Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

AllKreatifAvatar border
TS
AllKreatif
PETAKA BATU SAFIR [KISAH NYATA]



Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Salam sejahtera untuk kita semua


~ WELCOME TO MY THREAD ~


Terima kasih untuk para sepuh, penulis2 handal, dan para pembaca yang budiman di jagat kaskus ini. Setelah tadi siang menamatkan satu cerita, malam ini ane akan coba menulis satu pengalaman dari salah satu sahabat ane. Bukan bermaksud terburu buru, tapi menurut ane kisah ini sangat bagus dan anepun setengah mati membujuk narsum untuk menceritakan detail peristiwa yang pernah dia alami.

Setelah dua dari tiga thread ane menjadi HT di Channel Story, ane semakin keranjingan untuk bisa terus mengembangkan tulisan2 ane, semoga kedepannya ane bisa memberikan karya2 tulisan yang jauh lebih bagus.

Sekali lagi terima kasih untuk supportnya, kritik dan saran masih ane terima untuk bisa lebih baik lagi kedepannya.

Thanks Kaskus, karena berkat kaskus ane jadi punya hoby baru.. emoticon-Big Grin
emoticon-I Love Kaskus

Spoiler for KUMPULAN THREAD ANE GANSIST:



Quote:


Quote:


Halo Gansist...
Dari sedikit tulisan diatas, tentunya sudah ada yang bisa menebak kemana arah cerita ini kan??
Yups... ini adalah cerita tentang Bayu (nama samaran) yang berusaha merubah nasib dengan jalan pintas. Awalnya Bayu adalah seorang pengusaha, doi bergerak dibidang jasa Event Organizer, karena salah bergaul doi terjebak dengan dunia NARKOBA.

Kesehariannya dia habiskan untuk berkumpul dengan teman2nya sehingga melupakan bisnisnya. Beberapa temannya sudah hidup dibalik jeruji besi, beruntung waktu penangkapan terjadi Bayu sedang tidak ada di tempat. Namun ketika Bayu sadar akan kesalahannya semuanya sudah terlambat, beberapa event telah gagal dia tangani dan akhirnya klien2nya meminta ganti rugi atas semua kegagalan acara mereka. Mobil, motor, bahkan rumah dia jual untuk mengganti semua kerugian atas kelalaiannya.

KEPERCAYAAN ITU MAHAL!!!

Ya, itulah yang terjadi kepada Bayu, semua teman2 yang sempat membantunya dalam berbisnis pergi meninggalkan bayu yang sedang mengalami kebangkrutan. Kini Bayu dan keluarga kecilnya harus tinggal di rumah kontrakan kecil dipinggiran kota, seperti kata pepatah "sudah jatuh tertimpa tangga" itulah yang terjadi saat itu.

Ditengah keputusasaannya, Bayu di telpon oleh sahabat kecilnya bernama Eko (bukan nama sebenarnya), lalu Bayu menceritakan semua kejadian yang menimpanya. Tidak disangka Eko memberikan informasi yang membuat Bayu bersemangat, tentang jalan pintas menuju kekayaan.

Berhasilkan Bayu mewujudkan keinginannya?? dan kejadian apa yang akan menimpa Bayu nantinya??

Silahkan dipantau terus ya GanSist, semoga ini bisa menjadi pelajaran untuk kita dan bisa berfikir seribu kali untuk melakukan hal2 yang tidak benar..

Thanks emoticon-Toast

PART 1

PART 2

PART 3

PART 4

PART 5

PART 6

PART 7

PART 8

PART 9 (TAMAT)
Diubah oleh AllKreatif 27-10-2019 08:33
redrices
yusufananto
shinichindo
shinichindo dan 87 lainnya memberi reputasi
88
116.7K
830
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
AllKreatifAvatar border
TS
AllKreatif
#82
PART 3
RITUAL PEMANGGILAN


sumber gambar : disini

Nenek itu bangun dan masuk kedalam rumah, aku terus memandangi sekeliling rumah ini, sebuah rumah yang berada diantara pohon2 besar. Posisi rumah ini berada di atas tanah yang agak tinggi, disebelah kanan rumah terdapat sebuah kolam yang airnya agak keruh. Tidak berapa lama si nenek keluar dan membawa beberapa gelas berisi minuman

"Ah diminum dulu" kata mbah Bhanu

Kami langsung mengambil sebuah gelas dan meminumnya, walaupun saat itu aku tidak begitu haus, namun untuk menjaga perasaan si mbah akupun meminumnya.

"Siapa namamu tadi?" tanya mbah Bhanu sambil menunjuk kearahku

"Saya Bayu mbah" kataku sambil menundukkan kepala

"Sudah tau semua resikonya?"

"Sudah mbah, saya siap dengan segala resikonya" kataku yang sebenarnya masih teringat wajah anakku

"Nanti malam kita akan mulai, dan kamu juga harus ikut untuk melepas perjanjianmu" kata mbah yang sekarang ucapannya mengarah ke Eko

"Dalem mbah.." kata Eko yang menggunakan logat Jawa halusnya

Waktu berjalan begitu lambat, kami berbincang2 dengan mbah Bhanu, ditengah perbincangan mbah Bhanu lalu pergi, beliau pergi untuk menyiapkan beberapa syarat yang harus ada ketika ritual nanti. Sebelum pergi, mbah Bhanu sempat berpesan agar jangan sekali kali masuk kedalam hutan, apapun yang terjadi. Lalu mbah Bhanu pergi bersama si nenek, tinggal lah aku dan Eko di rumah ini, Eko lalu membaringkan tubuhnya diatas bale bambu yang ada di samping kolam, dan setelah beberapa lama akhirnya dia tertidur. Sementara aku masih asik menikmati keindahan batu cincin yang baru saja aku terima dari Eko kemarin.

Ketika sedang memutar2 cincin, aku melihat dengan jelas seorang anak kecil di seberang kolam, ia memberikan senyum dan menunjuk kearah hutan. Anak kecil yang aku lihat ini seperti anak normal pada umumnya, tidak ada keanehan dalam benakku saat itu. Dia lalu berjalan dan menoleh kearahku sambil kembali menunjuk kearah hutan, tanpa sadar kakiku berjalan mengikuti langkah kaki anak kecil tersebut.

Setelah berada agak jauh dari tempat semula, anak kecil itu menoleh kembali kearahku, lalu terlihatlah wajah aslinya yang menyeramkan, matanya merah dan melotot kearahku, dia tertawa keras sekali sampai terlihat gigi2nya yang berwarna hitam. Aku sangat ketakutan saat itu, aku lalu membalikkan badanku dan berlari sekuat tenaga, sampai dirumah mbah Bhanu aku masih melihat Eko yang sedang tertidur, kemudian tanpa menunggu lama aku langsung membangunkan Eko untuk menceritakan apa yang aku lihat.

Aku menggoncang2kan tubuh Eko yang saat itu posisi tidurnya membelakangiku, ketika badan Eko berbalik, betapa terkejutnya aku karena wajah Eko seperti bangkai mayat yang sudah lama membusuk, terlihat belatung yang berjalan diantara luka2 di wajah itu, kedua matanya bolong dan hanya menyisakan darah yang mengalir dari lubang matanya. Aku lalu pingsan dan tidak sadarkan diri sampai mbah Bhanu membangunkanku.

"Woi Bay.. lu kenapa tadi?" kata Eko yang sudah duduk disampingku

Sekarang aku sedang berbaring didalam sebuah rumah, kondisi rumah ini agak terawat sebenarnya, namun karena bangunan ini terbuat dari ayaman bambu dan letaknya di kelilingi pohon2 besar, tetap saja terlihat angker menurutku. Aku lalu mencoba untuk duduk, dan mulai menceritakan semuanya kemereka

"Mmm,, sudah mbah bilang untuk jangan memasuki hutan, kamu bandel juga" kata mbah Bhanu

Aku tidak menjawab dan terus memegang kepalaku yang masih agak pusing. Mbah Bhanu lalu membawa sebuah tampah yang diatasnya sudah ada bunga2 segar dan seekor ayam hitam yang sudah dalam kondisi mati. Si nenek berjalan mengikuti langkah mbah Bhanu sambil membawa gerabah yang sudah mengeluarkan asap berbau kemenyan.

"Sebentar lagi kita akan mulai memanggil dia" kata mbah Bhanu

Seketika aku sadar, bahwa hari sudah malam."Sudah berapa lama aku pingsan?" kataku dalam hati. Aku lalu melihat sekeliling, terlihat dari balik jendela langit sudah gelap, dan didalam rumah sudah ada beberapa buah lentera yang menggantung di beberapa bagian dinding rumah.

"Yang itu tolong dimatikan ya nek" kata mbah Bhanu sambil menunjuk sebuah lentera yang menggantung tepat di belakang Eko.

Ketika lentera dimatikan, pencahayaan mulai berkurang, walaupun tersisa satu buah lentera yang masih menyala di dapur. Kami berempat lalu duduk disetiap sudut ruangan yang aku perkirakan ukurannya 3x3 meteran, mengelilingi tampah yang berada ditengah2 ruangan. Terdengar sayup2 suara mbah Bhanu membacakan sebuah mantera yang aku yakin itu adalah logat jawa. Mbah lalu menghentikan manteranya dan berpesan agar jangan ada yang memejamkan mata dan lari ataupun teriak saat apapun hadir ditengah2 kami. Lalu mbah memintaku untuk tetap memakain cincin itu walau rasanya akan panas nantinya.

Mbah lalu kembali membaca mantera2, setelah agak lama aku merasa seperti ada angin yang datang entah dari mana, dan terdengar suara lemparan2 batu dari atap rumah mbah, aku terus berkonsentrasi dan menyiapkan diriku untuk sesuatu yang akan muncul nantinya.

Perlahan asap putih muncul dari tengah2 tampah, lalu kemudian membentuk suatu sosok pocong yang tingginya sekitar dua meteran lebih, kafan yang agak kotor dan sudah tidak berwarna putih itu sangat jelas terlihat olehku. Awalnya aku sangat takut sekali terlebih wajah makhluk ini seperti wajah Eko yang aku lihat sebelum pingsan tadi, busuk dan mengeluarkan darah. Sesekali aku menundukkan kepala karena rasa takut yang masih tersisa didiriku, walaupun aku tau tidak akan terjadi apa2 juga kepada kami.

Setelah agak lama, sosok pocong itu menghilang dan kembali menjadi kepulan asap tebal. Aku kembali mengangkat kepalaku yang sedari tadi agak menunduk, dan masih terdengar sayup2 suara mbah Bhanu membaca mantera. Tidak berapa lama kembali aku merasakan angin yang datang, tapi kali ini udaranya agak hangat, kemudian muncullah satu sosok hitam berbadan besar, makhluk ini memiliki rambut yang panjang dan kuku2 yang panjang, dia mendekatkan wajahnya ke wajahku, bukan main takutnya aku saat itu. Aku kembali terus mengingat tujuanku datang kesini, aku mau cepat kaya, aku mau cepat kaya...!!

Hembusan nafasnya seakan mengeluarkan bau busuk yang hampir membuatku muntah, lalu tiba2 cincin dijariku terasa panas sekali, seakan akan membuat jariku terbakar. Aku berusaha memberanikan diri untuk tidak memejamkan mata, aku melihat kearah cincin yang aku kenakan ini, cincin ini mengeluarkan asap putih kehitaman, lalu perlahan makhluk itu menghilang dan suasana kembali normal.

Mbah Bhanu menghentikan manteranya, dan terlihat samar2 nenek bangun dari duduknya dan kembali menyalahkan lentera yang tadi padam.

BERSAMBUNG
redrices
shinichindo
69banditos
69banditos dan 29 lainnya memberi reputasi
30