Hi guys, please join to this page ya: textboxer rechtmasta ugalugalih tekorek cocolmanja terlaluasem clivelutfi yanagi92055 rahman.abdur637 ronieyuan
Meskipun belum bisa banyak beraktifitas, tapi Fira sudah bisa bicara dengan lebih jelas. Dia minta jus jeruk, meski belum kuat menghabiskannya. Dia bercanda soal masker APD gua yang kebesaran. Dia bahkan sempat bilang: “Kamu kurusan deh kayaknya?” Gua hanya tertawa mendengar pertanyaannya. Te...
Masih sambil menggenggam tangannya, gua mundur selangkah, sedikit menjauh. Sementara, tubuh mulai bergetar. Merasakan sensasi yang belum pernah gua rasakan sebelumnya. Baru sekarang gua merasa nggak punya kontrol sama sekali walaupun berada di dekatnya. Biasanya gua yang memegang pisau bedah, yan...
Pagi itu, gua baru saja menyelesaikan operasi yang berlangsung semalaman. Setelah mandi dan bersih-bersih, gua duduk di ruang meja kerja. Meraih ponsel dan menghidupkannya. Beberapa notifikasi pesan masuk bersamaan. Sebagian besar dari Fira sementara beberapa sisanya dari Ibu. Gua membalas pesan d
Gua berbaring di atas ranjang, berpangku pada kedua tangan yang terlipat, menatap ke arah layar laptop. Layar laptop yang menampilkan profil Lian lengkap dengan fotonya yang tanpa ekspresi dan hampir semua pencapaian yang ia miliki. Senyum ini sejak tadi nggak berhenti terkembang. Ada banyak rasa...
Halo guys... ✨ Kayak yang udah gue mention entah kapan, kalo gue berencana (kalo banyak yang minat) untuk bikin proyek cerita fiksi kolaboratif yang akan melibatkan kalian untuk menciptakan satu cerita utuh secara bersama-sama. Untuk teknis dan skema-nya masih abu-abu, nanti dibahas (Again, kal...
Belum lama kami berdua keluar dari kedai, terdengar langkah kaki mendekat. Gua dan Fira kompak menoleh ke belakang. Terlihat Natalie berjalan cepat mendekat ke arah kami berdua. “Gua belum selesai…” Ucapnya. "Buat gue udah," jawab gua singkat, sambil terus melangkah. "Nggak! ...
Siang itu, di kedai kopi kecil yang nggak jauh dari hutan kota. Ruangan masih terasa gerah walau AC di kedai dipasang maksimal. Aroma kopi dan roti panggang memenuhi ruangan, bercampur suara musik pop Korea yang samar dari speaker di sudut atas kedai. Meja kayu tempat kami duduk terasa sedikit le...
‘Makan’ Ucap ibu dengan bahasa isyarat, baru saja meletakkan piring berisi tempe goreng di atas meja. Gua bergeming, dan hanya duduk sambil terus menatapnya. ‘Terima kasih ya, bu’ Balas gua, lalu menyendok nasi dan mulai makan. Selesai makan, gua pindah ke depan rumah. Menyulut sebatang r...
‘Drrrttt… Drrrttt…’ Ponsel di atas meja berputar, layarnya berkelip. Gua yang baru saja menyelesaikan visit ke beberapa pasien mendekat, melirik ke arah notifikasi yang berisi pesan masuk; dari Ncek. ‘Kapan balik ke JKT?’ Gua meraih ponsel. Sambil duduk si tepian meja kerja dan mulai ...
Fidel menggelengkan kepalanya, seakan nggak setuju dengan apa yang sudah gua ceritakan. Gua menggeser ponsel miliknya yang tergeletak di atas ranjang, diantara kami berdua; “Coba konfirmasi atau tanya aja ke Kakak Lo…” Ia nggak langsung meraih ponselnya, hanya menatap gua bingung. Namun, se...
Gua mempercepat langkah ke arah mereka dan langsung memberikan pelukan ke Gaby. Tubuhnya yang mungil terasa hangat, dan aroma parfum vanilanya langsung bikin gua rindu. “Ih Gue kangen banget!” Gumam gua lirih, memeluknya erat sebelum beralih ke Fidel dan Liv, yang juga langsung memeluk gua de...
“Abis ini udah kan?” Tanya gua ke Lian di saat kami berdua masih duduk di atas panggung sari lembaran papan. “Udah?” Ia balik bertanya. Nggak begitu mengerti dengan maksud pertanyaan gua. “Maksudnya, abis dari sini kita langsung ke korea kan?” Gua memperjelas pertanyaan. Lian menoleh ...
Gua merebahkan kepala di bahunya, lalu bicara; “Apa rasanya mengoperasi aku?” “Tersiksa…” Jawabnya singkat. “Tersiksa?” Tanya gua seraya mengangkat kepala dan menatapnya. Lian menatap ke arah lautan lepas, sementara senyum kecil tersungging di bibirnya. “Iya…” Jawabnya lirih, ...
Gua melepaskan genggaman tangannya lalu menghentikan langkah. Kaget saat melihat sosok yang kini berada di depan kami. “Mamah…” Gumam gua lirih. Sementara, Lian terus melangkah menuju ke dua meja bundar yang sepertinya sengaja dijadikan satu. Nyokap meletakkan alat makan yang sedang berada ...
“Ngapain?” Tanya gua, begitu kami tiba di konsulat. “Ngurus Visa…” Jawabnya santai. “Kan tadi udah…” “Ya yang tadi kan ke Korea” “Lah, emang mau kemana lagi?” Tanya gua, sambil pasang tampang penasaran. Lian lalu menunjuk ke arah salah satu bendera kecil yang dipajang deka...
Lian mengajak gua ke kedai mie ayam nggak jauh dari komplek rumah. Tapi, entah kenapa gua merasa nggak nyaman dengan tempatnya. Seakan ada memori buruk yang bikin nggak nyaman saat gua melihat tempatnya. Batal makan di kedai mie ayam, dan setelah perdebatan ringan, Lian ‘terpaksa’ mengajak gu...
Pagi itu, gua duduk di kursi meja belajar menatap ke buku-buku tebal berbahasa asing yang berdiri di sisi meja. Kini gua baru sadar, kalau buku-buku itu bukanlah miliknya, bukan milik Lian tapi punya gua. Buku yang sengaja gua beli hanya untuk bisa terlihat cerdas di matanya. Sambil tersenyum, gua
“Ini, yang bikin kamu yakin?” Tanyanya ke gua seraya mengangkat kertas berisi tulisan ibunya yang kemarin ditulis untuk gua. Tulisan yang baru selesai dibacanya. “Iya… dan menangis” Jawab gua. “Menangis?” “Iya… Aneh kan? Padahal aku bahkan nggak mengenal kamu. Tapi entah kenapa ...
Gua berbalik dan naik ke atas, masuk ke dalam kamar, lalu duduk di tepian ranjang. Menatap kosong ke arah dinding dan dus-dus berisi buku-buku yang selama ini belum sempat dibongkar. Nggak lama berselang, terdengar ketukan di pintu kamar yang sengaja gua biarkan nggak tertutup rapat. Fira menyemb...