"Beb" Kata Febri dengan suara yang sedikit bergetar. "ho'oh" Jawab Adi langsung menatap Febri dengan ekspresi tidak percaya karena mendengar suara yang familiar itu. "Kayak kenal sama suara di belakang kita" lanjut Febri, Adi mengangguk Setuju. Adi dan Febri saling m
"Beneran kita mau makan disini beb" Febri ragu, meliat hanya motornya kendaraan paling kecil di parkiran itu selebihnya adalah Mobil Mobil dengan ukuran yang cukup besar yang bisa menampung 5 sampai 6 orang. Adi ternyata juga ragu, dia pertama kalinya kerumah makan ini , Rumah makan yang
Matahari sudah mulai meninggalakan tahtanya, hingga saatnya nanti gelap yang bertugas menjaga malam. Puluhan mahasiswa keluar dari kelas yang sama, dengan semangat yang sudah habis tersedot oleh kuliah 5 SKS non stop. Tampak dua pemuda ikut keluar dari kelas itu, Adi yang terlihat banyak melamun ...
"Friska !! " Kata Adi memanggil Friska setengah berbisik mencoba menyadarkan Friska dari keobodohannya. " Kenapa Di " Kata Friska santai. Bola mata Adi bergerak gerak menunjuk ke arah Rahma yang terlihat mematung bingung dengan situasi aneh itu. "Kenapa? itu Mbak Rahma, ka
"Uhuk." Adi terbatuk mendengar ucapan Friska. Duk... Friska meninju lengan Adi keras. Adi meringis mengusap usap lengannya. "Dasar cowok pasti mikir yang enggak enggak kan?"kata Friska kesal. "Ah eh, he he he." Adi tergagap bingung. "Wajar dong aku kaget, kamu
Pukul 22.25 Lengang, sepi, tidak nampak satupun homo sapiens selain seorang gadis yang seharusnya tidak berada di tempat sesepi ini, beberapa kali sang gadis menatap jam tangan yang menempel di lengan kirinya. "Aku bilang jam sepuluh teng! Ini sudah mau jam setengah sebelas lagi." keluh
Adi terus gelundang-gelundung di atas tempat tidur. Sesekali dia menghela nafas panjang lalu melepasnya hingga terdengar seperti bunyi sebuah penyesalan. Kini dia tidur mengadah keatas lalu dengan sebuah bantal dia menutup seluruh wajahnya lalu berteriak dengan keras namun bantal menahan suara itu
Mentari telah menjalankan tugasnya sejak fajar, menghangatkan setiap mahluk yang sibuk dengan urusannya masing masing. Kini pelan-pelan dia mulai bersembunyi di ujung barat bumi lalu sang senja dengan langit merahnya menandai kepergian sang mentari yang nanti akan berganti dengan langit yang gela...
Terakhir kali Adi percaya dengan hal-hal gaib ketika dia masih berseragam putih merah. Joko namanya, disaat Joko dan Adi masih menjadi siswa kelas 4 SD, Joko menyebarkan ajaran baru di tengah mahluk-mahluk tak berdosa itu. Joko adalah murid yang selalu menjadi juara kelas. Joko mengklaim dirinya ...
Tit tut tit tut. Ponsel Adi berbunyi sesaat ketika dia baru masuk halamam rumahnya. "Sial," gumamnya sesaat setelah dia membaca isi dari SMS itu. -Maas, ini ibu Dhani. Mas jangan lupa hubungi nomor ini kalau barangya udah ada ya Mas- "Kenapa masalahnya jadi panjang begini," ke
Malam itu gua sedang istirahat di kamar sambil mambaca buku kalkulus satu yang sudah agak lecek. Wajar saja karena gua beli yang fotocopian jadi gampang butek. Disamping gua ada Mas Arif yang sedang tiduran sambil mengecek Laptop baru yang dia beli tadi pagi. Dia senang karena bisa menabung beli ...
Keributan di kelas membuat gua menjadi musuh bersama. Antara mereka benci, takut atau sungkan sama gua tapi satupun gak ada yang menyapa atau mengajak gua ngobrol kecuali Vita. Cewek yang aktif organisasi ini saat itu sedang tidak ada di dalam kelas. dan juga dia mungkin tidak peduli juga.Walaupu...
Pagi ini gua akan santai. Tidak ada kuliah dan hari ini juga bertepatan dengan jatah gua libur jaga warnet. namun gua tetap harus mengecek semua inventaris warnet. Agak siang gua bersiap siap pergi, gak lupa gua cek beberapa keyboard PC yang dikomplain rusak. Waktu itu Mbak Leni dan Mbak Nila gil...
Sejak gua kerja di warnet dan pindah kos. Gua, Doni, Bobi dan Ipeh hampir tidak pernah nongkrong lagi. Kami paling hanya ketemu di kelas aja. Belajar bareng bahkan sangat jarang dibanding dulu yang setiap kuis mereka akan menginap di kosan gua di rumah Ipeh. sekarang itu gak pernah terjadi walau ...