- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Capek Diejek, Bekasi Resmi Bangun Kedutaan Besar


TS
zon9k
Capek Diejek, Bekasi Resmi Bangun Kedutaan Besar
Quote:
Hai Agandan Sista jumpa lagi sama ane Juragan zon9k

Agan dan Sitsta pasti masih ingat dengan Meme-Meme berikut :









ATAU INI



Agan dan Sitsta pasti masih ingat dengan Meme-Meme berikut :

Spoiler for Atau Meme lainnya ini:


Quote:
Ya meme tersebeut adalah beberapa meme yang sangat fenomenal dijamannya
, oke kita lanjut dulu dengan melihat meme yang lain :







ATAU INI


Quote:
Semua meme diatas adalah meme yang mengolok kejauhan Kota Bekasi, padahal kota tersebut sangat dekat dari Istana Negara
dari segi jarak (dalam Km).
Sebelum lanjut ke topik ada baiknya agan dan sista baca Tread yang menjelaskan fenomena alam tersebut
yang dibuat agan c35 dengan Judul Cerita dibalik Meme Bekasi [Just For Fun]
Setalah agan baca tread diatas langkah selanjutnya kita masuk ke TOPIK (Kembali Ke Laptop = Capek Diejek, Bekasi Resmi Bangun Kedutaan Besar)

Sebelum lanjut ke topik ada baiknya agan dan sista baca Tread yang menjelaskan fenomena alam tersebut

Setalah agan baca tread diatas langkah selanjutnya kita masuk ke TOPIK (Kembali Ke Laptop = Capek Diejek, Bekasi Resmi Bangun Kedutaan Besar)

Quote:
Mugkin karena bekasi telah lelah dikucilkan oleh sebagian WNI, akhirnya bekasi memutuskan membuka Kedutaan Besar Bekasi yang diresmikan oleh wali kota bekasi (Gile lu ndro
sampe sigitunya),
oke cek this out beritanya :

oke cek this out beritanya :
Quote:
BEKASI, KOMPAS.com — Selayaknya sebuah negara, Kota Bekasi memiliki Kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Bekasi.
Namun, bila diamati, kantor yang bermarkas di Jalan Raya Jatikramat Nomor 2A, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, ini lebih mirip tempat nongkrong.
Kantor kedubes ini berbeda dengan negara-negara sahabat di Jakarta yang dilapisi pengamanan gedung ekstra ketat.
Tempat ini disebut mirip tempat nongkrong karena dipenuhi jajanan yang dijajakan dengan gerobak. Di sana juga banyak anak muda yang condong ke dunia seni dan budaya.
"Kedubes Bekasi ini memang dijadikan wadah kumpulnya anak-anak muda pencinta seni dan budaya," ujar Fithor Faris (34), penggagas Kedubes Bekasi, Kamis (19/11/2015).
Fithor menjelaskan, Kedubes Bekasi bukanlah kantor perwakilan diplomatik suatu negara, tetapi nama tempat berkumpulnya beberapa komunitas anak muda pencinta seni dan budaya di Bekasi.
Disahkan Wakil Wali Kota Bekasi
Awalnya, komunitas tersebut bernama komunitas Pede Gede Kreatif yang dibentuk pada awal 2014 lalu.
Namun, pertengahan tahun 2015, nama itu diubah menjadi Kedubes Bekasi.
Bahkan, komunitas ini disahkan oleh Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu pada 1 November 2015.
Fithor memilih nama itu karena dia tak tahan Bekasi kerap di-bully (diejek) oleh masyarakat melalui media sosial. Menurut dia, ejekan itu sangat berlebihan dan menyakitkan karena Bekasi juga merupakan daerah di Indonesia.
Dia mencontohkan, Bekasi kerap diejek sebagai planet luar angkasa karena suhu di Bekasi sangat panas. Ditambah lagi, arus lalu lintas Bekasi selalu macet. "Nama Kedubes Bekasi ini untuk membalas sindirian bahwa Bekasi merupakan planet luar atau negara luar," kata Fithor.
Meski baru disahkan, komunitas ini telah memiliki agenda rutin yang berlangsung satu hingga tiga kali setiap bulan. Misalnya, pembacaan puisi, seni ilustrasi, musik, pembuatan komik, literasi diskusi, pelatihan pembuatan puisi, seni lukis, serta seminar pengusaha muda (entrepreneurship).
"Kami juga menggandeng komunitas Gara Rupa yang fokus pada kreativitas desain. Diharapkan, makin banyak komunitas yang nongkrong bareng di sini," ucapnya.
Ide Fithor untuk membangun wadah komunitas seni dan budaya rupanya tak main-main. Pria lulusan magister di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) 2013 lalu ini berencana membangun sebuah galeri di lahan seluas 1.000 meter persegi di sana.
Pajang ejeken Bekasi
Galeri itu akan memajang ejekan tentang Kota Bekasi di media sosial sejak akhir 2014 lalu. Diharapkan, pengunjung yang datang ke sana mengetahui bagaimana kotanya diejek oleh masyarakat.
Hal itu, kata Fithor, bisa memancing jiwa-jiwa kreatif bernilai positif di kalangan anak muda. (Baca: Bekasi, Di-"bully" tetapi Dicintai...)
"Dengan begitu, kami bisa membuktikan bahwa Bekasi juga punya potensi di bidang kreatif, seni, dan budaya," katanya.
"Jadi, jangan ejek Bekasi di media sosial," tambahnya. (Baca: Panas dan Jauh, Bekasi Jadi "Bulan-bulanan" di Media Sosial)
Terbentuknya nama Kedubes Bekasi ini mendapatkan berbagai respons positif dan negatif dari warga Bekasi. Bahkan, ada beberapa yang tidak setuju dan meminta agar namanya diubah.
"Kalau ada yang menolak, mari kita bicarakan sama-sama biar jelas," kata Fithor.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu membenarkan bahwa dirinya telah meresmikan Kedutaan Besar Bekasi pada 1 November lalu.
Dia juga mengatakan, tempat tersebut bukan seperti kedutaan pada umumnya, yaitu perwakilan sebuah negara di negara lain.
"Itu hanya istilah, kedubes seni, sehingga tidak ada motivasi lain," kata Syaikhu. (Baca: Pemkot Bekasi Jawab "Bulan-bulanan" Para Netizen)
Komunitas kreatif
Syaikhu menjelaskan, Kedubes Bekasi merupakan komunitas kreatif yang dapat menghasilkan sejumlah karya dari tangan anak muda. Misalnya, puisi, musik, komik, dan karya lukis.
"Kedubes ini sebagai tempat kumpulnya duta-duta kreatif di bidang seni Kota Bekasi," ujarnya.
Menurut pantauan Warta Kota, Kedubes Bekasi berada di pinggir Jalan Raya Jatikramat. Bukan hanya gerobak penjaja makanan saja, di sana juga ada sebuah kios buku bekas. Buku-bukunya dijual dengan harga murah.
Kedubes itu berdiri di lahan seluas 1.000 meter persegi milik Fithor. Awalnya, bangunan itu disewa oleh penjual mi ayam. Namun, pada pertengahan tahun, penjual mi ayam menutup kiosnya.
Oleh Fithor, tempat itu diubah menjadi Kedubes Bekasi yang dikelilingi gerobak makanan, seperti gado-gado, bakso, nasi goreng, dan es krim. (Fitriyandi Al Fajri)
Sumber
Namun, bila diamati, kantor yang bermarkas di Jalan Raya Jatikramat Nomor 2A, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, ini lebih mirip tempat nongkrong.
Kantor kedubes ini berbeda dengan negara-negara sahabat di Jakarta yang dilapisi pengamanan gedung ekstra ketat.
Tempat ini disebut mirip tempat nongkrong karena dipenuhi jajanan yang dijajakan dengan gerobak. Di sana juga banyak anak muda yang condong ke dunia seni dan budaya.
"Kedubes Bekasi ini memang dijadikan wadah kumpulnya anak-anak muda pencinta seni dan budaya," ujar Fithor Faris (34), penggagas Kedubes Bekasi, Kamis (19/11/2015).
Fithor menjelaskan, Kedubes Bekasi bukanlah kantor perwakilan diplomatik suatu negara, tetapi nama tempat berkumpulnya beberapa komunitas anak muda pencinta seni dan budaya di Bekasi.
Disahkan Wakil Wali Kota Bekasi
Awalnya, komunitas tersebut bernama komunitas Pede Gede Kreatif yang dibentuk pada awal 2014 lalu.
Namun, pertengahan tahun 2015, nama itu diubah menjadi Kedubes Bekasi.
Bahkan, komunitas ini disahkan oleh Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu pada 1 November 2015.
Fithor memilih nama itu karena dia tak tahan Bekasi kerap di-bully (diejek) oleh masyarakat melalui media sosial. Menurut dia, ejekan itu sangat berlebihan dan menyakitkan karena Bekasi juga merupakan daerah di Indonesia.
Dia mencontohkan, Bekasi kerap diejek sebagai planet luar angkasa karena suhu di Bekasi sangat panas. Ditambah lagi, arus lalu lintas Bekasi selalu macet. "Nama Kedubes Bekasi ini untuk membalas sindirian bahwa Bekasi merupakan planet luar atau negara luar," kata Fithor.
Meski baru disahkan, komunitas ini telah memiliki agenda rutin yang berlangsung satu hingga tiga kali setiap bulan. Misalnya, pembacaan puisi, seni ilustrasi, musik, pembuatan komik, literasi diskusi, pelatihan pembuatan puisi, seni lukis, serta seminar pengusaha muda (entrepreneurship).
"Kami juga menggandeng komunitas Gara Rupa yang fokus pada kreativitas desain. Diharapkan, makin banyak komunitas yang nongkrong bareng di sini," ucapnya.
Ide Fithor untuk membangun wadah komunitas seni dan budaya rupanya tak main-main. Pria lulusan magister di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) 2013 lalu ini berencana membangun sebuah galeri di lahan seluas 1.000 meter persegi di sana.
Pajang ejeken Bekasi
Galeri itu akan memajang ejekan tentang Kota Bekasi di media sosial sejak akhir 2014 lalu. Diharapkan, pengunjung yang datang ke sana mengetahui bagaimana kotanya diejek oleh masyarakat.
Hal itu, kata Fithor, bisa memancing jiwa-jiwa kreatif bernilai positif di kalangan anak muda. (Baca: Bekasi, Di-"bully" tetapi Dicintai...)
"Dengan begitu, kami bisa membuktikan bahwa Bekasi juga punya potensi di bidang kreatif, seni, dan budaya," katanya.
"Jadi, jangan ejek Bekasi di media sosial," tambahnya. (Baca: Panas dan Jauh, Bekasi Jadi "Bulan-bulanan" di Media Sosial)
Terbentuknya nama Kedubes Bekasi ini mendapatkan berbagai respons positif dan negatif dari warga Bekasi. Bahkan, ada beberapa yang tidak setuju dan meminta agar namanya diubah.
"Kalau ada yang menolak, mari kita bicarakan sama-sama biar jelas," kata Fithor.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu membenarkan bahwa dirinya telah meresmikan Kedutaan Besar Bekasi pada 1 November lalu.
Dia juga mengatakan, tempat tersebut bukan seperti kedutaan pada umumnya, yaitu perwakilan sebuah negara di negara lain.
"Itu hanya istilah, kedubes seni, sehingga tidak ada motivasi lain," kata Syaikhu. (Baca: Pemkot Bekasi Jawab "Bulan-bulanan" Para Netizen)
Komunitas kreatif
Syaikhu menjelaskan, Kedubes Bekasi merupakan komunitas kreatif yang dapat menghasilkan sejumlah karya dari tangan anak muda. Misalnya, puisi, musik, komik, dan karya lukis.
"Kedubes ini sebagai tempat kumpulnya duta-duta kreatif di bidang seni Kota Bekasi," ujarnya.
Menurut pantauan Warta Kota, Kedubes Bekasi berada di pinggir Jalan Raya Jatikramat. Bukan hanya gerobak penjaja makanan saja, di sana juga ada sebuah kios buku bekas. Buku-bukunya dijual dengan harga murah.
Kedubes itu berdiri di lahan seluas 1.000 meter persegi milik Fithor. Awalnya, bangunan itu disewa oleh penjual mi ayam. Namun, pada pertengahan tahun, penjual mi ayam menutup kiosnya.
Oleh Fithor, tempat itu diubah menjadi Kedubes Bekasi yang dikelilingi gerobak makanan, seperti gado-gado, bakso, nasi goreng, dan es krim. (Fitriyandi Al Fajri)
Sumber



Gile bener Bekasi sampe buka KEDUBES segala

Oke agan dan sista, ada yang mau ikut ane ke bekasi untuk buat PASPOR?



Spoiler for Thread Lainnya:
Silahkan Agan/Sista Mengunjungi Thread yang Lainnya Dibawah ini:
Lombok, Serpihan Surga di Timur IndonesiaHT #1
[[Khusus Untuk Agan] Sista-Sista Tercancik di 2017
[Khusus Untuk Sista] Agan-Agan Terganteng di 2017
Perang "Concept" Dunia Otomotif Sepanjang 2017
Kesalahan Umum Nitizen terhadap "Nyawanya" di Dunia Maya
Permata di Tanah Rencong
LAPAN, Riwayat mu kini (Keluarga Besar Satelit LAPAN)
Resolusi 2018: Perjalanan dari Barat ke Timur
Capek Diejek, Bekasi Resmi Bangun Kedutaan Besar
by Juragan zon9k
Lombok, Serpihan Surga di Timur IndonesiaHT #1
[[Khusus Untuk Agan] Sista-Sista Tercancik di 2017
[Khusus Untuk Sista] Agan-Agan Terganteng di 2017
Perang "Concept" Dunia Otomotif Sepanjang 2017
Kesalahan Umum Nitizen terhadap "Nyawanya" di Dunia Maya
Permata di Tanah Rencong
LAPAN, Riwayat mu kini (Keluarga Besar Satelit LAPAN)
Resolusi 2018: Perjalanan dari Barat ke Timur
Capek Diejek, Bekasi Resmi Bangun Kedutaan Besar
by Juragan zon9k
Quote:
Demikian isi Tread Juragan zon9k, dan kalau berkenan mohon berikan TS









Diubah oleh zon9k 28-12-2017 23:15
0
15.5K
Kutip
124
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan