- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[Petugasnya namanya SIGIT PAMUNGKAS] Petugas Minta Pilih Prabowo, TKI Hongkong Marah


TS
mas.wowo
[Petugasnya namanya SIGIT PAMUNGKAS] Petugas Minta Pilih Prabowo, TKI Hongkong Marah
http://pemilu.tempo.co/read/news/201...Hongkong-Marah
si diakah:
![[Petugasnya namanya SIGIT PAMUNGKAS] Petugas Minta Pilih Prabowo, TKI Hongkong Marah](https://dl.kaskus.id/pbs.twimg.com/media/Br4Dml7CYAA8iBk.jpg)
foto bersumber dari:
https://twitter.com/Jokowi4all/statu...587009/photo/1
Bukti Sigit Pamungkas di tempat ketika kejadian dan cengar cengir ketika dituduh para TKW hasil editan tingkat dewa panastak
http://www.tribunnews.com/nasional/2...tusional-warga
Komisioner KPU
Quote:
Petugas Minta Pilih Prabowo, TKI Hongkong Marah
SENIN, 07 JULI 2014 | 01:36 WIB
![[Petugasnya namanya SIGIT PAMUNGKAS] Petugas Minta Pilih Prabowo, TKI Hongkong Marah](https://dl.kaskus.id/statik.tempo.co/data/2014/07/06/id_304576/304576_620.jpg)
Foto Deklarasi Dukungan untuk Capres Jokowi-JK oleh ratusan pelajar, mahasiswa, alumni dan warga negara Indonesia di Inggris Raya. Istimewa
TEMPO.CO, Jakarta - Video kekisruhan dalam pemilihan presiden di Kedutaan Besar RI di Hongkong pada Ahad siang, 6 Juli 2014, mengungkap dugaan kecurangan. Dalam tayangan berdurasi 2 menit 39 detik di situs Youtube.com terlihat seorang petugas yang disebut pelaku kecurangan.
Rekaman berjudul ‘Video Kecurangan TPS Hongkong’ diunggah pada Ahad, 6 Juli 2014, sekitar pukul 22.00 WIB memperlihatkan seorang pria bertubuh tinggi besar berbaju warna hitam dikerubuti ratusan tenaga kerja wanita Indonesia. Pria itu menutup pintu gerbang kedutaan sehingga para pemilih tak bisa mencoblos.
Bukan itu saja, lelaki tadi sempat mengatakan pintu akan dibuka kalau para TKI memilih calon presiden nomor 1. Menurut pengunggah video, Abu Nawas, dalam keterangannya waktu pencoblosan habis sehingga para TKI gagal mencoblos. Pria ini disebut-sebut bernama Sigit Pamungkas. Belum diketahui, Sigit petugas KBRI atau saksi dari pihak Prabowo-Subianto.
Kontan para calon pemilih berteriak-teriak memaksa masuk sambil meneriakkan, “Jokowi! Jokowi! Jokowi!” Mereka hanya sebagian kecil dari kerumunan orang yang jumlahnya mencapai sedikitnya 500 orang.
Kemarahan para pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla itu dicoba diredam oleh seorang pria berbaju merah. Dia diduga saksi dari pihak Jokowi, sapaan calon presiden Joko Widodo. “Tapi, Bapak ini bilang pintu dibuka kalau memilih nomor satu!” kata para TKI kepada pria berbaju merah sambil menunjuk Sigit.(Baca: Ratusan TKI Hongkong Histeris Teriakkan: Jokowi!)
Orang yang dipersoalkan oleh para TKI berdiri di depan saksi berbaju merah tadi. Dituding-tuding oleh para pekerja wanita, dia hanya senyum-senyum. Para TKI berbicara sahut-menyahut sambil terus memotret dan merekam video kejadian itu menggunakan telepon seluler masing-masing.
