- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Mengerikan, Beras Plastik Sudah Beredar di Indonesia
TS
ibnutiangfei
Mengerikan, Beras Plastik Sudah Beredar di Indonesia
Quote:
SELAMAT DATANG DI TRIT ANE YG SEDERHANA
Quote:
INSYAALLAH NO REPOST, SILAHKAN CEK REPOST
Spoiler for Cek Repost:
Quote:
Quote:
Mengerikan, Beras Plastik Sudah Beredar di Indonesia
Quote:
Beras Palsu. ©instagram.com/dewinurizza
Quote:
Masyarakat sekarang harus ekstra hati-hati dalam mengonsumsi suatu makanan. Sebab, bukan hanya makanan cepat saji saja berbahaya, namun makanan yang diolah sendiri pun juga bisa berbahaya.
Dewi Setiani, warga Bekasi, Jawa Barat merasa resah dengan beras yang dia beli Minggu (17/5) kemarin. Sebab, jenis beras yang dibeli berbeda dengan beras biasanya. Mulai dari bentuk, hingga rasa, beras ini lebih terasa seperti plastik.
Awalnya, Dewi membeli persediaan beras di Pasar Mutiara Gading Timur, Bekasi untuk diolah menjadi nasi uduk. Menurut pedagang, beras ini berasal dari Karawang dengan merek Straramos.
"Kemarin saya beli beras di pasar. Seperti biasa saya membeli beras ini kiloan dengan harga Rp 8000 per kilo. Tapi saat saya beli ini engga seperti beras yang saya konsumsi sebelumnya," terang Dewi ketika dihubungi merdeka.com, Senin (18/5).
Dugaan adanya beras palsu tersebut pun muncul ketika Dewi mengolah beras itu menjadi nasi uduk untuk dijual. Bahkan saat dia memasak untuk kedua kalinya untuk memastikan, hasilnya pun tetap sama.
"Berasnya jadi aneh dan rasanya juga enggak kayak nasi pada umumnya. Lebih terasa kayak plastik, karena sintesisnya berasa banget," imbuh Dewi.
Dengan adanya beras palsu ini, Dewi mengurungkan niatnya untuk menjual nasi uduk hari ini. Dia enggan untuk menukar beras tersebut dengan beras yang lain karena menurutnya hasilnya akan sama saja.
"Suami saya menyarankan untuk menukarnya dengan beras baru. Tapi percuma mungkin hasilnya akan sama saja. Insya Allah saya akan melaporkan ini ke YLKI, karena sangat merugikan. Semoga tidak menimpa pedagang lain," tutup Dewi. Sumber
Dewi Setiani, warga Bekasi, Jawa Barat merasa resah dengan beras yang dia beli Minggu (17/5) kemarin. Sebab, jenis beras yang dibeli berbeda dengan beras biasanya. Mulai dari bentuk, hingga rasa, beras ini lebih terasa seperti plastik.
Awalnya, Dewi membeli persediaan beras di Pasar Mutiara Gading Timur, Bekasi untuk diolah menjadi nasi uduk. Menurut pedagang, beras ini berasal dari Karawang dengan merek Straramos.
"Kemarin saya beli beras di pasar. Seperti biasa saya membeli beras ini kiloan dengan harga Rp 8000 per kilo. Tapi saat saya beli ini engga seperti beras yang saya konsumsi sebelumnya," terang Dewi ketika dihubungi merdeka.com, Senin (18/5).
Dugaan adanya beras palsu tersebut pun muncul ketika Dewi mengolah beras itu menjadi nasi uduk untuk dijual. Bahkan saat dia memasak untuk kedua kalinya untuk memastikan, hasilnya pun tetap sama.
"Berasnya jadi aneh dan rasanya juga enggak kayak nasi pada umumnya. Lebih terasa kayak plastik, karena sintesisnya berasa banget," imbuh Dewi.
Dengan adanya beras palsu ini, Dewi mengurungkan niatnya untuk menjual nasi uduk hari ini. Dia enggan untuk menukar beras tersebut dengan beras yang lain karena menurutnya hasilnya akan sama saja.
