Chapter 9 – Bertemu Wulan “Akan ada bahaya untuk mas..” jawab Rhea pelan. “Bahaya apa?” tanyaku penasaran “Pokoknya bahaya aja..” Dari kejauhan terdengar lantunan sholawat Tarkhim dari masjid. 10 menit menjelang adzan subuh. Indah. “Udah ya mas, aku harus pergi. Pokoknya aku mohon...
Chapter 8 – Konser Pukul 01.34 dini hari. Aku sendirian di kamar. Duduk tegak lurus dengan pandangan penuh ke layar laptop. Jemari kubiarkan menari di keyboard, mengetik setiap detik kisah hidup yang aku alami. Tentu saja nama-namanya aku pilih yang lebih keren, kota tempat kejadian aku geser b...
Chapter 7 – The Second Dengan perlahan bapakku berjalan menuju tempat Maudy berdiri dengan posisi pisau siap hunus, “Kamu siapa? Kamu setan ya?!” Edan! Maudy asli malah disangka setan. Maudy panik dengan badan gemetar, “Bapak kenapa sih?! Aku Maudy pak... Maudy!” “Bohong! Maudy ada di...
Chapter 6 – Maudy dan 'Maudy' Mukanya merona merah seolah gadis tanpa dosa yang baru tahu dunia. Ini pasti permainan visual juga, mana ada jin punya aliran darah yang mampu membuat wajahnya merona merah. Benar-benar pemain sinetron yang handal. Tiba-tiba mukanya menjadi serius, perlahan ia memb...