“Hah? Gimana maksudnya?” Tanya gua, merasa bingung dengan statement-nya barusan. Aldina nggak menggubris pertanyaan gua, hanya terus melangkah mendahului. Kami lalu tiba di area parkir basement tempat ia memarkir mobilnya. Terlihat, mobil yang dipakainya sekarang berbeda dengan mobil yang ia ...
Saat hendak merapikan laptop dan barang-barang lain dari atas meja ruang tamu, ponsel gua bergetar. Memunculkan sebuah notifikasi pesan. Gua melihat sekilas notifikasi tersebut yang sepertinya berasal dari Aldina, namun karena sibuk beres-beres, gua mengabaikan pesan tersebut. Setelah selesai ber...
Seminggu menjelang proyek ilustrasi PWA-nya Aldina selesai, ia mengajak gua meeting online dengan subjek mereview semua hasil pekerjaan kami. Gua baru saja masuk ke dalam room meeting, dimana disana sudah terlihat sosok Aldina yang tengah menatap ke arah layar laptopnya. Sementara, gua sengaja ngg
Kemudian terdengar langkah kaki Dinar mendekat ke arah dapur. Sambil memegang ponsel gua yang masih berdering, ia bicara; “Dari Aldina” Setelah memberikan ponsel gua, Dinar kembali ke depan. Gua bersandar pada dinding dapur, menjawab panggilan sambil menatap ke arah panci berisi air panas di ...
Suara notifikasi ponsel membuyarkan lamunan. Gua meraih ponsel dan melihat sebuah notifikasi pesan yang isinya; ‘Gua udah free, call via xxxx aja’ Disusul pesan lanjutan yang isinya sebuah link untuk video call. Gua membuka laptop, dan bersiap masuk ke aplikasi video call dengan tautan yang b...
Lama kami berdua dalam posisi berpelukan dan saling menatap, hingga akhirnya gua menyadari kalau ini adalah sebuah kesalahan; terlalu dekat dengannya adalah sebuah kesalahan. Sama-sama Awkward. Dinar terlihat menunduk, lalu dengan cepat berbalik dan menutup pintu kamarnya. Sementara gua hanya ber...
Hidup dalam satu atap, sama-sama terinfeksi covid, gua tinggal di lantai bawah, sementara Dinar menjalani hari-harinya di lantai atas studio. Untuk urusan makan dan kebutuhan sehari-hari gua biasanya memesan melalui aplikasi ojek online, dimana si kurir nantinya akan mengantar dan menggantung bar...
Gua melipat surat dengan kop apotik yang Poppy gunakan sebagai alas menulis dan memasukkan kembali surat tersebut ke dalam amplop. Kemudian memeriksa isi kotak berwarna hijau dan menemukan sebuah cincin di dalamnya. Cincin yang dulu sempat gua berikan kepada Poppy, cincin lamaran. Sambil tersenyum,
Masih lekat diingatan gua, kala itu, dini hari menjelang pagi. Ponsel gua terus berdering, berhenti sejenak, lalu berdering kembali. Gua bangun dari tidur, bangkit, duduk di tepi ranjang dan menatap ke arah layar ponsel yang berpendar, yang menampilkan nama nyokap. Gua yakin panggilan ini pastila...
Baru selesai nyokap menelpon gua, ponsel kembali berdering. Kali ini layarnya menampilkan nama Poppy. “Halo…” “Halo, Sal… Liat berita nggak?” Ia langsung bertanya. Gua yakin kalau niatnya menelpon pasti sama dengan nyokap barusan. “Ini lagi liat, berita Corona kan?” Gua menebak....
Gegara Poppy minta prosesi lamaran diulang, gua sekarang malah jadi punya PR buat mempersiapkan hal itu. Buat gua yang nggak punya pengalaman sama sekali tentu merencanakan prosesi lamaran bukan hal gampang. Gua sempat berkonsultasi ke Ketu tentang masalah ini, tapi sepertinya gua datang ke orang...
Hubungan percintaan berjalan mulus, dan urusan pekerjaan semakin baik. Karena load kerja yang kini hampir mustahil untuk gua kerjakan sendiri, ditambah akibat proyek yang sebelumnya gua ambil yang berkaitan tentang ilustrasi medis. Kini semakin banyak proyek sejenis yang masuk. Bikin kami kewalahan
Gua berdiri di atas trotoar jalan, terasa kecil, sangat kecil di antara tingginya gedung-gedung pencakar langit yang berdiri pongah. Sambil menatap ke arah padatnya lalu lintas dengan bising suara klakson dan deru mesin kendaraan menjadi latarnya. Siang itu Jakarta terasa panas membara, membuat...
Suatu hari, menjelang siang, terdengar dering ponsel dari dalam kamar saat gua baru saja selesai mengerjakan salah satu ilustrasi. Dari nada dering yang sengaja diatur terdengar berbeda, gua bisa langsung tau kalau yang menelpon adalah Poppy. “Halo…” “Halo, Sal. Gua baru aja balik dari ru...
“Gimana aku bisa ikhlasin kamu kalo nggak pergi, Sal?” Tata balik bertanya. “Yaudah, jangan ikhlasin gua. Jangan!” Jawab gua. “Aku jadi bingung deh sama kamu, Sal…” “...” “... Tempo hari kamu bilang aku harus ngelupain kamu, biar nggak ada yang tersakiti. Sekarang, giliran aku...
“Kalau perlu? Kalau lo perlu sesuatu itu, dan lo perlu memilikinya? Gimana?” Tanya gua. “...” “... Jadi terpaksa memilikinya kan?” Gua menambahkan. Sementara, Tata hanya terdiam sambil menatap gua. Selesai memasak mie instan, gua mengajaknya kembali ke ruang tamu. Gua meletakkan mangk...
Nggak mau terlihat kucel dan seperti baru bangun, karena sudah jam 10. Gua lantas bergegas ke kamar mandi untuk sekedar mencuci muka dan gosok gigi. Tapi, saat baru saja gua keluar dari kamar, Poppy sudah terlihat berdiri di anak tangga paling atas. Di Belakangnya terlihat bayangan dua orang yang...
Sejak hari itu, hampir setiap akhir minggu kami habiskan untuk pergi ‘berkencan’. Ya walaupun nggak melulu ke mall atau ke restoran, kadang kami hanya menghabiskan waktu dengan mengunjungi pameran lukisan atau sekedar makan bersama di tukang nasi goreng pinggir jalan. Di sisi lain, hampir ngg...