Abu Nawas juga mengunggah video berdurasi 1 menit 4 detik tentang protes para TKI yang gagal mencoblos. Hingga Senin, 7 Juli 2014, pukul 00.18 WIB, video berjudul ‘Ricuh TKI HONGKONG Pencoblosan Pilpres’ ini sudah diakses sebanyak 301 kali. Berdasarkan data pada tampilan di Youtube, video diunggah sekitar pukul 22.00 WIB.
“Jokowi! Jokowi! Jokowi!,” teriak mereka berbarengan. Setelah itu, teriakan berubah menjadi,. “Buka! buka! buka!” Terlihat para pekerja wanita tadi terteriak-teriak sambil memotret dan merekam menggunakan telepon seluler masing-masing. Mereka sebagian kecil dari kerumunan orang yang total jumlahnya mencapai sedikitnya 500 orang.
SENIN, 07 JULI 2014 | 01:36 WIB
![[Petugasnya namanya SIGIT PAMUNGKAS] Petugas Minta Pilih Prabowo, TKI Hongkong Marah](https://dl.kaskus.id/statik.tempo.co/data/2014/07/06/id_304576/304576_620.jpg)
Foto Deklarasi Dukungan untuk Capres Jokowi-JK oleh ratusan pelajar, mahasiswa, alumni dan warga negara Indonesia di Inggris Raya. Istimewa
TEMPO.CO, Jakarta - Video kekisruhan dalam pemilihan presiden di Kedutaan Besar RI di Hongkong pada Ahad siang, 6 Juli 2014, mengungkap dugaan kecurangan. Dalam tayangan berdurasi 2 menit 39 detik di situs Youtube.com terlihat seorang petugas yang disebut pelaku kecurangan.
Rekaman berjudul ‘Video Kecurangan TPS Hongkong’ diunggah pada Ahad, 6 Juli 2014, sekitar pukul 22.00 WIB memperlihatkan seorang pria bertubuh tinggi besar berbaju warna hitam dikerubuti ratusan tenaga kerja wanita Indonesia. Pria itu menutup pintu gerbang kedutaan sehingga para pemilih tak bisa mencoblos.
Bukan itu saja, lelaki tadi sempat mengatakan pintu akan dibuka kalau para TKI memilih calon presiden nomor 1. Menurut pengunggah video, Abu Nawas, dalam keterangannya waktu pencoblosan habis sehingga para TKI gagal mencoblos. Pria ini disebut-sebut bernama Sigit Pamungkas. Belum diketahui, Sigit petugas KBRI atau saksi dari pihak Prabowo-Subianto.
Kontan para calon pemilih berteriak-teriak memaksa masuk sambil meneriakkan, “Jokowi! Jokowi! Jokowi!” Mereka hanya sebagian kecil dari kerumunan orang yang jumlahnya mencapai sedikitnya 500 orang.
Kemarahan para pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla itu dicoba diredam oleh seorang pria berbaju merah. Dia diduga saksi dari pihak Jokowi, sapaan calon presiden Joko Widodo. “Tapi, Bapak ini bilang pintu dibuka kalau memilih nomor satu!” kata para TKI kepada pria berbaju merah sambil menunjuk Sigit.(Baca: Ratusan TKI Hongkong Histeris Teriakkan: Jokowi!)
Orang yang dipersoalkan oleh para TKI berdiri di depan saksi berbaju merah tadi. Dituding-tuding oleh para pekerja wanita, dia hanya senyum-senyum. Para TKI berbicara sahut-menyahut sambil terus memotret dan merekam video kejadian itu menggunakan telepon seluler masing-masing.
Abu Nawas juga mengunggah video berdurasi 1 menit 4 detik tentang protes para TKI yang gagal mencoblos. Hingga Senin, 7 Juli 2014, pukul 00.18 WIB, video berjudul ‘Ricuh TKI HONGKONG Pencoblosan Pilpres’ ini sudah diakses sebanyak 301 kali. Berdasarkan data pada tampilan di Youtube, video diunggah sekitar pukul 22.00 WIB.
