Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tuguKenanganAvatar border
TS
tuguKenangan
You're Still The One
Halo agan dan sista semuanya, sebelum memulai ijinkan aku memperkenalkan diri dulu yak, karena ada pepatah 'tak  kenal maka kenalanlah' hehehe


Kisah nyata tak nyata dibawah ini akan diceritakan oleh seonggok laki - laki bernama Genandra, produk asli made in jawa tengah. Kisah ini nyata tak nyata, dan mungkin akan sangat panjang sekali, ini juga versi remake karena sudah terlampau lama tidak diupdate. Without basa basi, gaskeun...!


Spoiler for INDEX:


Spoiler for PROLOG:


Spoiler for MULUSTRASI:

Diubah oleh tuguKenangan 30-01-2024 05:15
Bgssusanto88
irvansadi
alcipea
alcipea dan 8 lainnya memberi reputasi
9
6.1K
80
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
tuguKenanganAvatar border
TS
tuguKenangan
#35
Part 14 Kemungkinan (Yang Tidak Mungkin)

Masih dengan tak percaya apa yg kinan perbuat aku mundur dari jangkauan rangkuhannya, kulihat matanya berkaca kaca dan menunduk

"Nan, udah gila ya kamu?! kataku agak emosi"
"Iya gen! Aku emang udah gila, aku ga tau lagi harus gimana gen, aku bener bener mencintaimu!" Katanya tak kalah emosi
"Nan, sadar ga sih kamu justru bikin semuanya makin rumit, tinggal sebulan lagi kamu mau nikah nan, aku menghargai itu, apalagi apa yg kamu lakukan barusan, aku sudah cukup merasa berdosa dengan hubungan kita, aku ngga mau nambah masalah dengan melakukan kontak fisik denganmu nan"
"Kenapa sih gen, kenapa kamu datang terlambat, kenapa kamu harus datang diaat yang sangat tidak tepat, dan kenapa kamu dengan mudahnya membuatku jatuh cinta" katanya sendu
"Nan, kita memang ga bisa menolak perasaan yg telah hadir diantara kita, aku mencintaimu karena masa laluku, aku masih terjebak disana walaupun kamu orang yang berbeda, tapi kamu ga bisa serta merta mengkhianati komitmenmu nan" kataku menggenggam tangannya

Kinan hanya terdiam dan terisak dalam pelukanku, aku baru menyadari bahwa bayangan Mba Anin di masa lalu sudah memberikanku masalah baru di masa ini, aku harus melupakannya….

Magelang, 2018

"gen, mungkin 5 tahun lagi aku pengen nikah sama kamu deh" kata mba anin mengagetkanku
"eh 5 tahun lagi ya mba, harusnya semuanya udah lancar sih, kita udah menghabiskan waktu dari remaja sampe sekarang, semoga dengan bertumbuh bersama nantinya kita bisa menua bersama ya mba" kataku berseri seri
"hehe iya gen, ga kerasa ya, dari temen smp sampe akhirnya kayak gini, ga nyangka juga nanti aku nikahnya sama kamu" kata mba anin
"emang hidup tuh penuh misteri mba, dulu yg aku kamu anggep hanya temen baik, eh mau jadi temen hidup kan sekarang hahaha" godaku
"halaah gayamu ah gen" jawab mba anin tersipu malu

Yogyakarta, 2019

Memang hidup itu penuh dengan misteri, kita tak akan pernah tau apa yg akan terjadi dengan hidup kita kedepan, baru tahun kemarin aku harus kehilangan segalanya, dan aku berusaha bangkit di tahun ini, sampai aku bertemu Kinan, aku kira kesempatan keduaku datang, tapi ternyata hanya luka yg semakin dalam…

"makasih ya nan buat tempatnya nginep, aku balik dulu, mobilnya biar nanti dianter bengkel ke kotaku, kamu, selamat berbahagia ya nan.." kataku berpamitan dengan kinan
"gen, aku tau waktuku menikah sebentar lagi, tp ga bisakah kamu nemenin aku sampai saat itu tiba gen?" Tanya kinan penuh harap
"Maaf nan, aku ngga bisa, aku takut perasaanku semakin dalam dan justru akan membuat kekacauan nantinya, aku harap setelah ini kita benar - benar saling melupakan ya nan, terima kasih untuk kesempatan mencintaimu walau hanya singkat, terima kasih sudah memberikanku waktu untuk nostalgia dengan masa laluku"
"Ngga gen, aku yg makasih, makasih banget kamu udah memberikan kebahagiaan untukku walaupun hanya singkat, namun sangat berarti buatku, aku harap, suatu saat nanti, jika ada kesempatan dan takdir, kita akan dipertemukan kembali dalam waktu yg lebih tepat ya gen" kata kinan sambil menahan tangis
"Bye nan, maaf dan terima kasih banyak, aku mencintaimu nan" kataku berlalu sambil menaiki mobil travel yg sudah meungguku untuk kembali ke kotaku

Sepanjang jalan meninggalkan kota Yogyakarta untuk yg kesekian kalinya, aku kembali mengenang masa masa indah baik itu dengan Mba Anin maupun Kinan karena aku merasa mereka orang yang sama.
Yogyakarta memang kota dengan sejuta kenangan buatku, bertahun tahun aku mengukir momen indah hampir setiiap sudut kota ini, di Rumah Coklat pertama kali aku ngedate dengan Mba Anin, ke Candi Ratu Boko tempat pertama kali aku menyatakan cintaku pada Mba Anin, Taman Lampion, pantai di Gunung Kidul, alun - alun Wonosari, museum - museum, sudut sudut tempat makan yg tak terhitung, hampir setiap sudut jogja adalah kenanganku bersama Mba Anin, dan yang dalam waktu singkat aku ulang kembali bersama Kinan, Yogyakarta akan selalu indah, namun juga akan selalu menyakitkan, 2019 aku terakhir menginjakkan kakiku ke kota itu, saat itu juga aku memutuskan semua kontak dengan Kinan, beberapa saat yg lalu aku sempat lihat dia di instajeram, dia sekarang sangat bahagia dengan keluarga kecilnya, ditambah putrinya yg sangat cantik dan mirip dengannya, Kinan, kalau kamu baca cerita ini, sehat sehat dan bahagia selalu yaa!

Beberapa bulan setelah aku kembali dari Yogyakarta dan segala dramanya, aku kembali menyibukkan diri dengan pekerjaan dan tentu saja, Natasya, kami menjadi semakin dekat dengannya, aku pun semakin tertarik dengannya, aku berharap bahwa semoga Natasya benar benar menjadi pelipur laraku yg terakhir.

Semarang Februari 2020

"Mas genn, akhirnya diajak ke Semarang juga aku hehehe" kata Natasya girang, memang aku sudah merencanakan untuk mengajaknya liburan ke Semarang sebagaimana janjiku padanya
"hahaha halah nat Semarang doang loh ini, lagian hepi banget sih kamu, padahal Semarang ga begitu banyak tempat menarik" kataku
"eh jangan salah mas, Semarang itu kota pelabuhan bersejarah loh, lagian kan bukan Semarangnya tp sama siapanya" kata natasnya malu malu
‘"ooh emang  sama siapa sih nat?" Kataku menggodanya
"ah bodo mas" hahaha ngambek dia
"ooh sama bodo" jawabku ngasal
"iiihh mas geeenn, ya sama mas gen laahhh sama siapa lagii" kata Natasya sambil mencubit lenganku
"eh eh aduh iya iyaa tauu gausah pake nyubit dong"
"Salah sendiri masgen usil, emang kalo ga cubit maunya apa?"
"Disayang kek, sakit tau" jawabku sambil mengusap lengan yg dicubit, asli pedes bener
"Idiih enak aja, pacar aja bukan sayang sayang" kata natasya salting
"Hahaha ciee salting, udah ah, ayok kita cari es dawet duren nat, kamu pasti suka"
"Eh ayo ayo mas"

Aku mengarahkan mobilku ke arah Gajahmungkur, disana ada dawet duren lumayan legend, sebelum masuk jam makan siang nanti ramai dan cepat sold out.

Setelah makan es dawet duren aku mengajak Natasya sekedar muter2 di sekitar kota dan mampir ke Lawang Sewu, bangunan bersejarah yg lumayan legend di Semarang, waktu yg terbatas membuat Natasya tak bisa berlama lama di kota Semarang, aku kembali mengantarnya ke pool travel, sambil menunggu jadwal travelnya berangkat, aku lihat dia secara seksama, Natasya itu walau umurnya lumayan jauh dibawahku, dia dewasa, ceria, cantik, dan juga mandiri, tanpa sadar aku memang sudah menaruh rasa padanya

"apa to mas gen liatin akunya gitu banget, aku teriak nih kalo mau macem2"
"heh gundulmu, aku bukan mau ngapa2in kamu ya" jawabku sewot
‘"lha terus? Tatapanmu kayak ada sesuatu kok hehehe" jawabnya polos
"aku lagi mikir sesuatu nih nat"
"Mikir apaan mas? Kayaknya serius banget"
"Nat, sejujurnya aku tertarik dan suka sama kamu, cuman aku udh capek punya hubungan yg isinya cuman drama’’ kataku memulai
‘"terus mas? Maksud mas gen apa?" Jawab natasya serius
"Nat, kamu mau nikah sama aku?"

Mata Natasnya terbelalak dan dia menutup mulutnya dengan tangan mungilnya, aku berharapa dia tidak menamparku karena tiba tiba mengajaknya menikah
"mas kamu ga ngigo kan?" Katanya setelah agak tenang
"ngga nat, sepertiku kataku tadi, aku capek drama, aku suka sama kamu dan aku pengen serius, atau ke arah yg serius, aku gamau pacaran buat seneng2 aja"

Natasaya masih terdiam, lama, sampai akhirnya pemberitahuan bahwa travelnya akan berangkat. Dia masih tidak bilang sepatah kata pun, terakhir sebelum dia membuka pintu mobil dan keluar dia hanya menggenggam tanganku erat, melihatku dalam dalam dan berkata

‘’mas gen, maaf ya…’’

Tuhaannnn, apalagi ini.....
Diubah oleh tuguKenangan 24-01-2024 05:41
alcipea
sicepod
sangatingat
sangatingat dan 2 lainnya memberi reputasi
3