https://s.kaskus.id/images/2023/04/01/6448808_20230401041239.jpg Nada sambung terdengar beberapa kali, lalu disusul sapaannya yang terdengar tak bersemangat; “Halo…” “Halo…” “Lo tadi kehujanan nggak?” Tanya gua. “Kehujanan.. tapi si abang ojek onlinenya punya mantel hujan kok”...
https://s.kaskus.id/images/2023/04/01/6448808_20230401120315.jpg “Siapa?” Tanya Rohman. “Si Lady…” “Oh, Cewek yang ngasih donat, yang beli bubble wrap?” Tanyanya. “Iya…” “Ngapain dia?” “Katanya kejebak deket banjir” “Disebelah mana?” Tanya Rohman. “Nggak tau” J...
https://s.kaskus.id/images/2023/03/30/6448808_20230330073620.jpg Ia sepertinya juga nggak kalah terkejut dengan gua. "Ngapain lo?” Tanyanya. Gua mengernyitkan dahi, lalu menjawab dengan pertanyaan yang sama; "Lo ngapain?” "Gue kerja disini..” Jawabnya. Gua melirik ke arah kar...
Hari berganti hari, perlahan gua sudah melupakan hal terkait amplop berisi uang pengganti ponsel, yang kini terselip diantara deretan buku-buku di atas meja kamar. Sementara, pesan dari gua yang meminta nomor rekening sampai kini belum mendapat balasan. Hingga suatu ketika, saat gua tengah meng...
Masih dengan menatap layar ponsel, gua berjalan keluar, berniat untuk membeli rokok di minimarket dekat gang depan rumah. Saat tiba di depan gang menuju ke jalan utama. Gua masih mendapati mobil sedan hitam berada di sisi jalan. Sementara, perempuan pemiliknya terlihat berdiri dan bersandar pad...
Index The Persona #1 - A Man and His Little Girl #2 - A Man and The Lady #3 - Fate knew something that we didn't #4 - What a Rainy Day #5 - Step That I Can't Go Back #6 - Don't Try to Deny What You Feel #7 - The Past is Frozen, and the Present, it's all lit up #8 - She's Just like a Loaded Gun #...
Did you know that yesterday I lost the light?, And will you say today feels alright? Will you cry for yesterday And feel the pain? This is story about 'a Man and The Lady' Gua menyeruput kopi yang sudah nggak lagi panas sambil berdiri di sisi meja makan. Sementara Anggi menarik ujung kaos gua s...
Pagi itu, gua menjalani rutinitas seperti biasa; Mencuci pakaian, beres-beres rumah dan menyiapkan sarapan. Jam menunjukkan pukul 7 pagi, gua buru-buru kembali ke kamar, meraih handuk dan bergegas untuk mandi. “Yah, bangun…” Ucap gua seraya menepuk pelan ujung kakinya, yang lalu dengan cepa...
“Ya besok kan masih bisa…” Jawab gua singkat. Namun, Resti menggelengkan kepalanya; “Sekarang aja, buruan nyetirnya, biar nggak keburu gelap…” Gua lantas menambah kecepatan, menuju ke lokasi makam Larissa. Area parkir makam terlihat sepi, Beberapa orang terlihat berjalan keluar dari k...
“Kenapa masih dipake tuh celana?” Tanya gua, begitu ia selesai mengganti bajunya. Resti sudah melepas gaun pernikahannya dan menggantinya dengan kaos belel bergambar chipmunks dengan celana jeans super pendek yang dulu pernah ia kenakan namun gua komplain. “Emang kenapa, yang ngeliat juga c...
Gua mengetuk pintu kamar hotel tempat Mas Karlan sekeluarga menginap. Cukup lama gua menunggu hingga akhirnya Mas Karlan membukakan pintu untuk gua. “Kamu baru dateng?” Tanya Mas Karlan menyambut gua. “Iya…” Jawab gua singkat kemudian menyeruak masuk ke dalam tanpa menunggu dipersilahka...
Gua meraih ponsel dan mengecek pesan balasan dari Wawan; “Ribet!, Makanya gw bilang cuti aja!” “Ni gua berangkat” Balas gua. Lalu masuk ke menu panggilan terakhir, dan mulai menghubungi Resti. “Halo…” Sapa Resti dari ujung sana. “Kok nggak ngasih tau, kalo mami mau kesini?” Tany...
Saat ponsel kembali berdering, gua buru-buru berlari menuju ke kamar untuk menjawab panggilan. Gua mengernyitkan dahi menatap layar ponsel yang menampilkan nama Resti; “Halo…” Sapa gua. “Kemana aja sih di telpon dari tadi nggak diangkat?” Teriakan Resti menyambut gua. “Lagi nyuci…...
“Katanya dateng siang?” Ujar Wawan begitu melihat gua masuk ke dalam ruangan. “Lah, emang ini belom cukup siang buat lo?” Gua balik bertanya seraya menunjukan jam tangan gua yang menampilkan angka 10. Wawan, menarik ujung lengan kemeja panjangnya dan mengintip jam yang melingkar pada perg...
(H-6) Gua nggak tau gimana rasanya Resti yang berhenti kerja dan harus ‘dipingit’ di rumah. Sedangkan, gua yang baru sehari libur aja udah merasakan kebosanan yang luar biasa. Bangun siang? udah. Tidur-tiduran sambil main ponsel; udah, makan mie instan pake telor dua; udah, glesotan di lantai...
(H-7) Ponsel gua bergetar, dengan mata masih terpejam, gua meraba-raba area di sekitar ranjang, mencoba mencari ponsel yang sejak semalam sengaja gua buat dalam mode getar. “Halo” Sapa gua begitu berhasil menemukan ponsel dan kembali meraba tombol jawab. Teriakan Resti lalu menyambut pagi gua...
H-8)Tak banyak yang bisa gua lakukan saat hari-hari pernikahan semakin dekat. Gua masih tetap menjalani hidup seperti biasa, layaknya pekerja kelas bawah di Jakarta yang nyaris nggak bisa menikmati libur berkualitas. Disisi lain, Resti hampir seminggu yang lalu sudah tak lagi bekerja. Bukan, ia bu