“Jokowi! Jokowi! Jokowi!,” teriak mereka berbarengan. Setelah itu, teriakan berubah menjadi,. “Buka! buka! buka!” Terlihat para pekerja wanita tadi terteriak-teriak sambil memotret dan merekam menggunakan telepon seluler masing-masing. Mereka sebagian kecil dari kerumunan orang yang total jumlahnya mencapai sedikitnya 500 orang.
si diakah:
![[Petugasnya namanya SIGIT PAMUNGKAS] Petugas Minta Pilih Prabowo, TKI Hongkong Marah](https://dl.kaskus.id/pbs.twimg.com/media/Br4Dml7CYAA8iBk.jpg)
foto bersumber dari:
https://twitter.com/Jokowi4all/statu...587009/photo/1
Bukti Sigit Pamungkas di tempat ketika kejadian dan cengar cengir ketika dituduh para TKW hasil editan tingkat dewa panastak


http://www.tribunnews.com/nasional/2...tusional-warga
Quote:
TRIBUNNEWS.COM - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) amat menyesalkan ketidakmampuan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan petugas pemilu di Hongkong mengantisipasi situasi pelaksanaan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014 di Victoria Park, Hong Kong, Minggu (6/7/2014).
Ketidakmampuan tersebut, seperti disampaikan Politisi PDIP, Eva Kusuma Sundari, akhirnya berakibat fatal karena partisipasi pemilih yang tinggi tidak difasilitasi oleh petugas.
"Ini penghilangan hak konstitusional warga, sementara selama ini kita kampanye agar mereka tidak golput. Ironis," ujar anggota tim pemenangan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) ini dengan nada kecewa, ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Senin (7/7/2014).
Selain itu, Eva juga menyayangkan kehadiran Ketua Bawaslu Muhammad, Komisioner KPU Sigit Pamungkas,yang hanya hadir. Tetapi tidak menyelesaikan masalah yang ada. Termasuk terhadap oknum yang berkata pintu akan dibuka jika nyoblos no 1.
Karena menurut anggota Komisi III DPR RI, hal itu menimbulkan kemarahan, hingga para pemilih merobohkan pagar.
Kronologi Kejadian
Bagaimana sebenarnya kericuhan pelaksanaan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014 di Victoria Park, Hong Kong, Minggu (6/7/2014) sesungguhnya? Sekitar 500 sampai seribu orang tak bisa menggunakan hak suaranya.
Koordinator Desk Pemilu Migrant Care Syaifullah Anas dihubungi Tribunnews.com dari Jakarta mengungkapkan pelaksanaan pilpres di Vitoria Park, dimulai pukul 09.00 waktu setempat dan ditutup sampai
pukul 17.00.
"Karena izin pemakaian lapangan Victoria Park dari Pemerintah Hong Kong dimulai pukul 09.00 dan berakhir pukul 17.00," ujar Syaifullah yang memantau bersama tiga orang Migrant Care, dibantu lima relawan WNI.
Pukul 07.00
Pemilih yang kebanyakan buruh migran Indonesia sudah mengantri. Mereka rela mengantri untuk memberikan hak pilihnya di 13 Tempat Pemungutan Suara yang disediakan Petugas Pemungutan Luar Negeri (PPLN).
Pukul 09.00
Antrian semakin panjang menginjak pukul 09.00. PPLN hanya membuka satu jalur pintu masuk untuk ke TPS. Satu jalur antrean tidak dibedakan pemilih yang mendapat surat pemberitahuan memilih dan belum terdaftar sebagai pemilih.
Pukul 11.00
Ketika antrian mengular, pukul 11.00 hujan deras sekitar 15 menit. Setelah reda, antrian pemilih memenuhi sepertiga lapangan yang disediakan panitia lokasi pemungutan suara.
PPLN memberlakukan tiga ring. Ring pertama lokasi TPS, ring kedua untuk pemantau, wartawan dan polisi. Ring terakhir tempat pemilih menunggu. Separuh lapangan di VP untuk ring tiga.
