiskusikan perilaku buruk yang ingin dihentikan perusahaan dan perilaku baik yang patut dikenali. "Bagi saya, incivility adalah budaya dan perubahan budaya tidak terjadi dalam semalam. Tapi, Anda bisa mendidik masyarakat agar sadar budaya dan berkompeten secara budaya" Dr. Wang.
- Tetap bertanggung jawab. Bagian sumber daya manusia dapat memainkan peran kunci dalam proses ini dengan memainkan peran sebagai pelatih eksekutif. Hubungan ini dapat mendukung budaya dan kebijakan yang mengukur perilaku dan pertanggung jawaban individu.
- Memperkuat Nilai Anda. Terus meninjau dan berbicara tentang pernyataan perilaku organisasi secara berkala dan memperkuat nilai yang sudah ditetapkan.
Tindakan incivility bisa diibaratkan sebagai kotoran yang berada di sebuah organisasi dan apabila tidak di bersihkan bisa menumpuk, membesar dan membahayakan organisasi.