Serial televisi sekarang sudah berkembang dengan sangat cepat berkat internet dan munculnya berbagai situs streaming video berbayar seperti Netflix, Iflix, Hooq dan lain-lain. Secara tidak langsung persaingannya pun menjadi sangat ketat dan serial yang diproduksi pun semakin beragam. Di bulan ke-2 tahun ini Netflix mengeluarkan beberapa serial televisi dan salah satunya adalah Altered Carbon.

Altered Carbon serial terbaru dari Netflix yang mendapat apresiasi beragam dari para kritikus dan juga penonton. Serial televisi yang diadaptasi dari novel Richard K. Morgan Altered Carbon trilogi, bercerita tentang Takeshi Kovacs seorang mantan pasukan organisasi pemberontak The Envoy yang dihidupkan kembali setelah dibekukan selama ratusan tahun untuk menyelidiki kematian seorang Meth (Kelompok elit kaya raya) yang bernama Laurens Bancroft, orang terkaya di planet bumi.

Di masa depan, dimana teknologi sudah sangat berkembang dan perjalanan antar planet sudah menjadi hal biasa. Ada teknologi yang disebut dengan “stacks”, sebuah alat untuk menyimpan kesadaran berbentuk perangkat kecil yang ditanam di belakang leher. Setiap orang yang mati bisa dihidupkan kembali dengan memindahkan “stacks” ke sebuah wadah/badan baru yang dinamai “sleeves”. Hal ini membuat para Meth yang kaya raya menjadi abadi karena dengan mudah mereka bisa berganti wadah ketika wadah itu tak layak lagi dipakai (meninggal, rusak).

Serial ini terlalu jauh sekaligus begitu dekat dengan kehidupan kita, mengapa demikian? Terlalu jauh karena serial ini bersetting di beberapa ratus tahun dimasa depan, dan teknologi-teknologi yang ada di serial ini sangatlah jauh lebih canggih dibanding dengan teknologi kita sekarang, walaupun tidak menutup kemungkinan teknologi-teknologi itu akan menjadi masa depan penduduk bumi dimasa depan. Begitu dekat karena tema permasalahan yang diangkat dalam film ini sangatlah dekat dengan kita, dan bisa kita hubungkan dengan kehidupan yang ada sekarang seperti pertentangan antara pihak penguasa dan pihak yang menentang, konflik sosial antara si kaya dan si miskin, konflik keluarga, konflik religiusitas atau permasalahan-permasalahan pribadi setiap karakter dan alasan-alasan yang dimiliki oleh mereka, membuat saya menyimpulkan serial ini bisa sangat menyegarkan dan memperbaharui cara pandang kita.

Plot twist yang ditawarkan Altered Carbon juga sukses membuat saya bertanya-tanya dari episode ke episode untuk menerka jalan ceritanya. Setiap karakter mempunyai latar belakang dan alasan sendiri-sendiri dalam bertindak dan setiap adegan dalam setiap episode membuat saya penasaran, tidak hanya tentang apa yang terjadi setelahnya tetapi juga tentang apa yang terjadi sebelumnya.

Dari segi lain, mata saya juga sangat dipuaskan dengan kualitas CGI yang dihadirkan dalam serial ini. Gambaran tentang dunia di masa depan yang begitu luar biasa, hampir setara dengan film Blade Runner dengan kata lain sekelas film-film blockbusters Hollywood.

Terlepas dari beragam pendapat orang tentang serial ini dan begitu banyak serial maupun film dengan genre yang sama, serial ini sangat layak mendapat apresiasi lebih. Saya berharap untuk menonton season kedua dari serial ini mengingat bahan dari adaptasinya yaitu novel trilogi Richard K. Morgan masih tersisa 2 buku lagi.