- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
You're Still The One


TS
tuguKenangan
You're Still The One
Halo agan dan sista semuanya, sebelum memulai ijinkan aku memperkenalkan diri dulu yak, karena ada pepatah 'tak kenal maka kenalanlah' hehehe
Kisah nyata tak nyata dibawah ini akan diceritakan oleh seonggok laki - laki bernama Genandra, produk asli made in jawa tengah. Kisah ini nyata tak nyata, dan mungkin akan sangat panjang sekali, ini juga versi remake karena sudah terlampau lama tidak diupdate. Without basa basi, gaskeun...!
Kisah nyata tak nyata dibawah ini akan diceritakan oleh seonggok laki - laki bernama Genandra, produk asli made in jawa tengah. Kisah ini nyata tak nyata, dan mungkin akan sangat panjang sekali, ini juga versi remake karena sudah terlampau lama tidak diupdate. Without basa basi, gaskeun...!
Spoiler for INDEX:
Prolog
Part 1. Cromulent
Part 2. Sekilas Balik
Part 3. Pergi (tidak) Untuk Kembali
Part 4. Pertemuan?!
Part. 5 De Javu
Part 6. Luka Lama Terbuka Kembali
Part. 7 Menggila
Part 8. Awal Mula
Part. 9 Dia Yang Lain
Part. 10 Pengganti
Part. 11 (Kebenaran?) Yang Terungkap
Part. 12 (Sebuah) Pengakuan
Part 1. Cromulent
Part 2. Sekilas Balik
Part 3. Pergi (tidak) Untuk Kembali
Part 4. Pertemuan?!
Part. 5 De Javu
Part 6. Luka Lama Terbuka Kembali
Part. 7 Menggila
Part 8. Awal Mula
Part. 9 Dia Yang Lain
Part. 10 Pengganti
Part. 11 (Kebenaran?) Yang Terungkap
Part. 12 (Sebuah) Pengakuan
Spoiler for PROLOG:
PROLOG
2018, Kota Semarang, Jawa Tengah
'......kau tidak akan bisa merencanakan cintamu untuk siapa' -Sujiwo Tejo
Siapapun pasti tau penggalan kata - kata tadi, sepotong kata penuh makna untuk siapapun yang punya hati, untuk siapapun yang disebut manusia. Aku adalah lelaki bodoh, menyia-nyiakan segala kesempatan dan kebaikan yang hadir dalam hidup, dari orang - orang dekat, terlebih dari dia...
2013, Kota Semarang, Jawa Tengah
tuling tuling
Duh siapa lagi ini pagi pagi BBM, ganggu orang tidur aja, ga tau semalem lembur tugas kampus apa yak
(BBM Received-Anin)
"Gen hari ini aku pulang, jangan lupa jemput di Sukun yak, awas telat, bisku jam 12 nyampe!"
Dih nih anak, seenaknya nyuruh2 orang, lagian punya pacar kenapa nyuruh jemput orang sih, bikin repot! lagian jam berapa sih ini..
"wadalah udah jam 11!, telat jemput Mbak Anin bisa ngamuk iki!!"
Aku panik dan dengan terburu langsung mandi siap siap, tak lupa motor kupanasi sambil makai sepatu. Oh iya, Anin adalah sahabatku dari Sekolah Menengah Pertama, aku sering curhat dan sharing permasalahanku dari jaman SMP sampai sekarang kuliah tingkat 5, karena sifatnya yg dewasa aku memanggilnya mbak Anin.
Untung kosan dan tempat Mbak Anin turun dari bis ga jauh, sepuluh menit lah, itu pun paling lama. Aku berkendara santai karena mendekati jam makan siang jalan mendadak ramai, aku juga tenang tenang kupikir bis mbak Anin masih lama sampainya, tapi siang itu aku nggak semujur biasanya, mendekati tempat jemputan aku melihat mbak Anin berdiri melipat tangan sambil molotot menyambutku datang, wah mati aku...
"hehe siang Mbak, baru sampe kok melotot gitu to, ayune ilanglho'' kataku cengengesan
''heh! kebiasaan, telat malah cengegesan, kan udah tak bilangin jam 12 Gen!'' baru dateng langsung nyembur dia
''halaaah Mbak baru telat 15 menit juga ah, santai to, penting kan udah dateng aku'' kataku membela diri
''15 menit ya waktu Gen! kalo aku digodain preman sini piye jal?''
''halah kemayumu mbak, wajahmu kayak anak smp ga ada yg doyan, hahahaha" kataku girang
''asem sembarangan kamu Gen. Udah yok buruan pulang, tapi makan dulu yak, lewat kota aja aku pengen makan bakso di Kaligawe, aku traktir wis''
''wah siap mluncur kalo ditraktir mbak'' kataku semangat
''huuu traktir wae semangat, wes yok jalan''
''hehehe siaaappp berangkat mbak boosss''
Ya, ingatan tentang Mbak Anin, tentang momen kami bersama, selalu kembali menghantui pikiran, sosoknya yang dewasa, keibuan, galak namun perhatian menjadikannya seorang perempuan yg luar biasa. Kisah ini bukan tentang perjuangan cinta yg luar biasa seperti Romeo Juliet, tapi kisah ini layak untuk diceritakan bahwa pada kenyatannya, bidadari tak bersayap itu nyata...…
2018, Kota Semarang, Jawa Tengah
'......kau tidak akan bisa merencanakan cintamu untuk siapa' -Sujiwo Tejo
Siapapun pasti tau penggalan kata - kata tadi, sepotong kata penuh makna untuk siapapun yang punya hati, untuk siapapun yang disebut manusia. Aku adalah lelaki bodoh, menyia-nyiakan segala kesempatan dan kebaikan yang hadir dalam hidup, dari orang - orang dekat, terlebih dari dia...
2013, Kota Semarang, Jawa Tengah
tuling tuling
Duh siapa lagi ini pagi pagi BBM, ganggu orang tidur aja, ga tau semalem lembur tugas kampus apa yak
(BBM Received-Anin)
"Gen hari ini aku pulang, jangan lupa jemput di Sukun yak, awas telat, bisku jam 12 nyampe!"
Dih nih anak, seenaknya nyuruh2 orang, lagian punya pacar kenapa nyuruh jemput orang sih, bikin repot! lagian jam berapa sih ini..
"wadalah udah jam 11!, telat jemput Mbak Anin bisa ngamuk iki!!"
Aku panik dan dengan terburu langsung mandi siap siap, tak lupa motor kupanasi sambil makai sepatu. Oh iya, Anin adalah sahabatku dari Sekolah Menengah Pertama, aku sering curhat dan sharing permasalahanku dari jaman SMP sampai sekarang kuliah tingkat 5, karena sifatnya yg dewasa aku memanggilnya mbak Anin.
Untung kosan dan tempat Mbak Anin turun dari bis ga jauh, sepuluh menit lah, itu pun paling lama. Aku berkendara santai karena mendekati jam makan siang jalan mendadak ramai, aku juga tenang tenang kupikir bis mbak Anin masih lama sampainya, tapi siang itu aku nggak semujur biasanya, mendekati tempat jemputan aku melihat mbak Anin berdiri melipat tangan sambil molotot menyambutku datang, wah mati aku...
"hehe siang Mbak, baru sampe kok melotot gitu to, ayune ilanglho'' kataku cengengesan
''heh! kebiasaan, telat malah cengegesan, kan udah tak bilangin jam 12 Gen!'' baru dateng langsung nyembur dia
''halaaah Mbak baru telat 15 menit juga ah, santai to, penting kan udah dateng aku'' kataku membela diri
''15 menit ya waktu Gen! kalo aku digodain preman sini piye jal?''
''halah kemayumu mbak, wajahmu kayak anak smp ga ada yg doyan, hahahaha" kataku girang
''asem sembarangan kamu Gen. Udah yok buruan pulang, tapi makan dulu yak, lewat kota aja aku pengen makan bakso di Kaligawe, aku traktir wis''
''wah siap mluncur kalo ditraktir mbak'' kataku semangat
''huuu traktir wae semangat, wes yok jalan''
''hehehe siaaappp berangkat mbak boosss''
Ya, ingatan tentang Mbak Anin, tentang momen kami bersama, selalu kembali menghantui pikiran, sosoknya yang dewasa, keibuan, galak namun perhatian menjadikannya seorang perempuan yg luar biasa. Kisah ini bukan tentang perjuangan cinta yg luar biasa seperti Romeo Juliet, tapi kisah ini layak untuk diceritakan bahwa pada kenyatannya, bidadari tak bersayap itu nyata...…
Spoiler for MULUSTRASI:
TUNGGU TANGGAL MAINNYA HAHAHA

Quote:
Original Posted By tuguKenangan►Part 16. Kesempatan
Otakku masih berusaha mencerna apa yang dikatakan oleh Kinan, semua perasaan tercampur aduk, sampai akhirnya aku nge freeze..
"gen, genandraa, malah ngelamun sih" kata Kinan protes melihatku bengong
"eh hehe iya nan, sorry otakku terlalu penuh untuk memproses semua ini sih nan" jawabku sekenanya
"iya gen, aku ga jadi nikah bulan depan, tapi tahun depan"
"sek sek nan, kamu nikah diundur bukannya sedih malah seneng sih" kataku heran
"hehe bukannya gitu sih gen, aku sebenernya juga ada sedihnya, tapi ya gimana lagi soalnya calonku dapet undangan beasiswa ke Jepang, akhirnya harus ditunda dulu, tapu aku seneng karena aku punya kesempatan lebih lama sama kamu gen" jawab Kinan
"eh aku tapi tetep masih bingung aja sih nan, aku seneng juga sih dengernya, aku juga masih punya waktu sama kamu, tapi aku juga tetep ngerasa kita ga seharusnya kayak gini"
"Udahlah gen, kita ga perlu mikirin apa yg ga perlu kita pikirin, intinya sekarang aku ada kamu, dan aku pengen merasakan kesempatan ini lebih lama gen" kata Kinan menatapku dalam - dalam, aku heran, mata dan caranya memandang sangat mirip dengan Mba Anin....
Aku sekali lagi terhanyut oleh kata kata Kinan, apakah aku yg terlalu lemah atau aku sudah mulai mencintai Kinan? Aku juga belum bisa memastikan apa yg terjadi dengan diriku, satu sisi aku sangat bahagia sekali lagi aku bisa merasakan kehadiran mba Anin namun di satu sisi aku merasa ini adalah kesalahan yang sangat besar sekali, karena nantinya jika aku terlalu dalam mencintai Kinan, aku akan mengalami lagi kehilangan yg sangat hebat.
Malam itu kami habiskan dengan menikmati keindahan kota Semarang di malam hari, dari Tugu Muda sampai ke Pondok Kopi di Ungaran, Kinan sangat excited dengan tempat - tempat yg kami kunjungi, khususnya di Pondok Kopi
"Kamu sering kesini gen? tempatnya bagus ya, udaranya juga seger walau malem begini" kata Kinan sambil menyeruput secangkir cokelat hangat
"emm iya sih nan, dulu aku sering kesini, tapi...." jawabku terputus
"tapi semenjak kamu pisah sama Kinan, kamu jadi ngebenci tempat ini gen?" tanya Kinan hati - hati
"eh iya nan, sama kayak jogja, aku terkadang ngerasa bener - bener menyiksa diri ketika dateng kesana, semua sudut Jogja itu menyakitkan nan, namun itu sebelum....."
Ucapanku terpotong ketika hpku berdering dan ada nama Natasya disana! Aku gugup dan panik karena setelah beberapa minggu kami berkomunikasi seperti biasa tiba tiba dia menelpon ketika aku sedang bersama Kinan.
"udah angkat dulu ngga apa apa gen, siapa tau penting" kata Kinan seolah tau siapa yang menelpon
"eh iya nan, bentar ya aku angkat dulu"
Kinan hanya menganggukan kepalanya dan ada kulihat sebersit cemburu di sudut pandangannya
+Hallo nat...
-Hallo mas gen, mas, maaf ya aku beberapa hari ini seolah menghindar dari aoa yg mas gen tanyain saat itu...
+Oh, kamu sadar to ternyata nat, kirain karena emang kamu udh jawab ngga
-Bukan begitu mas, sebenernya aku udh punya jawabannya, tapi minggu depan aku ke Semarang mas, kita ketemu ya, nanti aku kasih tau langsung jawabannya
+Eh begitu, yaudah nat, aku tunggu minggu depan ya si Semarang
-Iya mas, makasih ya, yaudah gitu dulu mas, mas gen selamat istirahat, love you mas
Telp dimatikan Natasya sebelum aku sempan merespon perkataannya, aku ga salah denger kan? dia barusan bilang love you? aku kembali bengong dan sempet senyum senyum sendiri sebelum aku disadarkan kalau sedang ada Kinan di sebelahku
"ehm, kayaknya ada yg dapet kabar bagus nih" kata Kinan mengagetkanku
"eh hehe ngga kok nan, biasa aja" jawabku
"kamu ga mau cerita itu siapa apa gen? gpp kok, aku juga pengen tau kehidupanmu sekarang seperti apa"
Akhirnya aku menceritakan kepada Kinan, siapa Natasya, kenapa aku bisa kenal dekat dan bahkan memintanya untuk menikah denganku, aku bercerita tanpa ada yang aku kurangi, dan diakhir cerita, Kinan hanya diam dan memandangku
"aku iri gen dengannya" kata Kinan
"kenapa nan? bukankah kamu sudah punya seseorang yg juga mengajakmu untuk serius? jawabku heran
"karena itu kamu gen, aku iri karena ada seseorang yang akan menjadi wanita beruntung untuk mendampingimu, dan aku sangat menginginkan itu, namun..."
"udahlah nan, seperti yang kamu bilang, kita ga perlu mikirin apa yg ga perlu kita pikirin kan? karena sejujuranya perasaanku masih kuat buat kamu nan, aku tau aku ga bisa memilikimu seutuhnya, namun saat ini, setidaknya, aku bisa merasakan kebahagiaan itu, walau sementara..."
Kinan hanya terdiam dan menggenggam tanganku erat, aku selalu terhanyut jika bersamanya, pikiranku tidak cukup jernih ketika aku berhadapan dengannya, entah itu karena Kinan atau bayangan Mba Anin...
Setelah kami cukup puas menikmati suasana malam di Pondok Kopi, aku mengantarkannya ke Pool Joglosemar karena Kinan harus kembali ke Jogja malam itu juga, aku memaksanya untuk mengantarkan ke Jogja namun ditolaknya..
"gen makasih ya udah ajak aku jalan jalan malem ini, aku seneng banget tau gen" kata kinan
"hehe aku yg makasih nan, kamu udah jauh jauh ke semarang buat nemenin aku" jawabku
"yaudah gen, kalo gitu aku naik dulu ya, kapan kapan nanti kamu ya yang main ke Jogja, msih banyak sudut jogja yg belum ada kenangannya gen" kata Kinan tersenyum, senyum yang tiba tiba memberikan kekuatan tak terduga untukku
"eh nan, sebelum itu, ada yg mau aku sampaikan nan"
"apa itu gen?" jawab Kinan
Entah angin apa yg menghilangkan kesadaranku, tiba tiba aku bilang
"nan, aku tau, aku ga bisa memilikimu, namun aku merasa punya kesempatan walau sementara, aku sayang kamu nan, aku pengen kamu juga merasakah kebahagiaan yg seharusnya denganku walau sekali lagi itu hanya sementara, nan kamu mau jadi pacarku?" Kataku dengan mantap
Kinan terlihat terkejut dan menutup mulutnya yg mungil dengan tangannya, terlihat ada air mata mengalir, namun kemudian dia memelukku dengan sangat erat...
Iya gen, aku mau, aku mau banget gen
Otakku masih berusaha mencerna apa yang dikatakan oleh Kinan, semua perasaan tercampur aduk, sampai akhirnya aku nge freeze..
"gen, genandraa, malah ngelamun sih" kata Kinan protes melihatku bengong
"eh hehe iya nan, sorry otakku terlalu penuh untuk memproses semua ini sih nan" jawabku sekenanya
"iya gen, aku ga jadi nikah bulan depan, tapi tahun depan"
"sek sek nan, kamu nikah diundur bukannya sedih malah seneng sih" kataku heran
"hehe bukannya gitu sih gen, aku sebenernya juga ada sedihnya, tapi ya gimana lagi soalnya calonku dapet undangan beasiswa ke Jepang, akhirnya harus ditunda dulu, tapu aku seneng karena aku punya kesempatan lebih lama sama kamu gen" jawab Kinan
"eh aku tapi tetep masih bingung aja sih nan, aku seneng juga sih dengernya, aku juga masih punya waktu sama kamu, tapi aku juga tetep ngerasa kita ga seharusnya kayak gini"
"Udahlah gen, kita ga perlu mikirin apa yg ga perlu kita pikirin, intinya sekarang aku ada kamu, dan aku pengen merasakan kesempatan ini lebih lama gen" kata Kinan menatapku dalam - dalam, aku heran, mata dan caranya memandang sangat mirip dengan Mba Anin....
Aku sekali lagi terhanyut oleh kata kata Kinan, apakah aku yg terlalu lemah atau aku sudah mulai mencintai Kinan? Aku juga belum bisa memastikan apa yg terjadi dengan diriku, satu sisi aku sangat bahagia sekali lagi aku bisa merasakan kehadiran mba Anin namun di satu sisi aku merasa ini adalah kesalahan yang sangat besar sekali, karena nantinya jika aku terlalu dalam mencintai Kinan, aku akan mengalami lagi kehilangan yg sangat hebat.
Malam itu kami habiskan dengan menikmati keindahan kota Semarang di malam hari, dari Tugu Muda sampai ke Pondok Kopi di Ungaran, Kinan sangat excited dengan tempat - tempat yg kami kunjungi, khususnya di Pondok Kopi
"Kamu sering kesini gen? tempatnya bagus ya, udaranya juga seger walau malem begini" kata Kinan sambil menyeruput secangkir cokelat hangat
"emm iya sih nan, dulu aku sering kesini, tapi...." jawabku terputus
"tapi semenjak kamu pisah sama Kinan, kamu jadi ngebenci tempat ini gen?" tanya Kinan hati - hati
"eh iya nan, sama kayak jogja, aku terkadang ngerasa bener - bener menyiksa diri ketika dateng kesana, semua sudut Jogja itu menyakitkan nan, namun itu sebelum....."
Ucapanku terpotong ketika hpku berdering dan ada nama Natasya disana! Aku gugup dan panik karena setelah beberapa minggu kami berkomunikasi seperti biasa tiba tiba dia menelpon ketika aku sedang bersama Kinan.
"udah angkat dulu ngga apa apa gen, siapa tau penting" kata Kinan seolah tau siapa yang menelpon
"eh iya nan, bentar ya aku angkat dulu"
Kinan hanya menganggukan kepalanya dan ada kulihat sebersit cemburu di sudut pandangannya
+Hallo nat...
-Hallo mas gen, mas, maaf ya aku beberapa hari ini seolah menghindar dari aoa yg mas gen tanyain saat itu...
+Oh, kamu sadar to ternyata nat, kirain karena emang kamu udh jawab ngga
-Bukan begitu mas, sebenernya aku udh punya jawabannya, tapi minggu depan aku ke Semarang mas, kita ketemu ya, nanti aku kasih tau langsung jawabannya
+Eh begitu, yaudah nat, aku tunggu minggu depan ya si Semarang
-Iya mas, makasih ya, yaudah gitu dulu mas, mas gen selamat istirahat, love you mas
Telp dimatikan Natasya sebelum aku sempan merespon perkataannya, aku ga salah denger kan? dia barusan bilang love you? aku kembali bengong dan sempet senyum senyum sendiri sebelum aku disadarkan kalau sedang ada Kinan di sebelahku
"ehm, kayaknya ada yg dapet kabar bagus nih" kata Kinan mengagetkanku
"eh hehe ngga kok nan, biasa aja" jawabku
"kamu ga mau cerita itu siapa apa gen? gpp kok, aku juga pengen tau kehidupanmu sekarang seperti apa"
Akhirnya aku menceritakan kepada Kinan, siapa Natasya, kenapa aku bisa kenal dekat dan bahkan memintanya untuk menikah denganku, aku bercerita tanpa ada yang aku kurangi, dan diakhir cerita, Kinan hanya diam dan memandangku
"aku iri gen dengannya" kata Kinan
"kenapa nan? bukankah kamu sudah punya seseorang yg juga mengajakmu untuk serius? jawabku heran
"karena itu kamu gen, aku iri karena ada seseorang yang akan menjadi wanita beruntung untuk mendampingimu, dan aku sangat menginginkan itu, namun..."
"udahlah nan, seperti yang kamu bilang, kita ga perlu mikirin apa yg ga perlu kita pikirin kan? karena sejujuranya perasaanku masih kuat buat kamu nan, aku tau aku ga bisa memilikimu seutuhnya, namun saat ini, setidaknya, aku bisa merasakan kebahagiaan itu, walau sementara..."
Kinan hanya terdiam dan menggenggam tanganku erat, aku selalu terhanyut jika bersamanya, pikiranku tidak cukup jernih ketika aku berhadapan dengannya, entah itu karena Kinan atau bayangan Mba Anin...
Setelah kami cukup puas menikmati suasana malam di Pondok Kopi, aku mengantarkannya ke Pool Joglosemar karena Kinan harus kembali ke Jogja malam itu juga, aku memaksanya untuk mengantarkan ke Jogja namun ditolaknya..
"gen makasih ya udah ajak aku jalan jalan malem ini, aku seneng banget tau gen" kata kinan
"hehe aku yg makasih nan, kamu udah jauh jauh ke semarang buat nemenin aku" jawabku
"yaudah gen, kalo gitu aku naik dulu ya, kapan kapan nanti kamu ya yang main ke Jogja, msih banyak sudut jogja yg belum ada kenangannya gen" kata Kinan tersenyum, senyum yang tiba tiba memberikan kekuatan tak terduga untukku
"eh nan, sebelum itu, ada yg mau aku sampaikan nan"
"apa itu gen?" jawab Kinan
Entah angin apa yg menghilangkan kesadaranku, tiba tiba aku bilang
"nan, aku tau, aku ga bisa memilikimu, namun aku merasa punya kesempatan walau sementara, aku sayang kamu nan, aku pengen kamu juga merasakah kebahagiaan yg seharusnya denganku walau sekali lagi itu hanya sementara, nan kamu mau jadi pacarku?" Kataku dengan mantap
Kinan terlihat terkejut dan menutup mulutnya yg mungil dengan tangannya, terlihat ada air mata mengalir, namun kemudian dia memelukku dengan sangat erat...
Iya gen, aku mau, aku mau banget gen
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 3 suara
LANJUT UPDATE GA NIH??
LANJUTKEUN
100%
BODO AMAT
0%
Diubah oleh tuguKenangan 20-02-2025 12:01






alcipea dan 8 lainnya memberi reputasi
9
6.7K
Kutip
83
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan