Setelah hampir setengah jam ia habiskan untuk ‘menyiksa’ gua, Resti duduk dan berbaring telentang; kelelahan. Matanya terpejam, sementara nafasnya memburu. “Sasa tau nggak?” Tanyanya, masih dengan mata yang terpejam. “Nggak…” Jawab gua singkat, seraya mengelus lengan, leher, kepala ...
“Fu*k… bener kan, gua bilang apa… gua pernah ngeliat lo…” Boni bicara sambil memukul meja pelan. “Hah? Jangan bilang lo berdua satu sekolah?” Kali ini Resti angkat bicara. “We are…” Jawab Boni santai. “Seangkatan?” Kali ini Ines yang mengajukan pertanyaan, entah ia tujukan...
“Eh, lo dimana?” Tanya Resti melalui sambungan ponsel. Suaranya terdengar setengah berbisik, seakan nggak ingin ada yang mendengar bicaranya. “Masih di kerjaan…” Jawab gua singkat. “Jam segini?” “Iya, tapi bentar lagi balik nih… ada apaan?” Tanya gua. “Ada Mas Karlan sekelua...
Dulu waktu mau berangkat ke UK, ngeliat harga makanan di Bandara kaget; Mahal banget. "Ah, nanti kalo udah balik dari UK, jadi orang Sukses, pasti harga makanan disini jadi terlihat murah" Beberapa tahun kemudian, balik dari UK. Harga makanan di bandara masih terlalu mahal buat gua; mea
Gua menyalakan mesin motor, dari kaca spion terlihat Resti tengah memejamkan matanya seraya mulutnya komat-kamit seperti tengah membaca doa. Sementara, kedua tangannya melingkar di pinggang gua erat, sangat erat hingga gua kesulitan bernafas. “Boleh nggak pegangannya jangan terlalu kenceng, gua...
Buat yang belum tau pil koplo; Pil Koplo adalah obat golongan benzodiazepine, yang mirip dengan rohypnol, nipam, dan lexotan. Obat jenis ini tergolong obat anti cemas yang sifatnya depresan, jadi yang mengkonsumsi bisa merasakan sensasi teler yang bikin ‘santai’. Saat tahun 2000-an awal, obat...
Resti merubah posisi duduknya, kali ini ia membelakangi dan menyandarkan tubuhnya pada punggung gua. Kami berbincang, tak menatap satu sama lain, hanya memandang ke arah langit yang penuh bintang. “Klinik kecantikan harusnya bisa ngilangin bekas luka di jidat gw ya cad?” Tanyanya pelan. “Ke...
Malam itu, sepulangnya dari rumah Mas Karlan, jalan terlihat lengang. Tak seperti biasanya, kali ini Resti nggak memacu mobilnya dengan cepat. Ia mengemudi pelan dengan pandangan ke depan. Beberapa kali gua mendapati, tatapannya kosong. Seperti tengah memikirkan sesuatu. “Oi…” Gua memanggil...
“Oi… Molor mulu…” Teriak Wawan persis di telinga gua. “Hah?” “Pulang sana…” Tambahnya. “Hah, Bener boleh?” Tanya gua sambil mengucek mata. “Ya boleh lah, orang udah jam 6” Ucapnya seraya memasukan laptop miliknya kedalam tas. “What!?” Seru gua sambil melirik jam tang...
“Lo mau laporin gua ke polisi nggak?” Tanya gua ke Sekar melalui sambungan telepon. Di ujung sana Sekar nggak menjawab, yang terdengar hanya isak tangisnya. Gua lalu mengulang pertanyaan yang sama; “Lo mau laporin gua ke polisi nggak?” Kembali tak ada jawaban darinya. Setelah hening beber...
“... Kalo iya, berarti lo seneng dong pas Sasa meninggal?” Sekar kembali mengajukan pertanyaan. Namun kali ini, pertanyaannya benar-benar kelewatan. “Kar!” Gua menegurnya pelan, kemudian berpaling ke Resti yang terlihat terdiam sambil menggenggam kedua tangannya; menahan emosinya yang sep...
Gua kembali melangkah keluar dari kamar dan menghampirinya. “What? di sekolah gua?” Tanya gua lagi. “Iya… tenang aja, fotonya pas sekolah libur kok.. Gua udah minta ijin ke pihak sekolah…” Jawab Resti. Gua menggaruk kepala yang nggak gatal. Nggak habis pikir dengan pola pikirnya yang ...
om Bon, orang2 yang di bidang kreatif macam DKV dan kawan2nya itu otakknya emang pada gasrek semua yak? soal e nyonya juga gitu, yang katanya "Orang Kreatif", pas nikah sih enak, gak mikir adat, cuma pake kemeja sama celana jeans doang, sama band koes ploes an, trus dekorasinya yang nyl...
uda.. ngalah aja.. adu argumen sm cewe, cm bikin tambah pening.. :ngakak:cendolgan Pasti kalah! Jatuh cinta banget sama tulisan Bang Boni. Dulu pertama punya kaskus, uda sempet baca thread pertama Bang Boni. Dan beberapa hari lalu, aku baca ulang lagii karena ngerasa ngeskip cerita Resti. Duh duh
Kami berdua berbaring menatap langit-langit kamar hotel di atas ranjang yang sama, posisi kepala kami berdua saling beradu sementara kedua kaki gua dan Resti berada di arah yang berlawanan. Masing-masing jari jemari kami saling menyentuh, seperti hendak saling menggenggam tangan masing-masing. “L
“Oiya, akhir bulan ini kita foto prewed ya cad…” Ucap Resti sambil berjalan di depan gua. “Dimana?” Tanya gua. “Rahasia” “Pokoknya gua nggak mau pake baju yang aneh-aneh ya Res…” Gua bicara, membuat disclaimer. Mendengar ucapan gua, tiba-tiba Resti menghentikan langkahnya kemu...
“Gua mau cerita…” Kami bicara nyaris bersamaan. “Yaudah lo dulu…” Ucap Resti, mengalah. “Lo dulu..” Ucap gua. “Lo dulu…” Balasnya. Ok akhirnya gua mengalah, daripada ini berubah menjadi perdebatan lagi. “Inget nggak waktu gua nganter lo ke acara seminar?” Tanya gua. “I...
“Cad.. cad.. Baca deh…” Resti bicara sambil menyodorkan laptopnya ke arah gua. “Apaan?” Tanya gua sambil meraih laptop dari tangannya dan meletakkannya di pangkuan. Layarnya menampilkan sebuah deretan tulisan di sebuah forum terkenal di Indonesia. “Cerita…” Titahnya. “Novel?” ...