"Suami saya menyarankan untuk menukarnya dengan beras baru. Tapi percuma mungkin hasilnya akan sama saja. Insya Allah saya akan melaporkan ini ke YLKI, karena sangat merugikan. Semoga tidak menimpa pedagang lain," tutup Dewi. Sumber
Quote:
Quote:
Ini Ciri-Ciri Beras Plastik yang Beredar di Indonesia
Quote:
Beras Palsu. ©instagram.com/dewinurizza
Quote:
Beredarnya beras plastik di Indonesia kini meresahkan warga, mengingat mayoritas penduduk Indonesia menjadikan beras sebagai makanan pokok sehari-hari. Parahnya, beras ini sekilas tak jauh berbeda dengan beras-beras asli di Indonesia.
Dewi Setiani, warga Bekasi, Jawa Barat menemukan sejumlah keanehan dengan beras yang dibelinya. Sehingga dia menduga bahwa beras tersebut adalah beras palsu yang terbuat dari plastik.
"Kemarin saya beli beras di pasar. Seperti biasa saya membeli beras ini kiloan dengan harga Rp 8000 per kilo. Tapi saat saya beli ini engga seperti beras yang saya konsumsi sebelumnya," kata Dewi ketika dihubungi merdeka.com, Senin (18/5).
Dugaan tersebut muncul ketika dia mengolah beras itu menjadi bubur untuk dia santap esok paginya. Namun setelah didiamkan beberapa jam, bubur ini pun berbentuk aneh.
"Seperti biasa tadi malam saya masak bubur buat besok pagi. Tapi saat tadi saya mau memanaskan buburnya, bentuknya jadi beda. Biasanya kan bubur kan kalau udah dingin bentuknya mengental dan menyatu, tapi kalau ini dia berbentuk buliran dan seperti belum matang," imbuh Dewi.
Selain bubur, Dewi juga sempat menanak beras itu untuk dijadikan nasi uduk, namun keanehan pun kembali dia temukan. "Saat dimasak beras itu malah ngeluarin banyak air. Kalau beras biasa kan meresap air tapi ini malah ngeluarin air. Saat dimakan juga rasanya aneh, sintetisnya berasa banget kayak kita makan plastik," jelasnya.
Setelah menemukan keanehan-keanehan itu, Dewi memeriksa penampilan beras tersebut. Sekilas, beras itu tampak tak jauh berbeda dengan beras pada umumnya, namun ketika dilihat lebih dekat maka akan terlihat jelas perbedaannya.
"Beras yang asli kan dia putih tapi tengah-tengahnya ada putih susunya. Tapi kalau beras ini tuh dia putih bening saja," ungkap Dewi.
Dewi berharap, kejadian ini tidak akan dialami oleh warga lain karena sangat merugikan dan membahayakan. Sumber
Dewi Setiani, warga Bekasi, Jawa Barat menemukan sejumlah keanehan dengan beras yang dibelinya. Sehingga dia menduga bahwa beras tersebut adalah beras palsu yang terbuat dari plastik.
"Kemarin saya beli beras di pasar. Seperti biasa saya membeli beras ini kiloan dengan harga Rp 8000 per kilo. Tapi saat saya beli ini engga seperti beras yang saya konsumsi sebelumnya," kata Dewi ketika dihubungi merdeka.com, Senin (18/5).
Dugaan tersebut muncul ketika dia mengolah beras itu menjadi bubur untuk dia santap esok paginya. Namun setelah didiamkan beberapa jam, bubur ini pun berbentuk aneh.
"Seperti biasa tadi malam saya masak bubur buat besok pagi. Tapi saat tadi saya mau memanaskan buburnya, bentuknya jadi beda. Biasanya kan bubur kan kalau udah dingin bentuknya mengental dan menyatu, tapi kalau ini dia berbentuk buliran dan seperti belum matang," imbuh Dewi.
Selain bubur, Dewi juga sempat menanak beras itu untuk dijadikan nasi uduk, namun keanehan pun kembali dia temukan. "Saat dimasak beras itu malah ngeluarin banyak air. Kalau beras biasa kan meresap air tapi ini malah ngeluarin air. Saat dimakan juga rasanya aneh, sintetisnya berasa banget kayak kita makan plastik," jelasnya.
Setelah menemukan keanehan-keanehan itu, Dewi memeriksa penampilan beras tersebut. Sekilas, beras itu tampak tak jauh berbeda dengan beras pada umumnya, namun ketika dilihat lebih dekat maka akan terlihat jelas perbedaannya.
"Beras yang asli kan dia putih tapi tengah-tengahnya ada putih susunya. Tapi kalau beras ini tuh dia putih bening saja," ungkap Dewi.
