yowes lah baca dl. si fatih blm ngerengek minta dede bang? Fatih sih nggak, tapi maminya... Ngahahaha... Kek nya Bang Boni gak berinteraksi krn kesibukan deh gan klo di trit yg dulu2 msh suka kok jawab2 komen gt, mungkin skrg krn satu dan lain hal jrg interaksi aja tp yg ptg kan updatean nya iya
"Iih.. Opaa.. Apaan sih?" Marcella bicara kepada kakeknya sambil menggandeng tangan gua masuk kedalam rumah. Si kakek terlihat menyunggingkan senyum sembari meletakkan kardus berisi onderdil di sudut ruang tamu. Kemudian dia berdiri, menggantungkan kumpulan kunci di salah satu paku pada...
Perkara cinta memang nggak bakal ada habisnya, apalagi bicara ‘perbedaan’, nggak bakalan ada ketemunya. Tuhan memang menciptakan manusia berbeda satu sama lainnya, wajah mirip bisa jadi perilaku berbeda, perilaku-nya sama bisa jadi berasal dari suku yang berbeda, berasal dari suku yang sama b...
Gua pernah kenal dan ketemu dengan berbagai tipe dan jenis cewek. Mulai dari yang jinak-jinak merpati, malu-malu kucing sampai dengan yang agresif kayak macan. Tapi, sejauh yang gua ketahui, gua belum pernah ketemu sama cewek yang minta untuk ‘ditembak’, kecuali Marcella. Cewek Cina yang seka...
Senin siang, disekolah, nggak seperti biasa, gua nggak lagi duduk menunggu Marcella di belakang kantin, tempat biasanya kami ngobrol panjang lebar selama jam istirahat. Gua hanya menghabiskan jam istirahat di dalam kelas, menghabiskan waktu dengan menggambar. Disleksia membuat gua sulit belajar, ...
Hari itu, Sabtu malam, jarum jam di pergelangan tangan gua menunjukkan angka 7 lebih 30 menit. Gua duduk diatas sepeda motor yang diam mematung ditepi jalan kecil di suatu tempat didaerah Grogol, Jakarta-Barat. Temaram lampu jalan, membias kuning kemerahan diatas sebuah kertas bertinta biru, berisi
Agustus 2002 "Rip..." Sebuah panggilan menggema dari salah satu sudut koridor sekolah. Koridor gelap yang berada diantara kelas-kelas mengarah ke kantin. Gua menoleh ke arah suara, sosok dalam bayangan perlahan muncul setengah berlari. "Rip, buku lu nih..." Ujar Ilham sambil
“Apa kabar, rif?” wanita itu bertanya ke gua, sementara tangannya masih menjabat tangan gua. Gua terdiam, nggak bisa berkata apa-apa, antara kaget, bingung campur gugup. “Rif?...” dia bertanya lagi, kali ini sambil mengguncangkan genggaman tangannya. “Em.. baik.. baik..” Gua menjawab
“Do I know you?” Wanita itu bertanya sambil mendekatkan tubuhnya, kedua mata-nya yang sipit memandang ke arah gua dari balik kacamata-nya yang seperti tidak memiliki lensa. “Mmm.. maaf mbak? Saya salah orang..” Gua menjawab gugup, sambil melinting bagian rambut di belakang telinga. Kemudi...
Hai guys.. Sorry banget belom sempet update2 dan nengok2-in thread ini. Soalnya beneran lagi sibuk se asu-asu nya, kan abis lebaran haji, masuk musim kimpoi dan berkembang biak, jadi banyak sodara yang mendadak hajatan, banyak kondangan. So, gimana kalo thread ini di close aja, nanti lanjutannya g
Bang update dong pliss Penasaran ni gue sama cerita ny hehehe Kentang udh gosong tu bang :D buat yg senasip sama agan ini : sebenernya cerita ini uda abis, selese, tamat. Tapi, mungkin banyak agan2 yg merasa 'kurang terpuaskan' dengan ending atau plot twist nya. Wajar sih karena emang plot nya (ag
sebenernya yang dijelasin TS udah bener. Tapi, scoring itu lebih luas daripada hanya sekedar musik atau instrumen. Bahkan lebih luas dari sekedar film. Dalam sebuah adegan (film, iklan bahkan video klip) cakupan 'score' meliputi semua suara yg berada dalan scene, misalnya suara gemrisik dahan terke
such a waste.. buat wonderkid kayak doi, stay di pool lebih baik (dengan kesempatan main lebih besar) ketimbang di city.
"Ah serius lu..?" Gua memundurkan tubuh kebelakang sambil menyulut batang Marlboro Light ditangan lalu menyodorkan bungkusannya kepada pria dihadapan gua. Ini pertemuan ketiga gua dengan Pria bernama Rendra. Kakak Iparnya Intan yang kebetulan merupakan suaminya Arya, sementara Arya kebetu
Nggak berselang lama, Sofia kembali datang menghampiri gua. “Ada yang ketinggalan?” gua bertanya kepadanya. Sofia nggak menjawab. Dia memasukkan tangannya kedalam tas, seperti mengambil sesuatu. Lalu mengeluarkan secarik kertas karton yang nampak sudah cukup usang, sepertinya terlalu banyak