ashibnuAvatar border
TS
ashibnu
Juana Barazza, Pegulat Yang Tak Segan Menghabisi Nyawa Orang Lain

Gulat adalah olahraga yang sudah menjadi bagian dari budaya meksiko.  Olahraga yang menggabungkan kekuatan dan seni pertunjukan pertarungan tangan kosong. Ada banyak pegulat Meksiko yang sudah melegenda dalam sejarah olahraga ini. Ada satu nama pegulat yang paling menonjol, dia adalah Juana Barraza yang juga dikenal sebagai La Damma de Silencio dan di luar ring dia dikenal sebagai La Mataviejitas. Juana adalah seorang pegulat wanita yang tidak hanya mengalahkan lawan-lawannya di atas ring tetapi dia juga melakukannya dalam kehidupan sehari-harinya.

Serba - serbi Negara Bagian Alabama

Juana Barraza Samperio lahir pada tanggal 27 Desember 1957 dalam keluarga yang bermasalah. Ibunya memiliki masalah kecanduan alkohol dan perilakunya terhadap Juana sangat menyedihkan. Ibunya pernah menawarkan Juana kepada seorang pria dengan imbalan tiga bir. Seolah kesialan selalu menimpa dirinya, Juana juga harus meratapi kehilangan kakak laki-lakinya. Nasib sial dan jalan hidup dramatis itulah yang membuat Juana akhirnya menjadi pembunuh berantai yang mematikan.

Juana pernah memperoleh keterampilan keperawatan dan dia juga sempat bekerja sebagai penjual popcorn. Tetapi Juana kemudian memutuskan untuk menekuni satu pekerjaan sebagai pegulat profesional. Dia mempunyai nama panggung La Dama de Silencio yang berarti perempuan pendiam, tetapi di luar ring Juana suka berpakaian perawat dan pekerja sosial. Dia akan pergi dari rumah ke rumah lain untuk mencari wanita yang hidup sendirian dan dia akan mengakhiri hidup mereka dengan sangat brutal.


Untuk meyakinkan para korbannya Juana selalu membawa stetoskop dan kartu identitas palsu. Para korban dengan senang hati membukakan pintu rumah mereka, mengira bahwa ada petugas kesehatan dan pekerja sosial yang akan memeriksa keadaan mereka. Setelah diizinkan masuk, Juana akan memukul wanita itu dengan keras sampai tak sadarkan diri. Dia akan menikam dengan brutal, mencekik mereka dengan stetoskopnya, menjarah harta benda mereka dan melarikan diri tanpa meninggalkan jejak.
Konten Sensitif

Selama penyelidikan, pihak berwenang banyak mendapatkan kritik dari media massa. Petugas mengira bahwa pelaku adalah seorang pria yang berpakaian seperti wanita untuk mendapatkan akses ke rumah korban. Bahkan seorang petugas mengatakan bahwa mereka berurusan dengan seorang pria yang sangat cerdik dan sangat berhati-hati dalam melakukan aksinya. Namun, ada beberapa keterangan saksi yang melaporkan telah melihat seorang wanita gemuk yang mengenakan pakaian blus berwarna merah. Mereka mengatakan pelaku memiliki penampilan yang terlihat mirip seperti laki-laki, rambutnya pirang lebat dengan tubuh yang tegak berisi.


Berkat data tersebut, penyelidik membuat sketsa wajah tersangka dengan membuat patung tanah liat. Namun, ada banyak bukti yang saling bertentangan dengan yang sudah dikumpulkan kepolisian. Dalam penyelidikan petugas juga sempat menduga bahwa kemungkinan ada dua pelaku pembunuhan yang mungkin terlibat. Ada beberapa hal yang menjadi fokus perhatian yang setidaknya bisa dijadikan sebuah petunjuk. Setidaknya ada beberapa saksi yang menyebutkan wanita berbaju merah dan petugas juga mencatat bahwa semua korban berasal dari Spanyol.

Pembunuhan pertama yang dikaitkan dengan Juana terjadi pada akhir 1990an. Sementara aksi pembunuhan yang terkonfirmasi pihak kepolisian terjadi pada tanggal 25 november 2002. Korbannya bernama Maria de la luz Gonzalez umur 64 tahun. Empat bulan setelah itu, Guillermo Leon yang berusia 84 tahun ditemukan tak bernyawa bersimpah darah di rumahnya. Sampai bulan Desember 2005 Juana terus melancarkan aksinya dan terus menebar teror. Korbannya telah mencapai 42 dan 48 menurut data polisi yang sudah dikumpulkan.


Tetapi semuanya akan segera terungkap setelah pembunuhan Ana Maria de los Regis Alfaro. Pada tanggal 25 Januari 2006, Anna Maria yang berusia 89 tahun waktu itu sedang duduk di kediamannya. Tiba-tiba dia mendengar bel pintu yang berdering. Dia segera menuju ke pintu dan membukanya. Di depan pintu sudah ada seorang wanita yang menyambutnya dengan senyum. Dia memakai stetoskop di lehernya dan ada kartu identitas pekerja sosial di tangannya. Ada orang yang baik datang untuk memeriksa kesehatannya, Anna Maria membiarkannya masuk. Begitu sudah masuk, Juana memperlihatkan wajah aslinya. Dia menikam lalu mencekiknya dengan stetoskop dan kemudian mengambil semua barang berharga dari rumah tersebut. Dengan cepat dia keluar dan segera meninggalkan tempat itu.
Konten Sensitif

Namun, tepat pada saat itu tetangga Ana Maria berhasil menahannya agar tidak melarikan diri. Dia segera menelepon polisi dan mengungkap orang yang bertanggung jawab atas semua aksi pembunuhan yang sudah terjadi. Dia adalah seorang wanita dengan karakteristik fisik yang sama dengan tersangka pembunuhan di tempat lain. Dia mengenakan blus berwarna merah dan membawa stetoskop di lehernya.


Pengerahan petugas kepolisian dalam jumlah besar meluncur ke tempat kejadian dan Juana akhirnya berhasil diringkus. Penangkapan itu sangat mengejutkan warga Meksiko, ternyata di balik ratusan aksi pembunuhan itu bukanlah seorang laki-laki. Dia adalah seorang wanita, Juana Barraza seorang atlet gulat profesional yang berusia 48 tahun. La Mataviejitas, begitulah media Meksiko menyebut Juana Barraza yang berarti Pembunuh Wanita Tua.

Sebelumnya petugas kepolisian tidak dapat menangkapnya karena mereka tidak memiliki sidik jari untuk mengungkapkan identitasnya. Ketika ditangkap Juana mengaku telah membunuh Ana Maria dan tiga wanita lainnya. Dia membantah telah terlibat dalam 10 kasus pembunuhan lainnya. Meskipun sidik jarinya yang diidentifikasi telah ditemukan di 10 kasus tersebut. Dia juga mengaku bahwa dia tidak berniat mengunjungi rumah Anna Maria tetapi sedang mencari rumah Marcus Salandres. Ketika penyelidikan lebih lanjut, Juana mengakui semua perbuatannya.


Juana diadili pada tahun 2008 dan didakwa dengan 40 kasus pembunuhan. Penyelidik memperkirakan jumlah total korbannya antara 42 dan 48 wanita tua. Setelah meninjau kasus secara menyeluruh, Juana dihukum atas 16 tuduhan pembunuhan dan 12 tuduhan perampokan. Pada tanggal 31 Maret 2008, Juana akhirnya divonis dengan hukuman 759 tahun penjara. Juana tidak menerima putusan itu, dia menganggap bahwa putusan itu tidak adil baginya. Setelah beberapa kali mengajukan banding dan tidak diterima, Juana akhirnya harus mendekam di penjara Katedral Santa Marta dengan hukuman tertinggi yang pernah diberikan untuk kasus pembunuhan dalam sejarah Meksiko.


Pada tahun 2015 dia jatuh cinta dengan narapidana lain dan mereka memutuskan untuk menikah tetapi setelah satu tahun, hubungan mereka akhirnya kandas. Setelah kegagalan itu, Juana lebih suka menghabiskan hari-harinya di dapur penjara. Kisah Juana sempat diangkat menjadi sebuah serial dokumenter kriminal di televisi, sebuah buku tentang perjalanan hidupnya juga pernah dibuat. Juana Barazza seorang yang mendedikasikan hidupnya untuk dunia gulat yang di masa lalunya mendapat perlakuan buruk dari orang tuanya sendiri. Seorang pendiam yang menjelma menjadi pembunuh berantai.


KOLEKSI THREAD MENARIK

Quote:
Diubah oleh ashibnu 24-02-2022 07:34
emineminnaAvatar border
agusrezapratam4Avatar border
provocator3301Avatar border
provocator3301 dan 16 lainnya memberi reputasi
17
8.2K
40
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan