Bawang merah lagi pada dikupas.. sampe juga ke saat ini. tapi bukan akhir kan bang Boni..? Bukan dong.
Sudah hampir seminggu ini Larissa nggak masuk ke sekolah. Awal minggu kemarin, ia sempat mengalami kejang hingga tak sadarkan diri. Informasi yang gua dapat dari Resti, setelah mendapat perawatan intensif di rumah sakit, hari ini kemungkinan Larissa sudah boleh pulang. Namun kenyataan nggak sesuai
“Eh, Sepatunya baru... padahal baru gw mau beliin” Ujar Resti saat melihat gua tengah memakai sepatu baru yang dibelikan Larissa beberapa waktu yang lalu. “Iya… Dibeliin..” Jawab gua “Sama Sasa?” Tanyanya lagi. “Iya…” “Lo pasti nggak suka modelnya kan?” Resti kembali berta...
Setelah melalui 3 babak yang cukup sengit, pertandingan pertama pun berakhir. Gua memenangkan pertandingan dengan hanya selisih 3 poin saja. Tile menghampiri gua, menyumbat lubang hidung gua yang berdarah dengan kapas setelah kena Chi jireugi* di babak ketiga tadi. Ia menekan-nekan batang hidung ...
Langit gelap, Hujan, dan ‘Drowning’nya Backstreet Boys menggema melalui tape deck di dalam mobil. Kali ini Larissa nggak menghabiskan waktu di mobil dengan tidur, ia sibuk ikut bernyanyi sambil mencontek lirik lagu yang tertera pada bagian dalam cover album. “Every time I breathe, I take yo...
dewalaut.76 Resti orang yang sama gan. Disini Resti emang masih SMA, ditahun yang sama gua juga masih SMA
Curiga ga bakal lama lg nih cerita beres.. Duh, kayaknya masih panjang Opini gua kayaknya si bian ama resti deh... :mewek Ternyata tempat bikin SIM bian ama gw tempatnya sama... Mungkin pas bikin SIM ketemu Bang bon, nanya Sebelum publish per chapter cerita ini, Bang Bon ngasih ceritanya dulu ke
“Nah, kalo udah punya SIM kan kamu kalo mau kemana-mana sama Sasa saya nggak was-was…” Ucap Papinya Larissa begitu kami keluar dari gedung dan berjalan menuju ke parkiran. Sementara gua masih memandangi foto diri di SIM yang keliatan kayak bocah gelandangan kurang makan. Ia lalu menyerahkan...
Nada sambung terdengar beberapa kali. Lalu disambut oleh sapaan ramah wanita dari ujung sana. “Mbak, bisa bicara sama Resti…” “Oh, dari siapa mas?” “Bian…” Gua menyebut nama. “Sebentar ya mas…” Nggak lama, suara gaduh terdengar, disusul Resti menyapa gua; “Bian… sorrryyy...
Hari kedua masuk sekolah sebagai anak kelas 2 SMA. Gua berjalan disepanjang koridor sekolah, sementara tangan gua menyusuri railing besi yang masih basah akibat hujan semalam. Tepat di depan kelas gua, Larissa berdiri, bersandar pada dinding kelas, tangannya menggenggam paper bag coklat. “Nih...
“Eh, Bi… gw kasih kado elo SIM aja ya?” Ujarnya mengagetkan lamunan. “What? gimana caranya SIM dijadiin kado?” Tanya gua “Udah tenang aja, ntar gw yang ngatur…” Jawabnya santai, sambil kembali menyandarkan kepalanya di bahu gua. Kala itu kami berdua duduk di kursi belakang sebuah ...
“Kenapa? apanya yang sakit?” gua bertanya kepadanya sambil memperhatikan bagian bawah punggungnya yang sejak tadi ia sentuh. Larissa masih nggak menjawab, ia tetap menunduk dan meringis kesakitan. Suara isak tangis mulai terdengar. Gua buru-buru ke kamar, mengambil sweater dan dompet, kemudia...
“Just like that?” Ucap Larissa begitu gua berjalan pergi meninggalkan dirinya tepat di depan pagar rumahnya. Gua berbalik, mengangkat kedua bahu; “What should i do, then?” Larissa membentangkan kedua tangannya lebar-lebar, berharap sebuah pelukan. Sementara gua hanya berdiri mematung, men...
Larissa terlihat duduk di kursi plastik di halaman rumahnya yang luas. Ia tengah memperhatikan Papinya yang tengah menunduk, memperhatikan bagian mesin mobil sedan yang terbuka kap-nya. Gua memperhatikannya dari sela-sela balik pagar besi. “Ngapain diem aja?” Tanya Larissa begitu menyadari ke...
Yg ngasih tau guru bk siapa cad ? Apakah p. Tile ? Duh yang namanya guru ya, mata-matanya banyak euy ;)
“Eh.. anak Mami udah bangun…” Mami Larissa masuk ke dalam kamar dan kembali duduk di posisi yang sama seperti sebelumnya; di tepi ranjang. “Makan ya neng, geulis…?” Ucap maminya kepada Larissa sambil memperagakan gerakan menyuap. Larissa meresponnya dengan anggukan kepala. Mami Lariss...
kontenporer Kan nama Kakaknya Larissa udah di reveal di Record 16. Jadi udah nggak perlu sebut 'Kakaknya' lagi :tabrakan:
“Dimana?” Tanya Larissa melalui ponsel. “Baru sampe tempat latihan…” Gua menjawab singkat. Ini merupakan kali pertama gua menggunakan ponsel. “Ooh, oke deh.. Gw mo terapi dulu ya…” “Oke…” “Oke…” “Yaudah lo tutup duluan…” Ucapnya dari seberang sana. Gua lalu memen...
Di sekolah, hari-hari berjalan seperti biasa; Lambat. Nggak ada hal menarik yang membuat gua punya adiksi terhadap segala sesuatu berbau sekolah, kecuali Larissa tentunya. Ia masih tetap hadir membawa keceriaan seperti biasa. Tak lupa Sekar dan Dita yang selalu hadir di antara gua dan Larissa dal...