Cup. Gw udah ngikutin kisah lu dari awal. Dari mulai penasaran, sampe akhirnya kesel juga (kayak yang lain). Gw ada penawaran. Penawaran yang berlaku cuma buat lo. Ikut kerja sama gw, jadi assistant fotografer. Kerjaannya, ya bantuin si fotografer ngeset lampu, kamera, produk di dalam studio. Diw...
Ko konten sensitif sih ? Di sembunyikan.. ga bisa di baca.. gmn cara nya buat baca.. udah lama ga buka kaskus Di apps kaskus, masuk ke pengaturan. Pilih (aktifkan) ‘Tampilkan konten sensitif bla bla bla…’ https://s.kaskus.id/images/2023/06/27/6448808_202306271104190965.png
Kayaknya bakal tetep (nulis) di kaskus (somehow i don’t know why). Dan pasti bukan horor (ntar bukannya serem malah kocak)
Next time mungkin gue bakal bikin cerita fiksi kali ya. Dan kayaknya, bakal berbeda dari cerita-cerita yang udah pernah kalian baca di kaskus.
1. Anggi udah punya adek perempuan namanya Serenata 2. Aldina masih sendiri dan nggak mau menikah lagi 3. Perusahaan Jeje aman dari badai layoff karena gak banyak bakar duit dan nggak over hiring. Sekian
Fyuh... Setelah kurang lebih dua bulan, dengan 80an chapter dan lebih dari 191.869 kata (ini tulisan terpanjang gue by the way) cerita ini akhirnya selesai. Cerita ini cukup menguras waktu, tenaga dan pikiran. Proses gather informasinya cukup melelahkan. Jadi, mudah-mudahan cerita ini bisa dinikma
Gua baru saja selesai meeting dengan salah satu CEO perusahaan rintisan yang tinggal selangkah lagi bakal mendapat funding dari venture capital tempat gua bekerja. Cangkir berisi kopi hitam di hadapan gua kini tersisa setengah, sementara suhu diluar tampaknya begitu dingin saat gua melihat orang-o
Jeje baru saja kembali dari rumah sakit tempat Aldina dirawat. Saat ia datang, ada pancaran kelegaan begitu melihat Anggi yang ini sudah baik-baik saja. Namun, sesaat kemudian barulah gua menyadari ada guratan penuh kecemasan di wajahnya, matanya dan gerak-geriknya. Melalui ekspresinya, gua bisa...
Kami berdua duduk di kursi plastik di dalam ruko kecil yang terletak tepat di tepi jalan nggak jauh dari gang rumah Haji Ramlan. Ruko tempat tukang jahit langganan Reni dimana saat ini kami menunggu si Teteh membetulkan jas pernikahan gua yang sedikit kekecilan. Dengan akal-akalan sederhana, Tet...
Nggak lama berselang, Anggi masuk ke dalam kamar dan langsung berseru; “Mommy…” “Awas lo nggi, nanti gaunnya kusut…” Ucap Aldina seraya mencoba meraih Anggi, namun ia kesulitan karena posisi gaun yang ia kenakan. Gua mengambil alih tubuh mungil Anggi, mengangkatnya dan membuatnya ber...
Ayahnya Lady hanya terdiam sambil mengangguk, mendengarkan gua bicara. Sementara, dari arah pintu terlihat Mamay keluar sambil membawa dua mug besar yang berisi kopi. Setelah meletakkan kopi di lantai, di antara gua dan Ayahnya, Mamay ikut duduk bersama dengan kami. “... Kami yatim piatu sejak...
Mendengar ucapan Ayah Lady barusan, sontak Bapak langsung menggebrak meja dan berdiri. Kemudian ia menunjuk ke arah Ayah Lady dan berseru dengan lantang; “Udah gilak kau rupanya!!” Nggak cuma Bapak yang kaget begitu mendengar angka yang barusan disebut oleh Ayah. Lady pun terlihat menampakka...
Satu demi satu permasalahan selesai. Proses akuisisi dan funding yang tanpa di duga malah berjalan dengan smooth, Aldina yang akhirnya berhasil akur dengan Bapak, Anggi yang bisa menerima mommy-nya, Reni yang saat ini mengandung calon anak pertamanya dan Lady yang perlahan mulai berdamai dengan...
Gua dan Aldina berjalan bersisian, keluar dari lobby gedung kantor, menyusuri trotoar menuju ke hotel yang terletak di sebelah kantor. Sepanjang perjalanan, tak ada obrolan di antara kami berdua, hanya terdiam sambil sesekali saling menatap satu sama lain. Setelah hampir tiba di hotel, barulah A...