Setiap kisah agen spionase selama Perang Dunia II memang cukup menarik untuk dihubungan dengan mata-mata fiksi terkenal James Bond. Dipercayai bahwa karakter James Bond didasarkan sepenuhnya pada kehidupan Ian Fleming. Sebagaimana pekerjaan Ian Fleming sendiri yang seorang perwira intelijen. Dan terkenal karena kelakuan playboynya serta selera tinggi untuk mengendarai mobil-mobil sport. Akan tetapi, sebenarnya semua itu tidak benar. Inspirasi terbesar Fleming adalah seorang agen ganda berkebangsaan Serbia yang cukup menawan. Namanya adalah Popov, Dusko Popov.

Cerita tentang tugas mata-matanya Popov dimulai di Freiburg, di mana Dusko muda mengejar gelar doktornya di bidang hukum. Di sana Popov bertemu dengan Johann Jebsen dan keduanya menjadi tak terpisahkan. Seperti Popov, Jebsen juga berasal dari keluarga kaya dan memiliki gaya hidup yang glamor. Mereka berdua kecanduan mobil sport dan wanita serta punya cukup banyak uang untuk membuat kedua hobinya itu tetap berjalan. Petualangan dari satu klub ke klub lainnya, Popov dan Jebsen dengan cepat mengembangkan reputasinya sebagai pria yang gila wanita.

Pada tahun 1940 Jebsen bergabung dengan Abwehr, Dinas Rahasia Nazi. Dan memohon pada Popov agar melakukan hal yang sama. Dusko setuju tetapi juga serta segera pergi ke Kedutaan Besar Inggris untuk menawarkan jasanya. Dengan demikian, dia menjadi salah satu sumber intelijen terpenting Sekutu. Dalam Layanan Rahasia Nazi, Popov juga memiliki reputasi yang baik. Jerman bahkan memberinya uang tunai untuk mendanai gaya hidup playboynya. James Bond punya satu pacar di setiap ceritanya. Popov punya dua atau tiga pacar di setiap kota. Dia menjalin hubungan dengan banyak wanita, Popov membuat James Bond terlihat seperti Bocah Pramuka.

Fleming bertemu Popov di Kasino Estoril di Lisbon, Portugal. Malam itu Popov membawa uang senilai $ 50.000 milik Pemerintah Inggris. Dan Fleming ditunjuk untuk memastikan bahwa Popov tidak melakukan hal bodoh dengan uang itu. Fleming tidak pernah lupa apa yang dilihatnya di meja judi malam itu. Ada orang Lithuania, yang terus-menerus mendorong orang lain agar mempertaruhkan semua uangnya dalam permainan itu. Popov duduk bersama pria itu dan meletakkan semua uangnya di meja judi. Kasino yang tadinya riuh menjadi sunyi. Wajah Fleming berubah menjadi pucat pasi. Orang Lithuania dipanggil dan dia memutuskan mundur dari permainan.

Kisah tersebut kedengarannya seperti tak asing? Tepat sekali, kemudian Fleming menggunakan episode ini sebagai dasar untuk buku pertamanya, Casino Royale. Posisi Popov di dalam Polisi Rahasia Jerman membuatnya menjadi alat yang paling berharga. Selama Perang Dunia II, Popov selalu menerima informasi penting dan meneruskannya ke Pemerintah Inggris. Sekutu sangat berterima kasih kepada Popov dalam pendaratan di Normandia. Dia melakukan pekerjaan yang baik dan memberikan informasi palsu kepada Nazi. Episode akhir Perang Dunia II tersebut dikenal sebagai pendaratan D-Day dan tak lama perang di Eropa berakhir.

Setelah perang, Dusko pindah ke selatan Perancis. Dia cepat menikah dan juga cepat bercerai. Kemudian dia menjalin pernikahan lagi dengan seorang gadis Swedia berusia 19 tahun. Dia memutuskan untuk mengasuh ketiga anaknya. Pada tahun 1970an dia merilis memoar tentang hidupnya sebagai mata-mata. Dusko Popov meninggal pada tahun 1981 akibat efek jangka panjang dari kebiasaan minum dan merokok yang berat. Setelah lebih dari 14 buku, kemungkinan Fleming mengambil inspirasi dari sejumlah orang. Namun pertanyaannya adalah, siapa orang pertama yang menjadi inspirasinya? Dan itu bisa dijawab dengan melihat Casino Royale. Karena tanpa buku itu, James Bond tidak akan menjadi tokoh populer hingga sekarang.

Referensi 1
Referensi 2
Referensi 3