
Kafir : Bersekutu dengan Setan telah resmi hadir di bioskop seluruh Indonesia kamis kemarin. Dan seperti yang diketahui dari trailernya, film Kafir ini merupakan film horror yang menjadi tontonan wajib bagi pecinta horor Indonesia.
Pengabdi Setan arahan Joko Anwar masih menjadi standar film horor di Indonesia. Dan film Kafir menjadi penantang serius dalam upaya mengkudeta Pengadi Setan di sejarah film Indonesia.
Quote:

Dari kiri ke kanan: Putri Ayudya, Rangga Azof, Indah Permatasari, dan Nadya Arina berpose dalam ruangan studio Beritagar.id di Jakarta Pusat (24/7/2018). | Muhammad Imaduddin Siregar /Beritagar.id
Disinari lampu redup kemerahan di sebuah ruangan, seorang dukun memberikan sebutir telur kepada seorang perempuan. Ia memecahkannya, lalu menuang isinya ke dalam sebuah cawan tanah liat. Telur tersebut memiliki noda hitam di area kuningnya. Si perempuan pun terhenyak.
Deskripsi di atas adalah sekelumit adegan dalam film Kafir: Bersekutu dengan Setan yang akan tayang secara luas pada Kamis (2/8/2018).
Kafir merupakan film horor yang tidak biasa. Jika genre seram biasanya mengandalkan adegan kaget-kagetan (jumpscare), sutradara Azhar “Kinoi” Lubis lebih memilih membangun suasana seram nan menegangkan, seperti adegan di ruang dukun itu.
Rupanya keunikan ini membuat para pemain Kafir mau membintangi film tersebut. Dalam wawancara di kantor Beritagar.id, kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Selasa (24/7/2018), Putri Ayudya, Rangga Azof, Nadya Arina, dan Indah Permatasari menjelaskan alasan mereka.
Kafir merupakan film horor pertama bagi Putri, Rangga, dan Nadya. Sementara, Indah pernah bermain dalam After School Horror (2014) sebagai anak sekolah yang dirundung kakak kelasnya. Menurut aktris kelahiran Makassar itu, karakter yang ia perankan dalam Kafir lebih menarik.
"Berbeda dengan karakter-karakter sebelumnya. Pemain-pemainnya juga kece-kece. Ini pertama kali aku bekerja sama Kak Putri, Nadya, dan bang Kinoi," tutur Indah sambil melirik ke arah Putri.
"Begitu baca naskahnya, sebenarnya saya takut," jelas Putri. "Naskah ini kece banget, enggak hanya jumpscare, tapi psychologically speaking, kami challenge penonton juga. Buat saya bobot drama dan aksinya itu menarik."
Nadya mengiyakan jawaban Putri. "Menurutku film ini benar-benar menyuguhkan nuansa yang tening, hening. Itu yang bikin beda dari film horor lainnya. (Penonton akan berpikir) ini tempatnya seram banget ya, kok mereka bisa ya tinggal di tempat seperti ini."
"Karena ini film horor pertamaku, aku benar-benar ingin tahu skenarionya secara utuh seperti apa," jelas aktris berusia 20 ini. “Setelah aku baca, aku suka sekali dengan semuanya, twist dan plotnya, juga keseluruhan ceritanya.”
Naskah Kafir digarap oleh Upi Avianto, salah satu penulis horor legendaris Tusuk Jelangkung (2002). Cerita asli Kafir diangkat dari kisah nyata yang dialami teman Upi, yaitu Rafki Hidayat.
Rangga Azof juga menyukai naskah Kafir, dengan alasan kurang lebih sama. “Jujur, gue suka nonton film horor, karena seperti main games. Ketika kita nonton horor, kita bisa menebak, ini bakal jumpscare atau enggak,” ujar Rangga.
Menurut lelaki bernama lengkap Rangga Prawitra Azof ini, berbagai puntiran cerita dalam Kafir bikin penggemar horor bakal senang untuk menjalaninya. Tidak sekadar menakut-nakuti penonton dengan adegan penampakan yang tiba-tiba.
Putri sepaham dengan Rangga.
Menurut aktris berusia 30 ini, adegan kaget-kagetan adalah cara termudah menakut-nakuti penonton. “Next level of horror itu bagaimana kita bikin orang untuk menonton tanpa harus kaget terus-terusan. Jadi orang akan terlibat dengan cerita dan tokohnya,” jelas Putri.
Ia berharap dengan adanya film horor yang unik seperti Kafir, selera penonton Indonesia akan semakin luas. Ia optimistis, sebab merasa Kafir punya kesamaan dengan film horor laris seperti Hereditary (2018) dan Pengabdi Setan (2017).
“Film horor yang terakhir gue nonton itu Hereditary. Wah, gila, parah banget. Hereditary itu horor-suspense juga menurutku. Buat aku, rasanya Pengabdi Setan, Hereditary, dan Kafir ini horor suspense,” jelas Putri.
Kafir: Bersekutu dengan Setan diawali dengan kematian Herman (Teddy Syach) saat makan malam bersama keluarganya. Kematiannya tidak wajar, sebab mulut Herman mengeluarkan sebuah beling. Istrinya, Sri (Putri Ayudya) jadi gundah dan sering ketakutan.
Kelakuan Sri bikin bingung kedua anaknya, Andi (Rangga Azof) dan Dina (Nadya Arina), serta Hanum (Indah Permatasari)--pacar Andi. Ketika seorang dukun bernama Jarwo (Sudjiwo Tejo) tewas terbakar, misteri pun mulai tersibak.
Setelah Pengabdi Setan tahun 2017 dan Hereditary tahun ini, ane rasa ini film horror yang bakalan ane tonton dan bakalan seru banget.
Tapi jangan lupa buat syahadat lagi ya abis nonton film Kafir
Quote:
Buat liat informasi menarik lainnya seperti artikel di atas bisa liat di sini 
Jangan lupa rate bintang 5, tinggalin komentar dan bersedekah sedikit cendol buat ane dan ane doain agan makin ganteng dan cantik deh 
SUMUR :
Beritagar.id
Jangan lupa kunjungi thread ane yang lain gan

Quote:
