Negara bagian pertama, Delaware

Bagi para pengunjung jatuh dari tepi jurang Grand Canyon adalah hal yang tidak masuk akal. Namun tercatat ada lebih dari 50 orang yang jatuh dan mayoritas berakhir dengan fatal selama perjalanan menyusuri Taman Nasional Grand Canyon. Sebagian besar peristiwa tersebut terjadi bukan di daerah terpencil yang tidak terjangkau, melainkan di tempat populer yang ramai dikunjungi oleh banyak wisatawan. Karena tingginya jumlah pengunjung, banyak tempat wisata yang telah dilengkapi dengan pagar atau dinding serta tanda-tanda yang sangat terlihat jelas yang memperingatkan wisatawan untuk tetap berada di jalan setapak dan menjauh dari tepi jurang. Untuk mengurangi kecelakaan, setiap pengunjung Taman Nasional diberikan pamflet atau peringatan lisan yang menjelaskan risiko berbahaya jika melanggar aturan. Para Penjaga selalu berpatroli, memberitahu kepada pengunjung untuk tidak berperilaku berbahaya namun tetap saja kecelakaan tetap terjadi.


Pada tanggal 22 Maret 1925, Lewis W Thompson yang berusia 40 tahun mencoba berfoto dengan berdiri di tepi ngarai. Saat melangkah ke satu sisi untuk mengambil foto dengan lebih baik, dia kehilangan pijakan dan jatuh. Sejak saat itu, ada puluhan turis yang juga meninggal dunia akibat ingin mendapatkan foto yang sempurna. John Eric Hastrick yang berusia 20 tahun, pada tanggal 27 April 1981, Hastrick mencoba untuk mengambil foto bukan dari ngarai tetapi dari hotel Bright Angel Lodge di South Rim. Untuk mencari sudut yang lebih baik, dia memanjat pagar pembatas, matanya terpaku pada kamera, dia berjalan mundur menuju bibir jurang. Terlalu mengambil banyak langkah mundur, dia akhirnya terjatuh.


Hampir dua dekade kemudian, pada 19 Agustus 1999, Gabriel Comerford yang berusia 25 tahun mengunjungi Moran Point di Bagian Selatan. Dia menginginkan foto yang sempurna dan meminta kepada rekannya untuk membantunya mengambil foto. Comerford langsung menyerahkan kameranya. Dia kemudian memanjat pagar pembatas, berjalan ke bagian tepi jurang yang sempit, kehilangan pijakan, tergelincir menuruni lereng berbatu dan terjatuh. Tidak tahu harus berbuat apa lagi, rekannnya dengan kameranya menggunakannya untuk mengambil beberapa foto saat-saat terakhir Comerford.

Banyak orang yang juga menjadi korban hanya karena ingin mendapatkan gambar yang sempurna di tepi Grand Canyon. Meskipun demikian, menarik untuk dicatat bahwa pada hampir semua kunjungan ke Taman Nasional Grand Canyon banyak pengunjung yang melanggar aturan dengan melewati pagar pembatas, memanjat ke tepian yang berbahaya, mengambil risiko luar biasa hanya untuk berpose foto. Banyak laporan yang menyatakan bahwa para pengunjung mengalami pusing saat berada di tepian ngarai. Satu insiden yang berhubungan dengan alasan pusing terjadi pada tanggal 9 Maret 1989. Gesela Elixmann yang berusia 34 tahun sedang duduk di tepi ngarai di Mojave Point di Lingkar Selatan, sembari menikmati pemandangan yang spektakuler. Ketika Gesela mencoba untuk berdiri dan menjauh dari tepi, dia merasa pusing dan terjatuh. 


Selang tiga hari kemudian hal yang sama terjadi lagi. Yuri Nagata berusia 21 tahun mengunjungi Second Trailview Overlook di West Rim sebagai bagian dari perjalanan liburannya. Ketika mereka tiba di area pengamatan, pemimpin kelompok wisata memberitahu kepada para pengunjung tentang insiden mengerikan yang terjadi pada Elixmann. Nagata dengan seksama mendengarkan peringatan tersebut, tetapi kemudian dia segera berjalan ke arah pagar, menyeberanginya dan duduk di tepi ngarai. Ketika salah satu temannya memintanya untuk berdiri dan berpose untuk foto, Nagata, seperti Elixmann, kehilangan keseimbangan dan terjatuh.

Sebelum insiden Nagata dan Elixmann, pada tahun 1971 Elizabeth Hazelhurst yang berusia 21 tahun, duduk di tepi ngarai bersama teman-temannya dan kehilangan keseimbangannya secara fatal ketika dia mencoba untuk berdiri. Kemudian pada tahun 1947 ada Herbert E Kolb yang berusia 17 tahun yang meninggal dengan cara yang sama persis setelah menyaksikan matahari terbenam dari tepian dengan pacarnya. Dalam kasus-kasus tersebut, para korban menyepelekan resiko kecil yang mereka anggap sebagai suatu yang tidak berbahaya, mereka duduk di tepi ngarai untuk menikmati pemandangan yang akan mereka lihat untuk terakhir kalinya.


Pada 28 November 1992, Greg Austin Gingrich yang berusia 38 tahun mengunjungi taman bersama keluarganya. Rombongan Greg sedang mendaki di sepanjang Lingkar Selatan ketika dia melihat kesempatan untuk melemparkan lelucon pada putri remajanya. Dia berencana memanjat dinding bebatuan yang memisahkan jalan setapak dari tepi ngarai, lalu berpura-pura kehilangan keseimbangan. Dia kemudian melompat ke sisi lain bebatuan dan berjongkok di sana untuk beberapa saat dan cukup membuat putrinya ketakutan, sebelum akhirnya muncul kembali dan menampakkan dirinya tidak terluka.  Leluconnya tidak berjalan sesuai rencana. Saat Gingrich akan kembali ke tempat yang aman, dia kehilangan pijakan dan terguling jatuh ke ngarai. Dia jatuh tanpa mengeluarkan suara, mungkin dia terlalu terkejut dengan kesalahan perhitungannya.

Putrinya yang sudah mengetahui prank yang akan dilakukan oleh ayahnya, memutuskan untuk melanjutkan perjalanan dan meninggalkan ayahnya di belakang. Dia berjalan sampai ke tempat parkir mobil dan bertemu dengan kelompok mereka sebelum dia menyadari bahwa ada sesuatu yang salah. Tim pencari dan penyelamat menemukan tubuh Gingrich yang sepenuhnya mengkonfirmasi bahwa lelucon terakhirnya benar-benar sudah terlalu jauh.


Pada 8 September 1993, James Merriman yang berusia 51 tahun seorang penduduk Flagstaff yang mengendarai sepedanya ke Grand Canyon melalui pagar tempat wisata untuk mengumpulkan koin dari tepian jurang, di mana wisatawan akan melempar koin untuk mendapatkan keberuntungan. Merriman sering berkemah di tepian ngarai selama pengumpulan koin  dan dia juga sudah dikenal sebagai penjaga taman.

Seminggu sebelumnya tim penyelamat mendapat panggilan untuk menyelamatkan Merriman ketika dia mendapat kesulitan dan terjebak di tepian jurang yang sempit saat mengumpulkan koin. Kejadian itu, tampaknya, tidak menghalangi Merriman untuk tetap mengumpulkan koin dan menghasilkan uang. Pada tanggal 8 September Merriman mengunjungi Mather Point di Lingkar Selatan. Setelah memanjat melewati pagar pembatas dan mengumpulkan beberapa koin, dia mengetahui bahwa banyak turis yang terpesona dengannya.


Dengan penuh rasa percaya diri dengan kemampuannya, Merriman mulai melompat-lompat di antara dua batu, mengundang perhatian pengunjung untuk berfoto. Tidak lama setelah itu, dia kehilangan pijakan dan jatuh ke ngarai yang dalam. Banyak orang yang telah menjadi korban keganasan Grand Canyon saat menunjukkan keberanian dan kesombongan mereka di tepi jurang terbesar di muka bumi. Meskipun kelihatannya memang tidak mungkin seseorang untuk jatuh ke Grand Canyon, tetapi tidak ada yang tahu bahaya yang mengancam memang begitu nyata.