bang bon..... update donk, mumpung bos gue dinas luar niyyy.... :ngakak baru kali ini gw baca cerita sfth yg alurnya kreatif dgn sudut pandang kadang orang pertama lalu orang ketiga... even ini fiksi, gw menikmati setiap cara TS dalam plot ceritanya... menunggu update om TS :D bang bon, kentang n
“Jangan jauh-jauh ya, ntar ilang…” “Emang gua bocah..” “Nanti pas makan siang jemput ya..” “Iya..” Gua mengakhiri pembicaraan dan bergegas menuju ke mobil. Sesampainya di mobil, gua menyalakan mesin dan mulai berkendara. Drive to Nowhere. Hampir sekitar dua jam lamanya gua hany
udah apdeeettt.....meskipun rada flat chapter ni....tetep lanjut pantengin bang booonnn:ngakak Justru di chapter ini ada satu 'clue' penting. Bisa menebak 'clue' yang ada disini, bisa jadi sisa alur cerita terbaca
Gua membuka pintu rumah yang hening. Ya memang sejauh yang gua kenal, dihari-hari weekday seperti sekarang ini dirumah memang selalu sepi, paling hanya ada asisten rumah tangga yang biasanya sibuk mondar-mandir memasak atau membersihkan rumah. Atau bokap yang entah malas, entah kurang mood atau e...
“Halo..” Terdengar suara Desita diujung telepon. “Ya..” “Lagi ngapain?” “Lagi di demangan..” Gua menjawab santai, merujuk ke sebuah ruangan yang tengah direnovasi, yang bakal menjadi tempat gua menjual produk clothingan. “Ooh.. tadi pagi ada tamu?” Desita bertanya, singkat.
Hari ketiga Desita menemani gua di Jogja dan mungkin ini jadi malam terakhir gua bisa bersamanya untuk saat ini. Awalnya gua bersikeras untuk memaksa Desita untuk tinggal lebih lama, tapi dengan alasan ‘jadwal kulaih yang terganggu’ dan ‘kasian ibu sendiri kelamaan’ akhirnya gua harus rel...
cieeee bang bon ganti ava pake de fatih. lucu lah itu pake helm :ngakaks. matanya keren ama pipinya makin tembem :matabelo: sekarang brp tahun bang umurnya? skrng setaun stngh, iya itu foto waktu umur setaun, skrng ud gak temben
Cinta Gua pernah mengenal sebuah quote mengenai cinta, quote yang pada masa lalu menjadi pegangan dalam gua mengarungi cinta. Cinta yang gua maksud disini tentunya cinta sekedar suka, cinta yang bukan berasal dari hati, melainkan dari nafsu sesaat yang membawa manusia kebanyak persoalan rumit lainn
Pagi hari-nya, hari pertama gua berada diruang perawatan VIP sebuah rumah sakit swasta di Jogjakarta. Dimana sampai saat ini gua belum tau kenapa gua bisa berada disini dan ada apa gerangan dengan bagian belakang kepala gua. Baru saja gua hendak menekan bel yang berada di panel bagian atas ranjan...
“Kita tetep bisa jadi temen kok, trid..” Gua bicara, mencoba menghiburnya. Tapi, bukannya merasa terhibur, Astrid malah memandang gua tajam kemudian berkata; “Buat gua nggak cukup sekedar temen!!”. Kemudian dia berdiri dan berjalan masuk, terdengar suara langkah kaki menaiki tangga menuju...
Siang ini mungkin nggak ada update dulu.. Gua masih kehilangan mood setelah inggris tersingkir dari piala dunia tadi pagi. Mudah mudahan nanti malem update.
Gua terus memandangi Desita yang tengah asik menikmati asinan, entah kenapa saat memandangnya sepertinya semua masalah yang gua punya terasa seperti menguap hilang. “Des.. besok libur kan?” Gua bertanya sambil tetap memandanginya. “Libur.., kenapa?” “Besok ikut ke Jakarta ya..” “Hah...
Gua memang pria yang nggak begitu pandai menyembunyikan emosi, tapi tiga tahun hidup tanpa Desita membuat gua terlatih memasang wajah tanpa emosi, dan wajah itu yang mungkin tampak saat ini. Saat dimana Ibu Desita bercerita tentang bagaimana Salsa, kakak perempuan gua satu-satunya merencanakan un...
“Aku juga nggak mau ninggalin kamu, sol.. bukan mau aku..” Desita menjawab sambil memindahkan arah duduknya menghadap ke gua. Lebih dari tiga tahun nggak bertemu, Desita sedikit berubah, dia nggak lagi menggunakan bahasa ‘prokem’ ‘elo-gue’, rambutnya dibiarkan panjang dan dia terlihat...
Pagi itu setelah Ableh dan Astrid berangkat untuk memulai pencariannya, gua mulai memborbardir Astrid dengan instruksi-instruksi lewat SMS untuk terus mengarahkan Ableh ke Bogor. Sebenarnya gua bisa saja langsung memberitahu Astrid lokasi dimana mereka bisa menemukan Desita, tapi gua rasa itu ter...
Sejak gua berhasil membujuk Astrid untuk ikut berperan dalam permainan yang sudah gua rencanakan, tidur gua perlahan-lahan mulai nyenyak, apalagi tau kalau Desita dan Ibunya sudah bisa hidup normal di Bogor sesuai dengan arahan gua dan sampai saat ini semuanya berjalan smooth dan terlihat baik. K...
dari semalem belum update nich,,,,, tumbennya ditunggu om --------- iya nih, mungkin nanti malem bru apdet, soalnya masih diperjalanan ini
gila gila gila ini namanya konspirasi tingkat dewa nih...semua sudah di susun sangat rapi oleh desita ... sebesar itukah kekayaan yang dimiliki keluarga syafriel sampe bisa bikin bangkrut usaha orang lain Bayangkan saja, Dahlan Iskan dengan 150 perusahaannya atau Jusuf Kalla dengan Kalla Groupnya
Gua sudah berada didalam rumah yang tanpa penghuni yang terletak disalah satu komplek perumahan dikota Jogjakarta. Seorang wanita muda dengan pakaian rapi berdiri disebelah gua, sudah berkali-kali gua melihatnya menepuk-nepukan telapak tangannya yang tanpa sengaja menyentuh perabotan dan tembok b...
Satu minggu setelah Desita dan ibu-nya pergi, gua cukup melihat perubahan gelagat dan perilaku Ableh untuk mengetahui sejauh mana rencana gua berjalan. Dan persis seperti perkiraan gua, rencana yang gua buat berhasil. Sudah hampir seminggu ini Ableh terlihat uring-uringan, gelisah dan sering keda...