Tidak pernah sama sekali saya merencanakan akan tinggal di kota Cirebon selama 100 hari, bermula dari ajakan teman ke kota kelahiran suaminya Brebes, lalu pulangnya saya mampir ke kota kelahiran bokap di Rengaspayung,  tidak disangka akhirnya harus belajar kehidupan di Kota Cirebon terlebih dahulu.


Pada tahun 2008 silam, saya diberi kesempatan untuk tinggal di rumah saudara yang memang memiliki Majlis Ta'lim ATTHOYYIBAH, nyantri hanya 100 hari di kota udang.


Kenangan seumur hidup dan pertama kali harus bepergian seorang diri,  jauh dari orang tua, selama tiga bulan sepuluh hari lamanya.


Dibalik perasaan sedih ada kenangan yang tidak mungkin saya lupakan, dari orang-orangnya sampai tempat yang pernah saya kunjungi.


Berikut hal-hal yang tidak bisa saya lupakan selama berada di Kota Cirebon:






Selama tinggal di Cirebon, seringkali saya sarapan dengan bubur ayam plus kuah labu siam, dengan campuran santan dengan bumbu kunyitnya, membuat saya rindu dengan Kota Cirebon.


Ternyata bubur ayam kuah ini merupakan favorit bokap, ketika pulang kampung, bokap mencari sabu Khas Kota Cirebon ini, karena memang di Jakarta, tempat kami tinggal tidak ada yang menjualnya.






Sega lengko atau Nasi lengko salah satu menu yang ditawarkan ketika menginap di rumah saudara, kebetulan saudara saya yang merupakan adiknya bokap, menjual nasi lengko.


Rasanya yang enak di lidah saya, campuran toge, mentimun, tempe, tahu, dan daun kucai, dengan toping sambal kacang dan kecap, merupakan perpaduan yang lengkap. Jika kalian ke kota Cirebon jangan lupa untuk mencicipinya juga ya.






Ketika berada di sana saya pun pernah mencicipi makanan yang satu ini, rasa dan penampilannya tidak jauh dari soto Betawi dengan kuah santan buatan nyokap, yang membedakan empal gentong ditambahi dengan kunyit sehingga berwarna kuning kalau soto Betawi tanpa kunyit, dan cara penyajian dan memasaknya yang di dalam gentong.


Sebenarnya masih banyak kuliner asal sana yang pernah saya cicipi, seperti tahu gejrot, ketoprak khas Cirebon, dan sebagainya.


Tahu gejrot dan makanan lainnya sering saya makan di Jakarta, yang hampir tidak pernah saya cicipi lagi hanya ketiga kuliner di atas.


Selain kulinernya, tempat-tempat wisata yang patut kaskuser kalian kunjungi jika berada di Cirebon, yaitu:






Hampir setiap bulan adalah acara rutin untuk ziarah ke makam sunan gunung jati, dikarenakan pemilik Majlis Ta'lim ATTHOYYIBAH merupakan keturunan dari Sunan Gunung Jati, kami memanggilnya Abah Ali.


Wisata ziarah ke makam salah satu sunan, selain mengingatkan kita dengan kematian, kita juga diajarkan mengenal salah satu wali yang pernah berdakwah di negara kita ini.


Memang di makam tersebut banyak sekali para pengemis, kalau kalian ke sana jangan lupa siapkan uang receh, karena saya bareng rombongan dan sudah menjadi rutinitas dari majlis taklim tersebut, para pengemis tersebut tidak menadahkan tangannya kepada kami.






Meskipun hanya berkesempatan untuk shalat Idul Adha, tetapi saya cukup senang bisa berkunjung di sana, sayang sebelum acara maulud nabi saya sudah pulang ke Jakarta, padahal tinggal seminggu lagi, jadi tidak bisa menceritakan kemeriahan acara maulud di keraton tersebut.





Mungkin yang sudah pernah ke Bali wisata Plangon Cirebon ini mirip-mirip gapura di Bali, selain taman wisata dengan pemandangan alamnya yang masih alami dengan pepohonan yang rindang, kita akan bersahabat dengan makhluk berbulu.



Monyet-monyet dibiarkan berkeliaran di sekitar kita, biar ada ikatan antara monyet dengan pengunjung, jujur saat itu saya sangat takut ketika kera-kera tersebut menghampiri saya, oh iya usahakan bawa makanan buat mereka ya gansis.



Ketika saya wisata ke sana, puji syukur biaya masuknya gratis, biarpun ada loket pembayaran, tetapi tidak ada penjaganya.


Mungkin dari kaskuser ada yang pernah ke sana, apakah sekarang dikenakan biaya?


Selain wisata di Kota Cirebon, saya pun sempat mengunjungi Telaga Remis dan Linggarjati.


Sudah sepuluh tahun berjalan semenjak menikah saya belum pernah kembali ke sana, tetapi kenangan-kenangan tentangmu akan tersimpan rapi di memori ini.


Sangat disayangkan kenangan dalam foto album harus terendam dalam genangan air bah, sehingga kenangan antara aku dan kamu pun sirna.


Rasa rindu yang hanya bisa tertuang dalam event COC Reg Cirebon ini, bagi yang mau ikutan klik linknya, sampai tanggal 27 September, masih ada waktu!