Gua menatap Tata yang heboh, ikut bernyanyi mengikuti sang vokalis yang sesekali menyodorkan mic ke arah penonton. Kadang ia mengangkat tangannya dan berseru lantang ke arah panggung. Namun, beberapa kali juga ia kedapatan menyeka ujung matanya yang basah dengan punggung tangan, walaupun tertawa,...
Nggak lama berselang, kami semua sudah tiba di sebuah gedung besar tempat perusahaan startup ini berada. Gedung megah yang letaknya masih di area yang nggak terlalu jauh dari studio kami; masih berada di Area BSD. Setelah melalui proses verifikasi e-Pass, kami semua berhasil masuk ke sebuah auditor
Gua meraih ponsel yang tergeletak di lantai basement; Layarnya retak. Entah kena kutukan apa. Semenjak keluar dari penjara, semenjak mengenal teknologi ponsel pintar, semenjak mengenal perempuan bertabiat ekspresif, sudah dua kali ponsel gua dibanting. Sementara, rekan-rekan yang lain, yang semen...
Besoknya Gua berangkat bekerja seperti biasa. Berjalan kaki menyusuri trotoar besar menuju ke studio, sambil terus melangkah gua mencoba menghubungi Aldina; dan nggak ada jawaban. Gua lantas mengirimnya sebuah pesan; ‘Marah lama banget mbak. Gua ke studio’. Sent. Setibanya di studio, gua meng...
Jeje meletakkan mug berisi kopi miliknya tepat di atas mesin outdoor AC. Ia lalu meraih bungkusan rokok dari saku celana, dan mulai menyulutnya. Sambil menghembuskan asap rokok ke udara ia lalu bicara; “Jangan salah paham ya, Sal. Rencana gua mau ngasih saham Aldina ke elo, sama sekali bukan ka...
Gua lalu berbisik pelan tepat dekat telinganya; “Jangan ya, Din…” Ingin sekali lagi memberi keyakinan kepadanya untuk nggak melanjutkan rencananya keluar dari stakeholders holding company-nya Jeje. Aldina hanya terdiam, nggak menjawab, ia malah tersenyum dan membelai wajah gua. “Jangan ya...
Setelah hampir satu jam berikutnya, gua sudah berdiri tepat di depan pintu apartemennya. Walaupun gua tau kode akses untuk membuka pintu apartemennya, gua nggak pernah menggunakannya. Gua pasti mengetuk atau membunyikan bel, lalu menunggu sampai ia membukakan pintu. Nggak ada alasan khusus kenapa...
Gua turun dari mobil Aldina tepat di depan gang lalu langsung berbelok, masuk ke arah gang dan berjalan menuju ke studio. Gua sedikit menepi, berhenti sejenak saat menyadari ada sebuah mobil sedan yang melintas, lalu kembali melanjutkan langkah beberapa saat berikutnya. Nggak seberapa lama, kemba...
“Ngapain Lo?” Tanya gua. Ia nggak menjawab, hanya tersenyum, berdiri dan mencoba meraih koper yang gua bawa. Dengan cepat, gua menepis tangannya; “.. Jangan. Awas! lepas!”. Terdengar langkah kaki dari arah dalam, disusul sosok Bapak yang muncul dan berdiri di ambang pintu. “Bah.. Datang...
Gua baru menyadari saat sudah dekat, kalau lokasi tempat pertemuan yang diberikan oleh Tata berada di kedai tempat Marshall sempat bekerja dulu. Merasa area parkir di sana agak sedikit menyulitkan karena ukuran jalan yang sempit dan mobil gua yang kelewat besar. Jadi, gua memutuskan untuk parkir ...
Entah sudah berapa kali gua mencoba. Mencoba menyusupi pikiran gua dengan asumsi positif tentang apa isi dari pesan mereka berdua. Tapi, semakin keras gua mencoba, semakin kuat pula hati ini menolaknya. Hati ini sudah keburu terbakar cemburu yang akhirnya malah menimbulkan kebencian yang sangat; ...
“Ngapain?” Gua langsung mengajukan pertanyaan ke Jeje. Ia mengangkat kedua bahunya, kembali berpaling ke Marshall dan bicara; “We need to talk…” “Jangan sekarang Je, nanti aja…” Jawab gua. Jeje menoleh ke gua dan bicara; “Gua kesini karena mau ngomong sama Marshall. Kalo gua mau...
Setelahnya, kami makan bersama. Tentu saja makan dari menu yang gua pesan dari aplikasi ojek online. Bukan, bukan karena gua nggak bisa memasak. Tapi gua menderita sebuah sindrom. Sindrom dimana gua merasa nggak punya cukup motivasi untuk melakukan sesuatu sendiri. Menurut Marshall sindrom gua it...
Perlahan gua bergeser, membiarkan Marshall kini berhadapan langsung dengan Tata yang sebelumnya berdiri di depan gua. Tata lalu menuju ke sisi mobilnya, bersiap membuka pintu. Menyadari kalau mereka berdua akan ngobrol di tempat lain, gua lantas berseru; “Mau kemana? kalo mau ngobrol di dalem a...
Gua terbangun saat mendengar dering ponsel. Dengan mata masih terpejam, gua meraba permukaan ranjang, mencari lokasi ponsel, dan langsung menjawabnya. “Halo..” Sapa gua. “Halo Din..” Terdengar suara nyokap Marshall dari ujung sana. Gua bangkit, duduk di tepi ranjang dan melanjutkan bicara...
Gua berdiri, menatap wajahnya yang kini terlihat penuh dengan kesedihan. Sementara hujan mulai turun semakin lebat. Dengan cepat gua meraih tangannya untuk mengajaknya segera pergi dari area makam. Namun, ia bergeming. Gua tau dan paham betul dengan apa yang ia rasakan saat ini. Ingin memberinya ...
Saat mendengar istilah aneh yang baru pertama kali gua dengar dan diucapkan berulang-ulang oleh si news anchor, gua mendongak dan bertanya ke Aldina; “Ebitda positif apaan sih?” Sambil terus menyisir rambut gua, Aldina lalu menjelaskan; “Ebitda itu singkatan; Earning Before Interest, Tax, D...
“Kak, ada tamu tuh…” Ucap Dinar ke gua yang tengah mencuci gelas bekas kopi di wastafel. “Siapa?” Tanya gua. “Cewek yang waktu itu” Dinar menjawab singkat lalu berbalik dan pergi. Gua buru-buru menyelesaikan mencuci gelas, menyeka kedua tangan pada bagian belakang celana jeans dan k...