Apa yang terlintas di pikiran agan kalo mendengar virtual reality atau VR
Pasti agan lebih nanggepin ini ke arah game atau nonton video
Ternyata selain kegunaannya buat main game atai nonton, ternyata di tiongkok VR bisa dipake baut merehab para pecandu narkoba loh gan

Quote:
Ilustrasi seseorang tengah menggunakan perangkat Virtual Reality (VR). | Sfio Cracho /Shutterstock
Fungsi virtual reality (VR) atau realitas maya kini punya satu kegunaan lagi selain untuk menonton video atau bermain gim. Dilansir SCMP pekan lalu (28/7/2018), VR bisa digunakan untuk mengetahui pasien yang berbohong soal kecanduan narkoba.
Perangkat ini dikembangkan oleh Pusat Kesehatan Mental Shanghai, Sekolah Psikologi dan Ilmu Kognitif Universitas Tiongkok, Shanghai Qing Tech, dan Otoritas Rehabilitasi Narkoba Shanghai.
Jadi, VR nanti akan memberikan adegan realistis untuk menguji apakah para tahanan masih merasa gembira ketika mengonsumsi narkoba atau sebaliknya.
Contohnya, bila ada adegan para pecandu sedang memperagakan sekumpulan orang yang berbagi narkoba.
Jadi bila adegan VR itu muncul berarti seseorang belum bisa lepas dari kecanduannya terhadap narkoba.
Sistem VR ini memanfaatkan instrumen yang melacak gerakan bola mata. Jadi alat yang dipasang di headset VR itu akan mendeteksi kapan pengguna narkoba menolak untuk melihat gambar dan video VR yang diusulkan.
Ditulis Inquirer (29/7), instrumen pelacakan bola mata juga dapat membantu staf pusat rehabilitasi dalam menilai akurasi evaluasi diri pada tingkat ketergantungan obat. Maklum, para pengguna narkoba yang mengisi program tersebut kadang-kadang berbohong untuk mempercepat pembebasan mereka.
"Shanghai adalah negara pertama di dunia yang memperkenalkan mesin pelacak gerakan bola mata untuk rehabilitasi narkoba,"kata Xu Ding, seorang veteran rehabilitasi narkoba dari Biro Manajemen Narkoba Shanghai yang memimpin program uji coba VR tersebut.
Pusat Rehabilitasi di Shanghai bukanlah yang pertama memanfaatkan teknologi VR untuk mengatasi masalah penggunaan narkoba. Beberapa lembaga rehabilitasi di provinsi timur Zhejiang juga menggunakan teknologi itu tahun lalu, meski belum dilengkapi alat pelacak gerakan bola mata.
Selain pelacak gerakan bola mata, ada alat lainnya yang bakal memantau peningkatan suhu tubuh dan reaksi listrik dari kulit seseorang sebagai respons terhadap sekresi keringat serta denyut jantung untuk memberikan informasi kepada petugas mengenai keadaan serta keinginan mereka untuk menggunakan obat terlarang itu.
"Di pusat rehabilitasi kami melihat foto-foto pecandu narkoba yang mengerikan melalui helm VR beberapa kali dalam sebulan. Itu bagian dari pendidikan kami di sini," kata salah seorang pecandu bernama "Victor Wu" (bukan nama sebenarnya). "Saya benar-benar membenci narkoba."
Tidak diketahui berapa banyak pecandu di Tiongkok yang akhirnya terpapar program VR, tapi jumlahnya diperkirakan cukup signifikan. Lima fasilitas di Shanghai dan satu di Qingdong saja merawat 1.800 lelaki pecandu narkoba.
Sebagai perbandingan dengan Indonesia, Badan Narkotika Nasional (BNN) mencatatkan penanganan 153 tersangka kasus narkoba pada kurun 2012-2017.
Menurut media lokal Tiongkok sebagaimana dikutip Softonic, pemerintah sedang memantau program tersebut dan jika hasilnya signifikan, program akan diperpanjang.
"Pada masa lalu, kami membiarkan para pecandu menonton tv atau kami menyajikan aneka gambar mengerikan orang-orang yang kesehatannya memburuk akibat konsumsi narkoba dalam jangka panjang.
"Ini untuk menghentikan kebiasaan para pecandu. Tetapi baik tv maupun gambar di atas kertas tidak terlihat cukup nyata. Mereka akan mengalihkan pandangan atau menutup mata," tutur Xu.
Xu dan rekan-rekannya kemudian mulai memperhatikan VR saat industrinya meningkat pada 2015 sebagai jalan merehabilitasi para pecandu. "VR adalah jenis pengalaman menonton yang tertanam dan sangat nyata," pungkasnya.
Perlu diketahui bahwa pemerintah Tiongkok telah mewajibkan para pecandu narkoba untuk menjalani masa rehabilitasi paling tidak dua tahun.
Dengan begitu ketika dibebaskan diharapkan dirinya dapat berubah menjadi sosok yang lebih baik. Ditambah lagi berkat adanya teknologi ini, maka para pecandu dapat keluar dari rehabilitasi tanpa berbohong lagi kepada petugas.
Ternyata VR di sini digunakan biar lebih efektif, soalnya dulu para pecandu dipaksa menonton tv namun masih banyak kekurangannya.
Dengan adanya VR, dapat mengurangi kekurangan menonton tv seperti tidak bisa menoleh ketika sedang menonton.
terdengar sadis memang, tapi ini semua demi kebaikan hehehe
Quote:
