Pria ini tidak pernah berharap untuk selamat dari Titanic, apalagi mempertaruhkan nyawanya untuk menjadi pahlawan yang mengagumkan di atas kapal laut yang terkenal. Selamat dari salah satu bencana maritim terbesar abad ke-20, dia dengan luar biasa melanjutkan pencapaian prestasi luar biasa selama Perang Dunia I dan II. Berkali-kali, pelaut pemberani itu berdiri di jalan berbahaya menjadi saksi di lebih dari satu peristiwa terbesar dalam sejarah!

Namanya adalah Charles Lightoller. Dia selamat dari tenggelamnya Titanic. Dia selamat dari perang dunia I dan perang dunia II. Charles pertama kali mengenal laut ketika dia baru berusia 13 tahun. Selama masa mudanya, Lightoller memiliki beberapa petualangan di laut lepas. Dia selamat dari angin topan, kebakaran kapal hingga penyakit tropis.

Pada tahun 1900 dia mulai bekerja untuk White Star Line sebagai petugas keempat dari SS Medic. Dia berkarir selama 12 tahun, yang sukses sampai pada malam 14 April 1912. Hari itu Charles Lightoller bekerja di RMS Titanic sebagai petugas kedua. Dia sudah di tempat tidur ketika dia merasakan tabrakan kapal dengan Gunung Es. Dengan hanya mengenakan piyamanya, dia bergegas keluar untuk menyelidiki. Menyadari tabrakan itu serius, Lightoller bergegas menurunkan sekoci. Saat air mengalir ke arahnya, dia memutuskan untuk melompat ke laut.


Pada saat itulah, dia melihat sekoci terbalik dengan beberapa orang berenang memegang sekoci. Dia berenang ke sana, naik ke perahu dan membantu orang-orang yang selamat lainnya. Dia mengajari mereka apa yang harus dilakukan untuk mencegah sekoci tidak tenggelam. Dia mengatur selama berjam-jam sampai orang-orang diselamatkan oleh sekoci lainnya. Charles adalah korban terakhir yang dibawa ke RMS Carpathia. Dia bekerja lagi di White Star Line setelah tenggelamnya kapal Titanic sampai Perang Dunia I meletus.

 Selama Perang Dunia I, Charles diberi wewenang untuk mengatur kapal torpedonya sendiri. Dia dipromosikan dua kali karena tindakannya dalam pertempuran dan menjadi Komandan angkatan laut penuh. Lightoller pensiun setelah Perang Dunia I tetapi tidak bisa meninggalkan kehidupan laut bersamanya dengan mudah. Dia dan istrinya membeli perahu mereka sendiri yang diberi nama Sundowner. Mereka menghabiskan dekade berikutnya berkeliling Eropa utara.

Pada awal Perang Dunia II, Lightoller sudah berusia 66 tahun dan tidak bertugas di ketentaraan. Tetapi pada 27 Mei 1940 dia menerima telepon dari pemerintah Inggris. Mereka membutuhkan kapalnya untuk evakuasi tentara Sekutu di Selat Inggris. Dia setuju tetapi ingin menahkodai Sundowner sendiri. Hari berikutnya dia menyeberangi Selat Inggris untuk membantu evakuasi Dunkirk.


Dia membawa sekitar 130 prajurit Inggris dari pantai Prancis kembali ke negaranya. Mereka berada di kapal yang hanya bisa menampung 21 penumpang. Namun dalam perjalanan kembali ke Inggris, dia bahkan sempat menghindari tembakan dari pesawat musuh. Pengalaman Charles Lightoller kemudian menginspirasi Christopher Nolan untuk membuat film Dunkirk. Lightoller adalah saksi mata dari 3 bencana maritim terbesar abad ini.

Referensi 1
Referensi 2