- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
PETUALANG MASA LALU
![beqichot](https://s.kaskus.id/user/avatar/2020/03/27/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
beqichot
PETUALANG MASA LALU
PROLOG
![PETUALANG MASA LALU](https://s.kaskus.id/images/2021/03/25/10831740_202103250738170686.png)
pict souce: google
Hai...namaku Bayu Satriaji, biasa dipanggil Aji.
Tadinya aku adalah mahaslsww Teknik Sipil di sebuah Universitas Swasta di kota XX.
Aku mempunyai kemampuan super...eh...bukan ding.. Kemampuan supranatural, sebut saja begitu.
Aku berasal dari kota YY, yang berjarak sekitar 4 jam perjalanan menggunakan motor.
Di kota XX, aku tinggal di kost dan punya pacar satu kost bernama Desi.
Untuk lebih mengenalku, baca thread pada link ini:
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...7e9326e325c5b4
Aku juga didampingi oleh 3 makhluk astral yang semuanya perempuan.
Yang pertama adalah Nyi Among.
Yang kedua Zulaikha
Yang ketiga Menik.
Dan aku juga punya senjata Ghaib berupa sebatang tombak hitam legam dan sebilah keris emas.
Karena suatu peristiwa alam yang ekstrim, aku tersedot oleh sebuah.pusaran yang ternyata adalah portal menuju masa lalu.
Di alam ini aku kehilangan kontak dengan 2 pendampingku, tapi untunglah, Nyi Among masih berada bersamaku.
Menurut keterangan Nyi Among, untuk kembali ke alamku, semua tergantung pada usaha dan keberuntunganku.
Jika aku beruntung bisa menemukan portal itu, aku bisa kembali ke alamku.
Jika aku kurang beruntung, maka aku akan terkurung di alam itu selamanya.
Thread ini akan mengisahkan perjalananku selama berada di alam ghaib masa lampau. Masa beratus tahun yang lalu.
Sebagai seorang new comer di alam itu, tentunya aku bingung harus tinggal di mana, dan bagaimana bertahan hidup.di alam antah berantah tersebut.
Sekali lagi aku beruntung bahwa aku masih didampingi oleh Nyi Among, yang sudah kuanggap sebagai pengganti almarhumah ibuku.
Dan ketika masuk ke alam itu, serta merta penampilanku berubah. Aku memakai celana komprang warna hitam dengan ikat pinggang yang besar, dan baju berwarna biru muda, dengan ikat kepala berwarna biru muda pula dengab motif batik bergqmbar tombak hitam dan keris emas.
Maka akan bagaimanakah petualanganku di alam itu? Bisakah aku kembali ke alamku?
Dan bisakah aku bertemu lagi dengan 2 pendampingku yang lain?
Ikuti terus cerita ini....
Jangan lupa like, comment dan subscribe ya gan.....???
Nantikan part selanjutnya.
Index:
1. Prolog
2. Part 01: Keluar dari alam ghaib
3. Part 02: Sepasang Bunga
4. Part 03: Gunung Sumbing
5. Part 04: Pendekar Ghaib Gunung Sumbing
6. Part 05: Ki Santiko
7. Part 06: Di Rumah Ki Santiko
8. Part 07: Pertemuan
9. Part 08: Cerita Zulaikha Dan Masalah Baru
10. Part 09: Menembus Rintangan
11. Part 10: Penyusunan Rencana
12. Part 11: Ki Among
13. Part 12: Penjagaan
14. Part 13: Pertempuran Awal
15. Part 14: Puncak Pertempuran
16. Part 15: Kemenangan (Semu ??)
17. Part 16: Melati Hilang
18. Part 17: Sungai Itu
19. Part 18: Pagar Halimun
20. Part 19: Misi Pengintaian
21. Part 20: Cerita Menik
22. Part 21: Menyusun Siasat
23. Part 22: Pangeran Anom
24. Lanjutannya...
25. Part 23: Perang
26. Part 24: Absurd
27. Part 25: Petunjuk
28. Part 26: Menur Sakit
29. Ini Lanjutannya Ya.....
30. Part 27: Pembuatan Pagar Ghaib
31. Part 28: Kembang Api
32. Lanjutannya Boss
33. Part 29: Pertempuran 1
34. Part 30: Pertempuran 2 ( Serangan Gelap)
35.Part 31: Arya Damar
36. Part 32: Melati Dilamar..
37. Part 33: Nawala Tresna (Surat Cinta)
38. Part 34: Go Away...
39. Part 35: Kejadian Tak Terduga
40. Part 36: Solved
41. Wening's Pov
42. Part 37
43. Part 38: Perpisahan
44. Part 39: Ending
![PETUALANG MASA LALU](https://s.kaskus.id/images/2021/03/25/10831740_202103250738170686.png)
pict souce: google
Hai...namaku Bayu Satriaji, biasa dipanggil Aji.
Tadinya aku adalah mahaslsww Teknik Sipil di sebuah Universitas Swasta di kota XX.
Aku mempunyai kemampuan super...eh...bukan ding.. Kemampuan supranatural, sebut saja begitu.
Aku berasal dari kota YY, yang berjarak sekitar 4 jam perjalanan menggunakan motor.
Di kota XX, aku tinggal di kost dan punya pacar satu kost bernama Desi.
Untuk lebih mengenalku, baca thread pada link ini:
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...7e9326e325c5b4
Aku juga didampingi oleh 3 makhluk astral yang semuanya perempuan.
Yang pertama adalah Nyi Among.
Yang kedua Zulaikha
Yang ketiga Menik.
Dan aku juga punya senjata Ghaib berupa sebatang tombak hitam legam dan sebilah keris emas.
Karena suatu peristiwa alam yang ekstrim, aku tersedot oleh sebuah.pusaran yang ternyata adalah portal menuju masa lalu.
Di alam ini aku kehilangan kontak dengan 2 pendampingku, tapi untunglah, Nyi Among masih berada bersamaku.
Menurut keterangan Nyi Among, untuk kembali ke alamku, semua tergantung pada usaha dan keberuntunganku.
Jika aku beruntung bisa menemukan portal itu, aku bisa kembali ke alamku.
Jika aku kurang beruntung, maka aku akan terkurung di alam itu selamanya.
Thread ini akan mengisahkan perjalananku selama berada di alam ghaib masa lampau. Masa beratus tahun yang lalu.
Sebagai seorang new comer di alam itu, tentunya aku bingung harus tinggal di mana, dan bagaimana bertahan hidup.di alam antah berantah tersebut.
Sekali lagi aku beruntung bahwa aku masih didampingi oleh Nyi Among, yang sudah kuanggap sebagai pengganti almarhumah ibuku.
Dan ketika masuk ke alam itu, serta merta penampilanku berubah. Aku memakai celana komprang warna hitam dengan ikat pinggang yang besar, dan baju berwarna biru muda, dengan ikat kepala berwarna biru muda pula dengab motif batik bergqmbar tombak hitam dan keris emas.
Maka akan bagaimanakah petualanganku di alam itu? Bisakah aku kembali ke alamku?
Dan bisakah aku bertemu lagi dengan 2 pendampingku yang lain?
Ikuti terus cerita ini....
WARNING
Cerita ini hanyalah cerita fiksi belaka. Jika ada nama, kejadian, ataupun tempat yang sama dengan dunia nyata, ini adalah kebetulan belaka.
Jangan lupa like, comment dan subscribe ya gan.....???
Nantikan part selanjutnya.
Index:
1. Prolog
2. Part 01: Keluar dari alam ghaib
3. Part 02: Sepasang Bunga
4. Part 03: Gunung Sumbing
5. Part 04: Pendekar Ghaib Gunung Sumbing
6. Part 05: Ki Santiko
7. Part 06: Di Rumah Ki Santiko
8. Part 07: Pertemuan
9. Part 08: Cerita Zulaikha Dan Masalah Baru
10. Part 09: Menembus Rintangan
11. Part 10: Penyusunan Rencana
12. Part 11: Ki Among
13. Part 12: Penjagaan
14. Part 13: Pertempuran Awal
15. Part 14: Puncak Pertempuran
16. Part 15: Kemenangan (Semu ??)
17. Part 16: Melati Hilang
18. Part 17: Sungai Itu
19. Part 18: Pagar Halimun
20. Part 19: Misi Pengintaian
21. Part 20: Cerita Menik
22. Part 21: Menyusun Siasat
23. Part 22: Pangeran Anom
24. Lanjutannya...
25. Part 23: Perang
26. Part 24: Absurd
27. Part 25: Petunjuk
28. Part 26: Menur Sakit
29. Ini Lanjutannya Ya.....
30. Part 27: Pembuatan Pagar Ghaib
31. Part 28: Kembang Api
32. Lanjutannya Boss
33. Part 29: Pertempuran 1
34. Part 30: Pertempuran 2 ( Serangan Gelap)
35.Part 31: Arya Damar
36. Part 32: Melati Dilamar..
37. Part 33: Nawala Tresna (Surat Cinta)
38. Part 34: Go Away...
39. Part 35: Kejadian Tak Terduga
40. Part 36: Solved
41. Wening's Pov
42. Part 37
43. Part 38: Perpisahan
44. Part 39: Ending
Diubah oleh beqichot 23-04-2021 13:20
![xue.shan](https://s.kaskus.id/user/avatar/2023/06/30/avatar11423014_4.gif)
![lombokjowo](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![kedubes](https://s.kaskus.id/user/avatar/2008/12/09/avatar616265_2.gif)
kedubes dan 123 lainnya memberi reputasi
120
119.9K
1.8K
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
![beqichot](https://s.kaskus.id/user/avatar/2020/03/27/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
beqichot
#399
Lanjutannya Boss....
Jadilah...kami bertiga nonton kembang api bareng. Sayang, ga ada yang jualan jagung bakar....![Big Grin emoticon-Big Grin](https://s.kaskus.id/images/smilies/sumbangan/14.gif)
Ternyata serangan itu ga main-main.
Terus menerus tanpa henti... Tanpa jeda.
Busyet...ini yang nyerang berapa orang ya?
Serangan kok ga putus-putus gitu...
Apakah perisai ghaib itu akan bisa bertahan?
Mendadak, dari empat penjuru, cahaya yang sangat terang meluncur. Dan dengan dahsyat menghajar perisai ghaib di 4 tempat.
"Bahaya......!" teriak Zulaikha sambil segera meraihku dan ZAAPP....
Dalam 2 detik, kami telah sampai di depan pendopo rumah Ki Gede.
Lima orang dan beberapa jin sudah berkumpul di situ. Masing-masing mengeluarkan energinya, mempertahankan kekuatan pagar ghaib agar tidak mampu ditembus serangan itu.
Kulihat kelima orang itu sudah kepayahan. Terlalu banyak energi yang mereka keluarkan ruapanya.
"Kita harus membantu mereka...!" kata Zulaikha.
"Ayolah... Sebelum mereka kehabisan tenaga...!"
Zulaikha dan aku mendekat ke arah 5 orang yang sedang dalam konsentrasi tinggi.
Zulaikha tampak menarik nafas panjang dan mengangkat tangannya hingga atas kepala. Lalu dengan perlahan, aku merasakan aura Zulaikha meningkat cepat, seiring membesarnya sosok Zulaikha hingga setinggi 3 meter.
Kedua tangannnya yang besar berbalut cahaya keunguan, segera bergabung dengan energi orang2 dan jin2 yang sudah hampir kepayahan.
Tak mau sekedar menonton, aku mengeluarkan tenaga dalamku hingga puncak, melapisinya dengan energi batinku dan eneegi naga wiru, hingga membentuk lapisan cahaya biru keperakan, dan segera kuarahkan untuk bergabung dengan semua energi yang sudah lebih dulu beegabung.
Zulaikha mensngkap semua energi gabungan itu, melontarkannya ke atas, dan sampai ketinggian tertentu, bola energi itu berhenti dan menyebar ke segala arah, melapisi pagar ghaib yang sudah agak melemah.
Segeralah terbentuk sebuah pagar ghaib lapis kedua yang lebih kuat karena gabungan dari banyak orang dan jin pendamping mereka.
Begitu pagar ghaib terbentuk, kelima orang yang tadi sudah hampir kehabisan energi, semuanya jatuh terduduk di tanah. Nafas mereka ngos-ngosan.
Aku menghampiri Ki Santiko dan membantunya memulihkan energi miliknya. Sementara yang lain dibantu jin pendamping mereka, memulihkan kondisi mereka dengan meditasi.
"Terima kasih nak Aji... Kamu datang di saat yang tepat untuk membantu kami. Hampir kami kebobolan. Serangan mereka bukan olah-olah hebatnya!" kata Ki Santiko.
"Sudahlah Ki, lebih baik Ki Santiko memulihkan kondisi tubuh Ki Santiko dulu. Urusan yang lain kita bicarakan nanti saja!" sahutku.
Ki Santiko menurut dan kembali bermeditasi.
Aku berpaling ke arah pendopo. Tak kulihat Ki Gede di pendopo. Di mana beliau?
Seperti biasa Zulaikha yang tahu apa yang kupikirkan, segera melesat ke rumah Ki Gede.
Tak lama Zulaikha kembali dan berkata bahwa Ki Gede sedang sholat malam.
Mungkin Ki Gede menyadari bahwa beliau tidak bisa membantu dalam masalah ghaib, maka beliau membantu dengan doa pada Sang Pencipta.
Benar-benar pemimpin yang sangat bijak, menurutku.
Tak lama Ki Gede keluar menuju pendopo. Demi dilihatnya, semua sedang bermeditasi, dengan sekali lompatan, beliau sudah sampai di halaman pendopo. Padahal jaraknya ada 50 meter dari pendopo.
Kesaktian yang hebat....
"Apa yang terjadi nak Aji? Bagaimana keadaan mereka?" tanyanya dengan wajah khawatir.
"Mereka hanya kehabisan tenaga Ki Gede. Tak lama lagi mereka akan pulih. Tadi mereka sedang mempertahankan pagar ghaib agar tidak jebol, karena serangan ghaib yang bertubi-tubi." jawabku.
"Ah..syukurlah kalo mereka baik-baik saja...! Bagaimana nak Aji bisa sampai di sini?"
"Tadi saya melihat serangan yang terus menerus, tapi masih serangan biasa. Lalu saat ada serangan yang lebih kuat, jin teman saya segera mengajak saya kemari."
"Dan kamu membantu mereka?"
"Sedikit bantuan kecil Ki Gede...!" jawabku.
"Bantuan kecil apa? Kalau tidak ada nak Aji dan temannya, tak tahu apa yang akan terjadi pada kami!" sahut sebuah suara.
Aku dan Ki Gede menoleh ke arah datangnya suara.
Ternyata semua sudah selesai bermeditasi. Dan yang barusan berbicara adalah Ki Santiko.
"Ah..Ki Santiko terlalu membesar-besarkan...!" kataku.
"Hahaha...coba saja kau tanya mereka kangmas...!"
Semua yang ada di situ membenarkan ucapan Ki Santiko dan semua mengucapkan terima kasih padaku dan Zulaikha.
Aku malah jadi ga enak hati...tapi sedikit bangga juga....hehe.
Ki Gede menepuk bahuku dan kemudian mengajak kami semua ke pendopo.
Di pendopo beliau menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.
Ki Santiko memberikan penjelasan tentang serangan ghaib yang telah dan sedang terjadi, hingga mereka mati-matian mempertahankan pagar ghaib itu.
Memdengar penjelasan Ki Santiko, Ki Gede berkali-kali tampak menghela nafas.
"Apa yang kita khawatirkan terjadi juga! Mereka mulai menyerang dengan ghaib. Untung kita sudah mengantisipasi sebelumnya. Jadi tak sampai menimbulkan korban. Tapi hal ini juga tak bisa dibiarkan. Kita harus mencari sumbernya dan menghancurkannya!" kata Ki Gede.
"Benar Kakang... Kita tidak bis hanya berdiam diri belaka. Kita memang harus mencari sumber serangan ini. Tapi, serangan ini berasal dari 4 arah. Dan kami yakin, di setiap arah, tentu ada lebih dari 1 orang yang melakukan serangan itu!" kata Ki Santiko.
"Bagaimana kau begitu yakin Adi?"
"Dari serangan yang tanpa henti kangmas. Jika hanya 1 orang di setiap arah, maka akan ada jeda serangan walaupun cuma sebentar. Tapi tadi, tak ada jeda sama sekali!" terang Ki Santiko.
"Bagaimana dengan kekuatan kita?"
"Kami hanya berlima kangmas. Enam dengan nak Aji. Tentu kita tidak akan mampu menghadapi di empat tempat sekaligus."
Ki Gede tampak terdiam, seolah memikirkan sebuah siasat.
Memang perkara ini sangat pelik. Keterbatasan orang dengan kemampuan khusus, melawan musuh dengan jumlah lebih banyak, memang dibutuhkan strategi yang khusus.
Aku sendiri tak mampu memikirkan cara apa yang paling tepat, yang bisa kami lakukan.
"Berapa cepat musuh bisa mencari pengganti orang berkemampuan khusus, jika ada yang dilumpuhkan?" tanya Ki Gede.
"Agak lama kangmas. Orang berkemampuan khusus seperti kami, tidak banyak jumlahnya. Untuk mencari 8 orang saja sudah susah. Jadi jika musuh hendak mencari penggantinya, aku pikir akan butuh waktu lama.," jawab Ki Santiko.
"Hmm..baiklah. Aku mempunyai sebuah siasat... Tapi entah ini bisa dilakukan atau tidak, semua tergantung kalian... Karena aku tidak paham masalah ghaib sepertu.ini!" kata Ki Gede.
![Big Grin emoticon-Big Grin](https://s.kaskus.id/images/smilies/sumbangan/14.gif)
Ternyata serangan itu ga main-main.
Terus menerus tanpa henti... Tanpa jeda.
Busyet...ini yang nyerang berapa orang ya?
Serangan kok ga putus-putus gitu...
Apakah perisai ghaib itu akan bisa bertahan?
Mendadak, dari empat penjuru, cahaya yang sangat terang meluncur. Dan dengan dahsyat menghajar perisai ghaib di 4 tempat.
"Bahaya......!" teriak Zulaikha sambil segera meraihku dan ZAAPP....
Dalam 2 detik, kami telah sampai di depan pendopo rumah Ki Gede.
Lima orang dan beberapa jin sudah berkumpul di situ. Masing-masing mengeluarkan energinya, mempertahankan kekuatan pagar ghaib agar tidak mampu ditembus serangan itu.
Kulihat kelima orang itu sudah kepayahan. Terlalu banyak energi yang mereka keluarkan ruapanya.
"Kita harus membantu mereka...!" kata Zulaikha.
"Ayolah... Sebelum mereka kehabisan tenaga...!"
Zulaikha dan aku mendekat ke arah 5 orang yang sedang dalam konsentrasi tinggi.
Zulaikha tampak menarik nafas panjang dan mengangkat tangannya hingga atas kepala. Lalu dengan perlahan, aku merasakan aura Zulaikha meningkat cepat, seiring membesarnya sosok Zulaikha hingga setinggi 3 meter.
Kedua tangannnya yang besar berbalut cahaya keunguan, segera bergabung dengan energi orang2 dan jin2 yang sudah hampir kepayahan.
Tak mau sekedar menonton, aku mengeluarkan tenaga dalamku hingga puncak, melapisinya dengan energi batinku dan eneegi naga wiru, hingga membentuk lapisan cahaya biru keperakan, dan segera kuarahkan untuk bergabung dengan semua energi yang sudah lebih dulu beegabung.
Zulaikha mensngkap semua energi gabungan itu, melontarkannya ke atas, dan sampai ketinggian tertentu, bola energi itu berhenti dan menyebar ke segala arah, melapisi pagar ghaib yang sudah agak melemah.
Segeralah terbentuk sebuah pagar ghaib lapis kedua yang lebih kuat karena gabungan dari banyak orang dan jin pendamping mereka.
Begitu pagar ghaib terbentuk, kelima orang yang tadi sudah hampir kehabisan energi, semuanya jatuh terduduk di tanah. Nafas mereka ngos-ngosan.
Aku menghampiri Ki Santiko dan membantunya memulihkan energi miliknya. Sementara yang lain dibantu jin pendamping mereka, memulihkan kondisi mereka dengan meditasi.
"Terima kasih nak Aji... Kamu datang di saat yang tepat untuk membantu kami. Hampir kami kebobolan. Serangan mereka bukan olah-olah hebatnya!" kata Ki Santiko.
"Sudahlah Ki, lebih baik Ki Santiko memulihkan kondisi tubuh Ki Santiko dulu. Urusan yang lain kita bicarakan nanti saja!" sahutku.
Ki Santiko menurut dan kembali bermeditasi.
Aku berpaling ke arah pendopo. Tak kulihat Ki Gede di pendopo. Di mana beliau?
Seperti biasa Zulaikha yang tahu apa yang kupikirkan, segera melesat ke rumah Ki Gede.
Tak lama Zulaikha kembali dan berkata bahwa Ki Gede sedang sholat malam.
Mungkin Ki Gede menyadari bahwa beliau tidak bisa membantu dalam masalah ghaib, maka beliau membantu dengan doa pada Sang Pencipta.
Benar-benar pemimpin yang sangat bijak, menurutku.
Tak lama Ki Gede keluar menuju pendopo. Demi dilihatnya, semua sedang bermeditasi, dengan sekali lompatan, beliau sudah sampai di halaman pendopo. Padahal jaraknya ada 50 meter dari pendopo.
Kesaktian yang hebat....
"Apa yang terjadi nak Aji? Bagaimana keadaan mereka?" tanyanya dengan wajah khawatir.
"Mereka hanya kehabisan tenaga Ki Gede. Tak lama lagi mereka akan pulih. Tadi mereka sedang mempertahankan pagar ghaib agar tidak jebol, karena serangan ghaib yang bertubi-tubi." jawabku.
"Ah..syukurlah kalo mereka baik-baik saja...! Bagaimana nak Aji bisa sampai di sini?"
"Tadi saya melihat serangan yang terus menerus, tapi masih serangan biasa. Lalu saat ada serangan yang lebih kuat, jin teman saya segera mengajak saya kemari."
"Dan kamu membantu mereka?"
"Sedikit bantuan kecil Ki Gede...!" jawabku.
"Bantuan kecil apa? Kalau tidak ada nak Aji dan temannya, tak tahu apa yang akan terjadi pada kami!" sahut sebuah suara.
Aku dan Ki Gede menoleh ke arah datangnya suara.
Ternyata semua sudah selesai bermeditasi. Dan yang barusan berbicara adalah Ki Santiko.
"Ah..Ki Santiko terlalu membesar-besarkan...!" kataku.
"Hahaha...coba saja kau tanya mereka kangmas...!"
Semua yang ada di situ membenarkan ucapan Ki Santiko dan semua mengucapkan terima kasih padaku dan Zulaikha.
Aku malah jadi ga enak hati...tapi sedikit bangga juga....hehe.
Ki Gede menepuk bahuku dan kemudian mengajak kami semua ke pendopo.
Di pendopo beliau menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.
Ki Santiko memberikan penjelasan tentang serangan ghaib yang telah dan sedang terjadi, hingga mereka mati-matian mempertahankan pagar ghaib itu.
Memdengar penjelasan Ki Santiko, Ki Gede berkali-kali tampak menghela nafas.
"Apa yang kita khawatirkan terjadi juga! Mereka mulai menyerang dengan ghaib. Untung kita sudah mengantisipasi sebelumnya. Jadi tak sampai menimbulkan korban. Tapi hal ini juga tak bisa dibiarkan. Kita harus mencari sumbernya dan menghancurkannya!" kata Ki Gede.
"Benar Kakang... Kita tidak bis hanya berdiam diri belaka. Kita memang harus mencari sumber serangan ini. Tapi, serangan ini berasal dari 4 arah. Dan kami yakin, di setiap arah, tentu ada lebih dari 1 orang yang melakukan serangan itu!" kata Ki Santiko.
"Bagaimana kau begitu yakin Adi?"
"Dari serangan yang tanpa henti kangmas. Jika hanya 1 orang di setiap arah, maka akan ada jeda serangan walaupun cuma sebentar. Tapi tadi, tak ada jeda sama sekali!" terang Ki Santiko.
"Bagaimana dengan kekuatan kita?"
"Kami hanya berlima kangmas. Enam dengan nak Aji. Tentu kita tidak akan mampu menghadapi di empat tempat sekaligus."
Ki Gede tampak terdiam, seolah memikirkan sebuah siasat.
Memang perkara ini sangat pelik. Keterbatasan orang dengan kemampuan khusus, melawan musuh dengan jumlah lebih banyak, memang dibutuhkan strategi yang khusus.
Aku sendiri tak mampu memikirkan cara apa yang paling tepat, yang bisa kami lakukan.
"Berapa cepat musuh bisa mencari pengganti orang berkemampuan khusus, jika ada yang dilumpuhkan?" tanya Ki Gede.
"Agak lama kangmas. Orang berkemampuan khusus seperti kami, tidak banyak jumlahnya. Untuk mencari 8 orang saja sudah susah. Jadi jika musuh hendak mencari penggantinya, aku pikir akan butuh waktu lama.," jawab Ki Santiko.
"Hmm..baiklah. Aku mempunyai sebuah siasat... Tapi entah ini bisa dilakukan atau tidak, semua tergantung kalian... Karena aku tidak paham masalah ghaib sepertu.ini!" kata Ki Gede.
![phntm.7](https://s.kaskus.id/user/avatar/2018/06/08/avatar10237716_61.gif)
![sirluciuzenze](https://s.kaskus.id/user/avatar/2016/10/31/avatar9279120_18.gif)
![MFriza85](https://s.kaskus.id/user/avatar/2020/08/14/default.png)
MFriza85 dan 55 lainnya memberi reputasi
56
Tutup