Hai Agan Sista
Bagi yang pernah menelusuri jalan Pantura dari Jawa Barat ke Jawa Tengah atau sebaliknya, pasti tahu kan daerah bernama Cirebon. Cirebon mempunyai 2 wilayah administrasi yaitu Kota Cirebon dan Kabupaten Cirebon. Secara geografis wilayah kota Cirebon memilki luas 37.36 km2 yang lebih kecil luasnya dibandingkan dengan kabupaten Cirebon dengan 990,36 km2
Peta Kabupaten Cirebon (atas) & Kota Cirebon (bawah) / wikipedia
Walaupun wilayah Kota Cirebon lebih kecil tapi mempunyai nilai histori yang banyak dikenal oleh masyarakat luas khususnya bagi para wisatawan yang pernah berkunjung. Kota Cirebon dulunya pernah menjadi pusat pemerintahan Kesultanan Cirebon sehingga sekarang banyak ditemukan bangunan peninggalan bersejarah yang masih terawat baik sampai saat ini.
Berbicara tentang wisata, Kabupaten Cirebon juga memiliki daerah wisata yang patut dikunjungi oleh wisatawan. Suasana yang masih asri, alami dan tidak bising oleh hiruk pikuknya suasana kota menjadikan pilihan favorit sebagai tempat rekreasi untuk keluarga. Tak hanya itu, adanya berbagai macam masakan khas Cirebon bisa menambah daya tarik tersendiri.
Nah apa saja tempat wisata dan kuliner yang ada di daerah Cirebon, maka ane jelaskan pada thread ini. Monggo.
Suatu bangunan yang menjadi saksi bisu atas berdirinya Kesultanan Cirebon (1430 – 1677) dan Kesultanan Kasepuhan (1679 – 1815). Awalnya bernama Keraton Pakungwati yang diambil dari nama putri pendiri Kesultanan Cirebon, Pangeran Cakrabuana. Bentuk arsitektur dari keraton ini memiliki gaya dan ciri khas kebudayaan Hindu yang dipengaruhi oleh Kerajaan Padjajaran. Di masa pemerintahan Kesultanan Kasepuhan tahun 1679 diubah namanya menjadi Keraton Kasepuhan.
Bagi pengunjung yang datang ke Keraton Kasepuhan dapat menikmati bangunan bersejarah yang memiliki lahan luas 25 hektar ini. Salah satunya adalah area Siti Inggil yang mempunyai 5 bangunan tanpa dinding dan memiliki susunan lebih tinggi dari tanah. Bangunan pada Siti Inggil pada jamannya masing-masing digunakan untuk tempat duduk sultan, pengawal pribadi sultan, penasehat sultan, pengiring sultan, dan tempat gamelan. Setelah melewati area Siti Inggil, pengunjung bisa melihat Langgar Agung yang menjadi tempat ibadah kerabat keraton. Selanjutnya menuju ke area utama yang terdapat Taman Dewandaru dan bangunan Induk Keraton.
Lokasi: Jalan Kasepuhan 43, Kel. Kesepuhan, Kec. Lemahwungkuk, Kota Cirebon.
Pada tahun 1679 Kesultanan Cirebon resmi terbagi menjadi 2 yaitu Kesultanan Kasepuhan dan Kanoman atas mandat dari Sultan Banten Ageng Tirtayasa, hal ini dilakukan agar mencegah terpecahnya perbedaan pendapat atas penerus Kesultanan Cirebon. Sebagai pendirinya Kesultanan Kanoman adalah Pangeran Kartawijaya.
Sebelum memasuki area Keraton Kanoman, pengunjung dapat melihat area alun-alun Kanoman yang memiliki 4 bangunan yaitu Cungkup Alu dan Cungkup Lesung, serta bangunan lainnya adalah Pancaratna dan Pancaniti sebagai tempat jaga para prajurit dan penerimaan tamu dari desa.
Memasuki alun-alun para pengunjung dilanjutkan pada halaman pertama yaitu Lemah Duwur. Mempunyai 2 bangunan yaitu Mande Manguntur sebagai tempat duduk Sultan menyaksikan pertunjukan dan Panggung sebagai tempat pertunjukannya. Disebelah barat dan selatan area Lemah Duwur terdapat dua bangunan lainnya yaitu Bale Paseban yang berfungsi sebagai tempat tunggu untuk menghadap Sultan dan bangunan Gerbang Seblawong yang pintunya dibuka hanya pada perayaan Maulud. Setelah itu para pengunjung dapat memasuki area Tajug Kanoman dan Jinem Kanoman sampai akhirnya ke bangunan tempat tinggal kerabat Kesultanan Kanoman.
Lokasi: Jalan Kanoman 40, Kel. Lemahwungkuk, Kec. Lemahwungkuk, Kota Cirebon.
Spoiler for Galeri Foto:
Pancaratna yang berada di alun-alun Keraton Kanoman / Sumber
Catatan sejarah mengungkapkan Keraton ini masih ada hubungannya dengan Keraton Kanoman. Pada saat itu Pangeran Adipati Kaprabonan yang merupakan putra dari Sultan Kanoman I Kartawijaya lebih memilih memisahkan diri dari Keraton Kanoman dan membangun Keraton Kaprabonan pada tahun 1696. Hal ini dilakukannya untuk memperdalam dan mengembangkan ilmu agama daripada menjalankan pemerintahan. Hampir tidak tampak seperti keraton pada umumnya karena awal pembentukannya sebagai sarana pembelajaran.
Memiliki luas 1 hektar yang tidak jauh dari Keraton Kanoman, Keraton Kaprabonan terdiri dari 4 bangunan. Pengunjung bisa melihat gapura yang di sebelah kanan dan kirinya terdapat patung udang serta di sisi atas terdapat lambang keraton. Di sebelah gapura tersebut terdapat bangunan Tajug atau Mushola yang didirikan pada tahun 1707. Selanjutnya pengunjung dapat melihat bangunan lainnya seperti Bangsal Utama, Kaputran, dan Kaputren.
Lokasi: Kel. Lemahwungkuk, Kec. Lemahwungkuk, Kota Cirebon.
Berawal dari terbaginya Kesultanan Kanoman menjadi dua dan berdirilah Kesultanan Kacirebonan pada tahun 1808 oleh Pangeran Raja Kanoman Amirul Mukminin yang bergelar Sultan I Kacirebonan. Sementara bangunan keraton baru bisa ditempati tahun 1814 yang pada saat itu digagas oleh istri Sultan I Kacirebonan, Ratu Raja Resminingpuri. Jalannya pemerintahan yang berada di keraton ini dimulai pada Sultan Kacirebonan II, Pangeran Raja Madenda Hidayat.
Keraton ini memiliki arsitekur dengan gaya campuran tradisional, Kolonial Belanda, dan Cina. Dengan luas 4,5 hektar, pengunjung dapat menikmati beberapa bangunan bersejarah seperti Bangunan Induk, Paseban, dan Tajug. Pada Bangunan Induk terdapat teras yang berfungsi sebagai pertemuan pejabat Kesultanan atau prajurit yang ingin menghadap Sultan. Secara umum fungsi Bangunan Induk tersebut untuk tempat tinggal Sultan dan keluarganya. Pada bagian Paseban terdapat 2 bangunan yang memiliki fungsi sebagai penerimaan tamu. Tidak hanya itu di Keraton ini juga terdapat bangunan lainnya yang didirikan secara bergantian pada Sultan yang berbeda yaitu Gedang Ijo, Pringgowati, Pinangeran, Kaputran, dan Kaputren.
Lokasi: Kel. Pulasaren, Kec. Pekalipan, Kota Cirebon.
Masjid ini dibangun pada tahun 1480 di masa Kesultanan Cirebon yang pada saat itu dipimpin oleh Sunan Gunung Jati. Beberapa sumber menyebutkan Masjid ini merupakan Masjid tertua di Cirebon. Masjid ini dibangun dengan 2 orang arsitek yaitu Sunan Kalijaga dari Demak dan Raden Sepat seorang Hindu dari Majapahit. Seiring perkembangannya Masjid ini juga mengalami perubahan terutama pada ornamen bergaya Cina. Oleh sebab itu Masjid ini memiliki gaya campuran Islam, Hindu, dan Cina.
Masjid yang berusia ratusan tahun ini, berada di komplek Keraton Kasepuhan. Hampir semua bangunan dan ornamennya masih asli dan terjaga dengan baik. Masjid ini juga memiliki ciri khas yang berbeda dengan Masjid pada umumnya yaitu banyaknya tiang-tiang dari kayu dengan ukuran besar dan kokoh yang bisa dilihat langsung oleh para pengunjungnya. Adapun keunikan lainnya yang menjadi tradisi dari pertama kali Masjid ini digunakan adalah Azan Pitu yang dilakukan oleh 7 orang Muadzin menjelang Sholat Jumat.
Lokasi: Jalan Kasepuhan 43, Kel. Kesepuhan, Kec. Lemahwungkuk, Kota Cirebon.
Klenteng ini masih simpang siur tentang kapan pertama kalinya dibangun, beberapa sumber menyebutkan Klenteng ini sudah berusia ratusan tahun. Salah satu sumber mengatakan Klenteng ini dibangun hampir bersamaan dengan dibangunnya Masjid Agung Sang Cipta Rasa tahun 1480. Kisah lain yang menceritakannya adalah pemasangan atap Klenteng menggunakan sisa kayu dari pembangunan Masjid Agung Sang Cipta Rasa yang pada saat itu sudah mendapat ijin oleh Sunan Gunung Jati. Memiliki nama asli Vihara Dharma Rakhita, pengunjung bisa menikmati tampilan bangunan yang sarat akan nilai sejarah dan religi serta memiliki bangunan yang masih terjaga keasliannya.
Hal yang menarik pada Klenteng ini adalah bisa melihat catatan sejarah yang tercantum pada dinding Klenteng. Catatan tersebut memuat peristiwa besar yang terjadi di Desa Jamblang seperti kerusuhan masyarakat terhadap Kolonial Belanda, bencana banjir dan gempa bumi, paceklik selama 3 tahun, wabah kolera, dan kebakaran rumah penduduk. Semua catatan tersebut disertakan waktu tahun kejadiannya.
Lokasi: Jalan Niaga No.1, Desa Jamblang, Kec. Jamblang, Kab. Cirebon.
Sebagaimana diketahui Sunan Gunung Jati merupakan Sultan kedua di Kesultanan Cirebon yang masa kekuasaannya pada tahun 1479 sampai 1568. Meninggal dunia di usia 120 tahun Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah ini dimakamkan di komplek pemakaman tua Bukit Gunung Jati.
Makam tersebut tak pernah sepi dikunjungi oleh para peziarah yang datang dari berbagai penjuru tanah air. Banyak fasilitas yang terdapat pada kompleks makam ini seperti parkir luas, masjid, penginapan, pendopo, warung makan, dan kios cinderamata. Keunikan pada makam ini adalah banyak ditemukan ornamen berbentuk keramik cina kuno yang menghiasi sisi dinding makam. Hal ini dikarenakan istri dari Sunan Gunung Jati yang bernama Ong Tien Nio seorang putri dari Kaisar Cina Hong Gie juga dimakamkan pada kompleks makam ini. Memiliki nama lain Nyi Ratu Rara Semanding, Ong Tien Nio awal kedatangan di Cirebon sempat membawa ratusan olahan keramik yang didatangkan langsung dari negeri Cina.
Lokasi: Jl. Alun-Alun Ciledug No.53, Desa Astana, Kec. Gunungjati, Kab. Cirebon.
Biasa disebut dengan Taman Sari Gua Sunyaragi yang dibentuk bukan dari proses secara alam. Didirikan pertama kali oleh Pangeran Kararangen pada tahun 1703. Memiliki fungsi utama sebagai tempat peristirahatan dan meditasi Sultan beserta keluarganya. Gua ini merupakan salah satu bagian dari Keraton Kasepuhan yang sebagian besar bangunannya terbuat dari batu karang dengan luas sekitar 15 hektar.
Pernah rusak akibat perang tahun 1787 menjadikan gua ini sempat melakukan beberapa kali perbaikan. Walaupun begitu pengunjung masih dapat menikmati keindahan budaya Cirebon pada masa lampau pada gua ini. Terdapat 12 bagian, terdiri dari 10 gua dan 2 bangunan lainnya. Masing-masing bagian memiliki fungsi yang berbeda. Kesan sakral, menyeramkan, dan mitos sangat terasa bagi wisatawan yang mengunjunginya. Gua Sunyaragi tetap menjadi daya tarik bagi para pengunjungnya karena di waktu tertentu bisa menyaksikan pertunjukkan kesenian khas daerah Cirebon.
Lokasi: By Pass Brigjen Dharsono, Kel. Sunyaragi, Kec. Kesambi, Kota Cirebon.
Merupakan salah satu wisata alam yang diperkenalkan pada tahun 2017. Awal pemberian nama Batu Lawang ini karena terdapat 2 batu besar yang saling bersebelahan yang menjadikannya seolah-olah mirip seperti pintu diantara 2 batu tersebut. Berada jauh dari perkotaan membuat tempat wisata ini masih jarang diketahui banyak orang. Suasana perbukitan dan tumbuhan hijau semakin membuat Batu Lawang terlihat alami dan asri. Namun untuk mencapai tujuan Batu Lawang membutuhkan perjuangan yang tidak mudah karena akses jalan yang masih bebatuan dan beberapa ada yang rusak.
Bagi pengunjung yang suka berfoto, tempat ini menyuguhkan panorama indah dari berbagai sudut. Di atas tebing dengan ketinggian 50 meter, pengunjung bisa menikmati beberapa keindahan wilayah Cirebon dari kejauhan. Disamping itu Batu Lawang cocok bagi pecinta panjat tebing yang bisa dilakukannya pada Tebing Cupang. Beberapa pengunjung juga menjadikan Batu Lawang ini sebagai tempat pendidikan latihan dasar pada komunitas pecinta alam. Beberapa fasilitas juga disediakan di tempat ini, seperti mushola, toilet, dan warung makan.
Lokasi berada di Desa Cupang, Kec. Gempol, Kab. Cirebon.
Pantai yang berhadapan langsung dengan Laut Jawa ini merupakan wisata alam yang banyak diminati oleh wisatawan khususnya bagi masyarakat Cirebon. Obyek wisata yang sangat terjangkau dan murah, untuk masuk ke pantai ini para pengunjung dibebaskan dari biaya tiket masuk. Biaya yang dikeluarkan hanya ada parkiran kendaraan dan wahana perahu.
Pantai ini biasanya ramai menjelang sore hari. Pengunjung dapat menikmati pemandangan matahari tenggelam yang dapat memanjakan mata. Tidak hanya itu, wahana perahu juga menjadi daya tarik bagi pengunjung. Dengan biaya sebesar 5000 rupiah pengunjung dapat menaiki perahu menyelusuri laut di pantai Kejawan. Bagi yang suka foto-foto, pantai ini cocok bagi yang ingin mengabadikan momen wisata bersama teman dan keluarga.
Lokasi berada di Kel. Pegambiran, Kec. Lemahwungkuk, Kota Cirebon.
Di Kabupaten Cirebon juga terdapat wisata pantai yang banyak dikunjungi oleh wisatawan yaitu Pantai Baro Gebang. Sama seperti Pantai Kejawanan, pantai ini berhadapan langsung dengan Laut Jawa. Awalnya difungsikan sebagai tempat pelabuhan namun masyarakat bisa memakainya sebagai tempat wisata yang murah meriah. Pengunjung bisa menikmati panorama sunset pada sore hari. Bagi yang suka memancing, pantai ini juga menjadi pilihan yang menarik bagi para pemancing.
Tidak memerlukan biaya yang mahal untuk bisa bersantai di Pantai ini. Untuk pengunjung menggunakan mobil biaya yang dikeluarkan sebesar 5000 rupiah. Bahkan kendaraan motor pengunjung bisa diparkir sangat dekat dengan bibir pantai. Bagi masyarakat Cirebon pantai ini cocok sebagai tempat refreshing melepas lelah beraktivitas.
Lokasi berada di Desa Gebang Mekar, Kec. Gebang, Kab. Cirebon.
Resmi dibuka untuk umum pada tahun 2018, destinasi wisata yang dipenuhi oleh mangrove ini mempunyai luas sekitar 7 hektar. Dengan konsep peduli lingkungan, obyek wisata ini dikelola langsung oleh komunitas masyarakat sekitar yang pada awalnya untuk mencegah abrasi di perairan pantai Cirebon.
Adapun fungsi lainnya dari area ini adalah sebagai sarana edukasi para pelajar yang ingin mengetahui tentang hutan mangrove. Untuk pelajar dikenakan tarif masuk sebesar 1000 rupiah dan umum sebesar 2000 rupiah. Hutan mangrove ini ternyata menyimpan pemandangan yang indah sehingga banyak pengunjung yang mengabadikan dengan swafoto di area ini. Tips bagi pengunjung sebelum memasuki area hutan mangrove ini agar menggunakan lotion anti nyamuk agar perjalanan wisata lebih nyaman tanpa diganggu oleh nyamuk.
Lokasi berada di Desa Mundu Pesisir, Kec. Mundu, Kab. Cirebon
Spoiler for Galeri Foto:
Pelajar mengunjungi Hutan Mangrove Kasih Sayang / Sumber
Bersantai dengan fasilitas yang disediakan / Sumber
Memiliki fungsi sebagai bendungan pada umumnya Setuk Patok digunakan sebagai pengairan sawah di lingkungan sekitar. Sudah dibangun pada masa Kolonial Belanda ternyata Setu Patok memiliki pemandangan yang indah. Dengan luas 175 hektar dan memiliki bukit kecil ditengahnya sehingga orang-orang mengatakannya Danau Toba versi kecil yang berada di Cirebon. Suasana perairan, pegunungan, dan lingkungan yang hijau menjadikan tempat ini cocok bagi pengunjung untuk bersantai dengan konsep alami.
Beberapa pengunjung juga suka melakukan hunting foto di Setu Patok terutama saat sore hari, biasanya ada sunset dan tampak indah saat sinarnya memantulkan pada perairan. Tidak jauh dari Setu Patok juga ditemukan bangunan peninggalan sejarah yaitu Bunker Jepang. Setu Patok juga memiliki ciri khas terutama saat pergantian musim di mana debit air akan banyak saat musim hujan dan bisa kekeringan saat musim kemarau.
Lokasi berada di Desa Setupatok, Kec. Mundu, Kab. Cirebon.
Awalnya bernama Setu Pengasinan, namun sekarang lebih dikenal sebagai Setu Sedong. Dibuka pertama kali pada tahu 1918 dengan luas 65 hektar, Setu Sedong dipergunakan sebagai pengairan persawahan dan perkebunan tebu di sekitarnya. Seperti hal dengan Setu Patok, Setu Sedong juga menawarkan pemandangan alam yang indah dan dapat memanjakan mata bagi pengunjungnya.
Wisatawan yang datang di Setu Sedong dapat melihat sunset di sore hari, naik bambu rakit, dan memancing. Untuk memberikan rasa nyaman saat berwisata, pengunjung juga dapat menikmati berbagai fasilitas yang tersedia seperti area parkir, mushola, penginapan, toilet, dan warung makan. Obyek wisata ini juga terbilang sangat murah untuk biaya yang dikeluarkan.
Lokasi berada di Desa Sedong Lor, Kec. Sedong, Kab. Cirebon.
Tempat pemandian air panas ini awalnya terbentuk karena ketidaksengajaan pada saat pengeboran. Oleh karena itu tempat ini pada tahun 2008 dipergunakan sebagai obyek wisata. Luasnya mencapai 4 hektar dan memiliki mata air panas bersuhu 60 derajat celcius.
Sumber panas alami yang mengalir di kolam ini dipercaya mampu melancarkan peredaran darah dan pegal-pegal. Selain bisa menikmati keindahan alam di sekitarnya yang masih sangat asri, pengunjung bisa melakukan terapi dengan air hangat dengan rileks. Konsep pada tempat ini sangat alami dan tenang jauh dari perkotaan dengan beberapa fasilitas pendukungnya seperti taman bermain anak-anak. Tidak hanya itu juga fasilitas yang lainnya seperti area parkir, mushola, toilet, dan tempat pembilasan air juga tersaji pada Banyu Panas Palimanan.
Lokasi berada di Desa Palimanan Barat, Kec. Gempol, Kab. Cirebon.
Bukit yang berjarak sekitar 16 km dari kota Cirebon ini termasuk destinasi wisata yang populer di Cirebon dan sekitarnya. Konsep yang diberikan ke pengunjung adalah wisata alam dan religi. Pengunjung biasanya datang untuk berziarah karena ada makam tokoh agama Cirebon pada jaman dahulu. Selain itu pengunjung dapat menikmati suasana yang alami dari hutan yang ada di Bukit Plangon ini.
Hal yang menarik dari Bukit Plangon adalah banyaknya ditemukan jenis satwa yang dilindungi yaitu kera. Konon kera-kera ini sudah lama bermukim di Bukit Plangon dan beberapa menyebutkan adanya aura mistis yang ada pada kera tersebut. Sementara itu pengunjung bebas memberi makan kepada kera dan bisa mengabadikan momen dengan berfoto. Kawasan Bukit Plangon ini masih menjadi bagian dari Keraton Kanoman. Memilki nilai histori dan menyerupai hutan, banyak orang yang mengatakan Bukit Plangon sebagai tempat keramat dan angker.
Lokasi berada di Desa Babakan, Kec. Sumber. Kab. Cirebon.
Salah satu tempat di Cirebon mempunyai tempat pemeliharaan hewan langka dan dilindungi. Berada tepat di daerah Belawa terdapat jenis kura-kura yang juga dipercayai oleh masyarakat sekitar sebagai kura-kura keramat. Konon awal muncul kura-kura tersebut dari sumur tua bernama Sumur Pamuyuran. Adapun bentuk dari kura-kura tersebut berbeda dari umumnya.
Memiliki tempat yang masih asri ditumbuhi pepohonan yang besar, tempat ini cocok bagi pengunjung yang ingin berwisata alam. Beberapa peneliti dan mahasiswa juga datang ke tempat ini sebagai edukasi kura-kura. Untuk tiket masuk sebesar 3000 rupiah saja.
Lokasi berada di Desa Belawa, Kec. Lemahabang, Kab. Cirebon.
Pada awalnya tempat ini merupakan taman biasa yang berada di tepi pantai. Seiring berlalu tahun 2015 diubah konsepnya menjadi area waterland sebagai destinasi wisata modern. Hal ini menjadikan Waterland Ade Irma Suryani ini menjadi tempat wisata yang hits dan banyak dikunjungi para wisatawan terutama keluarga.
Pengunjung dapat menikmati berbagai macam wahana atau permainan air pada area seluas 3 hektar ini. Wahana tersebut antara lain waterboom, kolam air, perahu bebek, air mancur dan lainnya. Menjadi satu dengan tempat wisata ini juga terdapat penginapan atau cottage yang berdiri langsung di atas pantai. Dekat dengan cottage tersebut juga terdapat restoran berbentuk kapal yang dinamakan kapal Cheng Ho.
Lokasi berada di Jalan Yos Sudarso No.1, Kel. Lemahwungkuk, Kec. Lemahwungkuk, Kota Cirebon.
Tempat wisata ini berada di Kawasan dataran tinggi dan jauh dari suasana perkotaan. Biasanya yang datang ke tempat ini adalah pasangan muda-mudi tapi ada juga rombongan keluarga. Suasana yang tenang dan banyak dijumpai pepohonan menjadikan tempat ini tampak asri dan romantis.
Wisata Bukit Gronggong memiliki bangunan kafe yang ngehits dikalangan wisatawan. Kafe yang mengusung tema romantis dan terbuat dari kayu ini cocok bagi pengunjung yang sedang menjalin kasih dan bagi keluarga bisa meningkatkan hubungan yang lebih harmonis. Pada saat malam hari pengunjung dapat melihat gemerlapnya lampu perkotaan Cirebon dari atas Bukit Gronggong.
Lokasi berada di Desa Patapan, Kec. Beber, Kab. Cirebon.
Spoiler for Galeri Foto:
Fasilitas kafe yang disediakan di Bukit Gronggong / Sumber
Panorama kota Cirebon dari Bukit Gronggong / Sumber
Pengunjung sedang menikmati keindahan alam di sekitar Bukit Gronggong / Sumber
Area wisata yang memiliki luas 175 hektar ini memiliki berbagai macam fasilitas yang dapat dinikmati oleh para pengunjung. Bisa dikatakan sangat lengkap fasilitasnya terutama bagi pengunjung yang mengajak keluarganya. Fasilitas tersebut adalah lapangan golf, kolam renang, waterboom, paintball, pemancingan, terapi ikan, outbond, flyingfox, atv off road, dan perahu boat.
Taman Siwalk sangat cocok untuk menjadi tujuan wisata keluarga. Melepas lelah dan refreshing setelah beraktivitas tempat ini sangat ramai dikunjungi pada akhir pekan.
Lokasi di Desa Setupatok, Kec. Mundu, Kab. Cirebon.
Sesuai namanya, tempat ini menyuguhkan wahana air yang bisa dinikmati oleh pengunjung. Tempat ini menjadi salah satu tujuan untuk mengisi waktu libur keluarga. Biasanya akan ramai pada akhir pekan dan pengunjungnya pun tak hanya masyarakat lokal tapi juga berasal dari kota-kota sekitar Cirebon.
Selain kolam renang dan wahana air lainnya, tempat ini juga terdapat kebun binatang. Bagi anak-anak, Waterpark Ciperna bisa dijadikan tempat bermain sekaligus edukasi pengenalan terhadap berbagai macam satwa. Akses menuju tempat ini juga tergolong mudah karena berada di pinggir jalan utama perkotaan.
Lokasi berada di Desa Ciperna, Kec. Talun, Kab. Cirebon.
Tempat wisata keluarga dengan wahana air lainnya juga bisa ditemukan di Jempol Waterboom Ciledug yang sudah berdiri sejak tahun 2012. Bagi orang tua yang mengajak anaknya untuk datang ke tempat ini tidak perlu khawatir apabila anak tidak ingin bermain air. Taman bermain tanpa air juga tersaji di tempat yang cukup luas ini.
Untuk bisa mencapai tempat ini sangatlah mudah karena berada di tepi jalan utama. Beberapa bangunan pada Jempol Waterboom Ciledug bisa menjadi spot yang menarik untuk dijadikan foto.
Lokasi berada di Desa Ciledug Lor, Kec. Ciledug, Kab. Cirebon.
Mengusung permainan air, tempat ini memiliki kolam renang yang luas. Seluncuran air dengan ketinggian bisa mencapai 15 meter juga tersedia bagi anak-anak dan orang dewasa. Ada juga kolam arus yang biasanya digunakan anak-anak dengan pelampungnya.
Tempat ini sangat cocok untuk liburan keluarga. Area parkirnya pun luas dan mempunyai beberapa fasilitas lainnya seperti tempat bilas, kamar ganti, mushola, kantin, dan gazebo. Bagi wisatawan luar daerah tidak perlu khawatir karena di dekat Waterboom Apita juga terdapat hotel yang bisa direkomendasikan.
Lokasi berada di Jalan Tuparev No. 46, Desa Sutawinangun, Kec. Kedawung, Kab. Cirebon.
Berwisata di Cirebon tidak lengkap rasanya kalau tidak mencicipi berbagai macam makanan khas masyarakat Cirebon. Wisata kuliner sangat cocok bagi wisatawan setelah lelah menyelusuri tempat-tempat wisata. Sajian unik dan cita rasanya yang menggugah selera menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan khususnya kuliner. Berikut makanan khas dari Cirebon.
Demikian thread ane tentang berbagai tempat wisata yang ada di Cirebon. Sebenarnya masih ada beberapa tempat lainnya yang belum ane bahas di thread ini. Wilayah Cirebon ini memang sedang gencar dalam perkembangan pariwisata, namun adanya pandemi Covid-19 ini rencana tersebut menjadi terhambat. Semoga saja pandemi ini segera berakhir dan Cirebon bisa menjadi destinasi kota wisata yang banyak dikenal dan dikunjungi wisatawan. Semoga dengan adanya thread ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan Agan Sista.
Terima kasih sudah membaca.
19 September 2020
Berdasarkan pengetahuan dan opini pribadi
Anda akan meninggalkan Cirebon. Apakah anda yakin?
Lapor Hansip
Semua laporan yang masuk akan kami proses dalam 1-7 hari kerja. Kami mencatat IP pelapor untuk alasan keamanan. Barang siapa memberikan laporan palsu akan dikenakan sanksi banned.
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919071217.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919055727.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919060348.JPG)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2016/02/27/2061810_20160227061228.png)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919060533.JPG)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919060559.gif)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/11/11/2061810_20201111012819.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919071233.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919071243.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919071254.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919072900.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919072925.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919072933.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919072939.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919074437.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919074447.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919074505.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919074909.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919074919.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919074927.jpeg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919074934.JPG)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919075259.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919075318.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919075324.JPG)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919075333.JPG)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919075708.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919075726.JPG)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919075735.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919080200.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919080231.JPG)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919080238.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919080245.JPG)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919080621.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919080639.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919080648.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919080655.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919064550.png)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919102115.JPG)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919102133.gif)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919102236.JPG)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919102249.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919102259.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919102308.JPG)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919102415.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919102426.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919102433.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919102440.JPG)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919034306.JPG)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919034337.JPG)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919034347.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919034355.JPG)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919034453.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919034508.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919034524.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919034532.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919034601.JPG)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919034620.JPG)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919034627.JPG)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919034635.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919034749.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919034759.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919034816.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919034824.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919034907.JPG)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919034921.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919034929.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919034936.JPG)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919035001.png)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919035017.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919035026.png)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919035034.JPG)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919035138.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919035152.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919035159.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919035205.JPG)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919065000.png)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919043452.JPG)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919043509.gif)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919043532.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919044411.JPG)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919044421.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919044434.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919044449.JPG)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919044515.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919044531.JPG)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919044540.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919044550.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919044607.JPG)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919044615.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919044624.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919044632.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919044655.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919044712.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919044720.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919044729.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919044750.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919044817.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919044824.JPG)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919044834.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919044846.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919044859.JPG)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919044906.JPG)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919044913.JPG)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919070213.png)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919050650.JPG)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919050701.gif)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919050857.JPG)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919050905.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919050913.JPG)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919050922.JPG)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919050939.JPG)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919050947.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919050955.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/09/19/2061810_20200919051348.jpg)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/08/16/2061810_20200816072223.png)
![[COC Reg. Cirebon] Menjelajahi Wisata “Kota Udang” yang Patut Dikunjungi](https://s.kaskus.id/images/2020/06/14/2061810_20200614105726.gif)