Setelah reda, cuaca berubah total di Victoria Park. Dari hujan deras, sampai cuaca panas sekali. Karena faktor cuaca, ada sekitar 10 pemilih pinsan. "Bisa jadi karena sudah lama mengantri dan kepanasan," tutur Syaiful.
Pukul 12.00
Setelah reda, tepatnya pukul 12.00 sampai 13.00 cuaca panas luar biasa sekali. Karena banyak antrian, beberapa pemilih mengusulkan agar PPLN memisahkan antrian.
Pertama pemilih yang sudah mendapat surat pemberitahuan memilih, dan yang belum terdaftar, termasuk mereka yang memakai ID tinggal di Hong Kong.
Usulan ini diterima dan PPLN membedakan jalur antrian. Pergerakan pemilih pun lancar. Namun ada protes ketika memasuki ring ketiga, pemilih yang menggunakan ID Hong Kong kesal karena harus didata lama, ditanya nama, dan sebagainya.
Proses pendaftaran dan pendataan pemilih yang tak memiliki surat pemberitahuan memilih kembali mengurus. Menurut Syaiful, pemilih yang masuk dalam kategori ini jumlahnya banyak.
"Dari ring tiga masuk ke tenda. Mereka harus isi formulir kuning untuk data nama, ID, dan alamat. Dua menit sampai tiga menit perorang dan prosesnya manual. Petugas mendata dengan menulis di atas lembar kertas. Setelah itu diarahkan ke TPS," katanya.
Pukul 16.00
PPLN sejak awal harusnya bisa mengantisipasi ketika melihat antrian masih banyak, tetapi tidak ada kebijakan. Baru pukul empat sore, panitia membuka dua pintu. Karena antrian di ring tiga sangat banyak, sampai pukul lima tetap tidak bisa memilih.
"Seharusnya PPLN bisa menambah bilik suara. Ada enam bilik suara dari 13 TPS. Pemilih yang sudah terdaftar mudah memilih. Mereka yang belum terdaftar diarahkan ke TPS oleh panitia," katanya lagi.
Pukul 17.00
Sekitar 500 sampai seribu orang masih mengantri di ring satu. Mereka terdaftar di DPT ada juga tidak terdaftar. Setelah pukul lima ditutup, ada beberapa meminta masuk. Beberapa orang saja yang masuk, dan sisanya tetap di luar pagar.
"Saya sendiri memilih di Hong Kong 10 menit sebelum pukul lima sore. Bagi siapapun yang membawa undangan bisa langsung masuk. Mudah," terang Syaiful.
Buruh migran akhirnya berdemo depan pintu masuk, karena merasa dapat surat undangan dan panggilan tak bisa memilih. Sayang, PPLN tidak merespon sama sekali demo para pemilih, tak ada antisipasi dan langkah apa yang harus dilakukan.
Ketua PPLN tak memberikan solusi sama sekali. Justru anggota PPLN yang ke depan menemui para pendemo, namun usaha mereka tetap tak menjawab tuntutan pemilih. Setelah tak ada respon, pemilih berdemo.
Mereka melewati pagar pembatas di ring pertama, dan mengejar PPLN. Siapa aja yang bisa ditemui, mereka tuntut untuk bisa memilih. Saat itu ada Ketua Bawaslu Muhammad, Komisioner KPU Sigit Pamungkas, Juri Ardiantoro. T
"Beliau tidak ada solusi sama sekali dan diserahkan ke PPLN. Pemilih Hong Kong sampai memaki-maki. Tetap sampai mereka pulang pukul tujug malam tidak ada keputusan KPU dan Bawaslu. Lalu Ketua PPLN memutuskan tetap tidak bisa memilih," tambahnya.
Diketahui, sebanyak 23.863 pemilih yang tercatat memberikan hak suaranya di 13 TPS dari total DPT sekitar 100 lebih. Ada juga yang mengonfirmasi lewat pos sebanyak 18 ribu. Pilpres 2014, peningkatan pemilih ke TPS luar biasa.
Pukul 19.15
Mereka merangsek masuk ke ring satu, dan menemui PPLN, bahkan Ketua Bawaslu, dan Komisioner KPU. Informasi beredar, karena waktu berbuka puasa Muhammad mendapat umpatan pemilih berdemo, nyaris memukul.
Tribunnews.com berusaha mengonfirmasi hal tersebut kepada Muhammad lewat sambungan telepon tapi tak tersambung. Akhirnya Bawaslu dan KPU meninggalkan lokasi, begitu terang Syaiful.
"Tapi saya tidak melihat secara langsung. Memang teman-teman ramai berita itu. Kita masih cari bukti-bukti itu, video atau apapun masih dikumpulkan. Kita masih cari pengawas yang memiliki rekaman," katanya.
Ketidakmampuan tersebut, seperti disampaikan Politisi PDIP, Eva Kusuma Sundari, akhirnya berakibat fatal karena partisipasi pemilih yang tinggi tidak difasilitasi oleh petugas.
"Ini penghilangan hak konstitusional warga, sementara selama ini kita kampanye agar mereka tidak golput. Ironis," ujar anggota tim pemenangan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) ini dengan nada kecewa, ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Senin (7/7/2014).
Selain itu, Eva juga menyayangkan kehadiran Ketua Bawaslu Muhammad, Komisioner KPU Sigit Pamungkas,yang hanya hadir. Tetapi tidak menyelesaikan masalah yang ada. Termasuk terhadap oknum yang berkata pintu akan dibuka jika nyoblos no 1.
Karena menurut anggota Komisi III DPR RI, hal itu menimbulkan kemarahan, hingga para pemilih merobohkan pagar.
Kronologi Kejadian
Bagaimana sebenarnya kericuhan pelaksanaan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014 di Victoria Park, Hong Kong, Minggu (6/7/2014) sesungguhnya? Sekitar 500 sampai seribu orang tak bisa menggunakan hak suaranya.
Koordinator Desk Pemilu Migrant Care Syaifullah Anas dihubungi Tribunnews.com dari Jakarta mengungkapkan pelaksanaan pilpres di Vitoria Park, dimulai pukul 09.00 waktu setempat dan ditutup sampai
pukul 17.00.
"Karena izin pemakaian lapangan Victoria Park dari Pemerintah Hong Kong dimulai pukul 09.00 dan berakhir pukul 17.00," ujar Syaifullah yang memantau bersama tiga orang Migrant Care, dibantu lima relawan WNI.
Pukul 07.00
Pemilih yang kebanyakan buruh migran Indonesia sudah mengantri. Mereka rela mengantri untuk memberikan hak pilihnya di 13 Tempat Pemungutan Suara yang disediakan Petugas Pemungutan Luar Negeri (PPLN).
Pukul 09.00
Antrian semakin panjang menginjak pukul 09.00. PPLN hanya membuka satu jalur pintu masuk untuk ke TPS. Satu jalur antrean tidak dibedakan pemilih yang mendapat surat pemberitahuan memilih dan belum terdaftar sebagai pemilih.
Pukul 11.00
Ketika antrian mengular, pukul 11.00 hujan deras sekitar 15 menit. Setelah reda, antrian pemilih memenuhi sepertiga lapangan yang disediakan panitia lokasi pemungutan suara.
PPLN memberlakukan tiga ring. Ring pertama lokasi TPS, ring kedua untuk pemantau, wartawan dan polisi. Ring terakhir tempat pemilih menunggu. Separuh lapangan di VP untuk ring tiga.
Setelah reda, cuaca berubah total di Victoria Park. Dari hujan deras, sampai cuaca panas sekali. Karena faktor cuaca, ada sekitar 10 pemilih pinsan. "Bisa jadi karena sudah lama mengantri dan kepanasan," tutur Syaiful.
Pukul 12.00
Setelah reda, tepatnya pukul 12.00 sampai 13.00 cuaca panas luar biasa sekali. Karena banyak antrian, beberapa pemilih mengusulkan agar PPLN memisahkan antrian.
Pertama pemilih yang sudah mendapat surat pemberitahuan memilih, dan yang belum terdaftar, termasuk mereka yang memakai ID tinggal di Hong Kong.
Usulan ini diterima dan PPLN membedakan jalur antrian. Pergerakan pemilih pun lancar. Namun ada protes ketika memasuki ring ketiga, pemilih yang menggunakan ID Hong Kong kesal karena harus didata lama, ditanya nama, dan sebagainya.
Proses pendaftaran dan pendataan pemilih yang tak memiliki surat pemberitahuan memilih kembali mengurus. Menurut Syaiful, pemilih yang masuk dalam kategori ini jumlahnya banyak.
"Dari ring tiga masuk ke tenda. Mereka harus isi formulir kuning untuk data nama, ID, dan alamat. Dua menit sampai tiga menit perorang dan prosesnya manual. Petugas mendata dengan menulis di atas lembar kertas. Setelah itu diarahkan ke TPS," katanya.
Pukul 16.00
PPLN sejak awal harusnya bisa mengantisipasi ketika melihat antrian masih banyak, tetapi tidak ada kebijakan. Baru pukul empat sore, panitia membuka dua pintu. Karena antrian di ring tiga sangat banyak, sampai pukul lima tetap tidak bisa memilih.
"Seharusnya PPLN bisa menambah bilik suara. Ada enam bilik suara dari 13 TPS. Pemilih yang sudah terdaftar mudah memilih. Mereka yang belum terdaftar diarahkan ke TPS oleh panitia," katanya lagi.
Pukul 17.00
Sekitar 500 sampai seribu orang masih mengantri di ring satu. Mereka terdaftar di DPT ada juga tidak terdaftar. Setelah pukul lima ditutup, ada beberapa meminta masuk. Beberapa orang saja yang masuk, dan sisanya tetap di luar pagar.
"Saya sendiri memilih di Hong Kong 10 menit sebelum pukul lima sore. Bagi siapapun yang membawa undangan bisa langsung masuk. Mudah," terang Syaiful.
Buruh migran akhirnya berdemo depan pintu masuk, karena merasa dapat surat undangan dan panggilan tak bisa memilih. Sayang, PPLN tidak merespon sama sekali demo para pemilih, tak ada antisipasi dan langkah apa yang harus dilakukan.
Ketua PPLN tak memberikan solusi sama sekali. Justru anggota PPLN yang ke depan menemui para pendemo, namun usaha mereka tetap tak menjawab tuntutan pemilih. Setelah tak ada respon, pemilih berdemo.
Mereka melewati pagar pembatas di ring pertama, dan mengejar PPLN. Siapa aja yang bisa ditemui, mereka tuntut untuk bisa memilih. Saat itu ada Ketua Bawaslu Muhammad, Komisioner KPU Sigit Pamungkas, Juri Ardiantoro. T
"Beliau tidak ada solusi sama sekali dan diserahkan ke PPLN. Pemilih Hong Kong sampai memaki-maki. Tetap sampai mereka pulang pukul tujug malam tidak ada keputusan KPU dan Bawaslu. Lalu Ketua PPLN memutuskan tetap tidak bisa memilih," tambahnya.
Diketahui, sebanyak 23.863 pemilih yang tercatat memberikan hak suaranya di 13 TPS dari total DPT sekitar 100 lebih. Ada juga yang mengonfirmasi lewat pos sebanyak 18 ribu. Pilpres 2014, peningkatan pemilih ke TPS luar biasa.
Pukul 19.15
Mereka merangsek masuk ke ring satu, dan menemui PPLN, bahkan Ketua Bawaslu, dan Komisioner KPU. Informasi beredar, karena waktu berbuka puasa Muhammad mendapat umpatan pemilih berdemo, nyaris memukul.
Tribunnews.com berusaha mengonfirmasi hal tersebut kepada Muhammad lewat sambungan telepon tapi tak tersambung. Akhirnya Bawaslu dan KPU meninggalkan lokasi, begitu terang Syaiful.
"Tapi saya tidak melihat secara langsung. Memang teman-teman ramai berita itu. Kita masih cari bukti-bukti itu, video atau apapun masih dikumpulkan. Kita masih cari pengawas yang memiliki rekaman," katanya.
Komisioner KPU

Quote:
Original Posted By ShinMinAh►ni gan tambahin beritanya:
Sigit Pamungkas dicurigai tidak netral dalam Pemilu 2014
20 Maret 2012
Merdeka.com - Satu lagi akademisi calon anggota KPU periode 2012-2017 yang lolos tes wawancara dari Tim Seleksi yang diketuai Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi. Dia adalah Sigit Pamungkas, dosen Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Setelah lulus S-1 dari UGM pada 2001, dia menjadi asisten dosen di almamaternya selama 2003-2005. Kemudian dia diangkat sebagai asisten peneliti di program pascasarjana bidang Politik Lokal dan Otonomi Daerah UGM.
Karirnya sebagai dosen tetap sejak 2005 sampai saat ini. Empat tahun berselang, dia menjadi pengajar di program pascasarjana ilmu politik Fisipol UGM.
Dia memusatkan perhatian pada kajian soal kepartaian, pemilihan umum, perilaku politik, politik nasional, otonomi daerah, dan birokrasi. Hasil risetnya tidak hanya ditulis dalam bentuk makalah ilmiah, juga lewat tulisan populer yang dimuat dalam media lokal di Yogyakarta dan beberapa media nasional.
Hasil penelitiannya juga dijadikan buku, seperti Partai Politik: Teori dan Praktek di Indonesia (2011), Krisis Demokrasi Elektoral (2010), Kepartaian, Pemilu, dan Perilaku Politik (2010), Perihal Pemilu (2009), dan beberapa buku lainnya. Alhasil, tidak mengherankan dia dipilih sebagai Ketua Badan Kehormatan KPU (Komisi Pemilihan Umum) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 2011.
Kini, pria 35 tahun ini tinggal selangkah lagi menjadi anggota KPU. Jadwal uji kepatutan dan kelayakan di Komisi II DPR akan berlangsung hari ini.
Menurut sumber merdeka.com, dia sangat dekat dengan beberapa partai, terutama Golkar, Demokrat, dan Partai Amanat nasional. Dia pernah menghadiri kongres ketiga partai itu. "Netralitasnya (Sigit) dalam pemilu 2014 diragukan," katanya.
Hingga berita ini dilansir, Sigit belum membalas pertanyaan yang diajukan melalui surat elektronik. Telepon dan pesan pendek juga tidak dijawab.
http://www.merdeka.com/pemilu-2014/s...ta-kpu-13.html
coba dicek di video yucub yg dishare tki hongkong. keknya ni orang emang ada tadi, yang dia pake baju item lagi dikelilingin tki yg protes
Sigit Pamungkas dicurigai tidak netral dalam Pemilu 2014
20 Maret 2012
Merdeka.com - Satu lagi akademisi calon anggota KPU periode 2012-2017 yang lolos tes wawancara dari Tim Seleksi yang diketuai Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi. Dia adalah Sigit Pamungkas, dosen Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Setelah lulus S-1 dari UGM pada 2001, dia menjadi asisten dosen di almamaternya selama 2003-2005. Kemudian dia diangkat sebagai asisten peneliti di program pascasarjana bidang Politik Lokal dan Otonomi Daerah UGM.
Karirnya sebagai dosen tetap sejak 2005 sampai saat ini. Empat tahun berselang, dia menjadi pengajar di program pascasarjana ilmu politik Fisipol UGM.
Dia memusatkan perhatian pada kajian soal kepartaian, pemilihan umum, perilaku politik, politik nasional, otonomi daerah, dan birokrasi. Hasil risetnya tidak hanya ditulis dalam bentuk makalah ilmiah, juga lewat tulisan populer yang dimuat dalam media lokal di Yogyakarta dan beberapa media nasional.
Hasil penelitiannya juga dijadikan buku, seperti Partai Politik: Teori dan Praktek di Indonesia (2011), Krisis Demokrasi Elektoral (2010), Kepartaian, Pemilu, dan Perilaku Politik (2010), Perihal Pemilu (2009), dan beberapa buku lainnya. Alhasil, tidak mengherankan dia dipilih sebagai Ketua Badan Kehormatan KPU (Komisi Pemilihan Umum) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 2011.
Kini, pria 35 tahun ini tinggal selangkah lagi menjadi anggota KPU. Jadwal uji kepatutan dan kelayakan di Komisi II DPR akan berlangsung hari ini.
Menurut sumber merdeka.com, dia sangat dekat dengan beberapa partai, terutama Golkar, Demokrat, dan Partai Amanat nasional. Dia pernah menghadiri kongres ketiga partai itu. "Netralitasnya (Sigit) dalam pemilu 2014 diragukan," katanya.
Hingga berita ini dilansir, Sigit belum membalas pertanyaan yang diajukan melalui surat elektronik. Telepon dan pesan pendek juga tidak dijawab.
http://www.merdeka.com/pemilu-2014/s...ta-kpu-13.html
coba dicek di video yucub yg dishare tki hongkong. keknya ni orang emang ada tadi, yang dia pake baju item lagi dikelilingin tki yg protes

Quote:
Original Posted By sikatmantel►
klo mengamati lagi lebih teliti, para tki itu mengkonfrontir "orang baju item" ini dengan ketua ppln. Para TKI itu mengatakan ke petugas berbaju merah "tadi orang yang pake baju hitam itu mengatakan kalo no.1 gerbang akan dibuka Pak"
sampe2 ada celetukan "hitam janc#k..."
yg jadi pertanyaan, siapa orang berbaju item itu?
tugas dia apa? kok bisa2nya ngomong kalo no 1 gerbang boleh dibuka
coba deh agan2 amati berkali2
pasti akan ada percakapan yg menunjukkan gelagat aneh orang berbaju hitam ini.
#curious

klo mengamati lagi lebih teliti, para tki itu mengkonfrontir "orang baju item" ini dengan ketua ppln. Para TKI itu mengatakan ke petugas berbaju merah "tadi orang yang pake baju hitam itu mengatakan kalo no.1 gerbang akan dibuka Pak"

sampe2 ada celetukan "hitam janc#k..."

yg jadi pertanyaan, siapa orang berbaju item itu?
tugas dia apa? kok bisa2nya ngomong kalo no 1 gerbang boleh dibuka
coba deh agan2 amati berkali2
pasti akan ada percakapan yg menunjukkan gelagat aneh orang berbaju hitam ini.
#curious
Quote:
Original Posted By gendees►Yang punya fb dan twitter, mohon bikin status serukan di masing masing wall anda jika ada yg memiliki rekaman kejadian di HK untuk posting di youtube, semakin banyak semakin bagus, biar banyak sisi yg bisa menjadi bukti apa yg terjadi. Sekali lagi posting video anda atau gugah orang orang di wall anda untuk memposting.
Quote:
Original Posted By tigerwong►Pelaku kecurangan sudah ketahuan, ada saksinya dan ada buktinya tapi pasti dibiarkan lagi sama bawaslu. 
Dapat jatah menteri apa atau dirjen apa sih kalau bisa bikin Jokowi kalah?

Dapat jatah menteri apa atau dirjen apa sih kalau bisa bikin Jokowi kalah?

Diubah oleh mas.wowo 07-07-2014 12:13
0
21.3K
Kutip
244
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan