"Kemarin saya sowan ke ibu di Blitar karena sowan ke ibu, saya anggap sesuatu yang penting. Saya juga sowan bapak dan ibu mertua, dua-duanya saya anggap orang tua saya sebagai jimatnya hidup, kalau tidak sowan untuk urusan sepenting ini, saya akan kehilangan jimat hidup," kata Anas seperti dilansir Antara.

Keluarga Anas Urbaningrum, saat ditemui di Desa Ngaglik, Kabupaten Blitar, Jawa Timur tidak banyak bicara. Sriyati, ibunda Anas Urbaningrum hanya berharap, "Mudah-mudahan ia kuat menghadapi cobaan ini. Orang tua hanya mendoakan dan berharap lekas selesai."

Agus Nasirudin, kakak Anas juga bercerita, perihal pribadi sang adik. "Anas orangnya pendiam dan hemat bicara. Jika urusan yang menyangkut dengan hal besar, jarang dibicarakan," katanya.

Jumat (10/1) siang pukul 13.40 WIB akhirnya Anas Urbaningrum tiba di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi. Mantan Ketua Umum Partai Demokrat yang terjerat kasus dugaan korupsi proyek Hambalang ini memenuhi panggilan yang ketiga setelah dua kali pemanggilan pemeriksaan sebelumnya yaitu pada 31 Juli 2013 dan 7 Januari 2014 Anas tidak hadir.

Sesaat tiba di KPK, Anas sempat berseloroh dihadapan media. "Kalau ada yang bilang Anas tidak mau dipanggil KPK, memang tidak mau karena nama saya Anas. Jangan dipanggil KPK, memang tidak mau karena nama saya Anas, jangan dipanggil KPK, istri saya memanggilnya abah, teman-teman ada yang memanggil mas," ucapnya seperti dikutip dari Antara, Jumat (10/1).