Dewi berharap, kejadian ini tidak akan dialami oleh warga lain karena sangat merugikan dan membahayakan. Sumber
Quote:
Quote:
Update!!! Hasil Uji Lab, Beras Plastik di Bekasi Mengandung 3 Bahan Kimia
Quote:
Peneliti Sucofindo. (Dok. Sucofindo)
Quote:
Dua sampel beras yang beredar di Mustikajaya, Kota Bekasi, Jawa Barat, dipastikan palsu. Berdasarkan hasil uji laboratorium yang diumumkan PT Sucofindo diketahui, beras-beras tersebut mengandung 3 bahan kimia berbahaya.
"Kami melakukan uji laboratorium dengan alat yang sensitif dan profesional. Beras ini dibedakan sampel 1 dan 2, secara fisik hampir sama. Hasilnya ada suspect, kandungan yang biasa digunakan untuk membuat bahan plastik," ujar Kepala Bagian Pengujian Laboratorium Sucofindo, Adisam ZN, kepada Liputan6.com di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (21/5/2015).
Adisam mengaku ada senyawa plasticizer penyusun plastik yang ditemukan dalam beras tersebut. Antara lain Benzyl butyl phthalate (BBP), Bis(2-ethylhexyl) phthalate atau DEHP, dan diisononyl phthalate (DIN).
"Senyawa plasticizer ini biasa digunakan untuk melenturkan kabel atau pipa plastik," ujar dia.
Dia menjelaskan, pengujian ini dilakukan menggunakan alat spektrum infrared untuk melihat apakat terdapat senyawa polimer seperti plastik dalam beras tersebut. Hasilnya, kata dia, terdapat senyawa yang identik dengan polimer. "Beras alami, tidak mengandung senyawa-senyawa seperti ini," kata Adisam.
"Ada senyawa lain dalam kandungan beras tersebut yang sengaja dicampur. Kami menduga, ada kesengajaan memasukkan senyawa lain yang dicampur dengan beras," ucap dia.
Adisam memaparkan, beras palsu itu tak dapat dicerna oleh lambung. Dan bila dikonsumsi secara terus-menerus dapat menyebabkan kanker. Hal ini sudah pernah diuji pada tikus.
Di Eropa, senyawa ini bahkan sudah dilarang digunakan dalam komponen mainan anak. Apalagi untuk bahan makanan.
Meski begitu, sambung dia, kandungan protein beras yang mengandung plastik tersebut tercatat sangat tinggi, yakni 7, 38 persen untuk sampel satu dan sampel dua sebesar 7, 68 persen. Sumber
"Kami melakukan uji laboratorium dengan alat yang sensitif dan profesional. Beras ini dibedakan sampel 1 dan 2, secara fisik hampir sama. Hasilnya ada suspect, kandungan yang biasa digunakan untuk membuat bahan plastik," ujar Kepala Bagian Pengujian Laboratorium Sucofindo, Adisam ZN, kepada Liputan6.com di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (21/5/2015).
Adisam mengaku ada senyawa plasticizer penyusun plastik yang ditemukan dalam beras tersebut. Antara lain Benzyl butyl phthalate (BBP), Bis(2-ethylhexyl) phthalate atau DEHP, dan diisononyl phthalate (DIN).
"Senyawa plasticizer ini biasa digunakan untuk melenturkan kabel atau pipa plastik," ujar dia.
Dia menjelaskan, pengujian ini dilakukan menggunakan alat spektrum infrared untuk melihat apakat terdapat senyawa polimer seperti plastik dalam beras tersebut. Hasilnya, kata dia, terdapat senyawa yang identik dengan polimer. "Beras alami, tidak mengandung senyawa-senyawa seperti ini," kata Adisam.
"Ada senyawa lain dalam kandungan beras tersebut yang sengaja dicampur. Kami menduga, ada kesengajaan memasukkan senyawa lain yang dicampur dengan beras," ucap dia.
Adisam memaparkan, beras palsu itu tak dapat dicerna oleh lambung. Dan bila dikonsumsi secara terus-menerus dapat menyebabkan kanker. Hal ini sudah pernah diuji pada tikus.
Di Eropa, senyawa ini bahkan sudah dilarang digunakan dalam komponen mainan anak. Apalagi untuk bahan makanan.
Meski begitu, sambung dia, kandungan protein beras yang mengandung plastik tersebut tercatat sangat tinggi, yakni 7, 38 persen untuk sampel satu dan sampel dua sebesar 7, 68 persen. Sumber
Quote:
Quote:
Update!!! Seperti Ini Gejala yang Dirasakan Setelah Memakan Beras Plastik
Quote:
Dewi Septiani membawa tampah berisi beras yang diduga terbuat dari plastik di Mutiara Gading Timur, Selasa (19/5/2015).
Quote:
Salah seorang yang mengonsumsi bubur olahan beras yang diduga berbahan dasar plastik adalah Putri Novaliany (27). Dia adalah adik kandung Dewi Septiani (29), penjual bubur yang membeli beras sintetis tersebut.
Putri mengatakan, ada dampak yang dia rasakan setelah memakan semangkuk bubur yang berasal dari beras sintetis. "Saya sempat merasa mual, pusing, dan seperti ingin buang air terus," ujar Putri di warung yang berlokasi di Perumahan Mutiara Gading Timur, Bekasi Timur, Selasa (19/5/2015).
Putri mengatakan, bau bubur tersebut juga berbeda. Baunya seperti nasi yang sudah basi. Putri memakan bubur itu pada Senin (15/5/2015) pagi.
Ketika itu, dia sedang mempersiapkan dagangan. Meski bubur memiliki bau dan tekstur yang aneh, putri tetap menghabiskannya. Dia pun merasa mual-mual setelah memakan bubur tersebut.
Selain Putri, anak laki-lakinya, Sony Pratama (1,5), juga memakan nasi olahan beras sintetis itu. Sony memakan nasi tersebut dalam porsi yang lebih sedikit, dua hingga tiga suap saja. Itu pun karena Sony menolak nasi yang diberikan oleh ibunya.
Setelah itu, Putri mengatakan bahwa anaknya langsung rewel semalaman, dan perutnya kembung. Putri pun sampai harus memberikannya obat.
"Habis itu dia langsung kentut. Mungkin perutnya kayak kembung," ujar Putri. Selama ini, Putri memang kerap membantu Dewi memasak bubur untuk dijual.
Putri mengaku hafal bagaimana tekstur dan rasa beras yang dia racik bersama kakaknya. Dia pun yakin, ada hal aneh dari beras yang dibeli kakaknya itu.
Sebelumnya, Dewi mengaku membeli enam liter beras yang diduga bercampur dengan beras plastik. Beras tersebut dia beli di salah satu toko langganannya. Dewi memang biasa membeli beras dengan jenis yang sama di toko tersebut seharga Rp 8.000 per liter.
Keanehan dari beras tersebut dia rasakan setelah mengolahnya menjadi bubur. "Saya coba masak untuk dagang bubur, nah di situ ada keanehan. Biasanya, dimasak satu jam, nasinya sudah halus. Sekarang, setelah satu jam, butiran berasnya hanya membesar, tetapi enggak halus. Airnya di atas, berasnya di bawah," ujar Dewi. Sumber
Putri mengatakan, ada dampak yang dia rasakan setelah memakan semangkuk bubur yang berasal dari beras sintetis. "Saya sempat merasa mual, pusing, dan seperti ingin buang air terus," ujar Putri di warung yang berlokasi di Perumahan Mutiara Gading Timur, Bekasi Timur, Selasa (19/5/2015).
Putri mengatakan, bau bubur tersebut juga berbeda. Baunya seperti nasi yang sudah basi. Putri memakan bubur itu pada Senin (15/5/2015) pagi.
Ketika itu, dia sedang mempersiapkan dagangan. Meski bubur memiliki bau dan tekstur yang aneh, putri tetap menghabiskannya. Dia pun merasa mual-mual setelah memakan bubur tersebut.
Selain Putri, anak laki-lakinya, Sony Pratama (1,5), juga memakan nasi olahan beras sintetis itu. Sony memakan nasi tersebut dalam porsi yang lebih sedikit, dua hingga tiga suap saja. Itu pun karena Sony menolak nasi yang diberikan oleh ibunya.
Setelah itu, Putri mengatakan bahwa anaknya langsung rewel semalaman, dan perutnya kembung. Putri pun sampai harus memberikannya obat.
"Habis itu dia langsung kentut. Mungkin perutnya kayak kembung," ujar Putri. Selama ini, Putri memang kerap membantu Dewi memasak bubur untuk dijual.
Putri mengaku hafal bagaimana tekstur dan rasa beras yang dia racik bersama kakaknya. Dia pun yakin, ada hal aneh dari beras yang dibeli kakaknya itu.
Sebelumnya, Dewi mengaku membeli enam liter beras yang diduga bercampur dengan beras plastik. Beras tersebut dia beli di salah satu toko langganannya. Dewi memang biasa membeli beras dengan jenis yang sama di toko tersebut seharga Rp 8.000 per liter.
Keanehan dari beras tersebut dia rasakan setelah mengolahnya menjadi bubur. "Saya coba masak untuk dagang bubur, nah di situ ada keanehan. Biasanya, dimasak satu jam, nasinya sudah halus. Sekarang, setelah satu jam, butiran berasnya hanya membesar, tetapi enggak halus. Airnya di atas, berasnya di bawah," ujar Dewi. Sumber
Quote:
Quote:
Update!!! Video: Waspadai Beras Sintesis Berbahan Plastik
Quote:
Quote:
Hadeh...ane ga habis pikir gan...kok tega-teganya ada yg membuat beras palsu dari plastik...lha kalo sampe dimakan kan bahaya tuh gan...ane ngajak gansis utk selalu waspada apabila mau beli beras...
Quote:
JIKA TRIT INI BAGUS DAN BERMUTU...BANTU REKOMENDASI HOT THREADYA GAN...BIAR BANYAK KASKUSER YANG IKUT AMBIL MANFAAT DARI TRIT INI...
Quote:
Mampir ke trit ane yg lain:
Spoiler for Trit ane yg lain:
Hati-Hati Gansis, Akatsuki Akan Menyerang Indonesia
5 Pahlawan Berkostum yang Ada di Dunia Nyata
Meme Lucu Lemparan ke Dalam Iker Casillas
Anime Baru Dragon Ball Super Dijadikan Bacaan Manga
Film Kartun Pertama di Dunia, Tayang pada Tahun 1892
Beberapa Peran Alm. Didi Petet yang Tak Terlupakan
Jackie Chan dan Aamir Khan Bakal Bermain dalam Satu Film Gansis!
Foto Langka Bung Karno ini Memiliki Banyak Arti
Lukisan Ini Dibuat dengan Menggunakan Mesin Ketik Tua
[Koplak Gan!] Pria Ini Jadi Buron karena Angkut Mobil Pakai Motor
[Ngeri Gan!] Virus Baru ini Hancurkan Komputer Saat Terdeteksi!
Terobsesi Jadi Hulk, Pria Ini Suntik Tubuhnya Dengan Cairan Berbahaya
Nyata! Sebuah Mobil Sanggup Membelah Diri
Penampakan "Kuburan" Mobil Klasik di Berbagai Negara
Kisah Mumi Curian Berakhir di Tempat Sampah
'BILU MELA', Animasi Indonesia Siap Bersaing di Internasional
Maskot Android Kencingi Logo Apple Nongol di Google Maps
Kontingen Garuda Juara Satu Lomba Menembak Unifil di Lebanon
Ini Dia 10 Aplikasi Penghasil Uang Secara Gratis
Robot Humanoid Mulai Bekerja di Toserba Jepang
Video Heboh Para TKI Indonesia Hancurkan Gadget Mahal Miliknya
Mini Racing Adventures, Game Anak Bangsa yang Berhasil Mendunia
10 Makanan Paling Berbahaya di Dunia
Kumpulan Graffiti yang akan Membuat Anda Sadar Arti Lingkungan
Kenali Lebih Dekat Penyebab dan Gejala Buta Warna
10 Lukisan Yang Bisa Mempermainkan Mata Dan Pikiran Anda
Cerita Personel Band Kotak Didapuk Untuk Isi Soundtrack Serial Anak Boboiboy
10 Makhluk Dasar Laut yang Membuat Anda Kagum
Kisah Nyata 5 Hewan Paling Setia pada Majikannya di Dunia
5 Hal Unik yang Hanya ada pada Tukang Parkir Indonesia
9 Senjata Canggih Terbaru Paling Mematikan di Dunia Saat ini
Turtle Taxi, Inilah Layanan Taksi Paling Lambat di Dunia
Bencana Wahana Permainan Terburuk Dalam Sejarah
Kurusetra, Game Perang Baratayuda Karya Anak Bangsa
[Alamak] Komputer Terkecil Di Dunia Hanya Sebesar Bulir Beras
[WOW] Rekor Dunia Ibu Melahirkan Anak Terbanyak
[ALAMAK] Layang-layang Sepanjang 6 Km Pecahkan Rekor Dunia
Lima Kisah Orang Paling Lama Terapung di Lautan
Bisnis Cokelat Bikin Mahasiswi Ini Jadi Jutawan
10 Ide Teknologi Aneh dan Gila Pada Perang Dunia ke 2 yang Gagal Total
Hueso, Restoran Unik Terbuat Dari 1.000 Tulang Hewan
Negara Pemilik Teknologi Rudal Tercanggih dan Terbaik di Dunia
[INFO UNIK] Warga ini Bangun Rumah Dengan Pondasi Ban Bekas
5 Pahlawan Berkostum yang Ada di Dunia Nyata
Meme Lucu Lemparan ke Dalam Iker Casillas
Anime Baru Dragon Ball Super Dijadikan Bacaan Manga
Film Kartun Pertama di Dunia, Tayang pada Tahun 1892
Beberapa Peran Alm. Didi Petet yang Tak Terlupakan
Jackie Chan dan Aamir Khan Bakal Bermain dalam Satu Film Gansis!
Foto Langka Bung Karno ini Memiliki Banyak Arti
Lukisan Ini Dibuat dengan Menggunakan Mesin Ketik Tua
[Koplak Gan!] Pria Ini Jadi Buron karena Angkut Mobil Pakai Motor
[Ngeri Gan!] Virus Baru ini Hancurkan Komputer Saat Terdeteksi!
Terobsesi Jadi Hulk, Pria Ini Suntik Tubuhnya Dengan Cairan Berbahaya
Nyata! Sebuah Mobil Sanggup Membelah Diri
Penampakan "Kuburan" Mobil Klasik di Berbagai Negara
Kisah Mumi Curian Berakhir di Tempat Sampah
'BILU MELA', Animasi Indonesia Siap Bersaing di Internasional
Maskot Android Kencingi Logo Apple Nongol di Google Maps
Kontingen Garuda Juara Satu Lomba Menembak Unifil di Lebanon
Ini Dia 10 Aplikasi Penghasil Uang Secara Gratis
Robot Humanoid Mulai Bekerja di Toserba Jepang
Video Heboh Para TKI Indonesia Hancurkan Gadget Mahal Miliknya
Mini Racing Adventures, Game Anak Bangsa yang Berhasil Mendunia
10 Makanan Paling Berbahaya di Dunia
Kumpulan Graffiti yang akan Membuat Anda Sadar Arti Lingkungan
Kenali Lebih Dekat Penyebab dan Gejala Buta Warna
10 Lukisan Yang Bisa Mempermainkan Mata Dan Pikiran Anda
Cerita Personel Band Kotak Didapuk Untuk Isi Soundtrack Serial Anak Boboiboy
10 Makhluk Dasar Laut yang Membuat Anda Kagum
Kisah Nyata 5 Hewan Paling Setia pada Majikannya di Dunia
5 Hal Unik yang Hanya ada pada Tukang Parkir Indonesia
9 Senjata Canggih Terbaru Paling Mematikan di Dunia Saat ini
Turtle Taxi, Inilah Layanan Taksi Paling Lambat di Dunia
Bencana Wahana Permainan Terburuk Dalam Sejarah
Kurusetra, Game Perang Baratayuda Karya Anak Bangsa
[Alamak] Komputer Terkecil Di Dunia Hanya Sebesar Bulir Beras
[WOW] Rekor Dunia Ibu Melahirkan Anak Terbanyak
[ALAMAK] Layang-layang Sepanjang 6 Km Pecahkan Rekor Dunia
Lima Kisah Orang Paling Lama Terapung di Lautan
Bisnis Cokelat Bikin Mahasiswi Ini Jadi Jutawan
10 Ide Teknologi Aneh dan Gila Pada Perang Dunia ke 2 yang Gagal Total
Hueso, Restoran Unik Terbuat Dari 1.000 Tulang Hewan
Negara Pemilik Teknologi Rudal Tercanggih dan Terbaik di Dunia
[INFO UNIK] Warga ini Bangun Rumah Dengan Pondasi Ban Bekas
Quote:
TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGANNYA
NANTIKAN TRIT ANE BERIKUTNYA
NANTIKAN TRIT ANE BERIKUTNYA
Diubah oleh ibnutiangfei 21-05-2015 10:00
0
112.3K
Kutip
1.1K
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan