Cirebon. Kota yang terletak di pesisir pantai utara pulau jawa ini memiliki sejarah yang sangat panjang. Dari awal didirikannya pada sekitar abad ke 14 sampai sekarang telah menjadi sebuah kota besar, banyak peristiwa peristiwa besar yang sangat berpengaruh pada perkembangan nusantara.

Berawal dari sebuah desa kecil bernama Caruban yang didirikan oleh Ki Gedeng Tapa atas perintah Prabu Siliwangi dari kerajaan besar Padjajaran, perkembangan kota Cirebon tak lepas dari pengaruh kerajaan besar pasundan itu. Setelah Ki Gedeng Tapa wafat, posisinya digantikan oleh Raden Walang Sungsang, yang tak lain adalah putera dari Prabu Siliwangi.

Raden Walang Sungsang inilah yang membangun Keraton Pakungwati, yang nantinya menjadi cikal bakal tiga keraton yang kita kenal saat ini, dan menjadi Sultan pertama di kasultanan tersebut dengan gelar Pangeran Cakrabuana. Pada perkembangannya, karena campur tangan pihak kolonial belanda, dan untuk menghidari perpecahan antar anggota keluarga kasultanan karena perebutan kekuasaan, keraton itu akhirnya terbagi menjadi tiga, yaitu Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, dan Keraton Kacirebonan.







Letak kota Cirebon yang berada di pesisir pantai juga sangat berpengaruh dalam perkembangan kota Cirebon. Pelabuhan Muara Jati menjadi pintu gerbang masuknya para pedagang dari berbagai daerah, sperti China, Arab, India, dan Malaka. Banyak dari pedagang pedagang asing ini yang akhirnya menetap di Caruban. Kata Caruban sendiri memiliki makna campuran, yang menggambarkan bercampurnya orang dari berbagai suku bangsa yang datang dan menetap di kota itu.

Kedatangan bangsa asing itu tidak hanya sekedar untuk berdagang, tapi juga menyebarkan agama islam di tanah jawa. Jadi keberadaan kota Cirebon ini juga sangat berpengaruh pada penyebaran agama islam di nusantara. Banyak ulama ulama besar yang lahir dari kota Cirebon ini. Salah satunya adalah Sunan Gunung Jati, salah satu tokoh walisongo yang sangat kesohor itu. Tak heran kalau di kota ini banyak pondok pondok pesantren yang sangat terkenal, diantaranya pondok pesantren Buntet dan pondok pesantren Kempek yang dikenal sebagai pondok pesantren tertua di Cirebon, dan masih eksis sampai sekarang.




Dalam sejarah perjuangan melawan penjajahan, kota Cirebon juga memiliki andil yang sangat besar. Perjuangkan rakyat Cirebon melawan penjajahan belanda sudah dimulai sejak sekitar abad ke 17, dipimpin oleh Sultan Tajul Asikin Amirzena, dan terus berlanjut sampai negeri ini merdeka pada tahun 1945. Banyak pertempuran besar terjadi di kota ini, yang membuat pasukan Belanda menderita kerugian yang sangat besar.

Cirebon juga dikenal sebagai kota bandar. Selain memiliki pelabuhan Muara Jati, Cirebon juga dilintasi jalur jalan pantura yang menghubungkan kota kota besar di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Tak heran kalau kota ini memiliki peranan penting dalam pergerakan dan mobilitas ekonomi. Mayoritas warganya yang bekerja sebagai nelayan, membuat kota ini menjadi penghasil ikan nomor satu di pulau Jawa. Dan produk yang paling terkenal dari kota ini adalah udang rebon, yang akhirnya diolah menjadi terasi udang rebon yang sangat terkenal itu. Dari pengolahan udang rebon inilah nama Cirebon lahir, yang menggabungkan dua kata 'Cai' yang berarti air dan 'rebon'.

Dari segi pariwisata, kota ini juga tak bisa dipandang sebelah mata. Banyak tempat tempat wisata yang bisa kira kunjungi di kota ini. Selain ketiga Keraton yang telah saya sebutkan diatas, masih ada lagi Masjid Agung Sang Ciptarasa yang merupakan masjid tertua di kota ini. Letaknya masih di dalam kompleks Keraton Kasepuhan.



Ada juga Gua Sunyaragi, yang menjadi saksi bisu perjuangan rakyat Cirebon dalam melawan penjajahan belanda dan penyebaran agama Islam di daerah ini. Juga Kompleks Pemakaman Sunan Gunung Jati, yang sangat cocok untuk berwisata religi.



Untuk yang menyukai wisata alam, bisa mengunjungi Bukit Gronggong, Telaga Remis, Setu Patok, dan Hutan Plangon serta Desa Wisata Cikahalang.



Yang suka main air, jangan khawatir, ada pantai Kejawanan dan Waterland Taman Ade Irma Suryani yang siap memanjakan mata anda.



Kota Cirebon juga memiliki berbagai seni dan budaya yang menjadi kebanggaan bukan hanya warga Cirebon, tapi juga bangsa indonesia. Sebut saja Tari Topeng yang sangat fenomenal itu. Juga Sintren dan Tarling serta Angklung Bungko. Ada juga kesenian Gambyung dan Genjring Rudat yang bernafaskan islami.





Bagi yang suka wisata kuliner, jangan khawatir. Cirebon memiliki Empal Gentong yang sudah terkenal sampai ke seantero negeri. Juga Nasi Jamblang dan Nasi Lengko. Yang suka pedes, ada Pedesan Entog dan Tahu Gejrot. Kalau mau yang seger seger Cirebon juga punya es Cuwing dan es Kopyor. Ada juga kue Tapel yang sekarang sudah sangat jarang ditemui.







Jadi kurang apalagi coba, bagi yang ingin berkunjung ke Cirebon, jangan ragu dan jangan bimbang, karena Cirebon punya segalanya.